Anda di halaman 1dari 22

PROTEKSI

RADIASI
Khoyrul anam (081811333038)
Arszyllah Agnitarahmi (081811333044)
Nadia Nur Ramadhani (081911333040)
Damar Lisna Sari (081911333048)
Devita Handriyana Fitri (081911333094)
DEFINISI DAN TUJUAN
PROTEKSI RADIASI

Proteksi radiasi adalah tindakan Tujuan utama proteksi radiasi


yang dilakukan untuk mengurangi adalah untuk memberikan standar
pengaruh radiasi yang merusak akibat perlindungan yang sesuai bagi manusia
paparan radiasi dan lingkungan tanpa terlalu membatasi
(PERKABAPETEN, 2020 ) praktik-praktik yang menguntungkan dan
menimbulkan paparan radiasi.
JENIS PROTEKSI RADIASI

PROTEKSI
RADIASI
PROTEKSI EKSTERNAL
RADIASI PROTEKSI
RADIASI
INTERNAL
PROTEKSI RADIASI
EKSTERNAL
Upaya proteksi terhadap segala macam sumber radiasi yang berada di luar tubuh manusia, dan
dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau beberapa teknik.

Faktor waktu

Faktor
Faktor jarak perisai
radiasi
PROTEKSI RADIASI
EKSTERNAL
Faktor Waktu

Pembatasan waktu untuk mengurangi bahaya radiasi eksternal didasarkan pada asumsi bahwa
untuk suatu laju dosis yang konstan, dosis serap total sebanding dengan lamanya pajanan.

…………(1)
Keterangan:
Dt: Dosis Serap
Do: Dosis mula-mula
t: waktu
PROTEKSI RADIASI
EKSTERNAL
Faktor Jarak

penyinaran radiasi akan semakin berkurang dengan semakin bertambahnya jarak dari sumber
radiasi. Apabila ukuran sumber radiasi dibandingkan dengan jarak adalah kecil maka sumber radiasi
dapat dianggap sebagai titik sumber, maka:

Keterangan:
Dr : Dosis serap
r : jarak
Sehingga, K : tetapan yang besarnya bergantung
sumber
PROTEKSI RADIASI
EKSTERNAL
Faktor Perisai

perisai radiasi dapat mereduksi pemaparan hingga serendah-rendahnya. Keefektifan perisai


ditentukan oleh interaksi radiasi dengan atom perisai dan juga macam energy radiasi dan nomor atom
materi perisai.

Jenis perisai berdasarkan jenis partikel:

• Partikel alpha: selembar kertas


• Partikel beta: selembar aluminium atau Perspex setebal 1 cm
• Sinar gamma dan sinar-x: timbal dan beton
PROTEKSI RADIASI
EKSTERNAL
Faktor Perisai

Proses pelemahan sinar-x dan gamma dalam bahan pelindung bersifat eksponensial. Sesuai
dengan persamaan berikut:

…………(5)

Keterangan:
Dt: dosis serap dengan penahan
Do: laju dosis tanpa penahan
µ: koefisien absorbs linier
t: tebal penahan
PROTEKSI RADIASI INTERNAL

RADIOAKTIVITAS SUMBER RADIASI TERBUKA.

Sumber radioaktif terbuka yang disimpan dalam suatu wadah yang tertutup dapat
menimbulkan bahaya radiasi eksternaL bagi orang yang berada disekelilingnya. Zatr
adioaktif yang tidak disimpan dalam keadaan tertutup dapat merupakan ancaman bahaya
radiasi intern.
Zat radioaktif dalam jumlah yang kecil sekalipun, yang dilihat dari sudut bahaya
eksterna dapat diabaikan, dapat memberikan dosis yang sangat besar, jka zat tersebut
mengenai apalagi masuk ke dalamn tubuh. Sekall suatu radioisotope masuk dalam tubuh
ia akan memancarkan radiasinya terhadap tubuh dari dalam sehingga habis karena proses
peluruhan Hal ini mungki belangsung selama beberapa tahun, terus menerus.
PROTEKSI RADIASI INTERNAL

TEKNIK PROTEKSI RADIASI

 Inhalasi
Dengan menghisap udara yang terkontaminasi
 Injeksi
Melalui minuman seperti air atau makanan yang terkontaminasi
 Penyerapan
Serapan melalui kulit atau luka
PROTEKSI RADIASI INTERNAL
Sistem pembatasan dosis ini harus memenuhi prinsip - prinsip keselamatan
dankesehatan, yaitu:

 Justifikasi
Pemanfaatan tenaga nuklir harus berlandaskan azas manfaat dimana risiko yang
ditimbulkan oleh pemanfaatan tenaga nuklir harus jauh lebih kecil dibandingkan dengan
manfaat yang diterima
 Limitasi
NBD yang ditetapkan oleh peraturan tidak boleh dilampaui
 Optimasi
Pemanfaatan tenaga nuklir penyinaran harus diupayakan serendah mungkindengan
mempertimbangkan faktor sosial ekonomi
Pengatur pembatasan dosis radiasi

• Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali mempunyai keuntungan yang positif
dibandingkan dengan risiko, yang dikenal sebagai asas justifikasi.
• Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa dicapai (as low
as reasonably achievable, ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan
sosial, yang dikenal sebagai asas optimasi.
• Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang direkomendasikan oleh ICRP
untuk suatu lingkungan tertentu, yang dikenal sebagai asas limitasi.
Pengaturan dan pengawasan terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja

Pengaturan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan agar dosis
radiasi (eksternal dan internal) yang diterima para pekerja radiasi, tamu, pengunjung, dan
bukan pekerja radiasi serendah mungkin.
Personel yang terlibat di dalam penyelenggaraan keselamatan radiasi harus
memahami konsep proteksi radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir baik terhadap
manusia maupun lingkungan, yang mencakup kuantifikasi efek radiasi terhadap kesehatan
melalui besaranbesaran dosis dan pembobotan termasuk aplikasinya, serta memahami
prinsip proteksi dalam membatasi penerimaan dosis, justifikasi dan optimisasi.
Pengendalian paparan radiasi eksternal dan
internal
Pengendalian paparan radiasi eksternal dan internal dilakukan dengan
cara :

1. Pemantauan dosis radiasi perorangan


• Pemantauan dosis radiasi perorangan dilakukan secara eksternal dan internal.
• Pemantauan eksternal dilakukan dengan menggunakan dosimeter perorangan.
• Pemantauan internal dilakukan secara in-vivo dan/atau in-vitro. Pemantauan dosis
radiasi perorangan ini secara rinci diuraikan pada butir 6.
2. Pengendalian daerah kerja
• Pengendalian daerah kerja dilakukan dengan pembagian daerah kerja, pemantauan.
Sisitem pembatasan dosis
Prinsip – prinsip keselamatan dan kesehatan agar dapat menjamin
keselamatan kepada setiap pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup :

• Setiap pemanfaatan tenaga nuklir harus mempunyai manfaat lebih besar


dengan risiko yang ditimbulkan
• Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja atau masyarakat tidak melebihi
NBD yang ditetapkan oleh Badan Pengawas
• Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber
radiasi harus dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan
radiasi yang terjadi ditekan serendah – rendahnya
Sisitem pembatasan dosis

• Pengusaha instalasi merancang, membuat, mengoperasikan dan merawat


sistem dan komponen sumber radiasi yang mempunyai potensi bahaya
radiasi
• Sistem dan komponen sumber radiasi harus dirancang dan dibuat sesuai
dengan standar
PROTEKSI RADIASI BAGI
PASIEN
A. PERSYARATAN PEMERIKSAAN
1) Perhatikan kondisi pasien
2) Konsultasi dengan ahli radiologi
3) Dilakukan dengan hati-hati

B. PEMINDAHAN CATATAN
Pemindahan catatan pelaksaan radiografi
dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain harus
dikurangi untuk terjadinya pemeriksan ulang.
PROTEKSI RADIASI BAGI
PASIEN
C. JAMINAN KUALITAS
1) Semua peralatan sinar-x harus dilakukan
pengujian jaminan kualitas
2) Pengujian jaminan kualitas dilakukan
secara periodik
3) Kerusakan harus diperbaikan sebelum
digunakan lagi
D. PENGURANGAN DOSIS PASIEN
E. PEMILIHAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI
BAGI WANITA
PROTEKSI RADIASI BAGI
PASIEN

F. PROTEKSI JANIN
G. PELINDUNG ORGAN
H. CATATAN HASIL
PROTEKSI RADIASI BAGI
PENDAMPING PASIEN

Dosis yang diterima tidak melebihi 5 mSv


untuk tiap penyinaran

Paparan radiasi serendah mungkin


Menurut PERKABAPETEN No. 4 Tahun
2020, proteksi radiasi bagi pendamping Menerapkan optimisasi

pasien yaitu :
Menggunakan perlengkapan proteksi
radiasi
PROTEKSI RADIASI PADA
PETUGAS
A. PERLINDUNGAN DIRI DARI RADIASI PRIMER SEKUNDER
• Perlindungan dari radiasi primer antara lain dinding bangunan dan pintu
• perlindungan radiasi sekunder adalah area pengendalian dibutuhkan
ketebalan kurang lebih hanya 1/32 inchi pb

B. PAKAIAN ANTI RADIASI

C. PENERAPAN ATURAN KUADRAT TERBALIK


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai