Diajukan Oleh :
BRIAN SURMANA DAMANIK
201020008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kerja dan penduduk Indonesia secara umum akan bertambah baik dan
manusiawi apabila standar – standar yang berlaku di dunia dapat pula berlaku di
setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak
bagi kemanusiaan. Hal ini akan terpenuhi apabila persyaratan kesehatan dan
Dengan lingkungan kerja yang baik maka produktivitas secara otomatis akan
dan terintegrasi.
karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya. Sinar
1
2
terapi, untuk bebarapa penyakit diagnosis awalnya harus terlebih dahulu dengan
Selama dasawarsa pertama dan kedua abad ini, barulah diketahui bahwa
puluhan ahli radiologi menjadi korban sinar Roentgen ini. Salah seorang di antara
korban sinar roentgen ini ialah dr. Max Hermann Knoch, seorang Belanda
kelahiran paramaribo yang bekerja sebagai ahli radiologi indonesia. Beliau adalah
Indonesia. Karena waktu itu masih belum diketahui bahaya sinar roentgen maka ia
membuat foto seorang penderita patah tulang, anggota tubuhnya pun ikut terkena
sinar, sehingga sampai akhir hidupnya beliau mengalami nekrosis pada hampir
seluruh lengan kiri dan kanannya dan dr. Knoch meninggal dunia setelah
bahaya radiasi yang cukup besar maka untuk menjamin keselamatan dan
yang selanjutnya disebut keselamatan radiasi adalah upaya yang dilakukan untuk
menciptakan kondisi yang sedemikian agar efek radiasi pengion terhadap manusia
dan lingkungan hidup tidak melampui nilai batas yang ditentukan (BAPETEN
2000 ) Rumah Sakit hermina adalah rumah sakit swasta kelas C. Rumah Sakit ini
sakit lainnya, RSU hermina juga memiliki unit radiologi yang mempuyai peranan
penting dan memiliki peralatan medis yang menggunakan radiasi sinar- X. Unit
radiologi berperan sangat penting untuk beberapa kasus yang hanya dapat
memproses menjadi sebuah film roentgen yang akan selanjutnya diberikan kepada
Resiko yang dapat dialami pekerja akibat penggunaan peralatan medis yang
steril (mandul). Resiko ini perlu dikendalikan dengan sebaik – baiknya agar
kemungkinan timbulnya tingkat kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja dapat
kapasitas dan produktivitas kerja serta kesejahteraan tenaga kerja yang bertugas di
radiasi. Keenam unsur keselamatan radiasi diatas wajib dipenuhi dan dilaksanakan
sebaik - baiknya agar tidak timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
dapat merugikan kepada semua pihak. Dari penelitian terdahulu masih ada salah
satu unsur dari manajemen keselamatan radiasi sinar – X yang belum diterapkan
Santa Elisabeth Medan tahun 2005 yaitu pemeriksaan kesehatan yang tidak
setiap instalasi yang menggunakan sinar – X. Oleh karena itu penulis merasa
sinar-x pada pekerja di unit radiologi Rumah sakit umum hermina medan tahun
2023
B. Perumusan Masalah
pekerja di unit radiologi Rumah Sakit umum hermina medan tahun 2023.
C. Tujuan Penelitian
pada pekerja di unit radiologi RSU hermina medan tahun 2023 sesuai dengan PP
RI No 63 Tahun 2000
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit tentang
2. Bagi Pekerja Rumah Sakit Menambah wawasan dan informasi bagi pekerja
4. Penelitian Selanjutnya Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Roentgen tahun 1895 dan unsur radium oleh fierre dan marie currie, 3 tahun
faktor resiko yang berbeda pula. Semua tindakan pemakain radiasi,baik untuk
Pemanfaatan radiasi dilakukan secara tepat dan hati hati demi keselamatan,
radiasi adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sedemikian
rupa agar efek radiasi pengion terhadap manusia dan lingkungan tidak melampaui
Dalam undang – undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan kerja pasal
164, upaya kesehatan kerja di tujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Jika memperhatikan isi dari pasal tersebut maka jelaslah bahwa rumah
sakit termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang
6
7
yang bekerja di rumah sakit, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah
kesehatan kerja di rumah sakit. Peraturan pemerintah No. 63 Tahun 2000 tentang
dan Intervensional.
B. Pengertian Sinar-X
elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar
1/10.000 panjang cahaya yang kelihatan. Karena panjang gelombang yang pendek
biologik.
1. Daya tembus
Sinar – X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat besar dan
yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau
2. Pertebaran
Apabila berkas sinar – X melalui suatu bahan atau zat, maka berkas tersebut
terjadinya gambar radiografi dan pada film akan tampak pengaburan kelabu
3. Penyerapan Sinar – X
Dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau
kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatan berat atomnya,
4. Efek fotografik
a. Fluorosensi
sinar – X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi
7. Efek biologik
D. Klasifikasi Radiasi
1. Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat mengionisasi atom – atom atau
materi yang dilaluinya. Karena terjadinya proses ionisasi ini maka pada materi
yang dilalui radiasi akan terbentuk pasangan ionisasi postif dan ionisasi
negatif. Secara garis besar radiasi pengion dibagi menjadi dua, yaitu:
10
a. Radiasi elektromagnetik
radar, sinar infra merah, gelombang merah, cahaya tampak, sinar – X, dan
sinar gamma.
b. Radiasi partikel
Radiasi partikel merupakan radiasi yang dipancarkan oleh inti – inti atom
atau partikel radioaktif. Contohnya adalah Positron, Neotron, dan inti – inti
materi yang dilaluinya. Contoh radiasi bukan pengion adalah radiasi cahaya
E. Efek Radiasi
radiasi yang bermula dari interaksi antara radiasi dengan sel maupun jaringan
tubuh manusia. Akibat interaksi itu, sel – sel dapat mengalamii perubahan struktur
normal semula
1. Efek Stokastik
Efek Stokastik berkaitan dengan paparan dosis rendah yang dapat muncul
pada manusia dalam bentuk kanker ( kerusakan somatik ) atau cacat pada
keturunan (keruskan genetik). Jadi sekecil apapun dosis radiasi yang diterima
genetik.
Efek radiasi dosis rendah adalah kanker paru-paru, kanker kulit, kanker
2. Efek Deterministik
kemunculannya dapat langsung dilihat atau dirasakan oleh individu yang terkena
radiasi. Efek tersebut dapat muncul seketika hingga beberapa minggu setelah
penyinaran. Kemunculan efek ini juga ditandai dengan munculnya keluhan baik
umum maupun lokal. Keluhan umum berupa : nafsu makan berkurang, mual, lesu,
kemudian timbul keluhan yang lebih khusus, yaitu nyeri perut, rambut rontok,
shock bahkan kematian. Sedangkan keluhan lokal yang biasa muncul adalah
rambut kulit.
F.7.1 Pengertian
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah penyakit akibat kerja serta terciptannya tempat kerja yang aman,
menciptakan kondisi yang sedemikian agar efek radiasi pengion terhadap manusia
kewajiban atau tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan keselamatan
kerja terhadap radiasi. Proteksi radiasi yang baik bergantung pada organisasi
Menurut Depkes RI (1984) ada 3 unsur utama dalam organisasi proteksi ini,
yaitu:
1. Penguasa Instalasi
keselamatan personal dan anggota masyarakat lain yang berada di dekat instalasi
dibawah pengawasannya.
radiasi (PPR)
14
menggunakan radiasi
e. Menyediakan fasilitas dan peralatan serta sarana kerja yang dipelukan untuk
diperlukan
h. Memberitahu instalasi yang berwenang dan instalasi lain yang terkait ( misal
a. Memberi instruksi teknis dan administrasi baik secara lisan atau tertulis
kepada pekerja radiasi tentang keselamatan kerja terhadap radiasi yang baik
3. Radiografer
kerja radiasi
dengan benar
bekerja.
bahaya radiasi kepada pekerja dan kajian terhadap dosis yang diterima pekerja.
kesehatan meliputi :
akan dilakukan oleh calon pekerja yang meliputi riwayat kesehatan dan latar
pekerja radiasi harus sehat jasmani dan rohani serta serendah – rendahnya
reproduksi
menyeluruh kepada dokter yang ditunjuk oleh pemegang izin dan disetujui oleh
instansi yang berwenang atas beban radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi.
18
bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan, ICRP menekankan dua asas proteksi
radiasii yaitu:
a. Asas Justifikasi
b. Asas Optimisasi
Paparan radiasi yang berasal dari suatu kegiatan harus ditekan serendah
dijangkau.
19
a. Pengukungan
sistem ventilasi.
Dengan sistem ventilasi ini akan terjadi sirkulasi udara yang bersih sehingga
b. Pemantauan
dilakukan pemantauan kadar zat radioaktif baik dalam medium udara, tanah
c. Pakaian Pelindung
karena itu, pekerja harus memakai Alat Pelindung Diri (APD). Pakaian
pelindung bagi pekerja radiasi dapat berupa jas lab, sarung tangan, sepatu, atau
pembungkus sepatu, dan lain-lain. Bila energi radiasi pancaran sinar-X adlah
90 kVp, apron pelindung diri (Pb) harus sebanding dengan ketebalan timah
0,25 mm. Pakaian pelindung ini harus jdimonitor untuk mengethaui ada
tidaknya kontaminan yang menempel pada pakaian tersebut. Para pekerja juga
d. Perlindungan Pernapasan
Jika pekerja diperkirakan akan menerima dosis paparan internal dari gas
keselamatan radiasi. Pendidikan dan pelatihan ini harus disesuaikan antara lain
dengan :
21
H. Konsep Penelitian
Sakit umum hermina medan sesuai dengan PP RI No.63 tahun 2000, maka
Organisasi Proteksi
Pemeriksaan Kesehatan Manajemen Keselamatan
Radiasi sinar-X pada
Peralatan Proteksi Radiasi
pekerja di unit Radiologi
Pendidikan dan Pelatihan Menurut PP RI No 63
Tahun 2000
22
A. Defenisi Operasional
N Variabel Skala
Devenisi Alat Ukur Hasil Ukur
O Penelitian Ukur
1 Sistem Upaya Checklist, 1.Baik Nomin
Manajemen yang PP RI 2.Tidak al
Keselamatan dilakukan No. 63 Baik
Radiasi Sinar X untuk tahun 2000
menciptaka
n kondisi
yang
sedemikian
agar efek
radiasi
pengion
terhadap
manusia
dan
lingkungan
hidup tidak
melampaui
batas yang
ditentukan
di unit
radiologi
RSU
hermina
medan
2 Organisasi Struktur Checklis 1. Ada Nomin
Proteksi organisasi, t, PP RI 2.Tidak ada al
wewenang No. 63
23
dan tahu
tanggung n
jawab di 2000
bidang
proteksi
radiasi
dalam
tahap
operasi
3 Pemeriksaa Pemeriksaa Checklist, 1.Memenu Nomin
n n kesehatan PP RI hi syarat al
Kesehatan adalah No. 63 2.Tidak
ppemeriksa tahun memenuhi
an yang 2000 syarat
dilakukan
untuk
mengetahui
status
kesehatan
pekerja yang
meliputi
pemeriksaan
sebelum
bekerja,
pemeriksaan
khusus dan
pemeriksaan
Berkala
4 Peralatan Peralatan Checklis 1.Memenuhi Nominal
Proteksi proteksi adalah t, PP RI syarat
alat yang No. 63 2.Tidak
digunakan tahun memenuhi
pekerja untuk 2000 syarat
melindungi
dirinya dari
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja yang
terdiri dari
apron,
kacamata,
perisai
pelindung
muka, sarung
24
tangan, alat
monitor
pribadi di
ruang instalasi
radiologi.
5 Pendidikan dan Pendidikan Checklist, 1.Memenuhi Nominal
Latihan dan latihan PP RI syarat
adalah suatu No. 63 2.Tidak
kegiatan untuk tahun memenuhi
menambah 2000 syarat
pengetahuan
dan
meningkatkan
keahlian
pekeja Tentang
Keselamatan
Kerja
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Objek dari penelitian ini adalah unit radiologi dan fasilitas Rumah Sakit
C.3.1.Lokasi penelitian
Data sekunder diperoleh dari rumah sakit mengenai gambaran umum rumah
B. Analisa Data
dan apabila salah satu pertanyaan dari setiap bagian check list tidak
BAB IV
HASIL PENELITIAN
beroperasi pada 2017 dengan 5 lantai dan 100 tempat tidur, serta
layanan unggulan seperti Poli Gigi dan KTK. RSU Hermina Medan
31
Ruang radiologi
pada umumnya terdiri atas beberapa bagian tergantung pada fungsi dan
32
Dokter radiologi
Dokter radiologi adalah seorang ahli radiologi atau radiolog. Seorang ahli
radiologi dengan tujuan melihat apakah ada masalah kesehatan dalam tubuh
pasien, agar dapat segera ditegakkan diagnosanya dan dapat diarahkan pada
Pemeriksaan radiologi
berikut:
29
1. Pada saat datang ahli radiologi, pasien diharapkan membawa laporan dan info
medis yang terkait dengan kondisi pasien, serta jangan lupa surat pengantar
2. Informasikan kondisi pasien pada dokter, jika pasien sedang mengalami kondisi
33
medis lainnya atau mungkin sedang hamil. Agar ahli radiologi dapat
3. Saat pemeriksaan radiologi, pasien perlu memakai pakaian yang nyaman dan
longgar, agar saat pemeriksaan radiologi baju yang dikenakan mudah untuk
dibuka. Walau begitu, pasien tidak perlu khawatir karena beberapa rumah sakit
tubuhnya seperti jam tangan, kacamata, perhiasan. Hal ini dikarenakan benda-
5. Pastikan beberapa jam sebelum jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan oleh
Alat radiologi
34
Walau begitu, tidak semua penyakit yang disebutkan di atas akan langsung
lanjut atau tidak, sehingga penting di sini bagi pasien untuk melakukan sesi
35
32