Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL LAPORAN KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Karya Tulis Ilmiah

4.1.1 Gambaran Lokasi Laporan Kasus

Asuhan Keperawatan dalam rangka penyusunan KTI dilaksanakan di Ruang

X RSUD X, Ruangan X ini adalah ruangan perawatan yang memberikan

pelayanan bagi paisen dengan gangguan jiwa dan dibangun pada tanggal X

dengan kapasitas yang terdiri dari 10 ruangan, yang berkapasitas 50 tempat

tidur, dengan rincian 10 tempat tidur agitasi, 15 tempat tidur semi laki-laki, 15

tempat tidur semi perempuan. Fasilitas lainnya yang terdapat di ruangan X ini

yaitu ada ruang makan, ruang untuk TUK, 2 ruangan untuk berdisusi, 2

ruangan tindakan, depo obat, observasi serta mushola. Selain itu ruang X

terdapat poli klinik untuk untuk menangani pasien rawat jalan.

4.1.2 Pengkajian Keperawatan

Ruang Rawat :X

Tanggal dirawat :X

A. Identitas

Nama : Ny. B

Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

No. CM : 123xxx

Alamat : Ujung Jaya


Pekerjaan :-

Pendidikan : SMP

Suku : Sunda

Diagnosa Medis : Halusinasi

Tanggal Pengkajian : Senin 10 Oktober 2019

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ujung Jaya

Hubungan dengan pasien : Ibu Pasien

4.1.3 Faktor Presitipasi

Pasien masuk ruangan X pada tanggal 5 Oktober 2019 jam 10.00 WIB, pasien

dibawa melalui Poli Jiwa RSUD X oleh keluarganya karena Ny. B sudah ± 1

bulan berbicara sendiri, melamun, tidak mau mandi, merusak barang-barang,

dan suka marah-marah.

Masalah Keperawatan : - Halusinasi

- Resiko Perilaku kekerasan

4.1.4 Faktor Predisposisi

Pasien mengalami gangguan jiwa selama 2 tahun yang lalu. Pasien

mengatakan pernah dirawat sebelumnya pada tahun 2017. Kondisi pasien saat

pulang sudah tenang dan tidak ada halusinasi. Kegiatan pasien hanya bantu-

bantu dirumah saja, pasien mengatakan putus obat sejak ± 2 bulan dengan
alasan dirinya sudah sembuh dan bosan minum obat. Pasien mengatakan tidak

pernah mengalami kekerasan fisik pada dirinya.

4.1.5 Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada pasien

menghasilkan data tanda-tanda vital :

Tekanan darah

Nadi : 120/80 mmHg

Suhu : 36,5 ℃

Respirasi : 20x/menit

Berat Badan : 55 Kg

Tinggi Badan : 150 Cm

Skala Nyeri : 0/10

Keluhan fisik : Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik

4.1.6 Psikososial

1) Genogram
Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Keluarga

2) Konsep Diri

a. Citra Tubuh

Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya dan tidak

mempersalahkan anggota tubuhnya

b. Identitas Diri

Pasien mengatakan saat ini sedang dirawat karena sedang sakit,

pasien mampu menyebutkan nama, umur, alamat rumah, nama orang

tua dan mengetahui jenis kelaminya.

c. Fungsi Peran

Pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien bekerja di

rumah membantu ibunya dan pasien sebagai anak pertama dari 3

bersaudara.
d. Ideal Diri

Pasien mengatakan tidak mempedulikan perkataan orang tentang

dirinya, ada kontak mata saat berbicara, pasien tidak menunduk saat

berbicara

4.1.7 Hubungan Sosial

Pasien mengatakan orang yang berarti baginya yaitu kedua orang tua

dan saudaranya. Pasien tidak mengikuti kegiatan dimasyarakat dan hanya

bergabung dengan lingkungan sekitar rumahnya dan pasien mudah bergaul.

4.1.8 Spiritual

a) Nilai dan keyakinan

Pasien mengatakan beragama islam dan percaya dengan adanya Allah

SWT.

b) Kegiatan ibadah/menjalankan keyakinan

Pasien mengatakan sebelum masuk ke rumah sakit menjalankan sholat

5 waktu dan ngaji dirumah.

c) Kepuasan dalam menjalankan keyakinan

Pasien mengatakan sebelum sakit melaksanakan sholat dan mengaji,

dan saat di rumah sakit pasien sholat harus dengan motivasi perawat.

4.1.9 Status Mental

a. Penampilan

Pasien menggunakan pakaian warna Hijau yang disediakan ruangan,

pakaian sesuai namun terkadang tidak bersih, pasien tidak mau menggosok

gigi dengan fasilitas yang sudah disediakan.


b. Pembicaraan

Pasien mampu memulai pembicaraan , ada kontak mata, pasien selalu

mengulang-ngulang pembicaraan, pasien mudah tersinggung.

c. Aktivitas Motorik

Pasien selalu beraktivitas, mampu membereskan tempat tidur setelah

makan, dan suka bercanda saat berinteraksi.

d. Alam Perasaan

Pasien selalu merasa sedih karena harus di rawat dirumah sakit dan selalu

menanyakan keadaannya.

e. Afek

Ekspresi wajah mengikuti pembicaraan, tertawa, senyum, dan sedih.

f. Interaksi selama wawancara

Pasien saat awal masih belum ada rasa percaya setelah dua hari pasien

kooperatif saat berinteraksi, kalimat pada saat bicara selalu berulang-ulang,

terkadang melamun dan berbicara sendiri, ada kontak mata saat

berinteraksi.

g. Persepsi

Pasien tampak berbicara sendiri, pasien mendengarkan suara yang

berantem dan berbisik, suara sering muncul pada saat sore hari pukul 17.00

WIB, suara itu sering muncul selama 2 menit, suara yang sering

mengajaknya ribut dan mengatakan asik karena ramai. Terkadang suara

tersebut membuat kesal sehingga pasien marah-marah dan merusak


barang-barang. Pasien mengatakan senang mendengar suara tersebut dan

percaya dengan suara tersebut.

Masalah Keperawatan :- Halusinasi Dengar

 Resiko Perilaku Kekerasan

h. Proses Akhir

Pada saat pasien berinteraksi pasien selalu menjawab berbelit-belit tetapi

sampai tujuannya dan suka mengulang-ngulang kalimat.

i. Isi Pikir

Pasien terkadang kesal juga ketika ada temannya yang berisik apabila dia

dalam kondisi tenang. Tidak ada keyakinan yang salah, pasien tidak ada

rasa takut da nisi pikirannya yang tidak rasional

j. Tingkat Kesadaran

Tingkat kesadaran pasien compos mentis, dan pasien tidak mengalami

disorientasi waktu dan tempat, pasien masih mengingat nama-nama

sahabatnya dan mengenali perawat.

k. Memori

Daya ingat pasien cukup baik bias dibuktikan dengan menyebutkan nama

panjang keluarganya satu persatu dan teman mainnya.

l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Pasien mengulang kalimat pada saat wawancara dan pasien mampu

berhitung saat diberi soal seperti 3+2=5, 5+5=10


m. Daya Tilik Diri

Pasien tidak memiliki gangguan daya tilik diri dibuktikan dengan pasien

mengatakan saat ini sedang berada di Rumah Sakit X untuk mendapatkan

pengobatan mengalami sakit.

4.1.10 Kebutuhan Persiapan pulang

a. Makan

Pasien lebih senang makan menggunakan sendok karena lebih bersih,

pasien mampu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan

motivasi perawat, pasien mampu makan sendiri dengan rapih, makan 3 X

sehari pasien mampu menghabiskan makanan yang disediakan, dan pasien

mampu membereskan setelah makan.

b. BAB/BAK

Pasien mengatakan BAB 1 X sehari, dan BAK 4 X sehari dan selalu

BAB/BAK di kamar mandi dan menyiramnya dengan bersih tanpa

dimotivasi perawat.

c. Mandi

Pada saat di rs, pasien harus diberi motivasi untuk mandi, pasien mandi 1

X sehari, dengan shampoo 3 X seminggu, sikat gigi dengan pasta gigi

seminggu 3 kali.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

d. Berpakaian/berhias

Pasien mampu menyiapkan pakaian ganti dan sesuai dengan pakaiannya,

rambut tampak tidak rapih, pasien tidak menggunakan alas kaki.


e. Istirahat dan tidur

Pasien mengatakan ketika tidur dirumah sakit tidur jam 13.00-15.00 dan

tidur malam jam 20.00-05.00 WIB

f. Penggunaan Obat

Pasien mengetahui waktu minum obat, dan pasien dengan senang hati

untuk meminum obatnya.

g. Pemeliharaan kesehatan

Pasien mengetahui minum obat secara teratur, yaitu untuk kesehatan dan

pengobatannya agar cepat sembuh.

h. Aktivitas didalam rumah

Pasien mengatakan selalu dirumah membantu membereskan rumah,

menjaga kerapihan rumah, mencuci pakaian, dan bekerja untuk kedua

orang tuanya.

i. Aktivitas diluar rumah

Pasien salalu pergi bermain dengan teman-temannya.

4.1.11 Pola dan Mekanisme Koping

Pasien mengatakan selalu bercerita dan dekat dengan kedua

orangtuanya dirumah, pasien melampiaskan marahnya dengan merusak barang-

barang dirumahnya.
4.1.12 Aspek Medik

Diagnosa Medik Ny. B adalah Skizofrenia, terapi yang diberikan:

 Clozapine 100 mg : 2x1 Tablet

 Tryheksilpenidil : 2x1 Tablet

 B Complex : 1x1 Tablet

4.1.13 Analisa Data

Tabel 4.1

Data Fokus Ny.B

DATA MASALAH

DS. Halusinasi dengar

 Pasien mengatakan mendengar

suara berisik atau berantem pada

sore hari pukul 17.00 WIB yang

menyuruhnya untuk berantem

 Pasien mengatakan senang

mendengar suara berantem

DO.

 Pasien tampak berbicara sendiri

 Pasien tampak tertawa sendiri

 Pasien tampak melamun

DS. Resiko perilaku kekerasan


 Keluarga pasien mengatakan

pasien memarahi ibunya dan

duka merusak barang.

 Pasien kesal saat mendengar

suara berkelahi yang

memarahinya dan orang sekitar

 Pasien mengatakan merusak

barang-barang dirumahnya

ketika kesal

DO.

 Pasien tampak melotot

 Tangan mengepal

DS. Defisit perawatan diri

 Pasien mengatakan mandi 1 x

saehari

 Pasien mengatakan sikat gigi 3 x

seminggu mengguanakan pasta

gigi

 Pasien mengatakan shampo 3 x

seminggu

DO.
 Pasien tampak menggaruk-garuk

rambut

 Rambut pasien tampak ketombe

 Gigi tampak kuning

 Bau mulut

4.1.14 Pohon Masalah

Gambar 4.2

Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan



Halusinasi

Defisit Perawatan Diri

4.1.15 Diagnosa Keperawatan

a. Halusinasi Pendengaran

b. Resiko Perilaku Kekerasan

c. Defisit Perawatan Diri


4.1.16 Rencana Tindakan Keperawatan

Tabel 4.2

Rencana Tindakan Keperawatan

Nama : Ny. B Dx. Medik : Skizofrenia

No. CM : 123xxx Ruangan :X

Dx. Perencanaan
No Tanggal
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Senin, Dx. 1 TUM :

Gangguan Pasien tidak

Persepsi mencederai diri

Sensori sendiri, orang

Halusinasi lain dan 1. Setelah 2x interaksi

Dengar lingkungan. pasien menunjukan


tanda-tanda percaya 1. Bina hubungan saling Hubungan

TUK 1 : kepada perawat: percaya dengan salling percaya

Pasien dapat 1. Ekspresi wajah meningkatkan prinsip merupakan dasar

membina bersahabat komunikasi terapeutik: dari terjadinya

hubungan saling 2. Menunjukan a. Ucapkan salam komunikasi

percaya rasa senang b. Sapa pasien dengan terapeutik

3. Ada kontak mata mengungkapkan sehingga akan

4. Mau berjabat prinsip komunikasi memfasilitasi

tangan terapeutik dalam

5. Mau menyebut c. Perkenalkan diri pengungkapan

nama dengan sopan perasaan emosi,

6. Mau menjawab d. Tanyakan nama dan harapan

salam lengkap pasien klien

dengan nama
7. Pasien mau panggilan yang

duduk disukai

berdampingan e. Jelaskan tujuan

dengan perawat pertemuan

dan mau f. Jujur dan menepati

mengutarakan janji

masalah yang g. Tunjukan sikap

dihadapi. empati dan

menerima pasien

apa adanya

h. Beri perhatian

kepada pasien dan

perhatikan
kebutuhan dasar

pasien

TUK 2 : 1. Setelah 2x interaksi 1. Adanya kontak Agar klien dapat

Pasien dapat pasien dapat sering dan singkat mengetahui

mengenal menyebutkan: secara bertahap pengertian dari

halusinasi a. Isi, waktu, 2. Observasi tingkah halusinasinya.

frekuensi, laku pasien terkait Dengan

timbulnya dengan mengetahui

halusinasi halusinasinya: waktu, isi, dan

b. Mengungkapkan berbicara dan tertawa frekuensi

perasaan tanpa stimulus, munculnya

terhadap memandang halusinasi

halusinasinya kekiri/kanan/kedepan mempermudah

tindakan yang
seolah-olah ada dilakukan

teman bicara. perawat. Dengan

3. Bantu pasien mengetahui

mengenal perasaan klien

halusinasinya : menyadari

a. Jika menemukan peristiwa yang

pasien yang terjadi pada

sedang dirinya

halusinasi,

tanyakan apakah

ada yang

disengar.

b. Jika pasien

menjawab ada,
lanjutkan dengan

menanyakan apa

yang dikatakan

c. Katakana bahwa

perawat percaya

pasien

mendengar suara

itu, namun

perawat sendiri

tidak

mendengarkan

(dengan nada

bersahabat tanpa
menuduh dan

menghakimi)

d. Katakana bahwa

ada pasien lain

juga ada yang

seperti pasien

e. Katakana bahwa

perawat akan

membantu

4. Diskusikan dengan

pasien:

a. Situasi yang

menimbulkan

atau tidak
menimbulkan

halusinasi

b. Waktu dan

frekuensi

terjadinya

halusinasi (pagi,

siang, sore, dan

malam, atau jika

sendiri,

jengkel/sedih)

5. Diskusikan dengan

pasien apa yang

dirasakan jika terjadi

halusinasi
(marah/takut, sedih,

senang) beri

kesempatan untuk

mengungkapkan

perasaannya.

2 Selasa Dx II TUM: 1. Setelah 2x interaksi 1. Bantu klien Memotivasi klien

Resiko Pasien tidak klien menceritakan mengungkapkan untuk

Perilaku mencederai diri penyebab perilaku perasaan marahnya : mengungkapkan

Kekerasan/ sendiri, orang kekerasan yang a. Motivasi klien penyebab marah/

RPK lain, dan dilakukannya : untuk kesal.

lingkungannya menceritakan menceritakan

penyebab perasaan penyebab rasa

jengkel/kesal baik kesal atau

dari diri sendiri jengkelnya


maupun b. Dengarkan tanpa

lingkungannya menyela atau

memberi penilaian

setiap ungkapan

perasaan klien

TUK 3: 1. Setelah 2x interaksi 1. Bantu klien Keterbukaan

Klien dapat klien menceritakan mengungkapkan tanda- klien

mengidentifikasi keadaan tanda perilaku memberikan

penyebab resiko a. Fisik : mata kekerasan yang keuntungan dan

perilaku merah, tangan dialaminya: memberikan

kekerasan mengepal, a. Motivasi klien sokongan.

ekspresi menceritakan Mengetahui

tegang, dan kondisi fisik saat tanda-tanda

lain-lain marah sehingga


b. Emosional : terjadi perilaku klien dapat

perasaan kekerasan mengontrol

marah, jengkel, b. Motivasi klien keadaan dirinya.

bicara kasar menceritakan

c. Social : emosinya saat

bermusuhan terjadi perilaku

yang dialami kekerasan

saat terjadi c. Motivasi klien

perilaku menceritakan

kekerasan kondisi psikologi

saat terjadi

pwrilaku kekerasan

d. Motivasi klien

menceritakan
kondisi hubungan

dengan orang lain

saat terjadi perilaku

kekerasan

TUK 4 : 1. Setelah 2x interaksi 1. Diskusi dengan klien Mengungkapkan

Pasien dapat pasien perilaku kekerasan yang perasaan klien

mengidentifikasi menjelaskan: dilakukan selama ini : menunjukan

perilaku a. Jenis-jenis a. Motivasi klien tingkat marah

kekerasan yang ekspresi menceritakan jenis- klien dan

biasa dilakukan kemarahan jenis tindak kemampuan

yang selama ini kekerasan yang mengendalikan

telah selama ini pernah diri. Penerimaan

dilakukannya dilakukannya terhadap

perasaan dapat
b. Perasaanya b. Motivasi klien membantu klien

saat melakukan menceritakan untuk

kekerasan perasaan klien mengontrol

c. Efektifitas cara setelah tindak tindakannya.

yang dipakai kekerasan tersebut

dalam terjadi

menyelesaikan c. Diskusikan apakah

masalah dengan tindak

kekerasan yang

dilakukannya

masalah yang

dialami teratasi

3 Rabu Dx III TUM :


Defisit Klien dapat

Perawatan melakukan

Diri perawatan diri

TUK 2 : 1. Setelah 2x interaksi 1. Diskusikan dengan Klien merasa

Klien klien menyebutkan: klien: penting dengan

mengetahui a. Penyebab tidak a. Penyebab klien adanya

pentingnya merawat diri tidak merawat diri perawatan diri.

perawatan diri b. Manfaat b. Manfaat menjaga Kilen merasakan

menjaga perawatan diri manfaat dan

perawatan diri untuk keadaan fisik, tanda-tanda

c. Tanda-tanda mental, dan social bersih.

bersih dan c. Tanda-tanda

rapih perawatan diri yang

baik
d. Gangguan d. Penyakit atau

yang dialami gangguan kesehatan

jika perawatan yang bias dialami

diri tidak oleh klien bila

diperhatikan perawatan diri tidak

adekuat

TUK 3: 1. Setelah 2x interaksi 1. Diskusikan frekuensi Dengan cara

Klien klien menyebutkan menjaga perawatan diri mengetahui cara-

mengetahui frekuensi menjaga selama ini: cara melakukan

cara-cara perawatan diri: a. Mandi perawatan diri

melakukan a. Frekuensi mandi b. Gosok gigi klien dapat

perawatan diri b. Frekuensi gosok c. Keramas menjaga

gigi d. Berpakaian perawatan diri

e. Berhias
c. Frekuensi f. Gunting kuku sehingga klien

keramas 2. Diskusikan cara praktik bersih

d. Frekuensi ganti perawatan diri yang

pakaian baik dan benar:

e. Frekuensi a. Mandi

berhias b. Gosok gigi

f. Frekuensi c. Keramas

gunting kuku d. Berpakaian

2. Setelah 2x interaksi e. Berhias

klien menjelaskan f. Gunting kuku

cara menjaga 3. Berikan pujian kepada

perawatan diri: klien setelah klien

a. Cara mandi selesai melaksanakan

perawatan diri
b. Cara menggosok

gigi

c. Cara keramas

d. Cara berpakaian

e. Cara berhias

f. Cara gunting

kuku
4.1.17 Implementasi Keperawatan

Nama : Ny. B

Ruangan :X

No. CM : 123xxx

Tabel 4.4

Implementasi Keperawatan pada Ny. B

No. Dx
Hari/Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Kep/SP

Senin, 10 I 1. Membina hubungan Subjektif:

Oktober 2019 SP I saling percaya dengan 1. Pasien sudah

Halusinasi pasien ingin berbicara

2. Mengidentifikasi jenis 2. Pasien

halusinasi pasien mendengar suara-

3. Mengidentifikasi isi suara

halusinasi pasien 3. Pasien

4. Mengidentifikasi waktu mendengar suara-

halusinasi pasien suara

5. Mengidentifikasi mengajaknya

frekuensi halusinasi berantem

pasien 4. Pasien

mengatakan

suara-suara itu
6. Mengidentifikasi situasi muncul pada sore

yang menimbulkan hari

halusinasi 5. Pasien

7. Mengidentifikasi respon mendengar suara

pasien terhadap tersebut selama 2

halusinasi menit

6. Pasien

mengatakan

dirinya sedang

melamun

7. Pasien senang

dengan suara

tersebut

Objektif :

Adanya kontak mata,

pasien sudah

mengetahui apa itu

halusinasi

Analisis

Halusinasi masih ada

Perencanaan
Latih pasien untuk

menghardik

halusinasinya

Selasa, 11 II 1. Mengidentifikasi Subjektif:

Oktober 2019 SP I penyebab RPK 1. Pasien

RPK 2. Mengidentifikasi tanda mengatakan kesal

dan gejala RPK ketika ada yang

3. Mengidentifikasi RPK berisik

yang biasa dilakukan 2. Pasien

4. Mengidentifikasi akibat mengatakan

RPK tangan mengepal

dan ingin

memarahi sekitar

3. Pasien

mengatakan suka

memecahkan

barang-barang

4. Pasien merasa

menyesal karena

telah

memecahkan

barang-barang
Objektif:

Pasien mampu

mengidentifikasi

tanda, gejala, dan

akibat dari RPK

Analisis:

Resiko Perilaku

Kekerasan berkurang

Perencanaan:

Latih pasien untuk

mengontrol marah

Rabu, 12 Oktober III 1. Menjelaskan pentingnya Subjektif:

2019 SP I kebersihan diri 1. Pasien mengeti

DPD 2. Menjelaskan cara mengenai

menjaga kebersihan pentingnya

3. Membantu kebersihan

mempraktikan cara 2. Pasien

menjaga kebersihan menjelaskan cara

menjaga

kesehatan

Objektif:
Pasien

memperagakan

bagaimana menjaga

kebersihan

Tubuh pasien terlihat

bersih dan wangi

Analisis:

Deficit Perawatan

Diri Pasien

berkurang

Perencanaan:

Anjurkan pasien

mandi 2x sehari,

anjurkan pasien

menggosok gigi 2x

sehari, dan anjurkan

pasien untuk

mempertahankan

kebersihannya.
4.1.18 Evaluasi

1. Halusinasi

Halusinasi berkurang dibuktikan dengan pasien dapat membina

hubungan saling percaya, pasien berkurang berbicara sendiri, pasien dapat

mengenali halusinasinya yaitu halusinasi dengar, isi halusinasinya yaitu

suara yang mengajaknya untuk berantem, suara itu muncul ketika pasien

sedang melamun, pasien dapat mengontrol halusinasinya supaya tidak

mengikuti apa yg halusinasinya bisikan.

2. Resiko Perilaku Kekerasan

Resiko perilaku kekerasan berkurang, dibuktikan dengan pasien

dapat menyebutkan penyebab dirinya marah, tanda dan gejala, apa yang

dilakukan ketika dirinya marah, pasien dapat mempraktikan satu cara

mengontrol marah.

3. Defisit Perawatan Diri

Defisit perawatan diri berkurang dibuktikan dengan pasien dapat

menyebutkan pentingnya merawat diri agar badan menjadi wangi, bersih

dan tidak gatal, yaitu dengan mandi setiap hari, mampu mempraktikan cara

menggosok gigi yang benar dan gigi tampak bersih dan segar.
BAB III DAN BAB IV KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Ibu Sriyatin, APP, S,Kep, Ns,
M.Kes Selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar KTI

Disusun Oleh:
VINA SHAFANA NINGRUM
P2.06.20.2.17.077
3B Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA


PRODI DIII KEPERAWATAN CIREBON
Jl. Pemuda Nomor. 38 Kota Cirebon
2019

Anda mungkin juga menyukai