KESELAMATAN RADIASI
Disampaikan pada:
Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Dalam Tindakan Intervensi
Surabaya, 7 – 9 Mei 2018
1
curriculum vitae
Nama: Rusmanto
Status: Staf Bidang Pengkajian Kesehatan, P2STPFRZR BAPETEN
Pendidikan: S1 Teknik Nuklir UGM & S2 Magister Fisika Medik UI
Pelatihan:
• National Coordination Meeting on The Radiation Protection and Safe
Management of Radiopharmaceutical Production”, 2016.
• Regional Workshop on the implementation of the IAEA General
Safety Requirements Part 3: Radiation Protection and Safety of
Radiation Sources: International Basic Safety Standards, 2013.
Topik interes: asesmen, survei, reviu, dan studi terkait keselamatan radiasi untuk radiologi
diagnostik & intervensional, kedokteran nuklir, dan radioterapi.
Aktivitas :
• Kajian Efektivitas-Operasional Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Bidang Kesehatan,
2017 – 2018.
• Penyusunan Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional, 2014 – 2018.
• Kajian Pengawasan Paparan Pekerja di Fasilitas Radiologi Intervensional, 2013.
• Kajian Pengawasan Proteksi Radiasi di Fasilitas Radiologi Intervensional, 2006.
2
Kontak: HP. 08122522802 dan email r.rusmanto@bapeten.go.id
HARAPAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui dan memahami bahwa:
1. bekerja dengan radiasi pengion memiliki benefit dan risiko;
2. sekecil apapun radiasi yang terpapar ke tubuh manusia
akibat kerja dengan radiasi itu memiliki potensi risiko
radiasi bersifat probabilistik atau stokastik.
3. radiasi yang diterima oleh tubuh bersifat akumulatif
sehingga potensi menjadi paparan kronis sangat mungkin
terjadi.
4. Proteksi radiasi hanya berfungsi untuk mengurangi/
mereduksi/meminimalkan paparan radiasi yang kita terima
akibat kerja dengan radiasi pengion.
5. Perlu menumbuhkan “kepedulian diri” dan “utamakan
selamat” dalam bekerja dengan radiasi pengion. 3
LINGKUP MATERI
4
ISI MATERI
PENDAHULUAN
• KEMAJUAN TEKNOLOGI INTERVENTIONAL X-RAY IMAGING VS DOSIS
RADIASI
• TUJUAN DIAGNOSTIK DAN TREATMENT
• PESAWAT SINAR-X INTERVENSIONAL & FITUR KESELAMATAN RADIASI
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
• KENAPA BUTUH PROTEKSI RADIASI ?(HASIL KAJIAN DOSIS PERSONIL)
• PROTEKSI RADIASI
PROTEKSI RADIASI PADA PAPARAN KERJA DAN PAPARAN MEDIK
• IMPLEMENTASI PROTEKSI RADIASI PADA TINDAKAN INTERVENSI
ALAT PELINDUNG DIRI DAN ALAT UKUR RADIASI
• PERALATAN PROTEKTIF DAN PEMANTAUAN DOSIS PERSONIL
KESIMPULAN
• POIN POIN PENTING
PUSTAKA
5
PENDAHULUAN:Kemajuan teknologi intervensi
x-ray imaging vs dosis radiasi
7
Ref 4
TUJUAN DIAGNOSTIK DAN TREATMENT
8
Pesawat Sinar-X Intervensional
Ref 5
9
Fitur keselamatan radiasi pada pesawat
sinar-X intervensional
Ref 5
10
PRINSIP PROTEKSI RADIASI:
Kenapa Butuh Proteksi ?
13
14
Evidence based:
Dosis ekivalen lensa mata dan tiroid
dosis efektif 0.0125 ± 0.005 0.016 ± 0.021 0.031 0.031 0.011 0.021
19
*asumsi beban kerja 2 pasien/tindakan per hari
Proteksi Radiasi
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh
radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.
1. Justifikasi penggunaan
3. Limitasi dosis 20
1. Justifikasi
a. Izin alat (level 1)
b. Penggunaan prosedur (level 2 & 3)
25
OPTIMISASI PROTEKSI
3. pertimbangan operasi/penggunaan;
- Ketersediaan prosedur dan sistem operasi yang memadai
- Prosedur kerja dengan radiasi
- Prosedur penggunaan peralatan proteksi radiasi
- Prosedur penyimpanan peralatan protektif
- Prosedur tindakan & pemilihan kondisi penyinaran
- Prosedur penggunaan peralatan pemantauan dosis
personil
- Prosedur penjaga & pendamping pasien
- Prosedur untuk pemeriksaan khusus pada bayi, anak,
wanita hamil, skrening kesehatan, & mediko legal
- Prosedur identifikasi & penanganan insiden radiasi
- Ketersediaan tanda dan peringatan radiasi
29
- Ketersediaan pelatihan rutin.
OPTIMISASI PROTEKSI
4. Kalibrasi/pengujian;
5. Dosimetri radiasi;
- Tersedia informasi data dosis pasien, baik dari
pengukuran langsung, perhitungan, atau pun dari
indikator dosis yang ada di modalitas.
- Tersedia informasi keluaran radiasi untuk tiap
modalitas. 30
OPTIMISASI PROTEKSI
33
Indikator Dosis pd Fluoroskopi
34
OPTIMISASI PROTEKSI
39
OPTIMISASI PROTEKSI
75 %
Jumlah
Personil
Stokastik area
Optimized level
Beban kerja
48
Ref 4
Implementasi Proteksi Radiasi pada
Tindakan Intervensional
Ref 4
Ref 7 50
Implementasi Proteksi Radiasi pada
Tindakan Intervensional
LAO
PA
52
Implementasi Proteksi Radiasi pada
Tindakan Intervensional
56
Ref 4
Implementasi Proteksi Radiasi pada
Tindakan Intervensional
Ref 4
61
Ref 4
Implementasi Proteksi Radiasi pada
Tindakan Intervensional
66
Implementasi proteksi radiasi untuk
paparan medik (Pasien)
Ilustrasi:
• Sehingga dosis pasien berkaitan erat dengan dosis
pekerja, apabila dosis pasien meningkat maka akan
meningkatkan radiasi hambur yang diterima oleh
pekerja.
• Dengan mengurangi dosis terhadap pasien, tanpa
mengesampingkan tujuan klinis, penggunaan alat
pelindung diri dan tindakan proteksi yang
sederhana, maka dapat mengurangi dosis pekerja
secara signifikan.
67
68
Proteksi radiasi pada pasien dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan:
1. Pemilihan modalitas sinar-X, detektor II atau flat panel,
filtrasi total.
2. Pengaturan jarak detektor dengan pasien dan tabung sinar-
X dengan pasien
3. Ukuran tubuh pasien
4. pengaturan kolimasi dan magnifikasi
5. Orientasi berkas / arah penyinaran
6. Penggunaan grid
7. Pemilihan mode dosis rendah dan tinggi
8. Rangkaian seri penyinaran / fragmentasi
9. Penggunaan fluoro dan sine
10.Rekaman dosis pasien
69
11.Monitoring pasien dengan dosis tinggi
Faktor utama kontributor dosis pasien
Image Handling
Image Receptor
and Display
Faktor
Automatic
pasien
Operator Dose Rate
Control
prosedur
Patients
Electrical
Stabilizer
Foot
X-Ray tube
Switch
Operator Controls
Spesifikasi
modalitas
Power High-voltage
Primary Controls Controller transformer 70
Pasien butuh proteksi:
Semakin besar radiasi yang diterima pasien maka semakin besar
pula risiko yang diakibatkannya. Khususnya risiko efek
deterministik pada kulit pasien.
Reproduced with permission from Wagner LK and Archer BR. Minimizing Risks from Fluoroscopic Radiation, R. M. Partnership, Houston,
TX 2004.
71
72
Jarak pasien dengan tabung sinar-X
73
Membuat pola proteksi radiasi pada pasien mulai
sebelum sampai setelah tindakan:
1. Pasien dan/atau keluarga pasien diberi info terkait
tindakan yang akan dilakukan serta potensi risiko
radiasi (informed Consent)
2. Saat tindakan dilakukan, dibangun pola interaksi
dan komunikasi antara teknologist dan
intervenionis untuk melakukan pembatasan dosis
atau bahkan menghentikan tindakan jika
diperlukan;
3. Membuat program tindak lanjut untuk melacak
pasien yang menerima dosis lebih dari 3 Gy dalam
satu tindakan atau prosedur.
74
Pre-Procedure Intra-Procedure Post-Procedure
dosis > 3 Gy :
Alert Level 3: Dosis 6 Gy Buat jadwal pantau pasien
dalam 1 bulan
Hentikan tindakan
Follow up lanjutan
Alert level 5: ingatkan dokter
utk tiap kenaikan 2 Gy 75
ALAT PELINDUNG DIRI DAN ALAT
UKUR RADIASI
radiasi.
ALAT PELINDUNG DIRI
78
Beberapa hal penting dalam menggunakan pemantauan dosis
personil (TLD badge/film badge/digital dosimeter) :
1. Jika pakai 1 dosimeter, maka:
• dipakai di pinggang atau di dada di dalam atau di balik
apron utk dosis efektif.
• Dipakai di bagian leher di luar apron, untuk perkiraan
dosis ekivalen lensa mata dan tiroid.
• Dipakai di lengan atas bagian kiri di luar apron, untuk
perkiraan dosis ekivalen lensa mata dan tiroid.
2. Jika pakai 2 dosimeter, maka 1 bh di pakai di dada dibalik
apron, 1 bh di pakai dileher diluar apron.
3. Pastikan, hanya memakai dosimeter badge sesuai dengan
nama pemakai. 79
Penggunaan Alat Pemantauan Dosis
Personil
• Selain mengkombinasikan penggunaan jarak, waktu dan
shielding, maka perlu dilakukan pemantauan dosis pada
personil yang melakukan tindakan intervensional.
• Pada tindakan intervensional dengan sistem fluoroskopi,
paparan pada tubuh tidak seragam antara bagian tubuh
yang terlindung (apron, layar pelindung lainnya), dan
yang tidak terlindung.
• Personil pada tindakan intervensional harus
menggunakan minimal 2 (dua) dosimeter personal:
– 1 buah di pakai di saku dibalik apron, dan
– 1 buah lagi di leher diluar apron.
• Dosimeter yang diluar apron dapat menggunakan yang
jenis terbaca langsung (digital dosimeter). 80
Penggunaan Personal Dosimeter untuk
personil tindakan intervensional
Penggunaan personal
dosismeter tersebut
untuk memperhitungkan
perkiraan dosis yang
diterima oleh personil
tindakan intervensional
per periode (per
tindakan atau per
tahun).
85
86
s00270-016-1526-8.pdf
POIN POIN PENTING
RESEP JOS
• RE-Reseptor: Jaga posisi reseptor citra selalu dekat dg pasien
• S-Sudut pandang: atur posisi penglihatan ke monitor jauh
dengan sumber radiasi
• E-ekstrimitas: jangan sampai tangan personil terkena radiasi
langsung
• P-Pedal: jangan menginjak pedal kecuali saat melihat monitor
• J-Jarak: jaga jarak, hukum kuadrat terbalik
• OS-Dosis: batasi sine, atur laju frame, pakai dosimeter
personil. 87
POIN POIN PENTING LAIN YANG TAK
KALAH PENTING
90
http://idrl.bapeten.go.id/assets/upload/poster/poster-proteksi-radiasi-pekerja-
fluoroskopi-S12R.jpg
Poster Anjuran Proteksi Radiasi
91
http://idrl.bapeten.go.id/assets/upload/poster/poster-proteksi-radiasi-anak-
intervensional-S12R.jpg
Poster Anjuran Proteksi Radiasi
92
http://idrl.bapeten.go.id/assets/upload/poster/poster-proteksi-radiasi-pasien-
fluoroskopi-S12R.jpg
PELAPORAN DOSIS PERSONIL
BERBASIS WEB
93
PELAPORAN DOSIS PERSONIL
BERBASIS WEB
13. Draft version 2.5 , IAEA SAFETY STANDARDS for protecting people
and the environment , Radiation Protection and Safety in Medical Uses
of Ionizing Radiation, DRAFT SAFETY GUIDE , DS399, 25 November
2014
14. http://ncrponline.org/wp-
content/themes/ncrp/PDFs/2016/LensEye_Workshop_presentations.p
df
15. http://slideplayer.com/slide/10159700/ , Radiation Safety In the
Cardiac Catheterization Laboratory Saudi Arabia Cardiac Interventional
Society Society of Cardiovascular Angiography and Intervention.
16. https://journals.lww.com/em-
news/blog/spontaneouscirculation/Pages/post.aspx?postid=15 diakses
27/2/2018.
17. http://www.acc.org/latest-in-
cardiology/articles/2015/12/31/10/12/radiation-safety-for-the-
interventional-cardiologist, diakses 27/2/2018. 97
Pustaka
13. https://www.wired.com/2009/10/1030first-coronary-angiogram/,
diakses 27/2/2018.
14. http://www.wmhs.org.nz/cardhist/angiography3.html
15. https://www.iaea.org/file/2017/training-cardiologyalllectureszip
16. https://www.medscape.com/viewarticle/824022
17. https://pubs.rsna.org/doi/full/10.1148/rg.321115002
98
Terima kasih semoga bermanfaat
99