Anda di halaman 1dari 11

EFEK PAPARAN RADIASI DARI MESIN X-RAY DAN Journal of Correctional Issues

METAL DETECTOR TERHADAP KESEHATAN 2020 Vol.3 (1), 16-26


Politeknik Ilmu
PETUGAS PENGAMANAN LEMBAGA Pemasyarakatan
PEMASYARAKATAN Review
2 Februari 2020
Lauditta Indahdewi
Accepted
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan 14 Juni 2020
Rizki Dinanda
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Abstract
Health and safety environtment are an important issue and must be materialized in every task
execution. As an officer at the forefront of correctional institutions, P2U officers often do not
know the magnitude of the impact of radiation exposure to their health. The impact often can
be minimized by given the knowledge to the officers P2U related dangers that can cause health
problems for them. Therefore, in this study conducted case study on the magnitude of the dose
radiation exposure officers who can provide a prudent effect in carrying out the task through
laboratory tests. This research can provide knowledge not only to the officers, but also the
community that will later visit the Correctional Institution. According to the data listed in the
correctional Database system until March 2020 it has been recorded as many as 9,917 guards
who every day were on the machine that had a negative impact on their health. With this
research, officers need to implement strict protocols in order to avoid the adverse effects of
radiation on their health.
Keywords: Health, Radiation, Correctional Officers, Laboratory Test, Service.

Abstrak
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan masalah penting dan harus terwujud dalam setiap
pelaksanaan tugas. Sebagai petugas di garda terdepan dalam pengaman Lembaga
Pemasyarakatan, petugas P2U sering kali tidak mengetahui besarnya dampak paparan radiasi
terhadap kesehatan mereka. Dampak yang acap kali dieluhkan tersebut dapat diminimalisir
dengan adanya pengetahuan yang diberikan kepada petugas P2U terkait bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi mereka. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan
studi kasus terhadap data mengenai besarnya dosis paparan radiasi petugas yang dapat
memberikan efek kehati-hatian dalam melaksanakan tugas melalui uji laboratorium.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tidak hanya bagi
petugas, tetapi juga masyarakat yang nantinya akan berkunjung ke dalam Lembaga
Pemasyarakatan. Menurut data yang tertera di Sistem Database Pemasyarakatan hingga bulan
maret 2020 tercatat sebanyak 9.917 orang petugas pengamanan yang setiap harinya berjibaku
dengan mesin yang memberikan dampak negatif bagi kesehatan mereka. Dengan adanya
penelitian ini, petugas pemasyarakatan perlu menerapkan protocol yang ketat agar terhindar
dari dampak buruk efek radiasi pada Kesehatan mereka.
Kata kunci: Kesehatan, Radiasi, Petugas Pemasyarakatan, Tes Laboratorium, Pelayanan

Pendahuluan hantaran energi yang luas pengertiannya.


Menurut Akhadi dalam (Akhadi, Berdasarkan watak penghantarnya ada
2002) Radiasi adalah sebuah proses dua jenis radiasi, yaitu radiasi gelombang
17
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
elektromagnektik dan radiasi partikel. Lembaga Pemasyarakatan sebagai
Beda kedua jenis radiasi itu sudah jelas, salah satu unit pelaksana teknis yang
radiasi gelombang elektromagnektik menaungi narapidana merupakan salah
adalah pancaran energi dalam bentuk satu pengguna mesin x-ray yang dalam
gelombang elektromagnetik, termasuk pemanfaatanya digunakan dalam proses
didalamnya radiasi energi matahari yang penggeledahan terhadap pengunjung.
kita terima sehari-hari di permukaan Mengingat salah satu hak yang dimiliki
bumi. Sedangkan radiasi partikel adalah oleh narapidana sebagaimana yang
pancaran energi dalam bentuk energi termaktub dalam Pasal 14 ayat (1) huruf
kinetik yang dibawa oleh partikel h, bahwa hak untuk menerima
bermassa seperti elektron yang disebut kunjungan keluarga, penasehat hukum,
sebagai sinar–X. Seluruh bentuk radiasi atau orang tertentu lainnya. Tentunya
dapat memapari manusia dengan cara hak ini harus mendapatkan pelayanan
memancarkan energi yang dapat atau difasilitasi dari pihak Lapas sehingga
melepaskan elektron dari molekul atau hak tersebut dapat dinikmati oleh setiap
atom pada sel manusia sehingga narapidana. Dalam pelayanan yang
terjadinya ionisasi yang dapat diberikan kepada setiap narapidana di
menimbulkan kerusakan secara Lembaga Pemasyarakatan untuk
sementara atau permanen pada sel yang mendapatkan kunjungan dari keluarga,
terkena radiasi tersebut (V Kumar, penasehat hukum, rohaniawan, dokter
R.S.Cotran, Robbin., 1992). Mengingat pribadi atau badan social. Kunjungan
adanya potensi bahaya radiasi yang besar yang dilakukan haruslah melalui
dalam pemanfaatan sinar-X dan prosedur dan aturan yang berlaku di
mengutip pada peristiwa kecelakaan Lembaga Pemasyarakatan, salah satunya
radiasi diberbagai belahan dunia ternyata dengan melewati Metal Detector dan
kesalahan tidak hanya pada Mesin X-Ray guna mencegah adanya
operator/petugas, sehingga faktor pelanggaran yang dilakukan oleh
keselamatan tetap diutamakan, oleh pengunjung saat melakukan kunjungan
karena itu budaya keselamatan ke Lembaga Pemasyarakatan. Namun
merupakan suatu hal yang penting dampak negatif dari penggunaan sinar-X
sehingga harus menjadi sasaran yang berupa radiasi yang dapat merusak
ingin diwujudkan dalam pemanfaatan kesehatan akan berakibat buruk bagi
tenaga nuklir dan radiasi yaitu sikap petugas. Sinar-X yang di operasikan di
mental yang mempunyai rasa tanggung P2U memberikan dampak kepada
jawab dan komitmen seluruh jajaran operator dan pengunjung yang melewati
manajemen hingga petugas paling pintu P2U setiap harinya. Dampak yang
rendah. (Mayerni, Adrianto Ahmad, di timbulkan sinar-X tidak langsung
Zainal Abidin, 2013) Ketentuan tentang dapat di rasakan, namun apabila petugas
keselamatan penggunaan tersebut diatur terkena paparan sinar-X setiap hari
dalam PP No 63 tahun 2000 tentang maka sedikit demi sedikit akan
Keselamatan dan Kesehatan terhadap terakumulasi dalam tubuh dan dapat
Pemanfaatan Radiasi Pengion yang mengganggu kesehatan para petugas.
mengacu pada ketentuan IAEA Beberapa efek merugikan yang muncul
(International Atomic Energy Agency) dan pada tubuh petugas karena terpapar
rekomendasi dari ICRP (International sinar-x tersebut berupa kerontokan
Commission on Radiological Protection). rambut dan kerusakan kulit. Gangguan

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


18
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
kesehatan akibat dari paparan radiasi Namun dari solusi yang diberikan
bermula dari interaksi antara radiasi terdapat kelebihan dan kekurangan
pengion dengan sel maupun jaringan dalam pelaksanaanya. Seperti hasil uji
tubuh manusia, sehingga sel-sel laboratoriumyang dilakukan hanya dapat
mengalami perubahan struktur dari terindikasi secara maksimal kepada
struktur normal semula (Akhadi, Dasar- petugas yang telah menjalankan tugas
dasar Proteksi Radiasi, 2000). Dampak keamanan di bagian P2U selama lebih
negatif sinar-x dalam waktu lama bisa kurang 4 tahun (Mayerni, Adrianto
meningkatkan resiko terserang Ahmad, Zainal Abidin., 2013). Untuk
leukemia. Paparan terhadap tiga kali petugas yang bekerja dalam kurun
atau lebih sinar-x meningkatkan waktu dibawah 4 tahun akan
kemungkinan seseorang menderita mendapatkan hasil uji laboratorium yag
penyakit leukemia sebanyak dua kali normal layaknya masyarakat umum. Hal
lipat, meskipun risiko secara keseluruhan ini lantaran pengujian hanya sebatas
masih kecil. Risiko seseorang akan kadar leukosit dan bagian bagian darah
meningkat sekitar 1,85 kali lebih tinggi lainnya. Kelemahan kedua berada pada
mengidap leukemia jika mereka telah estimasi besarnya biasa APD yang
terpapar sebanyak tiga kali atau lebih dibutuhkan oleh petugas tiap kali
radiasi sinar-x, sedangkan seorang melaksanakan tugas pengamanan. APD
petugas pengamanan harus berjibaku yang sesuai dengan standard
dengan mesin x-ray selama hampir pengamanan sebagaimana diatur dalam
delapan jam setiap harinya. PP No 63 tahun 2000 tentang
Penelitian terhadap dampak Keselamatan dan Kesehatan terhadap
radiasi sinar-x pernah dilakukan Pemanfaatan Radiasi Pengion yang
terhadap petugas kesehatan. Penelitian mengacu pada ketentuan IAEA
ini menunjukkan bahwa pada petugas (International Atomic Energy Agency) dan
kesehatan yang bekerja sebagai rekomendasi dari ICRP (International
operatordari mesin x-ray mengalami Commission on Radiological Protection)
peningkatan jumlah dosis paparan merupakan pakaian khusus yang dibuat
radiasi yang ada didalam tubuh petugas. untuk petugas kesehatan/medis saja,
Dari penelitian yang dilakukan terdapat sedangkan petugas keamanan di
beberapa solusi yang diberikan sebagai Lembaga Pemasyarakatan lebih rawan
proses penanggulangan efek radiasi ini, terkena efek dari radiasi sebagai akibat
yaitu dengan melakukan pemeriksaan dari durasi kerja dengan penggunaan
atau uji laboratorium terkait dosis mesin x-ray.
paparan radiasi petugas yang mengukur Dengan adanya kelemahan diatas,
kadar leukosit, untuk mengukur penelitian ini memberikan hasil berupa
besarnya sel darah yang hilang akibat solusi yang dapat diterapkan saat
pajanan radiasi. Penelitian lain pelaksanaan tugas pengamanan di P2U
menunjukkan adanya peningkatan resiko oleh petugas di Lembaga
terkena kanker payudara. (Kurnia, Pemasyarakatan. Solusi yang dapat
1997). Solusi lain yaitu berupa diterapkan adalah pembatasan jam
penggunaan APD atau Alat Pelindung kunjungan agar menghindarkan petugas
Diri bagi petugas guna mencegah adanya dari paparan radiasi seminim mungkin
radiasi yang dapat merusak kesehatan. melalui durasi kunjungan. Solusi kedua
ialah penambahan anggota dibagian

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


19
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
pengamanan untuk membagi tugas Jenis penelitian yang digunakan
kedalam beberapa shift, agar masing- adalah jenis penelitian kualitatif dengan
masing petugas mempunyai durasi metode penelitian triangulasi. Penelitian
paparan radiasi yang lebih minim. Solusi kualitatif akan digunakan untuk menggali
ketiga ialah penggunaan panel surya tema/ide yang muncul terkait dengan
untuk meminimalisir adanya limbah dampak radiasi pada petugas
electron yang dapat menjadi penyebab pengamanan. Selanjutnya, tema-tema
radiasi disekitar mesin x-ray dan metal tersebut akan dikembangkan menjadi
detector agar dapat terkonveksikan sebuah alat pengumpulan data untuk
menjadi energy listrik dan dapat melakukan survey. Pada penelitian
digunakan sebagai energy terbarukan. kualitatif ini, pengumpulan data
Solusi terakhir adalah menjalankan dilakukan dengan menggunakan
pengamanan secara manual dibagian beberapa metode wawancara, observasi,
pintu masuk pengunjung, agar dan menggunakan kajian liteartur
penggunaan mesin x-ray dapat lainnya.
diminimalisir dan meminimalisir radiasi Bahan dalam penelitian ini adalah
yang terjadi. data hasil pemeriksaan laboratorium
kesehatan petugas pengamanan dan hasil
Rumusan Masalah dosis radiasi petugas serta pedoman
Berdasarkan latar belakang diatas, wawancara mendalam terhadap petugas
maka rumusan masalah yang diperoleh pengamanan untuk mengetahui upaya
sebagai berikut: pihak unit pelaksana teknik lembaga
1. Bagaimana dampak radiasi terhadap pemasyarakatan terkait terhadap
kesehatan pada petugas pengamanan perlindungan bagi petugasnya. Alat yang
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I digunakan adalah Notebook Merk Acer
Palembang? Aspire Seri ES1-131, Software Microsoft
2. Apa saja penyebab dampak buruk Excel dan SPSS.
radiasi bagi pesehatan petugas? Populasi penelitian ini adalah
Metode seluruh petugas pengamanan yang ada di
Penelitian ini dilaksanakan di dua Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1
tempat yaitu di Lembaga Palembang dengan jumlah 4 regu
Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang dan pengamanan yang berjumlah 10 orang.
di bagian radiologi Rumah Sakit Umum Pemilihan informan digunakan untuk
Daerah Muhammad Husein Palembang mempermudah peneliti dalam
pada bulan Maret sampai April 2020. mendapatkan informasi yang diperlukan
Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan dengan waktu yang relatif singkat. Teknik
data jumlah petugas pengamanan yang pemilihan informan yang digunakan
terlibat dengan mesin x-ray dan metal adalah purposive sampling. Dimana
detector dalam jumlah waktu yang lebih dalam teknik ini siapa yang akan menjadi
dari ambang batas normal yang sampel ditentukan sesuai dengan maksud
mempunyai masa kerja minimal 4 tahun dan tujuan penelitian (Neumann dalam
serta ketersediaan petugas pengamanan Allyn and Bacon, 2006;222).
untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium terkait penghitungan dosis Hasil
radiasi yang diterima selama bekerja. Analisa data dilakukan dalam dua
kelompok yaitu analisis univariat dan

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


20
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
analisis bivariat, dengan kesimpulan biologi yang ideal harus memenuhi
sebagai berikut: kriteria seperti harus menunjukkan
A. Analisis Univariat ketergantungan yang baik pada dosis
Analisis yang dilakukan secara diskriptif dengan rentang dosis tertentu yakni
dengan menggunakan tabel distribusi mulai dari batas dosis pajanan akibat
frekuensi dan presentase digunakan bekerja (20 – 30 mSv untuk akut dan 50
untuk mendiskripsikan variabel mSv untuk pajanan kronik). Tingginya
independen dan variabel dependen. dosis radiasi yang diterima seseorang
akan menyebabkan berkurangnya jumlah
1. Dosis Radiasi Tahun 2017-2020 limfosit secara drastis. Hal penting untuk
Pada variabel ini (variable independent) menetapkan dosis serap sebelum
peneliti membagi responden dalam dua munculnya tanda – tanda klinis yang
kelompok yaitu kelompok responden selanjutnya dipergunakan untuk
yang normal ( tidak beresiko) dan menentukan pengobatan dan pengkajian
kelompok abnormal (beresiko). Untuk proses penyembuhannya.
melihat gambaran dosis radiasi petugas
pengamanan periode tahun 2008-2020 2. Kadar Leukosit Tahun 2017 – 2020
dapat dilihat pada Gambar 1. Pada variabel ini (variable independent)
peneliti membagi responden dalam dua
kelompok yaitu kelompok responden
yang memiliki kadar leukosit normal dan
kelompok responden yang memiliki kadar
leukosit abnormal.
Untuk melihat gambaran kadar leukosit
petugas pengamanan periode tahun 2017
– 2020 dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Paparan


Dosis Petugas pengamanan Tahun 2017-
2020

Dari Gambar 1. menunjukkan bahwa 40


petugas pengamanan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang Gambar 2. Kadar leukosit petugas
memperoleh paparan dosis yang normal pengamanan periode 2017-2020
atau masih dalam kategori aman < 5.000
mRem. Pembatasan penerimaan dosis Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan 40
yang boleh ditolerir dapat diterima oleh responden (100%) kadar leukosit petugas
anggota masyarakat sebesar 1 mSv (1.000 pengamanan Lapaa Kelas 1 Palembang
mRem) pertahun. Nilai Batas Dosis (NBD) periode tahun 2017 - 2018 sebagian
untuk anggota masyarakat ini relatif lebih besar normal yaitu pada tahun 2017
kecil dari yang diterima rata – rata dari sebanyak 36 orang (92,3%), tahun 2018
radiasi alam 2,4 mSv pertahun (Lubis, sebanyak 38 orang (97,4%), tahun 2019
2003). Menurut (Yuli Lusiyanti & sebanyak 38 orang (97,4%), dan tahun
M.Syaufuddin, 2004), suatu dosimeter 2020 sebanyak 35 orang (89,7%). Hal ini

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


21
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
dapat diartikan bahwa perubahan kadar Dari Tabel dapat diketahui bahwa dari 40
leukosit petugas pengamanan selama responden petugas pengamanan Lapas
periode 2017 - 2020 sebagian besar Kelas 1 Palembang didapatkan hasil
normal dan hanya pada tahun 2020 mayoritas responden tidak berisiko
terdapat 4 (1,3% ) orang petugas terhadap bahaya radiasi yaitu sebanyak
pengamanan yang memiliki kadar 40 orang (100%). Sedangkan rata-rata
leukosit abnormal, dimana tidak dalam umur responden adalah 35 tahun, dan
rentang 6.000 – 11.000 mm3. Hal ini sebagian besar umur responden berusia
disebabkan kurangnya Alat Pelindung Diri 25 tahun. Usia seorang petugas
(APD) seperti apron, film badge, dan lain- pengamanan tidak boleh berumur kurang
lain saat mengoperasikan pesawat dari 18 tahun dan petugas wanita dalam
radiasi, sehingga petugas pengamanan masa menyusui tidak diizinkan bertugas
lebih banyak terpapar radiasi saat bekerja didaerah radiasi dengan resiko
di P2U Lapas Kelas 1 Palembang. kontaminasi tinggi.
Pada kondisi tubuh biasa, kehilangan sel
dalam darah perifer akibat makanan 4. Penggunaan Alat Pelindung Diri
maupun umur diseimbangkan oleh (APD)
produksi sel darah sari sel stem terutama Pada variabel ini (variable independent)
dalam sumsum tulang. Setelah pajanan peneliti membagi responden dalam dua
radiasi aktivitas mitotic sel stem kelompok yaitu kelompok responden
terhambat atau terhenti sama sekali yang tidak menggunakan APD dan
bergantung pada dosis radiasinya. kelompok responden yang menggunakan
Dengan demikian sejumlah sel darah APD. Untuk selengkapnya hasil penelitian
menurun sesuai dengan sensitifitas dan ini dapat dilihat pada Tabel 2.
angka harapan hidup, dimana limfosit
Tabel 2. Pengunaan APD pada responden
yang pertama beraksi dan paling sensitive
terhadap radiasi, diikuti granulosit,
trombosit dan terakhir eritrosit. Hal
paling penting dalam diagnose awal
adalah laju hilangnya limfosit dan untuk Dari Tabel dapat diketahui bahwa dari 40
prognosa jumlah neutrofil dan palelet responden petugas pengamanan Lapas
setelah beberapa hari. (Yuli Lusiyanti & Kelas 1 Palembang didapatkan hasil
M.Syaufuddin, 2004). kesemua responden tidak menggunakan
APD selama bertugas yaitu sebanyak 40
3. Umur
orang (100%). Hal ini dikarenakan
Pada variabel ini (variabel independent)
keterbatasan APD serta ketidak tahuan
peneliti membagi responden dalam dua
responden akan bahaya radiasi dari
kelompok yaitu kelompok responden
mesin yang mereka operasikan.
yang memiliki risiko terhadap paparan
Proses pengamanan dampak radiasi
radiasi dan kelompok responden yang
dilakukan melalui upaya pengamatan
tidak berisiko terhadap paparan radiasi.
terhadap sumber dampak, media
Tabel 1. Umur responden terhadap resiko lingkungan dan manusia yang terkena
dampak radiasi. Hasil pengamatan
terhadap dampak radiasi dipergunakan
sebagai dasar untuk melakukan rencana

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


22
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
tindak lanjut seperti perbaikan signifikan antara dosis radiasi dengan
lingkungan sekitar sumber radiasi, kadar leukosit (p=0,035).
peningkatan prilaku masyarakat atau
petugas pengamanan untuk mengurangi
resiko dampak radiasi dengan
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
selama petugas pengamanan bekerja di
sumber radiasi (Ditjen P2M &PL Depkes,
2000).

B. Analisis Bivariat Gambar 3. Dosis radiasi tiap tahun


Analisis untuk mengetahui hubungan
masing - masing variabel dependen Dari Gambar dapat diketahui bahwa
dengan variabel independen berdasarkan hubungan pajanan dosis radiasi tahun
distribusi yang ada. Analisis ini 2017 semakin tinggi dosis radiasi yang
menggunakan uji statistik korelasi diterima dan semakin tinggi penurunan
product moment untuk melihat kekuatan kadar leukosit petugas. Kecendrungan
paparan dosis radiasi terhadap kadar hubungan paparan dosis terhadap
leukosit pada periode waktu tertentu perubahan kadar leukosit pada petugas
seperti yang terlihat pada Tabel 3. pengamanan tahun 2017 terjadi naik dan
turun dalam satu periode waktu. Hal ini
Tabel 3 hasil uji statistik dapat disebabkan oleh faktor ketahanan
tubuh atau kekebalan tubuh dan dosis
yang diterima petugas pengamanan
berbeda atau bervariasi satu sama
lainnya.
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahuai Hubungan pajanan dosis radiasi tahun
bahwa, hasil uji statistik diperoleh nilai 2018 dengan perubahan leukosit
kekuatan hubungan dari tahun 2017 menunjukkan hubungan yang lemah
sampai 2020 terjadi perubahan yang dengan arah uji positif (r=0,101) artinya
berfluktuasi. Perubahan tersebut terjadi semakin tinggi pajanan dosis radiasi
secara simultan tiap tahunnya tanpa semakin tinggi risiko penurunan leukosit.
adanya evaluasi dan tindak lanjut dari Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada
pihak manajemen rumah sakit terhadap hubungan yang signifikan antara dosis
ancaman kesehatan petugas radiasi dengan kadar leukosit (p = 0,539).
pengamanan. Maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang lemah dan
sedang pada kurun waktu empat tahun
secara berturut-turut.
Hubungan pajanan dosis radiasi tahun
2017 dengan perubahan leukosit
menunjukkan hubungan yang sedang
dengan arah uji positif artinya semakin Gambar 4. Dosis radiasi terhadap penurunan
tinggi pajanan dosis radiasi semakin tinggi leukosit
risiko penurunan leukosit (r=0,338). Hasil
uji statistik menunjukkan hubungan yang

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


23
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa Hubungan pajanan dosis radiasi tahun
hubungan pajanan dosis radiasi tahun 2020 dengan perubahan leukosit
2018 semakin tinggi pajanan dosis radiasi menunjukkan hubungan yang lemah
semakin tinggi risiko penurunan leukosit. dengan arah uji negatif (r=-0,047) artinya
Kecenderungan hubungan paparan dosis semakin rendah pajanan dosis radiasi
terhadap perubahan kadar leukosit pada semakin tinggi risiko penurunan leukosit.
petugas pengamanan tahun 2018 terjadi Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada
naik dan turun dalalm satu periode hubungan yang signifikan antara dosis
waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh radiasi dengan kadar leukosit (p =
faktor ketahanan tubuh atau kekebalan 0,777).Untuk lebih jelas dapat dilihat
tubuh dan dosis yang diterima petugas pada Gambar 6.
pengamanan berbeda atau bervariasi
satu sama lainnya.
Hubungan pajanan dosis radiasi tahun
2019 dengan perubahan leukosit
menunjukkan hubungan yang lemah (r = -
0,149) dengan arah uji negatif artinya
semakin rendah pajanan dosis radiasi
semakin tinggi risiko
penurunan leukosit. Hasil uji statistik Gambar 6. Pajanan radiasi dengan kadar leukosit
menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara dosis radiasi dengan Dari Gambar 6 diketahui bahwa
kadar leukosit (p = 0,364). hubungan pajanan radiasi dengan kadar
leukosit semakin rendah pajanan dosis
radiasi semakin tinggi risiko penurunan
leukosit. Kecenderungan hubungan
paparan dosis terhadap perubahan kadar
leukosit pada petugas pengamanan
tahun 2020 terjadi naik dan turun dalam
satu periode waktu. Hal ini dapat
Gambar 5. Hubungan radioasi dengan kadar disebabkan oleh faktor ketahanan tubuh
leukosit atau kekebalan tubuh dan dosis yang
diterima petugas pengamanan berbeda
Dari Gambar 5 diketahui bahwa atau bervariasi satu sama lainnya.
hubungan pajanan radiasi dengan kadar
leukosit semakin rendah pajanan dosis Pembahasan
radiasi semakin tinggi risiko penurunan Berdasarkan teori dan penelitian
leukosit. Kecendrungan hubungan terkait di atas maka peneliti berasumsi
paparan dosis terhadap perubahan kadar bahwa dari hasil penelitian ini tidak
leukosit pada petugas pengamanan terdapat tanda-tanda atau risiko atau
tahun 2019 terjadi naik dan turun dalalm dampak yang terjadi pada petugas
satu periode waktu. Hal ini dapat pengamanan oleh kerena perubahan
disebabkan oleh faktor ketahanan tubuh kadar leukosit pada petugas pengamanan
atau kekebalan tubuh dan dosis yang sebagian besar dalam kategori normal,
diterima petugas pengamanan bereda tidak terdapat ancaman kesehatan.
atau bervariasi satu sama lainnya. Namun terdapat hubungan yang lemah

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


24
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
dan sedang antar beberapa periode Pemantauan radiasi perlu dilakukan pada
waktu tertentu akibat pemaparan radiasi beberapa tempat secara menyeluruh
yang terus menerus. Dalam hal ini perlu yang meliputi dinding penahan radiasi
diketahui oleh petugas pengamanan agar serta daerah kerja di mana petugas
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) biasanya melakukan kegiatan.
tetap menjadi prioritas utama dalam Pemantauan pada dinding ruangan
melaksanakan tugas rutin di lembaga dimaksudkan untuk mengantisipasi jika
pemasyarakatan. ada keretakan ataupun kebocoran
Pengaruh radiasi pada organ tubuh penahan radiasi yang dapat
manusia dapat bermacam–macam mengakibatkan paparan berlebihan
bergantung kepada jumlah dosis dan luas terhadap petugas pengamanan. Sedang
lapangan radiasi yang diterima. Radiasi pemantauan daerah kerja dimaksudkan
dalam jumlah tertentu dapat agar para petugas pengamanan dapat
menyebabkan ionisasi pada sel–sel tubuh mengatur dan menentukan posisi yang
manusia. Sifat dan tingkat kegawatan aman dalam melaksanakan tugas.
pengaruh radiasi ini tergantung pada Pemantauan radiasi pada prinsipnya
dosis yang diterima sel jaringan tersebut. adalah kegiatan pengukuran tingkat
Ukuran satuan dosis untuk manusia radiasi di daerah kerja, biasanya
disebut Rem (1 Rem = 1000 mRem). Efek dinyatakan dalam laju dosis radiasi per
biologi dari radiasi dapat digolongkan satuan waktu, misal dalam mrem/jam,
menjadi 2 macam yaitu efek µSv/jam dan sebagainya. Pemantauan
deterministik dan efek genetik (Rasad et radiasi merupakan bagian dari program
al, 1999). proteksi radiasi yang harus dilakukan
Baik dari hasil observasi maupun dalam setiap kegiatan pemanfaatan
wawancara menyatakan bahwa dari segi tenaga nuklir. Sistem proteksi radiasi di
pemantauan dosis radiasi, tampak desain untuk memperkecil dan
petugas pengamanan belum mengontrol paparan radiasi yang
menggunakan film badge yang relevan diterima petugas pengamanan.
selama bekerja di P2U Lapas Kelas 1 Petugasan sebagai petugas pengamanan
Palembang. Film badge merupakan suatu pada bagian pintu masuk lapas/rutan
alat ukur radiasi yang merupakan suatu sangat beresiko terhadap kesehatan
sistem yang terdiri dari detektor dan dibanding petugas lainnya karena
rangkaian penunjang seperti pengukuran berpapasan langsung dengan mesin yang
radiasi lainnya. Menurut Rasad et al menyebabkan radiasi, untuk itu perlu
(1999) alat ukur ini mempunyai dilakukan pemantauan kesehatan
kekhususan berbeda dengan sistem petugas pengamanan melalui
pengukuran radiasi lainnya, yaitu harus pemeriksaan laboratorium kesehatan
dapat memberikan informasi dosis radiasi dengan mengambil sampel darah secara
efek atau pengaruh radiasi tersebut berkala minimal sekali dalam satu tahun.
terhadap manusia. Nilai atau hasil Pencatatan hasil pemeriksaan
pengukuran alat ukur ini berupa besaran laboratorium kesehatan petugas
dosis seperti paparan dalam x-ray dan pengamanan dilakukan oleh pihak
metal detector, dosis serap dalam rad tenaga medis baik di internal lapas
atau grey dan dosis ekuivalen dalam rem (Poliklinik) maupun rumah sakit dan
atau Sievert. didokumentasikan dalam bentuk kartu
kesehatan tersendiri khusus petugas

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


25
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
pengamanan. Hal ini sesuai dengan bahwa perlu adanya dokumen yang
Peraturan Menteri Kesehatan lengkap untuk pemantauan keselamatan
(Permenkes, 2008) yang menyatakan kerja bagi petugas pengamanan, maka
bahwa Pencatatan hasil pemeriksaan dari itu disediakan suatu alat untuk
kesehatan dilakukan oleh direktur mengukur penyerapan dosis radiasi yang
RS/pihak manajemen melalui PPR yang diterima petugas pengamanan selama
ditunjuk yang nantinya di simpan dalam bekerja menggunakan alat radiasi.
kartu kesehatan/file tersendiri petugas Kemungkinan besar petugas
pengamanan tersebut. Direktur RS/pihak pengamanan mudah terpapar dengan
manajemen harus tetap menyimpan bahaya radiasi sehingga akan mudah
dokumentasi yang memuat tentang terjadi ancaman kesehatan bagi petugas
catatan dosis, hasil pemantauan daerah pengamanan.
kerja, hasil pemantauan lingkungan dan Alat ukur pemantauan perorangan adalah
kartu kesehatan petugas pengamanan suatu alat ukur yang digunakan untuk
selama 30 (tiga puluh) tahun terhitung memantau radiasi yang diterima oleh
sejak petugas pengamanan tersebut tidak tubuh manusia secara perorangan. Alat
lagi bekerja. yang digunakan untuk mencatat dosis
Pada penelitian ini substansi radiasi yang diterima secara perorangan
pemeriksaan kesehatan hanya untuk adalah film badge untuk mencatat dosis
pemeriksaan kadar leukosit saja oleh radiasi yang diterima oleh seorang
karena hal ini lebih mudah diamati untuk petugas yang terkena berbagai jenis
menjawab tujuan penelitian yaitu radiasi. Peneliti mengungkapkan bahwa
melihat dampak yang terjadi terhadap perlu adanya penerapan aturan
kesehatan petugas pengamanan. Hal ini penyediaan APD meski tidak maksimal
sesuai dengan penelitian yang dilakukan untuk mengurangi dampak, mengingat
oleh (Wardhana, 2007) yang mengatakan keterbatasan anggaran juga menjadi
Para dokter mulai menggunakan Sinar-X topic permasalahan yang ada di Lapas.
untuk membantu menangani kasus-kasus
pembedahan, dan diagnosis kehamilan Kesimpulan
dengan dosis radiasi yang tidak Dari 40 responden petugas
terkontrol. pengamanan pada Lembaga
Berdasarkan hasil wawancara dan Pemasyarakatan Kelas I Palembang
penelusuran dokumen, dapat diketahui didapatkan hasil paparan dosis radiasi
bahwa ketersediaan dokumen hasil dalam kategori normal seluruhnya yaitu
pemantauan dosis dan pemeriksaan berjumlah 40 orang (100%) dari tahun
laboratorium kesehatan petugas 2017 hingga tahun 2020.
pengamanan dinilai diperlukan. Hal ini Dari 40 responden pada pekerja radiasi
ditujukan untuk mengetahui kondisi didapatkan hasil kadar leukosit pekerja
kesehatan petugas pengamanan. Petugas radiasi dalam batas normal yaitu pada
pengamanan yang menjadi responden periode tahun 2017 sebanyak 36 orang
masih belum dapat menunjukkan kartu (92,7%), tahun 2018 sebanyak 38 orang
kesehatan yang ditanyakan peneliti. (97,4%), tahun 2019 sebanyak 38 orang
Maka perlu adanya pemberitahuan (97,4%), dan tahun 2020 sebanyak 35
terkait tentang bahaya dari radiasi orang (89,7%) dan hanya 4 orang yang
kepada petugas pengamanan. Hal ini tidak normal, dan diketahui ke empat
sesuai dengan teori yang mengatakan pekerja radiasi telah bekerja lebih dari

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020


26
Indahdewi, L & Dinanda, R Efek Paparan Radiasi Terhadap Kesehatan Petugas
jam yang seharusnya sehingga
menimbulkan peningkatan data.

Implikasi
Terdapat hubungan yang lemah
antara pemaparan radiasi terhadap
perubahan kadar leukosit. Hal ini ditandai
dengan tidak ditemukannya dampak
radiasi terhadap kesehatan pada petugas
pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Palembang. Meskipun responden
belum menerapkan perlindungan
terhadap radiasi sesuai dengan kaidah
proteksi radiasi seperti penggunaan APD
namun hal ini tidak memberikan efek
tersendiri pada hasil uji laboratorium
yang didapatkan.

Referensi
Akhadi, M. (2000). Dasar-dasar Proteksi
Radiasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Akhadi, M. (2002). Budaya Keselamatan
dalam Pemanfaatan Radiasi di
Rumah Sakit. Jakarta: Buletin
ALARA.
Kurnia, I. (1997). Radiasi Pengion dan
Resiko Kanker Terhadap Manusia.
Patobiologi, 2.
Mayerni, Adrianto Ahmad, Zainal Abidin.
(2013). Dampak Radiasi Terhadap
Kesehatan Pekerja Radiasi Di Rsud
Arifin Achmad, Rs Santa Maria
Dan Rs Awal Bros Pekanbaru.
Jurnal Ilmu Lingkungan, 2-3.
V Kumar, R.S.Cotran,Robbin. (1992). Basic
Pathology Edisi Ke-5. Philadellpia:
W.B.Saunders Company.
Wardhana, W. (2007). Teknologi Nuklir
Proteksi Radiasi dan Aplikasinya.
Jakarta: Andi Offset.
Yuli Lusiyanti & M.Syaufuddin. (2004).
Nuklir Mengabdi Kemanusiaan.
Jakarta: Buletin ALARA.

Journal of Correctional Issues Volume 3, No.1 | 2020

Anda mungkin juga menyukai