Anda di halaman 1dari 17

BUDAYA KESELAMATAN DALAM

PEMANFAATAN RADIASI
DI RUMAH SAKIT

Di sajikan pada
Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja oleh
Oktavia Puspita Sari, Dipl.Rad, S.Si
Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Universitas Baiturrahmah
 Data statistik menunjukkan bahwa sekitar 50 %
keputusan medis harus didasarkan pada diagnosa
sinar-X.
 Jika sebelumnya hanya dikenal sinar-X dan sinar
gamma, kini beberapa jenis partikel nuklir juga telah
diaplikasikan dalam kegiatan medis
Pemanfaatan teknik nuklir ini meliputi tindakan-tindakan
 radiodiagnosis
 radioterapi
 kedokteran nuklir  utk terapi dan diagnosa
Ada dua jenis sumber radiasi, yaitu
sumber terbungkus

sumber terbuka.
Radiasi dari sumber terbungkus

dalam radioterapi untuk

pengobatan tumor yang bersarang


di dalam tubuh
radiasi dari sumber terbuka

digunakan kedokteran nuklir

tujuan diagnosis, radioterapi dan penelitian medik.


 Istilah budaya keselamatan (safety culture)
diperkenalkan oleh para ahli yang tergabung
dalam INSAG (International Nuclear Safety
Advisory Group)

 INSAG yaitu suatu badan penasehat yang bertugas


membantu Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA, International Atomic Energy
Agency) dalam masalah-masalah keselamatan
nuklir
 Budaya keselamatan pada dasarnya merupakan
aturan-aturan sikap dan tingkah laku untuk
mewujudkan tercapainya sistim keselamatan kerja.

 Tidak adanya budaya keselamatan dapat


mengakibatkan kecelakaan berupa penerimaan dosis
radiasi yang sebetulnya bisa dihindari.
 Budaya keselamatan ini dikembangkan
berdasarkan banyaknya pengalaman maupun
kenyataan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan
dan pemaparan radiasi yang tidak dikehendaki
umumnya disebabkan oleh kesalahan manusia
(human error) termasuk keteledoran

 penyelidikan yang dilakukan terhadap beberapa


kasus kecelakaan instalasi nuklir menunjukkan,
apabila tindakan yang dilakukan oleh operator
kurang tepat, maka keadaan abnormal yang
timbul dalam suatu instalasi nuklir dapat
berkembang menjadi kecelakaan nuklir dengan
akibat yang cukup parah.
Pada dasarnya, budaya keselamatan terdiri atas dua
komponen utama, yaitu :
 Kerangka kerja dalam suatu organisasi yang
merupakan tanggungjawab dari hierarki
manajemen.
 Sikap para pelaksana pada semua tingkatan dalam
menanggapi dan memanfaatkan kerangka kerja
tersebut.
 Untuk menjamin keselamatan yang telah digariskan
oleh pemerintah ini, hendaknya tersedia sumberdaya
manusia yang cakap dan memadai.
 Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,

pelatihan personil

dana yang cukup


untuk menjamin agar staf yang terlibat dalam
keselamatan kerja memiliki peralatan, fasilitas dan
infrastruktur teknik pendukung yang memadai.
 Pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada
para staf harus dapat menjamin bahwa semua staf
mengetahui tentang kesalahan/abnormalitas yang
dapat ditemukan/terjadi dalam daerah kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya.
 Untuk mempermudah pelaksanaan tugas para staf
ini, hendaknya mereka diberi fasilitas secukupnya,
meliputi :
 pembagian daerah kerja beserta ciri-ciri fisiknya,
 tersedianya informasi yang diperlukan
 beban kerja perorangan
 instrumen maupun perlengkapan kerja lainnya
yang memadai
 Prosedur kerja yang jelas dalam bentuk juklak
operasi
 Untuk mengontrol kualitas kerja staf keselamatan
instalasi nuklir, organisasi harus melakukan
pengaturan ke dalam tentang penilaian secara
berkala terhadap pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan keselamatan radiasi.

 Kesadaran akan adanya potensi bahaya radiasi


perlu ditanamkan kepada setiap pekerja agar
mereka melaksanakan tugasnya dengan hati-hati
dan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan
keselamatan kerja yang telah ditetapkan
 Penerapan budaya keselamatan tidak hanya
terbatas pada upaya pencegahan terjadinya bahaya
kecelakaan, tetapi mencakup pula upaya
penanggulangan apabila terjadi keadaan darurat

 Seorang operator fasilitas radioterapi yang


mendapatkan bahwa hasil pemantauan radiasi di
daerah kerja meningkat dibandingkan dengan
kondisi operasi normal, maka ia juga harus tahu
tindakan apa yang perlu dilakukan untuk
melokalisir kejadian itu sehingga tidak meluas.
Karena itu, pengetahuan tentang penanggulangan
keadaan darurat perlu diberikan kepada setiap
pekerja radiasi
 Budaya keselamatan mempersyaratkan agar semua
kewajiban yang berkaitan dengan keselamatan
harus dilaksanakan secara benar, seksama dan
penuh rasa tanggungjawab.

 Terciptanya budaya keselamatan pada setiap


individu pekerja radiasi merupakan modal utama
untuk mewujudkan program keselamatan kerja
terhadap radiasi di rumah sakit yang memiliki
fasilitas radiodiagnosa, radioterapi maupun
pelayanan kedokteran nuklir.
Thank’s for your attention, see u tomorrow

Anda mungkin juga menyukai