Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL

PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING


PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSI PKU
MUHAMMADIYAH TEGAL

Azrul Faiz
122020030319

Pembimbing :
Anny Rosiana M,M.Kep.Ns.,Sp.Kep.J
Sri Karyati,M.Kep.,Ns.Sp.Kep,Mat
Latar Belakang
• Perawat merupakan profesi pemberi layanan
kesehatan dengan jumlah terbanyak yang
berperan penting dalam menentukan kualitas
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
berinteraksi secara terus menerus dengan
pasien dan keluarganya. Pasien menginginkan
pelayanan terbaik dari perawat, antara lain
melayani pasien secara professional dengan
menunjukkan sikap ramah, sopan, mampu
berkomunikasi, tidak tergesa-gesa dan segera
membantu pasien yang membutuhkan
pertolongan dengan memberikan tindakan BAB I
keperawatan (Simamora, 2013).
Pendahuluan
Latar Belakang
Pasien sebagai orang yang Caring adalah sikap moral yang Kecerdasan emosional merupakan
mengalami sakit tentu saja ideal yang harus dimiliki perawat suatu kemampuan seseorang dalam
memiliki kebutuhan dasar yang dalam membina hubungan mengenali kondisi perasaannya
harus dipenuhi diantaranya interpersonal dan mengembangkan secara pribadi dan perasaan orang
pengobatan, kenyamanan, nilai-nilai kemanusiaan. Caring lain serta menggunakan perasaan
emosional, kasih sayang perawat sebagai esensi umum dari panduan itu dalam berpikir dan bertindak.
yang dapat meberikan perawat dalam bertindak dan Sedangkan Goleman (2017)
kenyamanan dan kedamaian, dan didefenisikan sebagai karakteristik menyatakan bahwa kecerdasan
lain sebagainya dalam proses perawat (Enns & sawatzky, 2016). emosional atau emotional
penyembuhan pasien. Perilaku caring dipengaruhi oleh intelligence merupakan
Kebutuhan-kebutuhan pasien faktor-faktor psikologi, adat kemampuan mengenali perasaan
dalam proses penyembuhannya istiadat, lawan bicara, motivasi, kita sendiri dan perasaan orang
tersebut dapat terpenuhi dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan lain, kemampuan memotivasi diri
perilaku caring perawat (Triyana, spiritual, dan kecerdasan sendiri, dan kemampuan
2013) emosional (Jayus, 2011). mengelola emosi dengan baik pada
diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lain.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah
disampaikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: ““Bagaimana
hubungan kecerdasan emosional
perawat dengan perilaku caring
perawat di ruang rawat inap Rumah
Sakit Islam PKU Muhammadiyah
Tegal?”
e
lp
ae
n k
r
e u
i
l
ca
l ak
ru
i i
n
t c
g
a
i r
p
i
en
a rg
a
n w
p
ae
tr
.a
w
M
a
et
n
g
d
ii
Konsep Perawat
Bab II
TINJAU
N
PUSTA
KA Perawat adalah seseorang
yang telah lulus pendidikan
Fungsi perawat yang Peran perawat
utama adalah membantu merupakan tingkah laku
tinggi keperawatan, baik pasien atau klien dalam yang diharapkan oleh
didalam maupun di luar negeri kondisi sakit maupun orang lain terhadap
yang diakui oleh Pemerintah sehat, untuk seseorang sesuai dengan
sesuai dengan ketentuan meningkatkan derajat kedudukan dan sistem,
peraturan perundang- kesehatan melalui hal ini dapat dipengaruhi
undangan, dan sebagai layanan keperawatan oleh keadaan sosial baik
kegiatan pemberi asuhan (Nisya, 2013). dari profesi perawat
keperawatan kepada individu, maupun dari luar profesi
keluarga, kelompok atau keperawatan yang
masyarakat, baik dalam bersifat menetap.
keadaan sakit maupun sehat.
(UU Nomor 38, 2014).
Perilaku caring sebagai bentuk peduli, memberikan perhatian kepada orang lain, berpusat
pada orang, menghormati harga diri, dan kemanusiaan, komitmen untuk mencegah
terjadinya status kesehatan yang memburuk, memberi perhatian dan menghormati orang
lain. Nursalam (2014)

komponen caring Menurut watson (dalam Puteri 2016)


Nilai humanistik-alturistik
Keyakinan dan harapan
Sensitifitas
Pertolongan dan kepercayaan
Ekspresi perasaan positif dan negatif
Proses penyelesaian masalah kreatif.
Proses belajar mengajar yang interpersonal
Menyediakan Lingkungan yang suportif, protektif, dan spiritual
Pemenuhan kebutuhan manusia
Kekuatan fenomena yang bersifat spiritual.
menggunakan desain
deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross
Pengumpulan Data dimana
sectional
pengukuran variabel-
variabelnya dilakukan
Data Primer
hanya satu kali dan
Data sekunder
sekaligus pada waktu
yang sama (Riyanto,
2014)
BAB III
METODOL
OGI
PENELITI
AN
• purposive sampling dimana kriteria sampel yang diambil telah ditentukan

Teknik pengambilan sampel penelitian


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai