Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Mutmainnah

NIM : 119431708

Kelas : A

Semester : VI ( Enam )

A. Pengertian Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang


karakteristiknya hendsk di teliti. Dan satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat
berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda dst. (Djarwanto, 1994, 420)

Menurut Morissan (2012 : 19), populasi adalah sekumpulan subjek, variable, ide atau
hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra. Semua bagian populasi dapat kita teliti
untuk mengetahui keadaan populasi yang berkaitan tersebut..

B. Pengertian Sampel

Menurut Arikunto (2206 : 131) sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi
yang akan di teliti. Penelitian sampel adalah apabila penelitian yang dilakukan sebagian dari
populasi.

Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004 : 85) sampel adalah sebagian dari populasi
yang bisa di capai dan mempunyai keadaan yang serupa dengan populasi yang ambil
sampelnya tersebut.

C. Pengertian Sampling

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel adalah teknik pengambilan sampel
dan populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi tersebut. Kemudian diteliti dan hasil
penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan populasi (generalisasi).
D. Kelebihan Dan Kekurangan Sampling
1. Kelebihan
a. Menghemat Biaya
Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi.
Karena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat biaya
percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.
b. Mempercepat Hasil Survei
Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan
segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan lapangan
dan pengolahan tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.
c. Cakupan Materi Lebih Besar
Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak
mungkin dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan melalui
sensus lengkap biasanya sangat terbatas. Variable yang dicakup sangat dibatasi pada
variable dasar saja.
d. Akurasi Lebih Tinggi
Pada sensus jumlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan
tingkat kesalahan yang juga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan oleh
teknik sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling Error dapat
diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualifikasi petugas yang baik, kuesioner yang kurang
baik, konsep dan definisi yang kurang tepat, jawaban responden yang salah, maupun
kesalahan dalam proses pengolahan.

2. Kekurangan
a. Penyajian Wilayah Kecil
Penyajian wilayah kecil seperti kecamatan dan desa dengan sample terbatas
tidak dapat dipenuhi. Pada umumnya jumlah sample yang digunakan sesuai dengan
tingkat ketelitian yang dikehendaki.
b. Penyajian Variable Proporsi Kecil
Survei sample tidak dapat menyajikan variable yang kejadiannya kecil dalam
populasi(proporsi kecil).
c. Trend Data
Apabila data diperlukan secara berkala untuk mengukur perubahan yang sangat
kecil dari satu period ke periode berikutnya, kemungkinan sample diperlukan cukup
besar.
d. Tidak Tersedianya Kerangka Sampel
Tidak tersedianya kerangka sample sehingga persyaratan probabilita sampling
tidak terpenuhi. Biaya untuk pembentukan kerangka sample cukup tinggi sehingga
memiliki pengaruh besar terhadap total biaya.

E. Cara Pengambilan Sampel Probablity

Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang
dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi
untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan
sampel yang representatif.

Teknik sampling :ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Teknik sampling secara rambang sederhana.


Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang
sederhana adalah dengan undian.
Contoh : missal seorang penelii daftar 100 orang populasi dan ingin memilih 10
orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam populasi ditandai dengan
nomor 1-100. Nomor tersebut lalu diacak. Pengacaan bisa meniru model arisan atau bisa
menggunakan aplikasi acak nomor. 10 individu yang nomornya keluar menjadi sampel
penelitianya. Teknik ini biasa digunakan pada populasi homogeny. Misal seseorang ingin
meneliti proses belajar dikelas dalam satu kelas. Total siswanya berjumlah 100 orang.
Peneliti tersebut bisa meawancarai secara mendalam 10 orang sebagai sampel.
2. Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).
Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus
(nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
Contoh : seorang peneiti ingi meakukan pola konsumsi mahasiswa di suatu
universitas. Jumlah total populasinya 1000 mahasiswa. Peneliti ingin melakukan survey
pada 100 orang saja. Teknik samlng yang pertama dilakukan yaitu melakukan
perencanaan, missal sampel adalah nomor urut ke 10 dan kelipatannya, lalu peneliti
mengacak daftar 1000 nomor yang semula berurutan. Setelah diacak, di lihat kembali,
mereka yang berada di urutan 10 dan kelipatannya adalag sebagai sampel.
3. Teknik sampling acak berstrata
Metode pengambilan sampel acak berstrata mengampil sampel berdasar tingkatan
tertentu.
Contoh : penelitian mengenai motiivasi kerja pada manajer tingkat atas manajer
tingkat menengah dan tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing
kelompok.
4. Teknik sampling secara rambang bertingkat.
Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara peng-ambilan sampel
sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
Contoh : Penelitian dimulai dari tingkat Kecamatan, Gugus, Desa lali RW dan
RT.
5. Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
Dan ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin
dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu
peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang
ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster
sampling atau multi-stage sampling.
Contoh : survey tentang tingkat kepercayaan Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah
tentang pernyataan bahwa “Borobudur Peninggalan raja Sulaiman”. Daftar keseluruhan
populasi warga NU dan Muhammadiyah tidak tersedia, tidak mungin pula membuatnya.
Maka peneliti memilih organisasi NU dan Muhammadiyah cabang mana yang akan
dijadikan sampel. Setiap organisasi di daftar anggota-anggotanya.

F. Cara Pengambilan Sampel Non Probability

Teknik sampling non probability adalah teknik pengambilan sample dari populasi
yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti dan/atau menurut pertimbangan pakar.
Dan beberapa jenis atau cara penarikan sampel dari populasi secara nonprobabilitas
adalah sebagai berikut:

1. Purposive sampling atau judgmental sampling


Penarikan sampel dari populasi secara purposif adalah cara penarikan sample
yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh
peneliti. Teknik sampling ini di sebut purposive karena pemeilihan sampel dilakukan
dengan bertujuan
Contoh : penelitian tentang perilaku korup polisi lalu lintas. Peneliti menentukan
sampling dengan cara mengamati siapa saja orang-orang yang pernah dirugikan oleh
oknum polisi lalu lintas, seperti di tilang tanpa alasan yang jelas, dipersulit dalam
pembuatan SIM, dan sebagainya,
2. Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju)
Penarikan sample pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan dengan
menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari
sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan
seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola
salju.teknik ini dinamakan Snow-ball sampling karena jumlahnya sedikit di awal dan
semakin besar di akhir seperti bola salju yang menggelinding.
Contoh : peneliti tetag iigran delap di Malaysia atau pengemis di ibukota. Peneliti
biasanya kesulitan menemukan orangnya, namun imigran atau pengemis lain berada
dalam jaringannya. Informan atau responden memiliki pengetahuan tentang siapa saja
orang yang berpotensial mejadi sampel.
3. Quota sampling (penarikan sample secara jatah)
Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah
ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah
ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
Contoh : penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia tentang kesetaraan
gender. Sampel yang di cari berada dalam lingkup nasional yaitu Indonesia. Quota
sampling membuat kategoru berdasarkan karakteristik seperti jenis kelamin, tingkat
pendidikan, umur, dsb. Peneliti menentukan kuota berdasarkan pengetahuan karakteristik
akan berapa jumlah laki-laki, berapa jumlah perempuan. Sampel dari jumlah laki-laki
diambil secara proporsional begitu pula pendidikan dan umur.
4. Accidental sampling atau convenience sampling
Dalam penelitian, bisa saja terjadi diperolehnya sampel dari populasi yang tidak
direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau
subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Dan proses diperolehnya
sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan dari populasi.
Tehnik ini adalah menghentikan orang dijalan untuk dimintai pendapatannya atau
dilakukan survey kecil-kecilan.
Contoh : penelitian tentang preferensi fashion pengunjung efent Java Jazz pada
akgir tahun ini. Survey dilakukan pada pengunjung setempat ketika event di
selenggarakan. Waktu survey juga relative singkat sehingga tidak mungkin dilakukan
pada semuanya. Jumlah pengunjung juga tidak bisa diketahui karena tidak ada tiket
masuk. Teknik sampling ini biasanya dilakukan sebagai penelitian awal untuk
mematangkan penelitian awal yang lebih besar, missal hubungan antara penikmat jazz
dan selera terhadap fashion.
5. Saturation sampling ( samel jenuh)
Teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel, ini syaratnya populasi tidak banyak, atau peneliti ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan sangat kecil.
Contoh : penelitian tentang guru di sekolah SMA. Karena jumlah guru guru 25
maka semua guru dijadikan sampel

Anda mungkin juga menyukai