Anda di halaman 1dari 25

PROTEKSI

RADIASI PADA
MANUSIA
1. Agustina Dwi Cahyani (081911333033)
2. Alief Enva S. (081911333056)
PROTEKSI RADIASI

Tujuan utama proteksi radiasi adalah untuk memberikan standar perlindungan yang sesuai bagi manusia
dan lingkungan tanpa terlalu membatasi praktik-praktik yang menguntungkan dan menimbulkan
paparan radiasi.
Kerangka konseptual dalam prinsip proteksi radiasi ini terdiri :
- pembenaran (justifikasi),
- optimisasi proteksi
- pembatasan dosis
Proteksi radiasi dibagi menjadi:
- Proteksi radiasi eksternal
- Proteksi radiasi internal
PROTEKSI RADIASI
EKSTERNAL
Upaya proteksi terhadap segala
macam sumber radiasi yang
berada di luar tubuh manusia, - Waktu pajanan
dan dapat dilakukan dengan - Jarak dari sumber
menggunakan satu atau - Penahan radiasi
beberapa teknik.
Teknik radiasi ektsternal:
1. Waktu pajanan
Pembatasan waktu pajanan untuk mengurangi bahaya radiasi eksternal didasarkan pada asumsi bahwa
untuk suatu laju dosis yang konstan, dosis serap total sebanding dengan lamanya pajanan. Atau,
Laju paparan x lama pajanan = dosis total

2. Jarak dari sumber


Jika lama operasi kerja sudah tertentu, upaya pengurangan bahaya radiasi eksterna dapat dilakukan
dengan bekerja sedapat mungkin pada jarak yang sebesar-besarnya dari sumber. Untuk suatu sumber
radiasi gamma berbentuk titik, atau jika jarak dari sumber gamma lebih dari sepuluh kali dimensi linier
sumber yang terbesar, variasi laju dosis dengan jarak diberikan secara sederhana

3. Penahan radiasi
- Penahan radiasi alfa : selembar kertas
- Penahan radiasi beta : selembar aluminium
- Penahan radiasi gamma : timbal (Pb)
PROTEKSI RADIASI
INTERNAL
Bahaya radiasi intema dapat timbul Proteksi dapat dilakukan pada
akibat penggunaan sumber radiasi sumber - dengan cara menutup
terbuka, yaitu sumber yang tidak atau mengikat sumber, dengan
terikat dalam suatu bahan atau mengendalikan lingkungan -
terbungkus oleh suatu wadah tertutup dengan menggunakan ventilasi
yang cukup kuat. Bahan radioaktif dan rancangan ruangan yang
yang terlepas dari sumber terbuka ini baik, atau pada manusianya
disebut sebagai kontaminan, sedang sendiri - dengan menggunakan
peristiwanya disebut kontaminasi. pakaian pelindung dan
peralatan pelindung lain seperti
respirator.
Persyaratan Perundang-
undangan
01 02 03
Pembagian daerah Pemantauan Pajanan
Pemantauan Dosis
kerja Daerah Kerja dan
Pekerja
Daerah kerja dapat dibedakan Radioaktivitas
atas daerah pengendalian dan Lingkungan
daerah pengawasan
(supervisi).

04 05
Penghambat Dosis dan
Pemantauan Kesehatan
Tingkat Rujukan
Pekerja Radiasi
Diagnostik
Proteksi Keselamatan
Radiasi Pada
Radiodiagnostik
Pekerja hamil
Kondisi kerja pekerja hamil, setelah kehamilannya diumumkan, harus sedemikian rupa
untuk memastikan bahwa dosis tambahan untuk embrio/janin tidak akan melebihi sekitar 1
mSv selama sisa kehamilan
Untuk melindungi embrio/janin atau bayi, pekerja wanita yang telah menyatakan bahwa
mereka sedang hamil atau menyusui tidak boleh terlibat dalam tindakan darurat yang
melibatkan dosis radiasi yang
tinggi
Perlengkapan Proteksi Radiasi pada Radiodiagnostik

Penggunaan perlengkapan proteksi radiasi dimaksudkan untuk memastikan agar nilai batas
dosis bagi pekerja tidak terlampaui.
a. Apron
b. Pelindung tiroid
c. Pelindung gonad
d. Sarung tangan
e. Kacamata
f. Tirai
Peralatan pemantau dosis radiasi perorangan
yang wajib digunakan oleh seluruh pekerja
radiasi fasilitas radiodiagnostik
a. Dosimeter perorangan pasif
digunakan dalam periode waktu tertentu sebelum dievaluasi
untuk ditentukan besar dosis radiasi yang diterimanya.
b. Dosimetri perorangan aktif
Dosimeter yang bisa langsung dibaca setelah pemakaian.
Ruangan Pesawat Sinar X
Ukuran ruangan pesawat sinar-X harus sesuai dengan spesifikasi teknis pesawat sinar-X
yang diberikan pabrikan, atau rekomendasi internasional. Jika ruangan memiliki jendela,
maka jendela ruangan paling kurang terletak pada ketinggian 2 m dari lantai. Dinding
ruangan untuk semua jenis pesawat sinar-X terbuat dari bata merah ketebalan 25 cm atau
beton dengan rapat jenis 2,2 g cm3 dengan ketebalan 20cm atau setara dengan 2 mm Pb.
Pedoman Proteksi dan Keselamatan Radiasi Pesawat Sinar-X mamografi
Pesawat sinar-X mamografi tidak boleh digunakan untuk pemeriksaan payudara apabila tidak ada
indikasi klinis, kecuali:
a. Perempuan yang berusia di atas 40 tahun dengan pertimbangan bahwa manfaat yang diperoleh
lebih besar daripada risiko
b. Perempuan yang berusia di bawah 40 tahun dan memiliki sejarah faktor risiko yang tidak
semestinya, diantaranya memiliki sejarah karsinoma payudara dalam keluarga terdekat.
Pedoman Proteksi dan Keselamatan Radiasi Pesawat Sinar-X Gigi
Pesawat sinar-X gigi harus digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk setiap pasien baru atau pasien rujukan, dokter gigi harus berupaya untuk mendapatkan hasil radiografi pasien
dari dokter gigi sebelumnya. Pemeriksaan radiografi k bisa dilakukan hanya bila diperlukan berdasar riwayat
pasien, pemeriksaan fi sik, atau temuan laboratorium.
b. Untuk pasien dengan gejala penyakit tertentu, pemeriksaan radiografi k hanya dilakukan untuk mendapatkan citra
yang diperlukan untuk merencanakan pengobatan terhadap penyakit tersebut.
c. Untuk pasien tanpa gejala penyakit tertentu, pemeriksaan radiografi k hanya dilakukan berdasar kriteria yang telah
diterbitkan dan diketahui dengan luas.
d. Pemeriksaan sinar-X kedokteran gigi intraoral harus dilengkapi dengan konus dengan spesifi kasi sebagai berikut: -
panjang konus tidak boleh kurang dari 20 cm untuk tegangan operasi diatas 60 kV; - panjang konus tidak boleh
kurang dari 10 cm untuk tegangan 60 kV; dan - diameter konus tidak boleh lebih dari 6 cm.
PROTEKSI DAN
KESELAMATAN RADIASI
PADA RADIO TERAPI
Perlengkapan Proteksi Radiasi Pada Radio Terapi
Penggunaan perlengkapan proteksi radiasi dimaksudkan untuk memastikan agar nilai batas dosis bagi pekerja
tidak terlampaui. Perlengkapan proteksi radiasi ini meliputi perlengkapan untuk kepentingan individual pekerja
radiasi maupun untuk mengukur tingkat pajanan radiasi di daerah kerja, dengan rincian sebagai berikut:
● surveimeter;
● peralatan pemantau dosis perorangan;
● apron; dan
● pelindung organ.
Untuk brakiterapi manual, dilengkapi pula dengan:
● tang penjepit;
● kontener;
● dosimeter jari; dan
● blok Pb.
Penanggulangan Kedaruratan Pada Radio Terapi
Setiap pesawat teleterapi dapat gagal untuk berhenti atau terus menyinari pasien meski pun waktunya sudah habis.
Petunjuk tindakan yang harus dilakukan untuk situasi semacam ini terdapat pada Prosedur Pemakaian, dan harus
dipasang di depan panel kendali pesawat. Tindakan yang cepat mengurangi bahaya bagi pasien. Ketentuan umum
yang harus diikuti adalah sebagai berikut :
1. coba untuk mematikan pesawat dengan tombol “Emergency OFF”.
2. jika tidak berhasil, segera keluarkan pasien dari berkas.
3. sewaktu memindahkan pasien, kita sendiri harus berada di luar berkas.

Gambar 1. Tombol “Emergency OFF” Gambar 1. Pemindahan pasien dari


untuk mematikan pesawat Co-60. bawah berkas radiasi Co-60.
Penanggulangan Kedaruratan Pada Radio Terapi
● Hanya setelah pasien dikeluarkan dari bawah berkas dan personil telah meninggalkan ruangan (menutup
pintu) baru dapat dipikirkan bagaimana untuk menggerakkan sumber Co-60 kembali ke posisi “OFF” oleh
personil terlatih atau personil dari pabriknya. Tidak perlu tergesa-gesa untuk mematikan pesawat jika tidak
ada seorang pun di ruangan.

● Pesawat tidak boleh dipakai lagi hingga penyebab kegagalan operasi diketahui dan telah diperbaiki oleh
personil perawatan.

● Kegagalan kembali ke posisi “OFF” pada pesawat Co-60 yang lebih sering dibanding linac mengakibatkan
radiasi terus dipancarkan setelah dosis yang ditentukan telah dicapai; namun kegagalan untuk berhenti dapat
terjadi pada kedua pesawat. Personil harus telah terlatih untuk bertindak pada situasi semacam ini sebelum
pasien menerima radiasi terlalu banyak. Operator harus terus waspada pada saat penyinaran pasien, dan terus
mengamati waktu atau satuan monitor pada saat penyinaran berlangsung.
Lanjutan…
● Setiap pesawat Co-60 harus memiliki monitor radiasi, monitor dengan lampu peringatan (dengan atau tanpa
suara) di dalam ruangan, dan menempatkannya sedemikian rupa sehingga dapat langsung terlihat begitu pintu
dibuka. Sedangkan, Linac yang memiliki sinyal yang berbunyi jika sedang mengeluarkan radiasi tidak
memerlukan monitor semacam ini.
● Semua pesawat teleterapi menghasilkan radiasi yang menembus tubuh cukup dalam selama beroperasi.
Untuk melindungi operator dan orang lain yang mungkin dapat berada di sekitar ruang penyinaran, dinding
ruang harus cukup diberi perisai radiasi. Setelah pemasangan suatu pesawat teleterapi harus dilakukan
pengukuran tingkat radiasi di daerah sekitarnya, dengan berkas menyala dan diafragma pengatur luas
lapangan (disebut juga kolimator atau jaw) terbuka penuh. Pengukuran ini dimaksudkan untuk menjamin
keselamatan orang yang berada di daerah tersebut.
● Bahan radioaktif pada pesawat Co-60 juga mempunyai kemungkinan bocor. Meski pun hal ini jarang terjadi,
pesawat harus diuji kebocorannya, paling sedikit sekali dalam dua tahun.
PROTEKSI DAN KESELAMATAN
RADIASI PADA KEDOKTERAN
NUKLIR
Perlengkapan Proteksi Radiasi
Untuk Penggunaan Kedokteran Nuklir In-Vitro
Mengingat kegiatan dalam penggunaan kedokteran nuklir diagnostik in-vitro tidak terlalu rumit, maka
perlengkapan proteksi radiasi yang diperlukan cukup surveimeter dan/atau monitor kontaminasi,dan pemantau
dosis perorangan.
Untuk Penggunaan Kedokteran Nuklir Diagnostik In-Vivo dan/atau Penelitian Medik Klinik dan
Penggunaan Kedokteran Nuklir Terapi
Lebih bervariasi karena melibatkan penyiapan radiofarmaka dalam bentuk cair. Untuk itu maka perlengkapan
proteksi radiasi yang diperlukan minimal adalah:
● surveimeter; ● peralatan proteksi pernafasan;
● monitor kontaminasi; ● sarung tangan;
● monitor perorangan; ● pelindung organ;
● kontener; ● glove box;
● tabung suntik yang diberi perisai radiasi; ● alat penjepit; dan/atau
● apron; ● monitor area
● jas laboratorium;
Pedoman
● Terapi I-131
Pasien menjadi sumber pajanan radiasi bagi orang lain. pasien juga akan mengeluarkan radioaktivitas, terutama
melalui air ludah dan urin. Jadi harus mengikuti tindakan pencegahan sederhana hingga radiasinya berkurang
sampai tingkat yang dapat diabaikan”.

● Terapi Y-90
Pajanan radiasi di dekat sendi yang sakit juga sangat rendah dan bahaya radiasi boleh dikatakan dapat diabaikan,
sehingga pasien tidak memerlukan ruang khusus.

● Terapi Sr-89
Pajanan radiasi bagi staf yang berada di dekat pasien sangat rendah sehingga tidak diperlukan pemantauan radiasi.
Bahaya utama berasal dari kontaminasi dari urin
Penanggulangan Kedaruratan Tumpahan radioaktif
dalam jumlah rendah
Jika terjadi tumpahan radioaktif dalam jumlah yang rendah, tindakan berikut perlu dilakukan:
1. Gunakan pakaian pelindung dan sarung tangan sekali pakai.
2. Serap dengan cepat tumpahan dengan penyerap khusus untuk menjaganya tidak menyebar lebih jauh.
3. Usap dengan towel dari pinggir daerah yang terkontaminasi ke arah tengah.
4. Keringkan daerah dan lakukan uji usap.
Penanggulangan Kedaruratan Tumpahan radioaktif
dalam jumlah besar
Jika terjadi tumpahan radioaktif dalam jumlah besar, tindakan berikut perlu dilakukan:
1. Beritahu PPR yang harus segera mengawasi upaya pembersihan.
2. Lempar penyerap ke tumpahan untuk dengan cepat mencegah tersebarnya kontaminasi.
3. Semua orang yang tidak terlibat dengan tumpahan untuk segera meninggalkan daerah yang terkontaminasi.
4. Pantau tingkat kontaminasi semua orang yang terlibat dalam tumpahan pada saat meninggalkan ruangan.
5. Jika ada pakaian yang terkontaminasi, buka dan masukkan ke dalam kantong plastik yang diberi tanda
“RADIOAKTIF.
6. Jika terjadi kontaminasi pada kulit, cuci segera bagian kulit yang terkontaminasi tersebut.
7. Jika terjadi kontaminasi pada mata, bilas mata dengan air dalam jumlah besar.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai