RADIOLOGI VETERINER
Drh. Nofan Rickyawan, M.Sc.
Klinik hewan, lab. Bedah dan Radiologi
1
9/28/2020
• Efek radiasi pada objek yang terpapar sangat berbahaya dan bersifat
kumulatif dari penyinaran yang terus menerus. Efek yang sering muncul
antara lain erithema, alergi hingga mutasi genetik.
2
9/28/2020
• Sifat dan keparahan gejala dan juga waktu kemunculan sangat tergantung
pada jumlah dosis radiasi yang diserap dan laju penerimaannya
• Efek determinisitik
Terjadi akibat adanya kematian sel sebagai akibat pajanan radiasi sekujur
maupun lokal. Efek ini terjadi bila dosis radiasi yang diterima tubuh
melebihi nilai dosis ambang untuk terjadinya efek ini. Efek ini juga terjadi
pada individu yang terpajan dalam waktu yang tidak lama setelah pajanan
terjadi, dan tingkat keparahannya akan meningkat jika dosis yang
diterimanya juga makin besar.
• Efek Stokastik
efek stokastik tidak mengenal dosis ambang. Serendah apa pun dosis
radiasi yang diterima, selalu ada peluang untuk terjadinya perubahan pada
sistem biologik baik pada tingkat molekuler mau pun seluler. Dalam hal ini
yang terjadi bukan kematian sel namun perubahan sel dengan fungsi yang
berbeda.
3
9/28/2020
• Jaringan yang sangat rentan terhadap bahaya radiasi antara lain adalah :
kulit, limfatik, hemopoetik, leukopoetik, glandula mamary, thyroid, tulang
(pada pusat pertumbuhan epifise), epitel germinal atau gonad.
• Pembenaran (Justifikasi)
Suatu pemanfaatan harus dapat dibenarkan jika menghasilkan keuntungan
bagi satu atau banyak individu dan bagi masyarakat terpajan untuk
mengimbangi kerusakan radiasi yang ditimbulkannya. Kemungkinan dan
besar pajanan yang diperkirakan timbul dari suatu pemanfaatan harus
diperhitungkan dalam proses pembenaran.
4
9/28/2020
• Optimisasi
Dalam kaitan dengan pajanan dari suatu sumber tertentu dalam
pemanfaatan, proteksi dan keselamatan harus dioptimisasikan agar besar
dosis individu, jumlah orang terpajan, dan kemungkinan terjadinya
pajanan ditekan serendah mungkin (ALARA, as low as reasonably
achievable), dengan memperhitungkan faktor ekonomi dan sosial, dan
dengan pembatasan bahwa dosis yang diterima sumber memenuhi
penghambat dosis.
Nilai batas dosis (NBD) adalah dosis terbesar yang diizinkan yang dapat
diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu
tertentu tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat
pemanfaatan tenaga nuklir.
5
9/28/2020
• Jika harus bekerja pada medan radiasi yang tinggi, pembatasan waktu
pajanan harus dilakukan agar perkalian laju dosis dengan waktu pajanan
tidak melebihi NBD yang berlaku.
• MisalNYA seorang operator pesawat sinar-X harus melakukan pekerjaan 5
hari seminggu pada medan radiasi sebesar 0,12 mSv/jam, pajanan
berlebih dapat dicegah dengan membatasi waktu kerjanya hanya 40 menit
per hari. Dengan pembatasan waktu kerja ini maka dosis yang diterima
dalam satu hari menjadi 0,08 mSv, sehingga NBD per tahun sebesar 20
mSv tidak dilampaui (1 tahun kerja diasumsikan sama dengan 50 minggu).
Jika volume pekerjaan membutuhkan waktu pajanan yang lebih panjang,
maka hal tersebut dapat dilaksanakan oleh dua orang pekerja secara
bergiliran, atau operasi kerja harus diubah agar intensitas medan radiasi
dapat diturunkan.
6
9/28/2020
penahan struktur dirancang untuk melindungi bahaya akibat berkas langsung sinar
X, radiasi bocor dan radiasi hamburnya.
Parameter yang digunakan dalam perhitungan tebal penahan struktur adalah:
a. tegangan maksimum (kV) operasi tabung pesawat sinar-X;
b. arus maksimum (mA) operasi pesawat sinar-X;
c. beban kerja (W), yang merupakan ukuran penggunaan pesawat sinar-X
(biasanya dinyatakan dalam satuan mAmenit per minggu);
d. faktor guna (U), yang merupakan fraksi beban kerja selama berkas utama
ditujukan pada target;
e. faktor okupansi (T), yaitu faktor pengubah beban kerja untuk mengoreksi
derajat atau jenis okupansi di daerah yang dihitung. Tabel 6.9 memberikan
nilai pedoman faktor okupansi jika tidak ada data yang lebih akurat.
7
9/28/2020
• Jika suatu bahan radioaktif masuk ke dalam tubuh manusia, bahan tersebut akan
terus menyinari tubuh sampai radioaktivitasnya meluruh atau tubuh
mengeluarkan bahan tersebut.
• Proteksi radiasi internal dengan demikian dapat dilakukan dengan menutup jalan
masuk ke dalam tubuh, atau dengan menghalangi kemungkinan diteruskannya
radioaktivitas dari sumber ke manusia.
8
9/28/2020
9
9/28/2020
• Pelindung tiroid
Pelindung tiroid yang terbuat dari bahan yang setara dengan 1 mm Pb.
• Pelindung gonad
Pelindung gonad yang setara dengan 0,2 mm Pb,atau 0,25 mm Pb
untuk penggunaan pesawat sinar-X radiodiagnostik, dan 0,35 mm Pb, atau 0,5
mm Pb untuk pesawat sinar-X radiologi intervensional. Tebal kesetaran Pb
harus diberi tanda secara permanen dan jelas pada apron tersebut. Proteksi
ini harus dengan ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mencegah gonad
secara keseluruhan dari paparan berkas utama.
10
9/28/2020
• Kacamata
Kacamata yang terbuat dari bahan yang setara dengan 1 mm Pb.
• Tirai
Tirai yang digunakan oleh radiografer harus dilapisi dengan bahan yang
setara dengan 1 mm Pb, dengan ukuran tinggi 2 m dan lebar 1 m.
11
9/28/2020
12