(NERS)
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA NY. G
DENGAN TB PARU DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KABUPATEN
TANGERANG TAHUN 2022
DISUSUN OLEH:
Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan penguji/CI lapangan dan
akademik
NIM : 220510018
PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI
1. Identitas Klien
a. Nama : Gina Septiani
b. Usia : 30 September 2006 (17 Tahun)
c. Alamat : Kp. Blok Kelapa Rt 001/002
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Pelajar
g. Status pernikahan : Belum Menikah
h. Suku bangsa : Indonesia
i. NO RM : 00310621
2. Keluarga/penanggung jawab
a. Nama : Warnih
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Hubungan dengan klien : Orang tua (ibu)
C. PENGKAJIAN SISTEM
2. Aspek Psikososial
LABORATORY RESULTS
HEMATOLOGI
Hematokrit 30 35 - 47 %
OBAT-OBATAN
ANALISA DATA
1 DS: Gangguan
Klien mengatakan sesak jika bernapas TB Paru Pola napas
tidak efektif
DO:
1. Klien terpasang alat bantu napas Sesak
menggunakan Nasal Kanul 3Lpm
2. RR 25 x/menit pengunaan
3. Spo2: 99% alat bantu
napas
Pola napas
tidak efektif
2 DS : TB Paru Gangguan
Klien mengeluhkan batuk hingga berdahak Bersihan Jalan
Napas
DO :
Pembentukan
1. Klien tampak batuk terus menerus dan Sputum
berdahak
2. Suara nafas terdengar Ronkhi
Batuk
3. Klien mendapatkan obat Ambroxol
untuk mengencerkan dahak
Bersihan
jalan napas
tidak efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO Diagnosa Perencanaan
keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan Pola Napas L.01004 Pemantauan Respirasi I.01014
Pola Napas Setelah dilakukan Observasi :
Tidak Efektif
tindakan asuhan 1. Monitor saturasi oksigen
keperawatan diharapkan Teraupetik :
pola napas tidak efektif 2. Pemasangan alat bantu
membaik, dengan nafas (Nasal kanul)
kriteria hasil : 3. Atur interval
1. Penggunaan otot pemantauan respirasi
bantu membaik (5) sesuai kondisi pasien
2. Tekanan ekspirasi 4. Dokumentasi hasil
meningkat (5) pemantauan
3. Tekanan inpirasi Kolaborasi
meningkat (5) 5. Kolaborasi pemberian
4. Terapi Oksigen obat dengan dokter.
membaik (5)
2 Bersihan Jalan Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Nafas
Napas L.01001 I.14509
Observasi
Setelah dilakukan
1. Monitor pola nafas
tindakan asuhan
(frekuensi, kedalaman,
keperawatan jam
usaha nafas)
diharapkan gangguan
2. Monitor bunyi nafas
bersihan jalan napas
tambahan (mis.
membaik dengan kriteria
Gurgling, mengi,
hasil:
wheezing,ronkhi)
1. Batuk efektif
3. Monitor sputum
menurun (5)
Teraupetik
2. Produksi
4. Pertahankan kepatenan
sputum
jalan nafas
menurun (5)
5. Posisikan semi fowler
3. Prosuksi sekret
6. Lakukan fisioterapi
menurun (5)
dada,jika perlu
4. Frekuensi nafas
7. Lakukan penghisapan
membaik (5)
lender kurang dari 15
5. Pola nafas
detik
membaik (5)
8. Lakukan hiperoksigenasi
6. Saturasi
sebelum penghisapan
membaik (5)
endotrakeal
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN