BAB 1
PENDAHULUAN
perangkat tersebut untuk meminimalkan tingkat paparan radiasi yang diterima oleh pekerja
radiasi, pasien maupun lingkungan dimana pesawat radiasi pengion dioperasikan.
Aplikasi teknologi nuklir telah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, salah satunya
dalam bidang kesehatan atau medik di bagian radiologi. Unit Pelayanan Radiologi merupakan
salah satu instalasi penunjang medik menggunakan sumber radiasi pengion untuk
mendiagnosis adanya suatu penyakit dalam bentuk gambaran anatomi tubuh yang
ditampilkan dalam film radiografi. Pelayanan Radiologi harus memperhatikan aspek
keselamatan kerja radiasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan
singkatan K3 yang artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra
(2009)Istilah keselamatan dan kesehatan kerja, dapat dipandang mempunyai dua sisi
pengertian. Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan
ilmiah (scientific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu
terapan atau suatu program yang mempunyai tujuan tertentu. Karena itu keselamatan
dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan(applied science)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan
ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan
risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya
yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan
risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.( Rijanto, 2010 )
2.1.2
pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode
kerja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di
semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan
sosialnya.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.
3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
4
dan
Peraturan-peraturan
yang
telah
ditetapkan/dikeluarkan/
Pengertian Radiasi
Radiasi adalah gelombang atau partikel berenergi tinggi yang berasal dari
sumber alami atau sumber yang sengaja dibuat oleh manusia. Salah satu potensi
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pemanfaatan radiasi pengion adalah timbulnya
5
efek radiasi baik yang bersifat non stokastik, stokastik dan efek genetic. Efek tersebut
dapat berupa Radiation Sickness, penyakit keganasan sampai penyakit yang timbul
pada keturunannya
Radiasi pengion yang penting dalam kedokteran nuklir meliputi sinar-X dan
electron yang dihasilkan oleh alat elektrik dan sinar alfa, beta dan gama yang
dipancarkan oleh zat radioaktif.
2.3
2.3.1
Radiologi
Pengertian Radiologi
Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan
dengan study dan penerapan berbagai teknologi pencitraan untuk diagnosis dan
mengobati pasien. Pencitraan dapat menggunakan sinar x, USG, CT Scan,
Tomography Emisi Positron (PET), dan MRI. Pencitraan tersebut menciptakan
gambar dari konfigurasi dalam dari sebuah objek padat, seperti bagian tubuh manusia,
dengan menggunakan energy radiasi.
2.3.2
Lokasi bangunan
Lokasi ruangan radiologi sedapat mungkin jangan terganggu oleh kegiatan
sekitarnya
Letak ruangan
Upayakan pemasangan pesawat dekat dengan ruang emergency dan jauhkan
dari aktivitas ramai
Desain ruangan
Panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2.8 meter. Ukuran tersebut tidak
termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien
Tebal dinding
Tebal dinding suatu ruangan radiologi sedemikian rupa sehingga penyerapan
radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm.
Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15
cm. Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester adalah 25 cm
Pintu dan Jendela
Pintu serta lobang-lobang yang ada di dinding ( missal lobang stop kontak dll )
harus di beri penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal. Di
depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah menyala ketika meja
control pesawat dihidupkan.
2.4
2.4.1
kondisi agar dosis radiasi pengion yang mengenai manusia dan lingkungan hidup
tidak melampaui nilai batas yang ditentukan.
Radiasi adalah risiko berbahaya yang dikenal baik dilingkungan rumah sakit
dan usaha penanggulangannya sudah dilakukan. Rumah sakit sebaiknya mempunyain
petugas yang bertanggung jawab (safety officer) atas keamanan daerah sekitar radiasi
dan perlindungan bagi petugasnya.
2.4.2
1) Tempatkan pasien pada tempat yang terpisah atau bersama pasien lain dengan
infeksi aktif organisme yang sama dan tanpa infeksi lain.
2) Melaksanakan kewaspadaan universal.
3) Perawatan lingkungan yaitu dengan membersihkan setiap hari peralatan dan
permukaan lain yang sering tersentuh oleh pasien.
4) Peralatan perawatan pasien gunakan terpisah satu sama lain, jika terpaksa harus
digunakan satu sama lain secara bersama maka peralatan tersebut harus selalu
dibersihkan dan didesinfeksi sebelum digunakan pada yang lain.
Tindakan yang harus dilakukan :
1) Tempatkan pasien pada ruang tersendiri atau bersama pasien lain dengan ruang
kerja lainnya.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja pada air yang mengalir atau alcuta.
3) Menggunakan alat pelindung kerja seperti masker, gaun pelindung dan sarung
tangan.
4) Melakukan tindakan desinfeksi, dekontaminasi dan sterilisasi, terhadap berbagai
peralatan yang digunakan, meja kerja, lantai dan lain-lain terutama yang sering
tersentuh oleh pasien.
5) Melaksanakan penanganan dan pengolahan limbah dengan cara yang benar,
khususnya limbah infeksi.
6) Memberikan pengobatan yang adekuat pada penderita.
2.4.3
proteksi radiasi terhadap paparan radiasi sinar X, jadi merupakan tindakan proteksi
radiasi eksterna, karena sumber radiasi berada di luar tubuh manusia. Sebelum
menerangkan apa yang dimaksud dengan tindakan proteksi radiasi eksterna terlebih
8
dahulu perlu diterangkan mengenai pengertian, filosopi / falasah dan tujuan proteksi
radiasi. Proteksi radiasi atau fisika kesehatan dan keselamatan radiasi adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik kesehatan yang perlu
diberikan kepada seseorang atau kelompok orang terhadap kemungkinan diperolehnya
akibat negatif dari radiasi pengion. Adapun filosofi / falsafah proteksi radiasi adalah
analisa atau perhitungan untung rugi yang harus mencakup keuntungan yang harus
diperoleh oleh masyarakat bukan hanya oleh sesorang atau kelompok . Dengan
demikian perlu diperhitungkan anatara resiko dan manfaat dari kegiatan yang
menggunakan peralatan dan atau sumber radiasi pengion. Untuk proteksi radiasi
ditentukan bahwa manfaat haruslah jauh lebih besar daripada resiko yang mungkin
diperoleh oleh pekerja radiasi dan masyarakat. Untuk maksud tersebut filosofi /
falsafah proteksi radiasi menyatakan bahwa setiap pemanfaatan zat radioaktif dan
atau sumber radiasi pengion lainnya :Hanya didasarkan pada azas manfaat dan
justifikasi. yang berarti harus ada izin pemanfaatan dari BAPETEN ( Badan Pengawas
Tenaga Atom ).Semua penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnaya ( As Low
As Reasonable Achievable ALARA ) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi
dan sosial dan dosis equivalent yang diterima seseorang tidak boleh melampaui Nilai
Batas Dosis ( NBD ) yang telah ditetapkan. Adapun tindakan proteksi radiasi
eksterna adalah tindakan untuk mengupayakan agar tingkat paparan radiasi yang
diterima pekerja radiasi menjadi serendah mungkin. Untuk maksud tersebut perlu
diperhatikan faktor-faktor utama proteksi radiasi yaitu : factor waktu, factor jarak dan
factor penahan radiasi (perisai).
2.5
2.5.1 Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman
bahaya radiasi
1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi
tidak melebihi batas-batas yang dianggap aman.
9
Paparan Radiasi
Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan
daerah sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut. Untuk ruangan yang
digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 100 mR/minggu. Untuk ruangan
yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 10 mR/minggu.
2.5.3
radiologi dalam jumlah yang cukup dan ketebalan yang setara dengan 0,35 mm
timbal. Begitu juga dengan sarung tangan timbal yang harus disediakan di setiap
ruangan fluoroskopi konvensional.
2.5.4
Survey Monitor
Di unit radiologi harus disediakan alat survey meter yang dapat digunakan
untuk mengukur paparan radiasi di ruangan serta mengukur kebocoran alat
radiasi.
10
untuk wanita hamil 1 rem. Jumlah dosis tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang
pekerja radiasi dalam jangka waktu satu minggu adalah 0,1 rem.
2.5.8 Prosedur Kerja di Ruangan Radiasi
1. Menghidupkan lampu merah yang berada di atas pintu masuk ruang
pemeriksaan.
2. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang
sedang diperiksa.
3. Pada waktu penyinaran berlangsung, semua yang tidak berkepentingan berada
di luar ruangan pemeriksaan, sedangkan petugas berada di ruang oprator.
Kecuali sedang menggunakan fluoroskopi maka petugas memakai pakaian
4.
5.
6.
7.
8.
proteksi radiasi.
Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan.
Tidak menyalakan fluoroskopi apabila sedang ada pergantian kaset.
Menghindarkan terjadinya pengulangan foto.
Apabila perlu ada pasien dipasang gonad shield.
Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak
Pengawasan Kesehatan
Pengawasan kesehatan ini dimaksudkan untuk menentukan apakah keadaan
kesehatan pekerja radiasi sesuai dengan tugas yang akan dilakukan dan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh radiasi pada kesehatan pekerja radiasi tersebut
selama bekerja dengan radiasi. Keharusan pemeriksan kesehatan ini tidak hanya bagi
mereka yang bekerja di Batan atau industri lain yang menggunakan sumber radiasi
pengion akan tetapi juga bagi pekerja radiasi dalam bidang medik dan telah diatur
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 172/Men Kes/PER/III/91. Selain
untuk memantau keadaan kesehatan pekerja radiasi, pemeriksaan kesehatan juga
penting bagi penguasa Instalasi Atom, jika dikemudian hari ada pekerja radiasi yang
menggugat bahwa sakit yang dideritanya adalah diakibatkan oleh radiasi yang
12
diterimanya (Medico-legal), walaupun resiko sakit akibat radiasi ini sangat kecil.
Peraturan mengenai pengawasan kesehatan antara lain :
1.
2.
3.
seluruh hasil pemeriksaan kesehatan harus dicatat dalam kartu kesehatan dan kartu
ini harus disimpan untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 30 tahun sejak
bekerja dengan radiasi. Di dalam kartu kesehatan harus ada keterangan tentang
sifat pekerjaan dan alasan pemberian pemeriksaan kesehatan khusus.
4.
BAB 3
MASALAH
13
Satu konduktor bumi yang terdapat pada kabel utama dari pesawat
sinar-x bergerak (mobile unit) yang terhubung pada bagian akhir dari
rangkaian pesawat yangmembutuhkan arde dan ujung yang lain pada
konduktor bumi di dalam colokan listrik(pulg socket).
Kotak colokan listrik. Jika kotak ini retak atau pecah hendaknya segera
diganti.
2. Sekering/Fuse
14
4. Pelindung/pembungkus peralatan
Peralatan yang berisi komponen listrik harus mempunyai pelindung. Pelindung
ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada komponen yang terkelupas dan bisa tersentuh.
Bagian ini dirancang terpisah dengan bagian lain dan mempunyai pembungkus.
Sehingga pembungkusnya harus selalu terlindung dengan baik dan jika rusak harus
dipindahkan setelah semua peralatan listrik diputus , dan periksalah semua ujung
peralatan, tidak ada yang menempel pada bagian lain.
Jika terdapat kerusakan pada bagian dalam dari peralatan hendaknya yang
mengambil adalah teknisi listrik. Dan semua ujung peralatan harus dalam keadaan
tidak ada arus listrik. Ingat, periksa sekering apakah masih melekat ketika pelindung
logam sedang diperbaiki.
5. Pembersihan peralatan
Jangan pernah menggunakan air atau lap basah untuk membersihkan peralatan
listrik. Gunakanlah krim pembersih yang tidak mudah terbakar (non-flammable)
seperti krim pembersih bodi mobil yang dengan mudah dapat dibeli di pasar.
6. Perbaikan peralatan
Perbaikan peralatan harus dilakukan oleh orang terlatih dan mem-punyai
kecakapan untuk jenis pekerjaan tersebut.
7. Konsleting (electrical fire)
Peralatan listrik karena kesalahan- bisa terjadi konsleting atau kelebihan arus
listrik sehingga menjadi panas yang bisa mengakibatkan kebakaran. Jika asap atau
rasa panas terasa, peralatan yang ada harus diputus dari sambungan listriknya dengan
segera. Api yang timbul pada peralatan listrik biasanya tidak cepat merambat bila
penghubung listriknya dimatikan, karena bahannya dibuat dari yang tidak mudah
terbakar. Tetapi jika api telah menjalar hendaknya dipadamkan dengan tabung
pemadam api yang berisi gas CO2 atau bubuk pemadam api.
Jangan pernah menggunakan air bila terjadi konsleting. Pasir yang kering bisa
digunakan bila tidak terdapat peralatan yang lain. INGAT bila terjadi kebakaran,
panggil teman untuk memindahkan setiap orang/pasien ke tempat yang aman dan
dekat dengan pintu. Karena untuk mencegah bahaya kebakaran, maka segala serpihan
16
yang mudah terbakar jangan berada dekat atau di dalam bagian yang mengandung
listrik.Udara harus dapat dengan mudah bertukar pada bagian peralatan tersebut
sehingga tidak terjadi peningkatan panas pada bagian itu.
b. Keselamatan peralatan mekanik
Buatkanlah ruangan untuk pesawat sinar-x dan kamar gelap yang cukup besar
agar tidak terjadi kecelakaan pada radiografer dan pekerja lainnya. Periksalah
apakah:Barang-barang perabot terletak secara aman di dinding, lantai atau atap, Kunci
dan gembok berfungsi dengan baik.
Tombol dan pembungkus peralatan terletak dengan aman pada posisinya
sehingga tidak ada jari-jari pasien atau radiografer yang tersentuh atau luka akibat
keadaan tersebut. Sekrup atau mur yang lepas harus diganti dengan ukuran yang
sama.
Periksalah konus dan pembatas sinar-x, apakah tersambung dengan baik ke
tabung sinar-x dan tabung sinar-x tersambung dengan baik dengan penyangganya.
c.
Keselamatan radiasi
Periksalah karet Pb. yang digunakan untuk meyakinkan tidak adanya sinar-x
yang tembus ketika melakukan pemeriksaan (terutama pada eksposi yang dekat
organ/daerah sensitif). Jika karet timbal yang digunakan tidak cukup tebal, maka
gunakan karet timbal yang lebih tebal sehingga tidak timbul kabut pada film hasil.
Apron/Pelindung Pb. Periksalah apron untuk meyakinkan bahwa tidak ada
bagian yang rusak, ingat bahwa bila apron yang digunakan terdapat celah atau
renggang yang kecil sekalipun maka tetap harus dilakukan perbaikan atau
pemindahan letak bagian yang rusak tersebut. Lipatan dapat ditekan dan ditempel
dengan lem perekat untuk menghindari terjadinya berbagai pecahan pada karet Pb.
Jika bagian yang rusak ini telah diperbaiki, hendaknya diperiksa dengan
menggunakan sinar-x apakah masih terdapat kebocoran radiasi.
d. Pengamanan cairan kimia
Cairan kimia untuk pemrosesan film adalah bahan yang berbahaya karena ia
dapatmerusak/iritasi kulit dan menyebabkan uap yang berbahaya ketika terhirup. Oleh
sebab ituventilasi yang baik pada kamar gelap adalah kebutuhan yang mendasar dan
jika ingin membuat larutan kimia hendaknya dilakukan di luar ruangan kamar
gelap/udara terbuka. Perlu dingatkan juga pada petugas yang mengaduk cairan/bubuk
pemroses film agar berhati-hati ketika menuangkan cairan/bubuk tersebut ke dalam
17
air karena bisa terpercik, terhirup atau menempel pada dinding ruangan dan berakibat
larutan menjadi terkontaminasi.
Pakaian pelindung: sarung tangan karet, masker, apron dan kaca mata pelindung
harus digunakan ketika mengaduk cairan kimia. Tangan harus selalu dicuci segera
setelah bekerja dengan larutan. Jika larutan terpercik ke wajah atau mata maka harus
dicuci dengan air bersih.
Penggunaan larutan penetap (fixer) harus selalu hati-hati karena terdapat
kandungan perak (Ag.) yang bisa menyebabkan polusi.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan baik dari kajian teori maupun situasi dan kondisi instalasi
radiologi saat ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
Kualitas penyelenggara pelayanan radiologi harus memenuhi standar
18
DAFTAR PUSTAKA
www.scribd.com/doc/144109154/Tugas-K3
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-NonDegree-22832-BAB%20II_fero.pdf
http://www.academia.edu/7312415/KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA
_DI_RS
Dr.Ir. Hj. Rusmini B., AIM,MM, 2012. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Instalasi Radiodiagnostik.
Badan Tenaga Atom Nasional Jakarta, 1985. Pedoman Proteksi Radiasi di Rumah
Sakit dan Tempat Praktek Umum Lainnya
19
20