Radiofarmasi
Oleh :
Kelompok 10
1. Syahrul amin( 16010
2. Dhea ananda( 16010
3. Elsa natia rindiana (1601099)
4. Meilita putri (16010
a. Justifikasi
Justifikasi adalah semua
kegiatan yang melibatkan paparan
radiasi hanya dilakukan jika
menghasilkan nilai lebih atau
memberikan manfaat yang nyata
(azas manfaat).
b. Optimasi
c. Pembatasan
Pada optimasi semua paparan harus
Pada pembatasan semua dosis ekivalen
diusahakan serendah yang layak dicapai
yang diterima oleh seseorang tidak
(As Low As Reasonably Achievable -
boleh melampaui Nilai Batas Dosis
ALARA) dengan mempertimbangkan
(NBD) yang telah ditetapkan
faktor ekonomi dan sosial
DOSIS MAKSIMUM
TOLERANSI
Nilai Batas Dosis Untuk Pekerja Radiasi
Penyinaran akibat kerja dari tiap pekerja harus diawasi, sehingga nilai batas seperti
berikut ini tidak dilampaui:
• Untuk orang dewasa tidak boleh lebih besar daripada 5 mSv selama masa
pemeriksaan diagnosa dan terapi dari seorang pasien.
Pemeriksaan fungsi tubuh secara in vivo bertujuan untuk mengukur fungsi organ
tubuh atau sistem fisiologis tubuh berdasarkan absorpsi, pengenceran,
konsentrasi, bahan radioaktif dalam tubuh atau ekskresi bahan radioaktif dari
tubuh setelah pemberian radiofarmaka
Fasilitas Penyiapan dan Penyimpanan
Radiofarmaka
• Fasilitas penyiapan dan penyimpanan Radiofarmaka harus memiliki
proteksi yang baik terhadap pekerja, dan lingkungan hidup
• Persyaratan fasilitas tergantung pada kategori laboratorium
• Fasilitas harus disesuaikan dengan sifat Radiofarmaka dan
dikondisikan sehingga Radiofarmaka yang diberikan melalui injeksi
tetap steril
• Penyiapan Radiofarmaka juga memerlukan prosedur kendali mutu
• Tempat untuk menerima dan menyimpan sumber radioaktif, dan
tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif harus ada
Kriteria Dasar Desain Fasilitas
Tata ruang Instalasi Kedokteran Nuklir harus memungkinkan alur kerja yang baik dan menghindari
pengangkutan zat radioaktif yang tidak semestinya ke dalam Instalasi Kedokteran Nuklir
Dalam keadaan apapun, akses ke dalam ruang Radiofarmaka harus dibatasi. Untuk pertimbangan
keamanan, Instalasi Kedokteran Nuklir harus dapat dikunci.
Keseluruhan permukaan dari ruang Radiofarmaka, yaitu dinding, lantai, bangku, meja, kursi, harus
dibuat licin, dengan bahan yang kedap dan tidak mudah menyerap cairan, sehingga mudah untuk
dibersihkan dan mudah didekontaminasi
Permukaan lantai dan bangku harus menyatu dan melekat pada dinding untuk menghindari akumulasi
kotoran atau kontaminasi
Proteksi Radiasi membutuhkan perisai yang terbuat dari timbal atau bahan padat sejenisnya
1. Fasilitas Tingkat Dasar (Basic Facilities)
• Daerah kerja yang memungkinkan seseorang pekerja menerima dosis kurang dari atau sama
dengan 1 mSv (100 mRem) dalam satu tahun.
• Daerah kerja yang memungkinkan seseorang pekerja menerima dosis lebih dari 1 mSv (100
mrem) tapi kurang dari 6 mSv (600 mrem) dalam satu tahun untuk seluruh tubuh atau nilai batas
dosis organ yang sesuai
b. Daerah Pengendalian, dibedakan atas:
• Daerah kerja yang memungkinkan seseorang yang bekerja secara tetap pada daerah itu menerima dosis 6
mSv (600 mrem) atau lebih tetapi kurang dari 20 mSv (2 rem) dalam satu tahun untuk seluruh tubuh atau
nilai batas dosis organ yang sesuai.
• Daerah kerja yang memungkinkan seseorang yang bekerja secara tetap dalam daerah itu menerima dosis 20
mSv (2 rem) atau lebih dalam satu tahun atau nilai yang sesuai terhadap organ tertentu dari tubuh.
2) Daerah Kontaminasi, terdiri atas:
• Daerah kontaminasi rendah
Daerah kerja dengan tingkat kontaminasi yang besarnya lebih kecil dari 0,37 Bq/cm2 (10-5 μCi/cm2)
untuk pemancar-α dan lebih kecil dari 3,7 Bq/cm2 (10-4 μCi/cm2) untuk pemancar-β.
• Daerah kontaminasi sedang
Daerah kerja dengan tingkat kontaminasi radioaktif 0,37 Bq/cm2 (10-5 μCi/cm2) atau lebih tapi
kurang dari 3,7 Bq/cm2 (10-4 μCi/cm2) untuk pemancar-α dan 3,7 Bq/cm2 (10-4 μCi/cm2) atau lebih
tetapi kurang dari 0,37 Bq/cm2 (10-5 μCi/cm2) untuk pemancar-β, sedangkan kontaminasi udara
tidak melebihi sepersepuluh Batas Turunan Kadar Zat Radioaktif di udara.
• Daerah kontaminasi tinggi
Daerah kerja dengan tingkat kontaminasi dari 3,7 Bq/cm2 (10-4 μCi/cm2) atau lebih untuk
pemancar-α dan 37 Bq/cm2 (10-3 μCi/cm2) atau lebih untuk pemancar-β, sedangkan kontaminasi
udara kadang-kadang lebih besar dari Batas Turunan Kadar Zat Radioaktif di udara.
Ruangan Laboratorium
Laboratorium atau tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan dengan
bahan radioaktif, harus memenuhi persyaratan berikut
• Bangunan didirikan di tempat yang bebas dari bahaya banjir dengan konstruksi tahan api dan tidak longsor.
• Di dalam laboratorium tipe A dan tipe B pekerjaan dengan zat radioaktif dilakukan di tempat khusus. Untuk laboratorium
• Pembagian daerah harus direncanakan sehingga tingkat aktivitas dan jenis radiasi yang berbeda dapat dipisahkan.
• Lantai, dinding dan permukaan tempat kerja dibuat sedemikian sehingga mudah dibersihkan.
• Untuk laboratorium tipe C, lantai harus licin dan kuat, tahan serap dan mudah diganti (dilapisi) dengan polivinil khlorida
atau linoleum. Tempat kerja harus kuat dibebani penahan radiasi yang berat, mempunyai permukaan yang tahan serap,
Permukaan halus, licin, tahan asam dan basa, tahan serap dan tidak
berpori, dan tidak mudah pecah.
Konstruksi kran dapat dibuka dan ditutup dengan kaki, lutut dan siku
• Laboratorium dilengkapi dengan perabot yang mudah dicuci. Perabot dan barang barang yang
memungkinkan penimbunan debu seperti laci, rak dan lampu gantung harus dibatasi jumlahnya.
• Tempat, ruang dan daerah kerja harus mempunyai penerangan yang cukup. Ventilasi harus
direncanakan sebaik-baiknya bersama-sama dengan konstruksi gedung.
• Udara harus mengalir dari daerah pengawasan ke daerah pengendalian, dari daerah radiasi rendah
ke daerah radiasi yang lebih tinggi, dan akhirnya dibuang ke luar setelah melalui sistem
penyaringan.
• Penempatan lubang udara masuk atau keluar harus ada, sedemikian rupa sehingga kemungkinan
perputaran kembali udara yang harus dibuang dapat dicegah.
• Lemari asap harus memenuhi syarat :
2. Kecepatan aliran udara dalam almari asap harus dapat diatur, sehingga
dalam segala keadaan udara tidak dapat keluar dari lemari asap ke tempat
kerja.
3. Aliran gas, air dan kenop listrik dapat diatur dari bagian luar lemari. Bagian
dalam almari asap dan saluran udara ke luar harus mudah dibersihkan
Daerah Pengukuran
1. Pengukuran Keselamatan
Pengukuran Keselamatan adalah untuk menunjukkan bahaya nyata langsung atau tidak langsung di lokasi
tertentu atau keberadaan kelompok nyata personel yang terlibat
2. Pengukuran Kontrol
Pengukuran kontrol adalah untuk menunjukkan bahwa batasan nilai pengukuran tidak melebihi batasan yang
diizinkan.
3. Pengukuran Statistik
Pengukuran statistik adalah untuk mengukur konsentrasi radioaktif yang mungkin dapat menyebabkan bahaya
radiasi bagi pekerja radiasi, terlepas dari apakah ketentuan hukum/peraturan telah dilanggar atau tidak dilanggar
Peralatan
No PERALATAN PERSYARATAN KELENGKAPAN Jumlah
Automatic
5 Treadmill/ergocycl
e 1buah
12 lead
Printer
Alat Dapat mengukur radioaktivitas satuan
pengukur micro dan millicurrie.
6 1 buah
radioaktiv Dapat mengukur Tc-99m dan I-131
itas Dapat mengukur radionuklida pemancar
beta
Surveymeter 1 buah
Monitor perorangan (film badge atau TLD) Sesuai jumlah pekerja radiasi
Perisai radiasi tabung suntik untuk ukuran
Masing - masing 1 buah
Alat spuit 1dan 3 ml
7 proteksi Kontainer berperisai radiasi, ukuran sesuai
radiasi 2 buah
kebutuhan
10 Alat
jarum
pemotong Mekanik Berperisai radiasi 1 buah
1. Rekaman 2. Laporan
1. Rekaman
data inventarisasi
data inventarisasi dosis Radiasi yang
radionuklida
peralatan diterima Pekerja
dan/atau
Kedokteran Nuklir Radiasi
Radiofarmaka
penyimpanan
sementara radionuklida hasil pemantauan
dan/atau Radiofarmaka kesehatan Pekerja Pelatihan
dan penanganan limbah Radiasi
radioaktif
2. Laporan
1. Sertifikat mutu zat radioaktif terbungkus (Radioactive Sealed Source Certificate) sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain yang tertelusur yang diterbitkan oleh pihak
pabrikan atau laboratorium terakreditasi di negara asal
• nama pabrik;
• radionuklida;
• aktivitas dan tanggal pengukuran;
• model;
• nomor seri;
2. Sertifikat special form Zat Radioaktif Terbungkus sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau standar lain yang tertelusur, yang diterbitkan oleh pihak
berwenang (competent authority), paling kurang berisi data:
radionuklida;
identifikasi radionuklida;
deskripsi radionuklida;
aktivitas dan tanggal pengukuran;
program jaminan mutu; dan
nomor dan masa berlaku sertifikat.
Penyimpanan isotop
Asal limbah
Volume larutan/berat
Paparan radiasii
Keasaman/pH
Konduktivitas