Anda di halaman 1dari 7

Nama : putri nadhifa

Tingkat 2 semester 3

KASUS WSD

Seorang laki-laki usia 30 tahun, dirawat dengan diagnosa medis Pneumonia. Dari
hasil pengkajian didapati data : k/u lemah, kesadaran Cm,  observasi TTV :
TD=120/180 mmhg, N=84/mnt, S=37,5°C, Rr=26x/mnt. Klien tampak sesak nafas,
suara nafas ronkhi, merasa nyeri kedua dadanya dan tak bisa tidur karena sesak
dan batuk-batuk terus,klien terpasang WSD, tampak balutan selang WSD kotor
karena hari ini belum diganti. Buatlah asuhan keperawatan pada pasien tersebut?

A. Pengkajian
Nama : Tn.D
Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : jawa/ Indonesia
Pekerjaan : pegawai swasta
Status : sudah menikah
Alamat : jl. Durian 3 no.12 tangerang, banten

B. Analisa data

DS DO
 Klien tampak sesak nafas  Klien terpasang wsd
 Suara nafas ronkhi  Tampak balutan selang wsd kotor
 Merasa nyeri kedua dadanya dan karna hari ini belom ganti
tidak bisa tidur karna sesak dan  Pemeriksaan tanda-tanda vital
batuk-batuk terus pasien
 k/u lemah Td : 120/180mmhg , N: 84/mnt
S : 37,5 C , Rr: 26x/mnt

C. Diagnosa keperawatan

S E P
DS: Hipersekresi jalan napas Bersihan jalan nafas
- Klien tampak sesak tidak efektif
nafas
- Suara nafas ronkhi
DO:
- Klien terpasang wsd
DS: Sesak nafas dan batuk Gangguan pola tidur
- Merasa nyeri kedua
dadanya dan tidak
bisa tidur karna
sesak dan batuk-
batuk terus
DO:
- Tampak balutan
selang wsd kotor
karna hari ini belom
ganti
- k/u lemah
- Pemeriksaan tanda-
tanda vital pasien
Td : 120/180mmhg ,
N: 84/mnt ,S : 37,5
C , Rr: 26x/mnt

D. Intervensi

N NO.DX LUARAN INTERVENSI PARAF


O
1. D.001 Frekuensi napas Observasi
(membaik) - Monitor pola napas
Pola napas - Monitor bunyi napas
(membaik) tambahan
Dispea (meningkat) Terapeutik
- Posisikan semi fowler
atau fowler
- Berikan minum hangat
Edukasi
- Ajurkan asupan cairan
2000ml/hari , jika
tidak kontraindikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator ,
ekspektoran ,
mukolitik ,jika perlu
2. D.0055 Keluhan sulit tidur Observasi
(meningkat) - Identifikasi pola
Keluhan tidak puas aktivitas dan tidur
tidur (meningkat) - Identifikasi factor
pengganggu tidur
Terapeutik
- Fasilitas
menghilangkan stress
sebelum tidur
- Tetapkan jadwal rutin
tidur
- Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan
Edukasi
- Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
- Ajurkan menepati
kebiasaan waktu tidur

E. Implementasi

N WAKTU NO.DX IMPLEMENTASI PARAF


O
1. 08.00 D.001 Observasi
- Memonitor pola napas
- Memonitor bunyi napas tambahan

Terapeutik
- memposisikan semi fowler atau
fowler
- memberikan minum hangat

Edukasi
- meajurkan asupan cairan
2000ml/hari , jika tidak
kontraindikasi

Kolaborasi
- mekolaborasi pemberian
bronkodilator , ekspektoran ,
mukolitik ,jika perlu
2. 08.30 D.0055 Observasi
- meidentifikasi pola aktivitas dan
tidur
- meidentifikasi factor pengganggu
tidur
Terapeutik
- mefasilitas menghilangkan stress
sebelum tidur
- metetapkan jadwal rutin tidur
- melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Edukasi
- mejelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
- meajurkan menepati kebiasaan
waktu tidur

F. evaluasi

N WAKTU EVALUASI PARAF


O
1. 09.00 S: pasien merasa sesaknya berkurang
O : pasien sudah tidak merasa sesak
A : masalah jalan napas teratasi
P :intervensi dihentikan
2. 09.30 S : pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
O : pasien mengatakan sudah tidak nyeri
A : masalah pola tidur teratasi
P : intervensi dihentikan

KASUS EKG

Seorang Laki-laki usia 69 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak sudah 3 hari,
sesak pada saat beraktivitas, pasien memiliki riwayat penyempitan jantung, riwayat
hipertensi sejak 15 tahun lalu terkontrol dan DM. Riwayat sroke tidak ada, nyeri ulu
hati, posisi nyaman high fowler. Pasien mengatakan biasa mengkonsumsi obat
simpastatin dan aspilet. Hasil Ro thorak terdapat pembesaran jantung, RR : 35 x/mnt,
TD : 180/100 mmHg, N : 110 x/mnt, S : 35 0C, akral dingin, CR: > 3 detik, bibir
sianosis, konjungtiva anemis, bising usus 9 x/mnt, acites. Pasien saat ini
mendapatkan terapi oksigen 5 liter, hasil lab : Hb : 11,9 g/dl, leu : 8900 u/l, Ht : 35%,
Tromb : 200 rb/ul, GDS : 186 mg/dl, ur : 68mg/dl, Crea : 3,2 mg/dl. Pasien
mendapatkan terapi : spironolacton 1x50 mg, rantin 2x50 mg, lasix 3x20 mg dan diet
jantung minum 700 cc/hari. Buatlah asuhan keperawatan pada pasien tersebut?

A. Pengkajian
Nama : Tn.D
Umur : 69 tahun
Suku/bangsa : sunda/ Indonesia
Pekerjaan : pegawai swasta
Status : sudah menikah
Alamat : jl. Kakap 3 no.12 tangerang, banten

B. Analisa data

DS DO
 Klien mengatakan sesak ketika  RR : 35x/mnt , TD :
beraktivitas 180/100mMHg , N :
 klien mengatakan mempunyai 110x/mnt , S : 35•C
riwatat penyempitan jantung

C. Diagnosa keperawatan

S E P
DS: - karna adanya Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan penyempitan jantung
sesak ketika - RO thoraks terdapat
beraktivitas pembesaran jantung
- klien mengatakan - keletihan dan in
mempunyai adekuat oksigen untuk
riwatat aktivitas
penyempitan
jantung
DO:
- RR : 35x/mnt ,
TD :
180/100mMHg ,
N : 110x/mnt , S :
35•C

D. Data penunjang

Hasil lab Terapi obat


Oksigen : 5 liter - spironolacton 1x50 mg
HB : 11,9 g/dl - Ranitidine 2x50 mg
Leuko : 8900 u/l - Lasix 3x20 mg
HT : 35% - diet jantung minum 700 cc/hari
Trombo : 200 rb/ul
GDS : 186 mg/dl
UR : 68 mg/dl
Crea : 3,2 mg /dl
E. Intervensi

NO NO.DX LUARAN INTERVENSI PARAF


1. D.0056 Kemudahan dalam Observsi
melakukan aktivitas - Identifikasi defisit
sehari-hari tingkat aktivitas
(meningkat) - Identifikasi
Keluhan lelah kemampuan
(meningkat) berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
Terapeutik
- Fasilitas aktivitas
fisik rutin
- Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas
sehari-hari
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas fisik
sehari-hari ,jika
perlu
- Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih

F. Implementasi

NO WAKTU NO.DX IMPLEMENTASI PARAF


/
1. 09.00 D.0056 Observsi
- medentifikasi defisit tingkat
aktivitas
- medentifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam aktivitas
tertentu
Terapeutik
- mefasilitas aktivitas fisik rutin
- mejadwalkan aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari
Edukasi
- mejelaskan metode aktivitas fisik
sehari-hari ,jika perlu
- mejarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
G. evaluasi

NO WAKTU EVALUASI PARAF


1. 09.30 S : pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
O : pasien sudah bisa beraktivtas
A : masalah intoleransi aktivitas teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai