Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|31214727

Makalah Caring dallam keperawatan

Keperawatan (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)
lOMoARcPSD|31214727

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini sikap caring antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya


sangat memprihatinkan. Banyak sekali mahasiswa yang sibuk pada dirinya sendiri
dan menghiraukan orang lain. Dengan prestasi dan kegiatannya masing-masing,
mahasiwa merasa sudah cukup untuk bekal di masa depannya nanti. Padahal
kenyataannya sangatlah berbeda.
Kalau kita lihat dari ruang lingkup mahasiswa di universitas, mungkin
masih dapat diberikan pemakluman, karena ruang lingkupnya yang cukup luas.
Tapi dari ruang lingkup mahasiswa di fakultas, sikap caring ini perlu ditunjukkan
karena sangat berpengaruh bagi mahasiswa untuk kelangsungan pendidikannya
selama belajar di universitas dan juga untuk bekal di dunia kerja nanti.
Sikap caring ini sangat berpengaruh untuk mahasiswa, karena kita sebagai
manusia yang merupakan makhluk sosial, tidak lepas dari interaksi antara sesama
manusia. Dengan menerapkan sikap caring kepada mahasiswa lainnya, akan
meningkatkan kepedulian dan kepekaan kita terhadap lingkungan, serta dapat
bekerja sama dengan baik dalam membentuk sebuah tim.
Apalagi untuk mahasiswa keperawatan yang akan menjadi seorang
perawat professional, tentunya harus dapat menerapkan sikap caring kepada
pasien. Perawat harus mampu memiliki jiwa kepedulian yang tinggi, agar dapat
merasakan dan memahami kondisi fisik maupun psikologis pasien. Untuk itu,
mahasiswa perlu pemahaman yang lebih mendalam, agar dapat memotivasi
dirinya dalam menerapkan caring, terutama antara mahasiswa dengan mahasiswa
yang ruang lingkupnya sangat sering kita hadapi.

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan paparan di atas, dalam makalah ini penulis menentukan


rumusan masalah sebagai berikut:

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

1. Bagaimana pandangan mahasiswa terhadap aplikasi caring saat ini?


2. Bagaimana sebaiknya sikap mahasiswa terhadap mahasiswa lainnya?
3. Bagaimana cara menerapkan caring di lingkungan mahasiswa dengan
mahasiswa?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan mahasiswa terhadap aplikasi caring saat ini.
2. Untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap mahasiswa lainnya.
3. Untuk mengetahui cara menerapkan caring di lingkungan mahasiswa
dengan mahasiswa.

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap mahasiswa lainnya.
2. Menjalin kerja sama yang baik diantara mahasiswa dengan mahasiswa.
3. Memberikan pengaruh posistif terhadap kehidupan mahasiswa di
perkuliahan.
4. Penerapan caring akan berguna bagi mahasiswa di dunia kerja nanti.

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP CARING

2.1.1 Pengertian Caring

Dalam dunia keperawatan, konsep caring merupakan pusat dari segala


praktik dan tindakan keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan
cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan (Potter & Perry,
2009). Selain itu, caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi cara
berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang dan mencerminkan
hubungan dengan individu (hubungan yang luas), dari cinta orang tua,
pertemanan, dan bentuk kepedulian terhadap rekan sekerja, atau sebagai perawat,
merupakan sebuah bentuk kepedulian dalam hal merawat dan melayani klien.

Saat ini, konsep caring menjadi sorotan bagi dunia keperawatan. Beberapa
ahli memberikan pemahaman mengenai definisi caring:

1. Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human


Caring, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan
transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia,
dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk
sembuh.
2. Marriner dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring
merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik
keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan
semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna
dan memotivasi tindakan.

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

3. Carruth et al., (1999). Caring juga didefinisikan sebagai


tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien
4. Brennel dan Wrebel (1989) juga berpendapat bahwa caring
berarti seseorang, kejadian, rencana, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan banyak orang yang menggambarkan suaru
hubungan.
5. Boykin (2003) menyatakan caring sebagai struktur dan proses
yang punya implikasi praktis untuk mengubah praktik
keperawatan.
6. Roach (1984, 1987, 1992) menyatakan caring adalah proses
menjadi manusia (human mode being), karena manusia punya
kemampuan untuk merawat, menanggapi sesuatu atau seseorang
dan dengan melakukan hal tersebut kemampuan manusia juga
bisa teraktualisasikan. Caring adalah karakteristik manusia, hal
ini tidak dapat dikaitkan dengan disiplin tunggal. Karena itu,
manusia punya keyakinan untuk bersikap caring.
7. Mayeroff (1971), mengungkapkan bahwa caring adalah proses
membantu orang lain untuk bertumbuh, saling percaya untuk
merawat satu sama lain, dan caring adalah sebuah proses yang
tidak berhenti dan tidak akan berhenti.
8. Florence Nightingale (1860), menyatakan caring adalah
tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien
dalam membeantu penyembuhan, memberikan lingkungan
bersih, verifikasi yang baik dan tenang kepada klien.
9. Leinginger (1981), caring merupakan aktifitas, proses dan
pengambilan keputusan yang bersifat memelihara baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan status
kesehatan.

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

10. Swanson (1991), mendefinisikan caring sebagai suatu cara


pemeliharaan berhubungan dengan menghargai orang lain,
disertai perasaan dan memiliki tanggung jawab.
11. Pearcy (2010), menyatakan caring merupakan ekstensial
pemahaman dan pengetahuan, dan tindakan perawatan yang
benar adalah dengan menerapkan peduli dan perhatian, tanpa
itu, pengelolaan keperawatan adalah salah.
12. Eriksson (2001), Dahlberg & Segesten (2010),
mengungkapkan bahwa caring bukan hanya dipegang oleh
profesi perawat dan hanya menjadi pekerjaan perawat saja.
13. Barnum (1994), caring memiliki mana yang bersifat aktivitas,
sikap (emosional) dan kehati-hatian.

2.1.2. Teori Caring

A. Teori Holistic (Patricia Benner: 1984)

Dalam teori Benner atau dikenal juga dengan teori holistic, Benner
menegaskan bahwa konsep keperawatan yang baik adalah berladaskan konsep
caring. Dalam pelaksanaan konsep caring, hubungan luas dengan individu
lainakan terlihat karena caring berarti hubungan dan keterlibatan.

Seorang perawat yang baik harus dapat menjalankan konsep caring dalam
melayani pasien seperti memberikan penjelasan tentang penyakitnya, membantu
klien pulih dari sakit, dan membantu pasien membangun kembali hubungan.
Dengan begitu, caring membantu perawat mengenali sang klien dengan baik.

Benner juga mendefinisikan tingkatan kesehatan dari keadaan individu


berdasarkan:

 Nilai-nilai (values)
 Kepribadian (personality)
 Gaya hidup (lifestyles)

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

B. Teori Transkultural (Leininger: 1978)

Dalam teori transkultural, Leininger berpendapat bahwa tindakan caring


berhubungan dengan kegiatan, proses, dan keputusan pengasuhan penuh
ketrampilan, empati, kasih sayang,dan dukungan. Leininger meneliti bahwa
manusia di dunia mempunyai keberagaman kutur dan karena demikian, Leininger
menekankan prinsip pentingnya pelayanan kultural dalam caring dan perawatan.

Teori transkultural menyatakan tiga sifat dari caring:

 Sangat personal, sehingga pengaplikasian konsep caring pada


tiap klien berbeda.
 Memenuhi kebutuhan individual klien.
 Harus tetap menjaga kultur klien yang bersangkutan.

C. Teori Transpersonal (Jean Watson)

Jean Watson dalam teori transpersonal menyatakan konsep caring yang


dilakukan oleh perawat yang menunjukkan keputusan sadar untuk perawatan.
Caring membantu pasien ke arah penyembuhan dan keutuhan, jadi dalam teori ini
perawat difokuskan untuk perawatan bukan penyembuhan. Teori caring
transpersonal menolak perawtan sebelum penyakit diketahui.

Selain itu, teori transpersonal mencari sumber pemulihan dari dalam,


untuk menjaga, meningkatkan, dan melindungi harga diri dari dalam dan secara
keseluruhan. Watson juga berpendapat bahwa caring bersifat spiritual dimana
caring dapat menjaga manusia dengan teknologi serta sistem pelayanan kesehatan
berorientasi pengobatan. Fokus pada teori transpersonal ini ialah fokus pada
pelayanan antara perawat dan klien, yaitu perawat sebagai pemberi layanan dan
klien sebagai penerima layanan.

Jadi, teori transpersonal menyimpulkan bahwa caring bersifat


transformatif, yaitu mempengaruhi hubungan antara perawat dan klien, baik itu

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

hubungan yang baik atau buruk. Hubungan tersebut mendukung proses perawatan
pemulihan klien menjadi lebih baik.

Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi
kerangka kerja dalam pengembangan teori; yaitu:
 Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal.

 Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan


terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

 Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan


individu dan keluarga.

 Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang


berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa
depannya.

 Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan


memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang
dalam waktu yang telah ditentukan.

 Caring bersifat healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring


mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit, dimana
caring melengkapi curing.

 Caring merupakan inti dari keperawatan.

Watson juga menjelaskan beberapa nilai yang mendasari terbentuknya konsep


caring, yaitu:

1. Konsep tentang manusia


Manusia adalah fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat,
dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu dan ingin merasa
dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa
mencintai.
2. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan bersifat utuh dan harmonis dari pikiran fungsi fisik dan fungsi
sosial yang menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Seseorang dapat dikatakan berada dalam kondisi sehat jika dinyatakan bebas
dari penyaki dan dalam mecapai kesehatan, ada usaha-usaha yang harus
dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

3. Konsep tentang lingkungan


Watson menyatakan bahwa konsep caring dan nursing adalah konstanta
dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring bukan diturunkan dari
generasi yang satu ke generasi berikutnya diwariskan dengan pengaruh budaya
sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan
tertentu.

4. Konsep tentang keperawatan


Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan
caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

D. Teori Swanson

Kristen Swanson (1991) mempelajari tentang klien dan profesi pemberi


layanan dalam usahanya untuk membuat teori tentang caring dalam praktik
keperawatan. Ada tiga kelompok berbeda yang diwawancara: wanitayang pernah
mengalami keguguran, orang tua dan pelayanan kesehatan dalam ruang
keperawatan intense neonates, serta ibu yang bereisiko tinggi secara social
mengalami intervensi kesehatan jangka panjang. Peniliti bertanya pada setiap
kelompok pertanyaan tentang bagaimana mereka mengalami atau mengungkapkan

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

caring dalam situasi mereka. Setelah menganalisis cerita dan laporan dari ketiga
kelompok tersebut, Swanson membuat teori mengenai caring.

Swanson (1991) mendefinisikan caring sebagai suatu cara pemeliharaan


berhubungan dengan menghargai orang lain, disertai perasaan memiliki dan
tanggung jawab. Teori Swanson berguna dalam memberikan petunjuk bagaimana
membangun strategi caring yang berguna dan efektif.

2.1.3 Pentingnya Caring Bagi Profesi Perawat

Dalam dunia keperawatan, konsep caring menjadi prinsip hidup seorang


perawat. Caring identik dengan tindakan peduli terhadap kondisi dan keadaan
klien, apakah dia merasa nyaman atau kurang.

Perawat dalam menekankan konsep caring untuk menekankan harga diri


individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, senantiasa selalu
menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien sehingga
bisa memberikan pelayanan kesehatan yang tepat. Caring sangat penting bagi
perawat, dan dalam hal ini ada tiga konsep penting dalam pelaksanaan caring,
yaitu

1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah
kewajiban kontrak untuk care. Radsma (1994) mengatakan, “perawat
memiliki tugas profesional untuk memberikan care”. Untuk itu, kita sebagai
perawat yang profesional diharuskan untuk bersikap care sebagai kontrak
kerja kita.

2. Aspek etika

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang


benar atau salah, bagaimana membuat keputusan
yang tepat, bagaimana bertindak dalam situasi
tertentu. Jenis pertanyaan ini akan memengaruhi cara
perawat memberikan asuhan. Seorang perawat harus
care karena hal itu merupakan suatu tindakan yang
benar dan sesuatu yang penting. Dengan care perawat
dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain.

3. Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain
adalah ide utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang religious
adalah orang yang care, bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih karena
dia adalah anggota suatu agama atau kepercayaan, perawat harus care
terhadap klien.

Jadi, caring menjadi bagian yang penting dalam keperawatan, karena


caring membantu perawat dalam upaya pendekatan kepada dunia klien, dan
mengubah cara pelayanan keperawatan terhadap mereka. Yang kedua, caring
mendorong perawat untuk melakukan tindakan pendekatan pelayanan
keperawatan secara holistik.Yang ketiga, perawat dengan bersikap caring dapat
lebih mengenal klien dan menjadi tahu aoa yang mereka butuhkan dan perlukan.
Lalu, caring juga menyebabkan hubungan perawat dan klien menjadi saling
terbuka, berkomitmen dan berlangsung harmonis.

10

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pandangan Mahasiswa Terhadap Aplikasi Caring

Setelah mengetahui pengertian caring, sebagai mahasiswa keperawatan


kita harus menerapkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena
caring merupakan dasar penerapan praktik keperawatan. Dengan dilakukannya
secara terus menerus konsep caring ini, gambaran perawat yang terkesan buruk
dan kurang ramah sedikit demi sedikit akan berkurang.

Sebenarnya caring tidak hanya dilakukan oleh perawat saja atau


mahasiswa keperawatan. Konsep ini harus diterapkan pula oleh mahasiswa yang
ada di lingkungan kampus. Namun beberapa tahun belakangan ini mahasiswa
zaman sekarang sudah melupakan konsep caring dalam aktivitasnya sehari-hari.
Padahal konsep tersebut akan membantu kita di masa depan.

Konsep caring tidak hanya diperlukan dalam dunia keperawatan saja atau
dunia yang berhubungan dengan kesehatan saja. Namun seharusnya seluruh
mahasiswa melakukan praktik caring satu sama lain. Walaupun mahasiswa
tersebut tidak mengetahui teori-teori caring itu sendiri, dari artinya saja sudah
dapat dimengerti bagaimana cara melakukan caring. Sehingga para mahasiswa
dapat dengan mudah menerapkannya. Oleh sebab itu, perlu ditingkatkan lagi
praktik caring dalam kehidupan mahasiswa, dengan memiliki tujuan dan
manfaatnya.

3.2 Tujuan Aplikasi Caring Mahasiswa Terhadap Mahasiswa Lainnya

11

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

Caring diterapkan dalam kehidupan sehari-hari memiliki tujuan tertentu.


Khususnya aplikasi caring mahasiswa terhadap mahasiswa lainnnya. Berikut
beberapa tujuan aplikasi caring di lingkungan mahasiswa.

a. Meningkatkan rasa kepedulian sesama mahasiswa

Di zaman yang penuh dengan kecanggihan teknologi ini, sikap peduli sesama
mahasiswa mulai berkurang. Mahasiswa sekarang hanya mementingkan
gadgetnya saja yang seolah-olah tidak bisa hidup tanpa barang tersebut. Padahal
jika kita menanamkan sikap kepedulian antara mahasiswa akan banyak manfaat
yang didapat. Salah satunya meningkatkan rasa kepedulian antara mahasiswa.

b. Mempererat hubungan antara mahasiswa

Apabila kita sudah menerapkan sikap saling peduli kepada teman sesama
mahasiswa, maka hubungan pertemanan yang kita jalin akan semakin erat. Karena
kita akan merasa nyaman dan senang dan harus ada timbal baliknya. Timbal balik
dalam arti saling membantu antara mahasiswa bukan dalam arti mengharapkan
sesuatu dari apa yang telah kita lakukan.

3.3 Manfaat Aplikasi Caring Mahasiswa Terhadap Mahasiswa Lainnya

Sesuatu hal yang ada dan telah diciptakan oleh Yang Maha Esa pasti
mempunyai manfaat tersendiri. Begitu pula praktik caring ini, berikut bebrapa
manfaat yang dapat diperoleh dari aplikasi caring.

a. Caring sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan


perhatian emosi, sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien
(Carruth et all, 1999).
b. Caring sebagai bentuk pemberian pelayanan keperawatan.
c. Perilaku caring dapat meningkatkan kualitas kesehatan.
d. Perilaku caring yang bersamaan dengan pengetahuan biofisikal dan
pengetahuan mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan

12

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

kesehatan individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kesehatan pada


pasien.
e. Caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan
pertumbuhan individu ( Watson, 1979 dalamTomey&Alligod, 2006).
f. Perilaku caring dapat mempengaruhi kepuasan pasien (William, 1997).
g. Perilaku caring dapat mendatangkan manfaat financial bagi industri
pelayanan kesehatan (Godkin, 2004).
h. Perilaku caring staff kesehatan memiliki nilai ekonomi bagi rumah sakit
karena perilaku ini berdampak bagi kepuasan pasien (Isseldan Khan,
1998).
3. 4 Cara Menerapkan Caring di Lingkungan Mahasiswa

Menerapkan konsep caring di lingkungan mahasiswa dan kehidupan


sehari-hari sebenarnya cukup mudah. Berikut adalah cara mudah menerapkan
konsep caring:

1. Menerapkan sikap keterbukaan dan rendah hati

Dengan menerapkan sikap keterbukaan dan rendah hati bertujuan agar kita
akan menganggap semua orang sama kedudukannya. Keterbukaan akan membuat
kita memiliki banyak teman. Sehingga kita akan saling tolong menolong.
Begitupula dengan menerapkan sikap rendah hati.

2. Ramah pada setiap orang

Ramah pada setiap orang akan mengakibatkan orang-orang ramah pula


tehadap kita. Sehingga akan timbul perasaan untuk melakukan sebuah komunikasi
yang kemudian akan berkembang menjadi sebuah pertemanan. Di mana
pertemanan akan menimbulkan kepedulian terhadap sesama.

3. Saling tolong menolong

13

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

Tolong menolong akan menumbuhkan sikap kepedulian kita terhadap sesama


mahasiswa. Apabila seorang teman mendapat cobaan maka kita harus
membantunya, begitu juga sebaliknya.

4. Hindari perasaan iri hati

Iri hati merupakan perasaan yang kurang baik dan akan menimbulkan sebuah
keretakan dalam hubungan pertemanan. Agar kita terhindar dari iri hati sebaiknya
kita selalu bersyukur pada apa yang telah kita dapatkan dan nikmati. Ketika
perasaan itu terus timbul sebaiknya introspeksi pada diri sendiri apa yang harus
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan.

Dengan menerapkan sikap-sikap di atas kepedulian terhadap mahasiswa


akan tumbuh dan berkembang yang semakin lama akan menjadi sebuah kebiasaan
yang baik. Sikap saling peduli akan menimbulkan hubungan simbiosis
mutualisme yaitu hubungan yang saling menguntungkan. Karena menguntungkan
bukan berarti kita hanya mengandalkan kebaikan orang lain. Jangan
mengharapkan timbal balik pula karena kita melakukan sikap tersebut harus
dengan niat yang tulus dan ikhlas.

3.5 Aplikasi Caring Mahasiswa Terhadap Mahasiswa Lainnya

Salah satu hal kecil namun memiliki pengaruh yang besar adalah
penerapan konsep 6S kepada siapa saja yang ditemui. 6S tersebut adalah salam,
sapa, sopan, santun, senyum, dan semangat. Konsep 6S ini adalah hal yang wajib
dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Mengapa
demikian? Coba bayangkan bila kalian disapa oleh orang lain dengan senyum
yang mengembang di wajahnya. Apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu
lakukan? Sekalipun kamu tidak mengenal orang tersebut, kamu pasti akan merasa
senang dan membalas senyumannya. Coba bayangkan setiap mahasiswa
keperawatan, yang nantinya akan jadi perawat prefosional, tidak berlatih dan tidak
menerapkan 6S. Hal ini dapat menyebabkan perawat dianggap tidak baik sehingga
tidak mendapatkan kepercayaan untuk melakukan tindakan lebihlanjut pada

14

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

pasien. Oleh karena itu, hendaknya kita wajib menerapkan konsep 6S ini mulai
dari sekarang sehingga nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan.
Cara lain dalam penerapan caring adalah ketika ada rekan mahasiswa yang
terlihat murung atau sendu (seperti punya masalah), dekati dia, dan tanyakan
apakah dia mempunyai masalah atau tidak. Jika iya, tanyakan padanya apa
masalah yang sedang dia hadapi. Jika dia memberitahu, jadilah pendengar dan
penyimak yang baik. Berikan solusi hanya jika ia meminta. Jika ia tidak memberi
tahu masalah apa yang sedang ia hadapi, berikan semangat padanya untuk tetap
menjalani aktivitas dengan baik.
Aplikasi caring lainnya adalah ketika ada rekan mahasiswa yang terlihat
pucat atau menampakkan tanda-tanda sedang dalam kondisi tidak sehat, tanyakan
padanya apa yang ia rasakan. Pastikan apakah dia merasa sakit atau tidak. Lalu
tanyakan apa yang ia butuhkan (bisa berupa obat, makanan, dll). Jika kondisinya
sangat lemah, antarkan dia ke medis atau klinik terdekat.Serta
tetapmenemaninyahinggakondisinyamemungkinkan.
Aplikasi caring juga dapat diterapkan dalam kegiatan belajar. Seperti
saling membantu dalam menjelaskan materi yang tidak dipahami, saling
mengingatkan untuk mengerjakan tugas-tugas, saling memberikan semangat saat
melewati masa belajar yang sulit, dan sebagainya.
Selain itu, jika ada rekan mahasiswa, terutama yang berada dalam satu
kelas, tidak hadir tanpa pemberitahuan, coba hubungi dia. Tanyakan alasan
mengapa dia tidak hadir. Jika ia tidak hadir dan tidak bisa dihubungi, cari trahu
apa yang sebenarnya terjadi dengan bertanya pada teman yang lain serta
mendatangi tempat tinggalnya.
Penerapan konsep caring lainnya adalah ketika ada rekan yang kelaparan,
sedangkan dia tidak membawa makanan atautidak memiliki uang, tawarkan
makanan kepadanya atau membelikan makanan untuknya. Lakukan ini
sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kesalahpahaman kepada mahasiswa
lainnya.
Hal lainnya adalah ketika ada teman yang terkena musibah, tunjukkan rasa
empati kita dengan menenangkan dan menyemangati dia. Selanjutnya tunjukkan

15

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

rasa simpati kita dengan cara membantu dia melalui musibah tersebut. Hal
inihanya dilakukan jika rekan tersebut bersedia untuk diberikan bantuan. Bantuan
ini dapat berupa dana, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain, sesuai musibah
yang dihadapi.
Itulah sebagian kecil hal yang dapat dilakukan dalam aplikasi caring antara
mahasiwa dan mahasisswa. Bayangkanapabilamasing-masingmahasiswa
melakukan hal tersebut, makaakan tercipta suatu lingkungan belajar yang
kondusif dan bersifat kekeluargaan dengan atmosfer kebahagiaan. Oleh karena itu,
teruslah berusaha dan belajar dalam menerapkan caring, agar menjadi individu
yang baik dan terus baik, yangpadaakhirnyamenjadi perawat prefosional.

16

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa


sikap caring antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya sangat penting untuk
diterapkan, karena berpengaruh selama proses pendidikannya di universitas
maupun untuk di dunia kerja nanti, terutama bagi mahasiswa keperawatan yang
ingin menjadi perawat professional.

4.2 Saran

Penulis menyarankan bagi pembaca untuk mencari lebih dalam mengenai


pembahasan caring, agar pemahamannya semakin luas dan dapat menerapkan
sikap caring kepada siapapun dengan baik.

17

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)


lOMoARcPSD|31214727

Daftar Pustaka

Potter, Patricia.2009. Fundamentals of Nursing, 7th edition. Singapore: Elsevier.

Afifah, E. (n. d.). Konsep caring.


http://staff.ui.ac.id/system/files/users/afifah/material/konsepcaringef.pdf
diunduh tanggal 4 Oktober 2014

Ardiana, A. (2010). Hubungan kecerdasan emosional perawat dengan perilaku


caring perawat pelaksana menurut persepsi pasien di ruang rawat inap.
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=books&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB
kQFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital
%2F20282484-T%2520Anisah
%2520Ardiana.pdf&ei=CCguVNW3NNfluQT23YH4Bw&usg=AFQjCNE0
q8Y8RzdmL5F7Rp5Gt1VgE1Ud1Q&bvm=bv.76802529,d.c2E diunduh
tanggal 4 Oktober 2014

18

Downloaded by Eka Azriel. (ekaazriel4@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai