KESIMPULAN Pemaparan kebisingan melebihi nilai ambang batas (>85 dBA per hari)
DAN SARAN merupakan faktor risiko peningkatan kadar kortisol dalam darah
(F=58,722; p=0,000), yang merupakan gambaran meningkatnya tingkat
stres kerja. Meningkatnya stres kerja berdampak pada peningkatan
kadar gula darah (r=0,898; p=0,000). Dengan demikian ada korelasi
antara paparan kebisingan di tempat kerja dengan meningkatnya kadar
gula darah melalui mekanisme stres kerja. Saran untuk pekerja
sebaiknya disiplin memakai alat pelindung pendengaran yang standar
selama bekerja untuk mereduksi intensitas kebisingan lingkungan
kerja. (r=0,898; p=0,000).
KELEBIHAN 1. Memberikan gambaran adanya hubungan antara kebisingan
dengan status kesehatan pekerja yang terpapar.
2. Menjelaskan dengan rinci kebisingan yang dapat terjadi di
tempat kerja.
3. Dapat menjadi pertimbangan agar tempat kerja dengan paparan
bising yang tinggi mereduksi kebisingan yang ada demi
kepentingan kesehatan karyawan/pekerja.
KEKURANGA 1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional
N sehingga hanya menggambarkan status kesehatan pekerja saaat
itu.
2. Jenis gangguan kesehatan yang diteliti hanya Diabetes Mellitus
dan Stress, sedangka masih banyak gangguan kesehatan lainnya
yang dapat disebebkan oleh kebisingan yang mungkin lebih
berkaitan dengan pendengaran.
WEBSITE https://e-journal.unair.ac.id/JKL
ANALISIS JURNAL/ARTIKEL KELIMA (INTERNASIONAL)
Tujuan dari peta sistematis adalah untuk menilai dampak biologis dan
ekologis dari polusi suara. Polusi suara di sini dianggap sebagai
kebisingan antropogenik. Ini tidak termasuk kebisingan yang dibuat
oleh hewan lain (misalnya katak paduan suara) atau peristiwa alam
(misalnya guntur, air terjun). Peta sistematis akan mengatasi semua
kebisingan buatan manusia apa pun asalnya (lalu lintas jalan raya,
mesin industri, kapal, pesawat terbang, dll.), Lingkungan atau
medianya (terestrial, akuatik, udara) atau jenisnya (infrasonik,
ultrasound, white noise, dll.). Tujuannya adalah untuk memberikan
gambaran yang komprehensif dari pengetahuan yang tersedia tentang
topik ini dan untuk mengukur literatur dengan kelompok taksonomi,
jenis dampak dan bahkan jenis studi. Untuk alasan ini, peta sistematis
akan mencakup semua spesies. Ini akan menangani semua jenis
dampak, dari biologis hingga ekologis (penggunaan ruang, reproduksi,
komunikasi, kelimpahan, dll.). Ini akan mencakup studi in situ serta
studi ex situ (akuarium, laboratorium, kandang, dll.).
METODE Review Literatur;
PENELITIAN Pencarian literatur dilakukan hanya pada satu database dan review
tidak termasuk literatur abu-abu. Peta sistematis akan memberikan
informasi lebih lanjut tentang pengetahuan yang saat ini tersedia
tentang masalah ini.
LATAR Semua hal di atas disebabkan oleh aktivitas manusia dan para ilmuwan
BELAKANG secara teratur memperingatkan komunitas internasional tentang
tanggung jawab kita. Secara khusus, pertumbuhan perkotaan adalah
salah satu alasan utama hilangnya keanekaragaman hayati karena
menghancurkan habitat alami, memecah ekosistem yang tersisa dan
juga memiliki dampak lain, seperti polusi. Misalnya, kota
menghasilkan cahaya buatan di malam hari yang mengganggu ritme
sirkadian, memengaruhi tanaman dan hewan. Demikian pula, banyak
suara buatan manusia yang dihasilkan di kota-kota, oleh lalu lintas dan
berbagai aktivitas manusia .
Sekitar 6000 artikel terdaftar di kedua database. Salah satu artikel yang
tidak terindeks di WOS CC diindeks di Scopus dan diambil saat
pencarian. Nilai kelengkapan global adalah 93%.