Pengaruh Radiasi Sinar X

terhadap Tubuh

Oleh :
dr.
Pendahuluan

Radiasi pengion dalam bentuk sinar-x dan sinar-y

merupakan sinar elektromagnetik gelombak pendek. Foton
berenergu rendah pada sinar x dan foton berenergi tinggi
pada sinar-y dapat mengubah struktur normal sel hidup baik
secara langsung maupun tidak langsung (Woroprobosari,
2016)
 Pengaruh Pajanan Radiasi 
Sinar­X dari Radiografi 
Panoramik terhadap pH Saliva
Kedokteran gigi sendiri mempunyai cabang ilmu radiologi yang biasa
dikenal dengan dental radiology, dimana salah satu tipe yang sering
digunakan yaitu radiografi panoramic. merupakan bentuk
penggunaan sinar-x dalam bidang medis, yang dalam pelaksanaannya
berkaitan dengan adanya radiasi pengion sinar-x dengan kategori
dosis rendah
– Radiasi pengion pada radiografi panoramic menyebabkan reaksi
ionisasi yang melibatkan kelenjar saliva dalam area radiasinya,
sehingga radiasi pada daerah tersebut mengakibatkan gangguan
pada sel-sel asini di kelenjar saliva
 Efek pajanan radiasi

• Pajanan radiasi mengakibatkan terjadinya reaksi

ionisasi sehingga menyebabkan terbentuknya
senyawa kimia yang disebut radikal bebas. Radikal
bebas memiliki sifat yang sangat reaktif sehingga
dapat menyebabkan kerusakan DNA hingga terjadi
apoptosis
Pengaruh besar kecilnya pajanan dipengaruhi oleh dosis. Penelitian sebelumnya
diketahui terjadi peningkatan nekrosis dan apotosis saat dimulai dimulai dengan
dosis radiasi

0,8 mSv 0,16 mSv 0,24 mSv

Macam efek samping radiasi sinar x pada sel dan jaringan
hidup

efek determinastik (efek

efek stokastik (efek jangka jangka pendek/akut).
panjang/kronis). Tanpa Didasarkan pada dosis
dipengaruhi dosis paparan ambang
– Radiasi ionisasi ini menyebabkan
molekul air (H2O) terionisasi atau
disosiasi menjadi radikal bebas
hidrogen (H•) dan radikal bebas
hidroksil (OH•)
– Reaksi pembentukan radikal bebas
Efek radiasi akibat radikal bebas merupakan efek radiasi secara tak
langsung yang mengakibatkan radiasi berinteraksi dengan atom atau
molekul air disekitar DNA dan hasilkan radikal bebas yang
mengakibatkan
– pita DNA tunggal/ganda (single/double strand brake) rusak
– perubahan cross-linkage
– perubahan basa yang menyebabkan kematian sel secara
terprogram atau apoptosis
 Analisis Faktor Risiko Paparan 
Radiasi Sinar­X Terhadap 
Perubahan Jumlah Limfosit Pada 
Radiografer di Kota Palembang 
– Dosis radiasi yang diterima oleh radiografer dan pekerja radiasi
lainnya adalah akumulasi dari dosis kecil harian yang diterima
setiap hari kerja dalam mengerjakan pemeriksaan.
– Meskipun lemah, radiasi yang diterima sehari-hari dapat
mengakibatkan kumulatif translokasi kromosom. Jika seorang
radografer bekerja pada bagian yang menggunakan radiasi besar
seperti pada bagian CT-Scan
Hasil penelitian
Deteksi Pembentukan Mikronuklei 
Sel Darah Limfosit Akibat Paparan 
Radiasi Dosis Bertingkat pada 
Responden dengan Jenis Kelamin 
dan Usia Berbeda 
 radikal bebas yang dapat
molekul membrane sel
Radiasi elektromagnetik
pecah hingga kematian
(sinar-x dan sinar
sel yang ditandai dengan
gamma)
ketidakstabilan
kromosom

mengeluarkan elektron
dari orbitnya pada Radiasi pengion
sebuah atom
Pendahuluan

• Mikronuklei (MN) merupakan penanda yang baik dari

paparan genotoksik pada manusia dan merupakan
indikator dari ketidakstabilan kromosom.
• Agen genotoksik merupakan substansi penyebab
kerusakan genetika yang salah satunya ditandai dengan
kerusakan sel.
• Frekuensi terbentuknya MN dipengaruhi oleh dosis radiasi,
jenis kelamin, usia, dan gaya hidup.
– Ketidakstabilan kromosom dapat diamati dari banyaknya sel limfoblas (sel
limfosit muda) hasil dari pembelahan limfosit pada kromosom yang rusak
Pengaruh dosis

– Hasil penelitian menunjukkan dosis 2 Gy merupakan dosis efektif yang dapat

menyebabkan kerusakan sel, hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya frekuensi
MN yang signifikan dibandingkan dengan dosis radiasi 0,5 Gy.
– Dosis rendah hanya sedikit menimbulkan kerusakan kromosom. Pada dosis
rendah diduga patahan kromosom disebabkan oleh interaksi elektron yang
sama dari satu atom.
– Dosis tinggi patahan kromosom disebabkan oleh interaksi elektron dari dua
atom yang berbeda. Semakin tinggi dosis radiasi maka semakin banyak jumlah
atom yang menyusunnya (Hall & Giaccia 2006).
Pengaruh usia

– Semakin tinggi usia seseorang maka terjadi peningkatan jumlah mutasi atau
penyimpangan kromosom pada terbentuknya MN yang disebabkan akibat
ketidakstabilan genomik.
– Ropolo et al. (2012), menyebutkan frekuensi MN relatif naik pada usia yang
lebih tinggi sekitar 30-50 tahun.
Pengaruh jenis kelamin

– Santos et al. (2010), menyatakan frekuensi MN pada perempuan relatif lebih

tinggi. Banyaknya MN yang terbentuk pada perempuan diakibatkan karena
adanya pengaruh peningkatan hormon esterogen pada saat menstruasi.
– Kromosom X pada wanita membelah secara lambat, dia akan mudah menerima
energi dari sinar X sehingga lengan kromosom mengalami lebih banyak patahan
dibandingkan kromosom yang pembelahannya cepat.
Efek stokastik radiasi sinar­x 
dental pada ibu hamil dan 
janin
 Karakteristik sinar x dental

mampu menembus menimbulkan radiasi menyebabkan

bahan dengan daya sekunder, yaitu dari perubahan biologis
tembus yang besar tebaran sinarnya ke pada jaringan
segala arah

menyebabkan bahan
Penyerapan makin Menyebabkan ionisasi
tertentu memendarkan
tinggi pada subjek partikel suatu bahan
cahaya (luminisensi),
dengan kepadatan atom saat dilaluinya (efek
seperti kalsium-tungstat
yang tinggi primer)
atau zinc-sulfide
Kesimpulan 

– Efek stokastik seringkali luput dari perhatian, karena kerusakan

yang muncul tidak tampak secara lagsung seperti pada efek
deterministik. Sekalipun kemunculan efek stokastik dipengaruhi
oleh probabilitas pada tiap individu, perlu diingat bahwa efek ini
tidak memerlukan ambang batas dosis.
– Dosis sekecil apapun dapat menimbulkan efek stokastik berupa
mutasi pada tingkat genetik, serta keganasan pada tingkat somatik
 Analisis Pengaruh Dosis Radiasi 
Eksternal Akumulasi Dosis yang 
Diterima Petugas Radiasi di Ruang 
Penyinaran Radioterapi RSUP 
dr.Hasan Sadikin Bandung 
TERIMAKASIH