Anda di halaman 1dari 6

OPTIMISASI PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI PADA RADIOLOGI ANAK

Leily Savitri 1 , Sunarya 2


1
Pusat Pengkajian Sistem Dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi Dan Zat Radioaktif
2
Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi Dan Zat Radioaktif
Email: l.savitri@bapeten.go.id

ABSTRAK
Optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi adalah merupakan salah satu persyaratan proteksi radiasi yang wajib
dipenuhi oleh pemegang izin. Secara praktik, Optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi dapat dicapai melalui 7
(tujuh) aspek, yaitu, 1. Kompetensi dari pekerja radiasi, harus memiliki kompetensi lebih dalam hal psikologi anak, 2.
Disain ruang radiologi anak, dibuat dengan memperhatikan kebutuhan akan psikologi anak agar mereka tidak merasa
cemas atau takut dan merasa nyaman, sehingga dapat diajak komunikasi yang baik dan dapat bekerja sama, 3.
Kemampuan memilih pesawat sinar-X dan perlengkapan, ini sangatlah penting dalam menentukan teknik radiografi dan
mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh pasien anak, 4. Penggunaan peralatan protektif radiasi, memberikan nilai
yang sangat signifikan dalam mengurangi dosis yang diterima oleh pasien anak, 5. Peralatan immobilisasi/fiksasi harus
disediakan dan dipakai pada pemeriksaan radiologi anak untuk mencegah terjadinya pengulangan pemeriksaan akibat
pergerakan, 6. Prosedur yang baik, harus dibuat secara komprehensif dengan memperhatikan cara berkomunikasi yang
baik dan mencantumkan tahapan proses yang akan dilakukan, dan 7. Melakukan program jaminan mutu dan kendali
mutu yang ketat sehingga tujuan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi tercapai, yaitu mendapatkan citra
diagnostik yang baik dan dosis yang diterima oleh pasien anak adalah serendah mungkin.

Kata kunci: Optimisasi, Kompetensi, Desain, Pesawat Sinar-X, Peralatan Protektif Radiasi, Peralatan Immobilisasi,
Prosedur, Jaminan Mutu dan Kendali Mutu

ABSTRACT
Optimization of radiation protection and safety is one of the requirements of radiation protection that must be obeyed
by the licensee. In practice, Optimization of radiation protection and safety can be achieved through 7 (seven) aspects,
that is, 1. Competence of radiographers, must have more competence in terms of child psychology, 2. Pediatric
radiology room design, made with attention to the needs of child psychology , so that they do not worried or afraid and
feel comfortable, so is easy to well communication and cooperation, 3. The selection of X-ray machine and tools, this is
important in determining radiography techniques and reduce the dose of radiation received for pediatric patients, 4.
Use of protective radiation device provides a very significant value in reducing the dose received by pediatric patients,
5. Immobilization/fixation equipment should be provided and used on the child's radiological examination to prevent
retake of examination due to movement, 6. Good procedures, made comprehensively by taking into account how to well
communicate and include the stages of the process to be taken, and 7. Perform a quality assurance program and strict
quality control so that the goal of radiation protection and safety optimization is achieved, that is get a good diagnostic
image and the dose received by pediatric patients is as low as possible.

Keywords: Optimization, Competence, Design, X-ray Machine, Radiation Protection Equipment, Immobilization
Equipment, Procedures, Quality Assurance and Quality Control

I. PENDAHULUAN yang memadai yang memuat informasi diagnostik yang


Berdasarkan Pasal 21 Peraturan Pemerintah (PP) dibutuhkan oleh dokter dengan mengupayakan pasien
Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi menerima dosis serendah mungkin.
Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Pemegang Salah satu penerapan optimisasi proteksi dan
Izin dalam memanfaatkan tenaga nuklir wajib keselamatan radiasi dilaksanakan melalui tingkat
memenuhi salah satu persyaratan proteksi radiasi yaitu panduan untuk paparan medik [Pasal 35 huruf (a), PP
optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi. Penerapan No. 33/2007].
optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi dalam Pada Pasal 39 ayat (1) Peraturan Pemerintah
paparan medik harus diupayakan agar pasien menerima Nomor 33 Tahun 2007 menyatakan bahwa “Praktisi
dosis radiasi serendah mungkin sesuai dengan yang medik wajib menggunakan Tingkat Panduan Paparan
dibutuhkan untuk mencapai tujuan diagnostik dengan Medik untuk mengoptimumkan proteksi terhadap
mempertimbangkan aspek sosial dan eknonomi. pasien”. Namun demikian, Tingkat Panduan Paparan
Tujuan radiologi diagnostik adalah memperoleh citra Medik untuk mengoptimumkan proteksi radiasi

17
Seminar Keselamatan Nuklir 7

terhadap pasien anak belum diatur seperti Tingkat optimisasi adalah sikap yang menyatakan keterikatan
Panduan Paparan Medik untuk pasien dewasa yang pada semua tingkat organisasi, yang meliputi semua
sudah diatur dalam Peraturan Kepala BAPETEN No. orang yang bertugas dalam pengaturan, pemonitoran,
08 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam pengelolaan dan pengoperasian peralatan dan fasilitas.
Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik Pada radiologi anak, kendala yang sering dihadapi
dan Intervensional. adalah anak tidak dapat bekerja sama pada
Walaupun demikian pada praktiknya optimisasi pemeriksaan radiologi (saat mengatur posisi pada
proteksi dalam paparan medik diinterpretasikan sebagai pemeriksaan), dan akibat adanya pergerakan sehingga
upaya pembentukan pencitraan yang baik dan optimal citra yang dihasilkan tidak dapat memberikan
dengan upaya penerimaan dosis yang serendah informasi diagnostik yang baik, sehingga secara
mungkin pada pasien anak dengan tetap menjaga terpaksa terjadi pengulangan pemeriksaan radiologi.
kualitas citra agar memperoleh informasi diagnostik Kedua kendala di atas dapat diminimalisir, jika
yang diperlukan [4]. Pencapaian paparan medik yang personil baik dokter radiologi maupun radiografer
baik didapat melalui praktik (teknik radiografi) yang mengerti psikologi anak dalam berkomunikasi dan
sesuai [4, 6]. desain ruangan radiologi disesuaikan dengan
Praktik Radiografi yang sesuai disini memiliki arti kebutuhan psikologi anak. Kemampuan maupun
bahwa praktik radiografi tersebut haruslah keterampilan dalam komunikasi sangat diperlukan
memperhatikan setiap aspek yang mempengaruhi hasil untuk memberikan informasi yang lengkap apa yang
citra dan terimaan dosis pada pasien anak, baik pada akan dilakukan baik kepada anak sebagai pasien (jika
prosedur teknik radiografi maupun aspek lainnya sudah dapat berkomunikasi) maupun kepada
seperti pada desain ruangan khusus untuk pasien anak, pendamping atau orangtua.
pemilihan pesawat sinar-X dan pelengkapan atau Keluhan yang dilaporkan orangtua atau
peralatan pendukung, komunikasi yang baik dan pendamping terkait komunikasi yang buruk dan
sebagainya. perilaku yang tidak profesional mencapai angka 30%
Penulisan makalah ini merupakan hasil studi [12].
literatur yang akan memaparkan dan membahas data Kemampuan radiografer dalam pemilihan
yang dapat dipakai untuk optimisasi proteksi dan perlengkapan fiksasi dan proteksi juga sangatlah
keselamatan radiasi yang dapat diterapkan secara diperlukan. Radiografer harus dapat menilai apakah
praktik pada radiologi anak. dibutuhkan pendamping atau cukup menggunakan alat
fiksasi untuk menghindari pergerakan. Selain itu
II. POKOK BAHASAN kompetensi radiografer dalam teknik radiografi juga
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 23 Tahun menentukan untuk optimisasi proteksi dan keselamatan
2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 1, yang radiasi. Radiografer dapat memposisikan pasien atau
dimaksud dengan seorang anak adalah seseorang yang pendamping sedemikian rupa agar menerima dosis
belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak paparan serendah mungkin.
yang masih dalam kandungan. Umumnya, radiologi
anak melayani pemeriksaan radiodiagnostik anak usia III. HASIL DAN PEMBAHASAN
0-15 tahun [7]. Secara fisik dan psikologi, anak-anak Radiografer harus memiliki kompetensi dalam
belum memiliki rasa percaya diri yang utuh dan belum teknik radiologi sehingga optimisasi proteksi dan
mandiri, sehingga membutuhkan perlakuan khusus keselamatan radiasi tercapai. Sebagai contoh
ataupun pendamping. radiografer haruslah paham terkait peristiwa “heel
Pada usia anak di bawah 15 tahun, memiliki effect” (efek tumit) pada peristiwa terbentuknya sinar-
harapan hidup yang lebih panjang daripada orang X di dalam tabung saat elektron menumbuk target.
dewasa terhadap akibat yang nyata dari radiasi berupa Pada efek tumit terdapat area (pada sisi di bawah
kanker, faktor resiko timbulnya kanker pada anak anoda) yang kehilangan intensitas sinar-X [14],
antara 2 sampai 3 kali lebih besar dari orang dewasa, sehingga hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
karena jaringan tubuh pada anak lebih sensitif daripada paparan radiasi yang diterima oleh pasien anak maupun
orang dewasa. Resiko menerima efek kerusakan atau pendamping, dengan cara menempatkan bagian tubuh
merugikan pada usia 0-10 tahun pertama kehidupan yang tidak diperiksa pada bagian dekat anoda.
setelah terpapar radiasi pengion adalah 3 (tiga) sampai Pada disain ruangan radiologi anak selain
4 (empat) kali dibandingkan pada usia 30-40 tahun, memperhatikan aspek proteksi radiasi (terkait tebal
bahkan 7 (tujuh) kali lebih besar dibandingkan dinding ataupun perisai), haruslah dibuat secara khusus
menerima paparan setelah usia 50 tahun [8]. Secara dengan memperhatikan pertumbuhan dan
umum dosis radiasi yang akan diterima pasien anak perkembangan psikologis anak.
lebih rendah dibandingkan orang dewasa, namun pada Ruangan pemeriksaan juga harus cukup luas karena
kondisi penyinaran yang sama, resiko penurunan pertimbangan psikologis anak sehingga tidak akan
kualitas jaringan pada anak- anak lebih tinggi dari menimbulkan rasa cemas dan takut. Interior ruangan
orang dewasa. didesain menarik sesuai dengan kejiwaan anak, adanya
Prinsip optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi ruang tunggu yang menarik dan ramah bagi anak akan
berlaku untuk semua paparan medik. Hal tersebut mendukung perasaan yang nyaman dan tentram,
bertujuan untuk mendapatkan informasi diagnostik sehingga mudah saat diajak berkomunikasi dan bekerja
yang diperlukan dengan dosis radiasi yang diterima sama.
serendah mungkin. Kunci sukses pelaksanaan

18
Seminar Keselamatan Nuklir 7

meningkatkan dosis radiasi dan tampak hasil citra yang


gelap sehingga dapat mengurangi kandungan informasi
dari citra diagnostik yang diperlukan dokter. Secara
umum, faktor-faktor teknis yang berpengaruh dalam
pemeriksaan anak wajib dikuasai. Setiap pekerja
radiasi yang melaksanakan pemeriksaan radiologi
harus mencegah terjadinya pengulangan paparan [Pasal
39, Perka BAPETEN No. 8/2011].
Commision of European Communities (CEC) telah
mengakui perlunya perlakuan khusus terhadap pasien
pediatrik dan telah menerbitkan pedoman yang
menyarankan contoh-contoh praktik radiografi baik
Gambar 1. Tampak posisi radiografer sejajar
dan kriteria gambar dengan tujuan menghasilkan
dengan posisi anak dan pendamping (orang tua) saat
kualitas citra yang tinggi dengan dosis serendah
melakukan komunikasi atau memberikan penjelasan
mungkin kepada pasien [4].
[10].
Pada hasil survei didapatkan data bahwa secara
umum pemeriksaan thorax dilakukan dengan
menggunakan tegangan tabung rendah yaitu di bawah
60 kVp. Hal ini dikarenakan banyak radiografer dan
radiolog berpandangan bahwa pasien ukuran kecil
(pediatrik) terutama pada kelompok usia muda,
membutuhkan penggunaan tegangan tabung yang lebih
rendah untuk meningkatkan kontras radiografi [4].
Tentu saja ini sangat disayangkan karena hanya
mempertimbangkan pada hasil citra yang dihasilkan
tetapi tidak mempertimbangkan dosis yang diterima
Gambar 2. Ruang CT Scan dengan desain interior oleh pasien anak.
aquarium sehingga tampak menyenangkan bagi anak Pada beberapa kasus khusus seperti pada
[Dok. RSAB Harapan Kita]. pemeriksaan jaringan lunak atau daerah dengan
densitas yang berdekatan, penggunaan tegangan tabung
tinggi ini harus dihindari seperti dalam pemeriksaan
thorax bayi baru lahir, radiografi tulang, dan
penggunaan media kontras iodine karena akan
menghilangkan kontras radiografi. Radiasi hambur
dengan teknik tegangan tabung tinggi mempunyai daya
tembus yang lebih tinggi, sehingga dosis untuk area
tubuh di luar area berkas sinar-X mungkin lebih besar.
Pada radiografi thorax, dosis ke gonad dapat meningkat
Gambar 3. Tampak pendamping atau orangtua seiring dengan meningkatnya tegangan tabung,
dalam membantu posisi pemeriksaan dan juga sebagai meskipun dosis sumsum tulang di daerah yang disinari
fiksasi atau immobilisasi [10]. akan berkurang.
Dosis permukaan kulit pada pemeriksaan thorax,
Sangatlah penting pekerja radiasi memperhatikan akan lebih kecil pada tegangan tabung yang tinggi,
lingkungan kerja mereka dari sudut pandang pasien, sehingga peningkatan dosis serap akibat radiasi
dalam hal ini anak dan pendamping atau orangtua [10]. hambur tidak sebanyak seperti yang diperkirakan
Menyediakan waktu untuk menjelaskan prosedur berdasarkan persentase relatif dosis [7].
sangat penting dan jika mungkin, dilakukan di Dalam pemeriksaan bayi dengan ukuran tubuh yang
lingkungan yang netral seperti ruang tunggu, harus kecil terdapat sedikit radiasi hamburan. Oleh karena
dijelaskan sedemikian rupa agar dapat dimengerti baik itu, diafragma bucky atau grid stasioner biasanya tidak
oleh orang dewasa maupun anak-anak, termasuk anak- diperlukan. Tidak menggunakan grid dapat mengurangi
anak pada usia 12 bulan [10]. Lihat contoh pada paparan radiasi hingga 3-6 kali lipat [15]. Grid dapat
Gambar 1. dan Gambar 2. digunakan pada kebutuhan faktor eksposi yang tinggi
Pemilihan faktor eksposi secara teknis juga wajib saat pemeriksaan radiologi. Pada kondisi ini dapat
dikuasai oleh radiografer dengan memperhatikan dipakai grid bergerak dengan rasio 8 (40 garis/cm),
ketebalan objek. Pada fluoroskopi radiologi anak atau menggunakan grid stasioner dengan kerapatan
memerlukan penurunan kVp sebanyak 25% [11]. yang tinggi (≥ 60/cm) pada kondisi waktu eksposur
Selain menurunkan faktor eksposi, juga menjaga jarak yang cepat (< 10ms) [9].
image intensifier seminimum mungkin guna membatasi Pada fasilitas fluoroskopi anti scatter grid harus
radiasi yang berlebihan pada pasien anak [11]. didesain khusus untuk anak atau dapat bergerak dengan
Faktor eksposi rendah akan menurunkan informasi cepat dan dapat dilepas. Idealnya pada semua peralatan
citra diagnostik dan akan mengakibatkan pengulangan radiologi anak harus memiliki grid [9].
pemeriksaan sehingga akan menambah paparan radiasi Kaset dengan grafit pada bagian depan, memiliki
terhadap pasien. Faktor eksposi yang terlalu tinggi juga daya serap lebih rendah dibandingkan dengan bahan

19
Seminar Keselamatan Nuklir 7

konvensional. Bila digunakan dalam situasi kilovoltage pada pemeriksaan thorax bayi 10 bulan akan
rendah dan radiografi bagian-bagian kecil, seperti dada memberikan dosis permukaan (ESD = entrance surface
bayi, maka dapat mengurangi paparan radiasi pada dose) 2,51 kali lebih tinggi daripada generator
pasien sebesar 25 % - 50% [7]. konventer [9].
Perkembangan terbaru tentang bahan untuk kaset, Ukuran Bidang Fokus (focal spot) 0,6 – 1,3 cocok
grid, meja tulis dan pelat depan penukar film untuk pasien anak-anak [9]. Pekerja radiasi harus
menggunakan serat karbon dan beberapa bahan plastik berusaha mendapatkan citra dengan detail yang baik
baru yang memungkinkan pengurangan dosis pasien dari citra yang dapat dicapai dengan menggunakan
secara signifikan. Pengurangan ini paling penting bidang fokus ukuran kecil dan waktu penyinaran yang
dalam rentang tegangan radiografi yang sesingkat mungkin. Jika pilihan ukuran bidang fokus
direkomendasikan pada pasien anak-anak dan bisa tersedia, keputusan pemilihan ukuran bidang fokus
mencapai 40% [9]. harus dibuat berdasarkan kemampuan bidang fokus
Pada pemeriksaan radiografi, radiografer untuk memberikan waktu pemaparan yang sesuai dan
direkomendasikan menggunakan film dan screen pemilihan voltase radiografi pada jarak fokus-ke-film
dengan kecepatan tinggi (high speed) serta (FFD) yang tepat.
menggunakan film yang sensitif (green sensitive). Setiap pemeriksaan, luas lapangan penyinaran harus
Kombinasi screen-film kecepatan tinggi digunakan dibatasi dengan kolimasi [5]. Jika kolimator berkas
untuk mengurangi waktu penyinaran, resolusi yang cahaya tidak berfungsi (lampu kolimator mati)
berkurang tidaklah terlalu penting untuk kebanyakan sehingga ukuran berkas tidak dapat diatur untuk setiap
(majority) indikasi klinis [5]. Pada pemeriksaan pemeriksaan, ini memungkinkan pasien mendapatkan
khusus, misalnya untuk detail tulang kecepatan 200 – dosis yang berlebih karena radiasi yang diberikan
400 dapat digunakan [9]. mengenai organ yang tidak diinginkan.
Pada teknologi Computed Radiography (CR), Penggunaan perlengkapan proteksi radiasi bagi
direkomendasikan mempunyai sensitifitas plate yang setiap pasien dari segala usia, terutama usia anak
tinggi dan memori data yang besar sehingga dapat adalah sangat penting agar dapat menghindari atau
menyimpan data yang lebih banyak. Hufton dkk. mengurangi terimaan paparan radiasi yang tidak
membandingkan citra anak-anak dari sistem screen- diperlukan. Setiap pekerja, pasien, pendamping pasien,
film kecepatan 600 dengan citra CR pediatrik menurut dan/atau orang lain yang berhubungan dengan radiasi
kriteria Dewan Masyarakat Eropa (CEC) untuk melihat wajib memakai perlengkapan proteksi radiasi yang
fitur klinis. Meskipun dosis CR sekitar 40% lebih meliputi pemantau dosis perorangan dan peralatan
rendah kecuali gambar dada yang hampir sama, tidak protektif radiasi [Pasal 32, PP No. 33/2007].
ada perbedaan yang signifikan pada skor kualitas Peralatan protektif radiasi seperti apron, sarung
gambar untuk reseptor yang berbeda [16]. tangan, kaca mata, gonad shields (pelindung radiasi
Penggunaan Automatic Exposure Control (AEC) untuk organ genital) lembaran timbal serta tabir Pb
akan memperpanjang waktu pemaparan. Semua faktor wajib dipakai saat pemeriksaan radiologi sesuai
ini harus dipertimbangkan saat AEC digunakan pada kebutuhannya. Pada kebutuhan pendamping untuk
pasien anak-anak. Penggunaan AEC menghasilkan anak – anak atau orang yang lemah pada saat
banyak pemeriksaan yang tidak memuaskan [9]. pemeriksaan radiologi harus dilakukan oleh orang
Teknik kV tinggi direkomendasikan untuk dewasa yang berasal dari anggota keluarganya, bukan
digunakan pada radiologi anak, karena kV rendah akan oleh petugas [4].
menghasilkan dosis pasien yang relatif lebih tinggi [9]. Penggunaan apron atau lembaran karet setara 0,25
Penggunaan teknik tegangan tabung tinggi (kV mm Pb (timbal) pada pemeriksaan radiologi dengan
tinggi) pada pemeriksaan radiologi thorax (dada) akan faktor eksposi 60 kV – 80 kV dapat mengurangi dosis
menghasilkan dosis yang lebih rendah kepada pasien, yang diterima oleh gonad sekitar 30 % - 40% [9].
yaitu untuk anak usia 0 – 15 tahun mengurangi dosis Gonad ketika berada lebih dekat dari 5 cm dari
hingga 16 - 36% [13]. berkas primer harus dilindungi dan hal ini
Teknik kV tinggi ini dimaksudkan untuk dimungkinkan tanpa mengurangi informasi citra
mendapatkan waktu paparan sesingkat mungkin, diagnostik yang diperlukan [9]. Cara terbaik adalah
sehingga citra yang tidak jelas akibat pergerakan dapat membuat perisai kontak timah untuk anak perempuan
dihindari. Spesifikasi teknis pesawat sinar- X secara dan kapsul timah untuk anak laki-laki. Pada
khusus perlu diperhatikan saat menentukan pilihan penggunaan kapsul yang disesuaikan dengan baik,
untuk pengadaan. dosis yang diserap pada testis dapat dikurangi sampai
Generator pesawat sinar-X harus memiliki daya 95% [9, 10].
yang cukup besar agar mampu melakukan eksposur Bagi anak perempuan, perlindungan gonad yang
dalam waktu yang sangat singkat (3 ms). Selain itu efektif lebih sulit namun penempatan perisai pelindung
dibutuhkan generator 12 pulsa atau frekwensi yang timbal yang benar dapat menghasilkan pengurangan
lebih tinggi (12-pulse or high frequency multi-pulse) dosis ke ovarium hingga 50% [9, 10].
agar keluaran radiasi lebih akurat dan reproduksibel [7,
9, 10].
Pesawat sinar-X mobile dengan generator
konverter adalah pilihan yang lebih baik untuk
radiologi anak. Generator 1 (satu) dan generator 2
(dua) pulse seharusnya tidak digunakan lagi, karena

20
Seminar Keselamatan Nuklir 7

Gambar 4. Posisi yang benar dari kapsul testis dari


bahan elastis yang secara efektif dapat memastikan
testis berada di bawah tingkat simfisis pubis [10].

Gambar 6. Tabir Pb pada ruangan ICU anak [Dok.


Pribadi]

Gambar 5. Posisi yang baik dari kontak timah


gonad wanita. Perhatikan anak itu memeluk boneka Gambar 7. Penggunaan alat fiksasi atau
untuk pengalihan, imobilisasi dan ada pendamping immobilisasi dan bantuan pendamping (orangtua)
yang memakai apron [10] dalam membantu posisi pemeriksaan radiologi [Dok.
Radiologi Anak RSCM].
Pemeriksaan radiologi pada pasien anak khususnya
untuk pasien dalam ruang perinatologi atau ICU perlu Program jaminan mutu penting dilakukan untuk
mendapatkan perhatian yang lebih. Hal ini mengingat menilai proses yang ada, meriviu dan memperbaiki
proses pemeriksaan radiologi dilakukan dalam ruangan proses menjadi lebih baik dalam pelayanan radiologi
yang terdapat juga pasien-pasien anak lain disekitarnya anak dengan tujuan pencapaian citra yang baik dan
pada jarak yang tidak jauh (±50 cm). Pemeriksaan penerimaan dosis yang serendah mungkin. Pelaksanaan
radiologi yang dilakukan tanpa menggunakan tabir Pb program jaminan mutu harus diaudit baik secara
mobile dapat memberikan radiasi hambur pada pasien internal maupun eksternal dan dilakukan secara
disekitarnya dan hal ini perlu dihindari [4]. berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
Salah satu penyebab terjadinya pengulangan efisiensi dan mutu[4].
pemeriksaan radiologi adalah akibat adanya pergerakan Program kendali mutu harus teliti dalam hal ini
yang mengakibatkan citra menjadi tidak baik atau citra saat menilai peralatan untuk pasien anak-anak, antara
dari objek yang terbentuk menjadi tidak jelas. Kendala lain generator yang tidak memenuhi persyaratan untuk
ini dapat diminimalisir dengan penggunaan alat kalibrasi yang tepat dan stabil (dalam kisaran toleransi
immobilisasi/fiksasi dan bantuan pendamping, kecuali sekitar ± 10%) tidak boleh digunakan untuk pasien
untuk pasien di ruang perinatologi (umur 0-30 hari) anak-anak dan harus diganti sesegera mungkin [9]. Uji
dan ICU, imobilisasi/ fiksasi dibantu oleh perawat [4]. kesesuaian untuk pesawat sinar-X radiologi diagnostik
Fasilitas radiologi anak harus memiliki peralatan dan intervensional wajib dilakukan. [Pasal 40, PP No.
immobilisasi yang bervariasi, baik yang disesuaikan 33/2007].
dengan anatomi maupun ukuran objek atau pasien,
sehingga penggunaan alat immobilisasi menjadi efektif IV. KESIMPULAN
dan pasien anak merasa tidak terganggu. Optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi pada
radiologi anak pada praktiknya dapat dilakukan dari
beberapa aspek, yaitu:

1. Radiografer harus memiliki kompetensi teknik


radiografi yang baik dan mengerti cara
berkomunikasi yang baik kepada pasien anak
dengan memperhatikan psikologis anak.

21
Seminar Keselamatan Nuklir 7

2. Disain ruang radiologi anak, selain memperhatikan Radiology”, NCRP Report No. 68, 1981
aspek proteksi radiasi juga harus [8] S. Bremmer, H.G. Ringertz, “Radiological
dibuat secara khusus dengan memperhatikan Protection of Pediatric Patients: An Overview”,
pertumbuhan dan perkembangan psikologis anak. IAEA, “Radiological Protection of Patients in
3. Pemilihan spesifikasi teknis pesawat sinar-X dan Diagnostic and Interventional Radiology, Nuclear
perlengkapan untuk mendukung teknik radiografi Medicine and Radiotherapy”, Topical Session 7,
dalam pemeriksaan radiologi anak sangat penting, Proceedings of an international conference held in
untuk mendapat citra yang baik tanpa mengabaikan Málaga, Spain, 26–30 March 2001
dosis radiasi yang diterima oleh pasien anak. [9] European Commission, “European Guidelines on
4. Penggunaan peralatan protektif radiasi dan posisi Quality Criteria for Diagnostic Radiographic
yang tepat sangat signifikan dapat mengurangi Images in Paediatric”, EUR 16261 EN, 1996
dosis 30 % - 40% pada pemakaian apron setara 0,25 [10] Maryann Hardy and Stephen Boynes, “Paediatric
mm Pb. Pada penggunaan kapsul yang disesuaikan Radiography”, Blackwell Science Ltd, 2003
dengan baik, dosis yang diserap pada testis dapat [11] Sherer, Mary Alice S., et.all, “Radiation
dikurangi sampai 95%. Penempatan perisai Protection in Medical Radiography”, Mosby,
pelindung timbal yang benar dapat menghasilkan 2014
pengurangan dosis ke ovarium hingga 50%. [12] Donnelly, Lane F., “Fundamentals of Pediatric
5. Penggunaan peralatan immobilisasi/fiksasi atau Imaging”, 2nd Edition, Elsevier, 2017
bantuan pendamping/orangtua sangatlah penting [13] Ramanaidu S., et. all, “Evaluation of Radiation
untuk memposisikan pasien anak guna Dose and Image Quality Following Changes to
meminimalisir pergerakan sehingga mendapatkan Tube Potential (kVp) in Conventional Paediatric
kualitas citra yang baik dan menghindari Chest Radiography”, Biomedical Imaging and
pengulangan pemeriksaan radiologi yang berarti Intervention Journal, 2(3): e35, 19 June 2006
pula menghindari terimaan dosis yang tidak [14] Bushberg, Jerrold T., et. All, “The Essential
diperlukan pada pasien anak. Physics of Medical Imaging”, Third Edition,
6. Perlu dibuat sebuah prosedur yang baik dari teknik Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters
pemeriksaan atau teknik radiografi pada pasien Kluwer business, 2012
anak yang memperhatikan psikologis anak, [15] Ween, Borgny, “Pediatric Digital Chest
kemampuan alat, pemilihan perlengkapan dan Radiography, Comparison of Grid Versus Non-
peralatan proteksi serta immobilisasi. Grid Techniques”, Euro-med Congress for
7. Program jaminan mutu dan kendali mutu berperan Radiographers, Elsevier, 2010
penting untuk menjaga bahwa prosedur dijalankan [16] Willis,Charles E., “Optimizing Digital
dengan baik, meriviu semua proses dan Radiography of Children”, European Journal of
berperan dalam menjaga kualitas atau performa Radiology 72: 266–273, 2009
alat.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Republik Indonesia, Undang – Undang Nomor.
23,”Perlindungan Anak”, 2002
[2] Badan Pengawas Tenaga Nuklir, “Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber
Radioaktif”, Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun
2007
[3] Badan Pengawas Tenaga Nuklir, “Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional”,
Peraturan Kepala BAPETEN No. 8 Tahun 2011
[4] Laporan Hasil kajian (LHK) “Pengkajian Sistem
Pengawasan tentang Proteksi Radiasi di
Fasilitas Radiologi Intervensional”,Pusat
Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan
Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, BAPETEN,
Jakarta 2010
[5] International Atomic Energy Agency (IAEA),
“International Basic Safety Standards for
Protection Against Ionizing Radiation and for
The Safety of Radiation Sources”, Safety Series
No. 115, 1996
[6] International Atomic Energy Agency (IAEA),
“International Basic Safety Standards , General
Safety Requirements Part 3, 2014
[7] National Council on Radiation Protection and
Measurement, “Radiation Protection in Pediatric

22

Anda mungkin juga menyukai