Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN KANKER

Draf Proposal

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Seminar Proposal


Penelitian Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Alauddin Makassar

Oleh:

NURAENI

60400118048

JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur marilah


Kita panjatkan ke hadirat ilahi rabbi, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kita
dapat bermajelis ilmu. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, para
tabi’in, tabiut tabiahun, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga
akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suru tauladan yang
baik.
Draf ini merupakan suatu karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai syarat
mengikuti seminar proposal penelitian UIN Alauddin Makassar pada Fakultas
Sains dan Teknologi, Jurusan Fisika dengan Judul : “Analisis Dosis Radiasi
Pada Pemeriksaan Kanker”.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat mengarah kepada
kesempurnaan. Semoga draf ini bernilai ibadah disisi-Nya dan menjadi amal
jariyah bagi penulisnya. Aamiin…….
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Langkowa, Mei 2021


Penulis

Nuraeni
Nim 60400118048
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di berbagai bidang kehidupan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan


teknologi nuklir telah berkembang dengan begitu pesatnya, seperti di bidang
kesehatan, industry, pertanian dan energy serta pada bidang kesehatan. Pada
bidang kesehatan meliputi kedokteran nuklir, radiodiagnostik, dan radioterapi.
Instalasi radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang
berhubungan dengan pembelajaran dan penerapan medis penerapan berbagai
teknologi pencitraan dengan menggunakan sumber radiasi pengion (Maryanto,
2008: 680).
Sumber radiasi pengion tersebut harus mempunyai daya tembus yang
besar sehingga radiasi pengion mampu menembus bahan yang dilaluinya, salah
satunya yaitu berasal dari pesawat sinar-X (Trikasjono, 2007: 270). Kemajuan
teknologi radiasi sinar-X berkembang begitu cepat di zaman sekarang.
Ditunjukkan dengan peningkatan pemanfaatan hasil teknologi radiasi sinar-X
dalam berbagai sektor, seperti pertanian, perindustrian dan kesehatan. Khususnya
dalam sektor kesehatan, pemanfaatan radiasi sinar-X ini meliputi radioterapi dan
tindakan radiodiagnostik di bagian radiologi (Yondri, 2008: 245).
Pada bidang kesehatan, sinar-X digunakan sebagai sumber radiasi untuk
mendiagnosis adanya suatu penyakit dalam bentuk gambaran anatomi tubuh
manusia yang ditampilkan dalam film radiografi . Radiasi sinar-x merupakan
pancaran energi yang berasal dari proses proses bremsstrahlung yaitu pancaran
radiasi gelombang elektromagnetik apabila electron dipercepat dalam medan
listrik inti atom (Bapeten, 2005).
Radiasi sinar-X selain memberikan manfaat bagi dunia kesehatan, juga
berpotensi memberikan efek yang merugikan bagi pekerja radiasi, pasien,
masyarakat maupun lingkungan akibat paparan radiasi sinar-X secara berlebih.
Semakin besar dosis yang diterima, semakin besar pula dampak negatif yang
terjadi, sehingga dampak negatif dari radiasi tersebut sebanding dengan jumlah
radiasi yang diterima. Berdasarkan Perka Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN) No 3 Tahun 2013, keselamatan radiasi adalah tindakan dilakukan
untuk melindungi pasien, pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari
bahaya radiasi. Tujuan dari keselamatan radiasi adalah untuk mencegah terjadinya
efek stokastik dan efek deterministik. Selain itu untuk keselamatan radiasi juga
diupayakan melalui penahanan radiasi di instalasi radioterapi dan radiologi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi dosis radiasi pada pemeriksaan kanker ?

b. Mengidentifikasi pemeriksaan kanker pada pasien dewasa ?

c. Menganalisis dosis radiasi terhadap pemeriksaan kanker pada pasien

dewasa ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yangdikemukakan diatas, maka tujuan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui identifikasi dosis radiasi pada pemeriksaan kanker ?

b. Untuk mengetahui identifikasi pemeriksaan kanker pada pasien dewasa ?

c. Untuk mengetahui analisis dosis radiasi terhadap pemeriksaan kanker pada

pasien dewasa ?
D. Manfaat Penelitian

Manfaat pada peneltian ini yatu dengan dilakukan penelitian ini pasien

dapat mengetahui dosis yang diterapkan pada pemeriksaan, sehingga dapat

meminimalis dosis yang diterima.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Radiasi Sinar – X

Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan

gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, dan memiiki panjang

gelombang yang cenderung sangat pendek 10-8 sampai dengan 10-11 m, akan

tetapi memiliki energi yang sangat besar (Muh Zakky Arizal, 2016:15).

Pada bidang kesehatan, sinar-X digunakan sebagai sumber radiasi untuk

mendiagnosis adanya suatu penyakit dalam bentuk gambaran anatomi tubuh

manusia yang ditampilkan dalam film radiografi . Radiasi sinar-x merupakan

pancaran energi yang berasal dari proses proses bremsstrahlung yaitu pancaran

radiasi gelombang elektromagnetik apabila electron dipercepat dalam medan

listrik inti atom (Bapeten, 2005).

Radiasi sinar-X selain memberikan manfaat bagi dunia kesehatan, juga

berpotensi memberikan efek yang merugikan bagi pekerja radiasi, pasien,

masyarakat maupun lingkungan akibat paparan radiasi sinar-X secara berlebih.

Semakin besar dosis yang diterima, semakin besar pula dampak negatif yang

terjadi, sehingga dampak negatif dari radiasi tersebut sebanding dengan jumlah

radiasi yang diterima. Berdasarkan Perka Badan Pengawas Tenaga Nuklir

(BAPETEN) No 3 Tahun 2013, keselamatan radiasi adalah tindakan dilakukan

untuk melindungi pasien, pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari
bahaya radiasi. Tujuan dari keselamatan radiasi adalah untuk mencegah terjadinya

efek stokastik dan efek deterministik. Selain itu untuk keselamatan radiasi juga

diupayakan melalui penahanan radiasi di instalasi radioterapi dan radiologi.

Menurut Wiryosimin (1995) penahan radiasi ditentukan oleh kelayakan

bangunan dan desain ruang penyinaran. Instalasi radioterapi harus dibangun

sesuai dengan desain persyaratan proteksi radiasi berdasarkan Safety Report

Series (SRS) No. 47 IAEA untuk instalasi radioterapi. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan keselamatan radiasi dan mengurangi paparan radiasi yang diterima

oleh pasien, pekerja, masyarakat dan meningkatkan standar proteksi radiasi di

sekitar instalasi radioterapi.

Adanya suatu pemanfaatan sinar-X, informasi mengenai dalam tubuh

manusia lebih mudah diketahui tanpa harus melakukan operasi bedah terlebih

dahulu. Pemanfaatan sinar-X juga semakin meluas dalam segala kategori usia,

baik usia dewasa maupun anak-anak. Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dapat

dilakukan meliputi: foto abdomen, extremity, skull, thorak, dan organ tubuh yang

lainnya.

Pemanfaatan sinar-X adalah salah satu cara meningkatkan kesehatan. Alat

ini telah cukup beragam mulai dari radiasi untuk diagnostic, pemeriksaan sinar-X

gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Dengan radiasi suatu penyakit

atau kelainan organ tubuh dapat lebih awal dan lebih teliti dideteksi, sementara

terapi dengan radiasi dapat lebih memperpanjang usia seseorang penderita kanker

atau tumor.

Alat diagnosis yang banyak digunakan adalah pesawat sinar-X yang


berfungsi untuk foto thorax, tulang taangan, kaki dan anggota organ tubuh yang

lainnya. Akan tetapi, pemeriksaan rontgen yang sering dilakukan adalah

pemerisaan foto thorax pada pasien yang akan melakukan operasi atau cek

up,dikarenakan untuk mengetahui kondisi organ penting pada manusia yang

didalam rongga thorax, jika terlalu sering terkena radiasi dapat menyebabkan

sesak napas, dan kanker payudara pada wanita (Suyatno, 2008: 504).

Radiasi sinar-X dapat memberikan ancaman berbahaya yang dadat

merugikan untuk tubuh manusia. Hal tersebut dapat terjadi bila tubuh mausia

mendapatkan radiasi sinar-X dengan dosis yang berlebihan melewati standar dosis

yang sudah di tentukan (Rahayuningsih, 2010: 243). Contoh bahaya radiasi yang

ditimbulkan yaitu efek seperti pada sel yang suka membelah diri dengan cepat dan

sel yang tidak membelah lagi (Suratman,1996: 25). Akhir-akhir ini yang menjadi

perhatia serius yaitu dampak jangka (efek yang tertunda)yang ditimbulkan akibat

paparan radiasi sinar-X (sebagai pencetus carsiogenik atau induksi kanker pada

manusia) (Hall dan Benner, 2008: 362).

B. Dosis Serap Radiasi

Pada penelitian sebelumnya telah diteliti mengenai dosis serap radiasi foto

thorax pada pasien anak-anak, dalam penelitian tersebut diperoleh bahwa untuk

dosis serap foto thorax pasien anak-anak menunjukan semakin bertambahnya usia

anak maka semakin besar dosis serap radiasi foto thorax yang diterima oleh

pasien anak-anak dan untuk jenis kelamin tidak begitu berpengaruh terhadap dosis

serap radiasi itu sendiri (Widayati, 2013: 38).


Untuk dosis serap radiasi foto thorax pada pasien dewasa belum ada

penelitian lebih lanjut. Karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan penelitian

tentang dosis serap radiasi foto thorax pada pasien dewasa. Dosis serap radiasi

foto thorax pada pasien dewasa memiliki standar dosis yang dikeluarkan oleh

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) nomor 8 tahun 2011, yaitu sebesar

0,4 mGy untuk sekali paparan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alternatif untuk

mengetahui jumlah dosis radiasi yang telah diterima seseorang yaitu dengan

melakukan perhitungan untuk mengetahui gambaran dosis serap radiasi foto

thorax yang diterima oleh pasien dewasa.

Disamping memberikan manfaat yang sangat besar dalam penanganan

kanker dan diagnosis penyakit, radiasi dapat menimbulkan dampak negatif apabila

dalam pelaksanaanya tidak mengikuti prosedur kerja radiasi yang telah ditentukan

serta aspek keselamatan radiasi.

C. Kanker

Prevalensi kanker di Indonesia berdasarkan data riskesdas tahun 2013

mencapai 1,4% atau sekitar 347.792 orang, dengan prevalensi terbesar yaitu

kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5%.1 Terdapat

beberapa metode yang dapat digunakan untuk terapi kanker, yaitu pembedahan,

kemoterapi atau disebut juga kemo, imunoterapi, targeted therapy, terapi hormon

atau terapi endokrin, transplantasi sel induk dan terapi radiasi.2 Radioterapi atau

terapi radiasi adalah terapi non-bedah terpenting untuk pengobatan kuratif kanker.

Dari 10,9 juta orang yang didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia setiap
tahun, sekitar 50% memerlukan radioterapi dan 60% di antaranya diobati dengan

kuratif. Biaya untuk radioterapi juga sangat hemat, terhitung hanya 5% dari total

biaya perawatan kanker.3 Pengobatan kanker di Indonesia saat ini banyak

menggunakan kemoterapi dan proses pembedahan. Penggunaan terapi kanker

dengan radiasi belum banyak digunakan dan masih terbatas. Oleh karena itu,

dalam artikel review ini akan dibahas mengenai konsep dasar radioterapi serta

perkembangannya di Indonesia.
BAB III
METODE PERCOBAAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

A. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

DAFTAR PUSTAKA

F. Tulfala, Kasman. 2020. Analisis Kontur Isodosis Paparan Radiasi Sinar-X di


Instalasi Radiologi UPT Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu.
UniversitasTadulako.Diakses:
https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/GravitasiFisika.
Fakhrurreza Muhammad, Majidah k. Puput .2018. Pengaruh Banyaknya Radiasi
Dan Perubahan Energi Sinar-X Terhadap Peningkatan Pembentukan
Radikal Bebas Pada Air. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Diakses:
https://ejournal.unisayogya.ac.id. Pada tanggal 17 April 2021.
Pada tanggal: 14 maret 2021.
Purwantiningsih. 2017. Analisis Sebaran Dosis Paparan Radiasi Pesawat C-Arm
Terhadap Jarak Pada Ruangan Operasi. Universitas Nasional. Diakses:
Journal of Sainstek. Pada tanggal 14 April 2021.
Rahmayani Rai, Sahara, dan Zelviani Sri. 2020. Pengukuran Dan Analisis Dosis
Proteksi Radiasi Sinar-X Di Unit Radiologi Rs. Ibnu Sina Yw-Umi.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Diakses: http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/jft. Pada tanggal 14 Maret 2021.
Wahyudi Imam, Milvita Dian. 2018. Analisis Laju Dosis Radiasi di Sekitar
Ruangan Radioterapi RS. Universitas Andalas Padang. Universitas
Andalas, Padang. Vol. 7, No. 3. Di akses : Jurnal Fisika Unand Pada
tanggal 14 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai