co_today82@yahoo.com
intisari
abstrac
It has been done Radiation Exposure Effect Brachyterapy Officer at General Hospital Haji
Adam Malik. This study aims to determine the radiation dose received by the clerk
brachyterapy at General Hospital Haji Adam Malik Medan.Measurement using film
radiation badges and survey meters and supporting data obtained from the Agency for
Healthcare Facilities Field Supervisor. The results obtained, the dose received by the clerk
brachyterapy still within the limits permitted by the Board of Trustees of Nuclear Power
(BAPETEN) <5000 mrem per year, and found no effect of radiation received by the clerk.
The hospital must keep monitoring radiation doses per month and require a medical
examination of radiation workers.
cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan radiasi pada penerimaan dosis rendah
dengan tehnik kesehatan yaitu tentang adalah penyakit kanker merupakan resiko
proteksi yang perlu diberikan kepada somatic dan stokastik pada dosis rendah.
seseorang atau kelompok orang terhadap Beberapa efek somatic non stokastik
dari radiasi pengion, sementara kegiatan tertentu,misalnya katarak pada lensa mata,
yang diperlukan dalam pemakaian sumber kerusakan non malignan pada kulit,
radiasi pengion masih tetap dilaksanakan. kerusakan sel pada sumsum tulang yang
Akibat efek negative ini disebut efek mengakibatkan kelainan darah dan
terkena radiasi, dan disebut genetic apabila mengakibatkan kemandulan. Agar efek
dialami oleh keturunannya ( Bapeten,1997 non stokastik ini tidak terjadi diperlukan
dengan gelombang radio, panas, cahaya, ditemukan sinar yang disebutnya sinar
dan sinar ultra violet tetapi dengan panjang baru atau sinarX. Baru kemudian hari
gelombang yang sangat pendek. Sinar orang menamakan sinar tersebut sinar
sinar X sangat pendek yaitu 1/10000 semua sifat-sifat fisik dan kimia sinar X.
panjang gelombang cahaya yang kelihatan. Namun ada satu sifat yang tidak sampai
Karena panjang gelombang yang sangat diketahuinya, yaitu sifat biologi yang dapat
pendek itu maka sinar X dapat menembus merusak sel-sel hidup. (Rasad. 1999).
oleh fisikawan berkebangsaan Jerman penyinaran. Mulai saat itu banyak sarjana
Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun yang menaruh harapan bahwa sinar ini
dengan sinar katoda. Saat itu ia melihat Namun saat ini belum sampai terpikirkan
timbulnya sinar fluoresensi yang berasal bahwa sinar ini membahayakan dan
segera menyadari bahwa fenomena ini Roentgen pada tingkat dini hanya sekedar
perubahan warna kulit dan merontokkan selama seseorang mengindahkan semua
rambut, namun dalam dosis yang tinggi petunjuk tersebut,tidak perlu khawatir
menimbulkan tumor ganas pada kulit atau akan bahaya sinar Rontgen ( Akhadi,2000
ini. Korbannya adalah dr. Max Herman semua sel mempunyai kepekaan yang
Knoch, menderita nekrosis pada hampir sama terhadap radiasi. Borgonie dan
yang meluas sampai keparu-paru. Korban derajat diferensial dan berbanding lurus
Friedlander, Hozkenwcht, Bergonie, Irene demikian jaringan yang sel – selnya aktif
Setelah diketahui sinar X dapat sel darah putih, sel – sel pembentuk
mengakibatkan kerusakan yang berlanjut darah dalam sumsum tulang merah, sel –
sampai menjadi kanker kulit bahkan sel epitel kulit dan selaput lendir, sel –
leukemia maka mulailah diambil tindakan sel pembentuk sperma dan telur (
peraturan – peraturan yang lengkap untuk jaringan ini berupa penurunan jumlahh
proteksi radiasi sehingga diharapkan sel. Komponen selular darah yang lain (
butir pembeku dan darah merah ) sejak terjadinya penyinaran. Penyinaran
Sumsum tulang merah yang mendapat 2. Efek tertunda yaitu penyinaran oleh
dosis tidak terlalu tinggi masih dapat eadiasi dosis rendah namun berlangsung
memproduksi sel – sel darah, sedangkan terus menerus. Penyinaran ini biasanya
pada dosis yang cukup tinggi akan terjadi tidak segera menampakan efeknya.
muncul seketika hingga beberapa minggu Beberapa efek deterministik lainnya yang
setelah penyinaran. Efek ini mengenal dapat muncul akibat paparan radiasi
adanya dosis ambang, jadi hanya radiasi dosis tinggi pada manusia adalah :
dengan dosis tertentu yang dapat a. Penerimaan dosis radiasi 100.000 mSv (
dibawah dosis ambang tidak akan sistem saraf pusat yang diikuti dengan
contoh adalah erythema kulit ( kulit merah b. Penyinaran dosis radiasi 10 – 50 mSv
6.000 mSv, atau kerontokan rambut yang pencernaan dan dapat mengakibatkan
Kemunculan efek ini juga ditandai kerusakan pada organ pembentukan sel
dengan munculnya keluhan baik umum darah merah pada sumsum tulang
maupun lokal. Keluhan umum berupa : belakang yaitu dengan kematian setelah
kemudian timbul keluhan yang lebih pada pria dan kerusakan ovum pada
keluhan lokal yang biasa muncul adalah e. Radiasi dapat mengakibatkan kerusakan
A
Gambar. Skema ruang brachyterapi
Berdasarkan hasil pengukuran dosis perorangan pada tahun 2011 diperoleh seperti pada tabel
4.1
N Dosis (mRem)
Nama
o Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Nilai dosis radiasi yang diterima oleh film badge didapat dosis sebesar 120
pekerja radiasi dengan rentang sebagai mrem / tahun, artinya bahwa dosis yang
berikut : diterima oleh pekerja radiasi di unit
brachyterapy Rumah Sakit Umum Pusat
1. 0 sampai 14 mrem dibaca 10 mrem
Haji Adam Malik Medan masih dalam
2. 15 sampai 24 mrem dibaca 20 mrem
ambang batas.
3. 25 sampai 34 mrem dibaca 30 mrem
Dosis (mRem)
No Nama
Jan Feb Mar Apr Mei
Dari pemeriksaan kandungan sel darah , pada petugas Brachyterapi pada tahun 2011diperoleh
seperti pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Pemeriksaan Kandungan Sel Darah Putih, Sel Darah Merah dan Trombosit
petugas Brachytherapi Tahun 2011
Tabel 4.4. Hasil Pemeriksaan Kandungan Sel Darah Putih, Sel Darah Merah dan
Trombosit petugas Brachitherapi Tahun 2012