BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan mahasiswa terhadap aplikasi caring saat ini.
2. Untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap mahasiswa lainnya.
3. Untuk mengetahui cara menerapkan caring di lingkungan mahasiswa
dengan mahasiswa.
1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap mahasiswa lainnya.
2. Menjalin kerja sama yang baik diantara mahasiswa dengan mahasiswa.
3. Memberikan pengaruh posistif terhadap kehidupan mahasiswa di
perkuliahan.
4. Penerapan caring akan berguna bagi mahasiswa di dunia kerja nanti.
Saat ini, konsep caring menjadi sorotan bagi dunia keperawatan. Beberapa
ahli memberikan pemahaman mengenai definisi caring:
Dalam teori Benner atau dikenal juga dengan teori holistic, Benner
menegaskan bahwa konsep keperawatan yang baik adalah berladaskan konsep
caring. Dalam pelaksanaan konsep caring, hubungan luas dengan individu
lainakan terlihat karena caring berarti hubungan dan keterlibatan.
Seorang perawat yang baik harus dapat menjalankan konsep caring dalam
melayani pasien seperti memberikan penjelasan tentang penyakitnya, membantu
klien pulih dari sakit, dan membantu pasien membangun kembali hubungan.
Dengan begitu, caring membantu perawat mengenali sang klien dengan baik.
Nilai-nilai (values)
Kepribadian (personality)
Gaya hidup (lifestyles)
hubungan yang baik atau buruk. Hubungan tersebut mendukung proses perawatan
pemulihan klien menjadi lebih baik.
Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi
kerangka kerja dalam pengembangan teori; yaitu:
Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal.
bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa
mencintai.
2. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan bersifat utuh dan harmonis dari pikiran fungsi fisik dan fungsi
sosial yang menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Seseorang dapat dikatakan berada dalam kondisi sehat jika dinyatakan bebas
dari penyaki dan dalam mecapai kesehatan, ada usaha-usaha yang harus
dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
D. Teori Swanson
caring dalam situasi mereka. Setelah menganalisis cerita dan laporan dari ketiga
kelompok tersebut, Swanson membuat teori mengenai caring.
1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah
kewajiban kontrak untuk care. Radsma (1994) mengatakan, “perawat
memiliki tugas profesional untuk memberikan care”. Untuk itu, kita sebagai
perawat yang profesional diharuskan untuk bersikap care sebagai kontrak
kerja kita.
2. Aspek etika
3. Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain
adalah ide utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang religious
adalah orang yang care, bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih karena
dia adalah anggota suatu agama atau kepercayaan, perawat harus care
terhadap klien.
10
Konsep caring tidak hanya diperlukan dalam dunia keperawatan saja atau
dunia yang berhubungan dengan kesehatan saja. Namun seharusnya seluruh
mahasiswa melakukan praktik caring satu sama lain. Walaupun mahasiswa
tersebut tidak mengetahui teori-teori caring itu sendiri, dari artinya saja sudah
dapat dimengerti bagaimana cara melakukan caring. Sehingga para mahasiswa
dapat dengan mudah menerapkannya. Oleh sebab itu, perlu ditingkatkan lagi
praktik caring dalam kehidupan mahasiswa, dengan memiliki tujuan dan
manfaatnya.
11
Di zaman yang penuh dengan kecanggihan teknologi ini, sikap peduli sesama
mahasiswa mulai berkurang. Mahasiswa sekarang hanya mementingkan
gadgetnya saja yang seolah-olah tidak bisa hidup tanpa barang tersebut. Padahal
jika kita menanamkan sikap kepedulian antara mahasiswa akan banyak manfaat
yang didapat. Salah satunya meningkatkan rasa kepedulian antara mahasiswa.
Apabila kita sudah menerapkan sikap saling peduli kepada teman sesama
mahasiswa, maka hubungan pertemanan yang kita jalin akan semakin erat. Karena
kita akan merasa nyaman dan senang dan harus ada timbal baliknya. Timbal balik
dalam arti saling membantu antara mahasiswa bukan dalam arti mengharapkan
sesuatu dari apa yang telah kita lakukan.
Sesuatu hal yang ada dan telah diciptakan oleh Yang Maha Esa pasti
mempunyai manfaat tersendiri. Begitu pula praktik caring ini, berikut bebrapa
manfaat yang dapat diperoleh dari aplikasi caring.
12
Dengan menerapkan sikap keterbukaan dan rendah hati bertujuan agar kita
akan menganggap semua orang sama kedudukannya. Keterbukaan akan membuat
kita memiliki banyak teman. Sehingga kita akan saling tolong menolong.
Begitupula dengan menerapkan sikap rendah hati.
13
Iri hati merupakan perasaan yang kurang baik dan akan menimbulkan sebuah
keretakan dalam hubungan pertemanan. Agar kita terhindar dari iri hati sebaiknya
kita selalu bersyukur pada apa yang telah kita dapatkan dan nikmati. Ketika
perasaan itu terus timbul sebaiknya introspeksi pada diri sendiri apa yang harus
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
Salah satu hal kecil namun memiliki pengaruh yang besar adalah
penerapan konsep 6S kepada siapa saja yang ditemui. 6S tersebut adalah salam,
sapa, sopan, santun, senyum, dan semangat. Konsep 6S ini adalah hal yang wajib
dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Mengapa
demikian? Coba bayangkan bila kalian disapa oleh orang lain dengan senyum
yang mengembang di wajahnya. Apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu
lakukan? Sekalipun kamu tidak mengenal orang tersebut, kamu pasti akan merasa
senang dan membalas senyumannya. Coba bayangkan setiap mahasiswa
keperawatan, yang nantinya akan jadi perawat prefosional, tidak berlatih dan tidak
menerapkan 6S. Hal ini dapat menyebabkan perawat dianggap tidak baik sehingga
tidak mendapatkan kepercayaan untuk melakukan tindakan lebihlanjut pada
14
pasien. Oleh karena itu, hendaknya kita wajib menerapkan konsep 6S ini mulai
dari sekarang sehingga nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan.
Cara lain dalam penerapan caring adalah ketika ada rekan mahasiswa yang
terlihat murung atau sendu (seperti punya masalah), dekati dia, dan tanyakan
apakah dia mempunyai masalah atau tidak. Jika iya, tanyakan padanya apa
masalah yang sedang dia hadapi. Jika dia memberitahu, jadilah pendengar dan
penyimak yang baik. Berikan solusi hanya jika ia meminta. Jika ia tidak memberi
tahu masalah apa yang sedang ia hadapi, berikan semangat padanya untuk tetap
menjalani aktivitas dengan baik.
Aplikasi caring lainnya adalah ketika ada rekan mahasiswa yang terlihat
pucat atau menampakkan tanda-tanda sedang dalam kondisi tidak sehat, tanyakan
padanya apa yang ia rasakan. Pastikan apakah dia merasa sakit atau tidak. Lalu
tanyakan apa yang ia butuhkan (bisa berupa obat, makanan, dll). Jika kondisinya
sangat lemah, antarkan dia ke medis atau klinik terdekat.Serta
tetapmenemaninyahinggakondisinyamemungkinkan.
Aplikasi caring juga dapat diterapkan dalam kegiatan belajar. Seperti
saling membantu dalam menjelaskan materi yang tidak dipahami, saling
mengingatkan untuk mengerjakan tugas-tugas, saling memberikan semangat saat
melewati masa belajar yang sulit, dan sebagainya.
Selain itu, jika ada rekan mahasiswa, terutama yang berada dalam satu
kelas, tidak hadir tanpa pemberitahuan, coba hubungi dia. Tanyakan alasan
mengapa dia tidak hadir. Jika ia tidak hadir dan tidak bisa dihubungi, cari trahu
apa yang sebenarnya terjadi dengan bertanya pada teman yang lain serta
mendatangi tempat tinggalnya.
Penerapan konsep caring lainnya adalah ketika ada rekan yang kelaparan,
sedangkan dia tidak membawa makanan atautidak memiliki uang, tawarkan
makanan kepadanya atau membelikan makanan untuknya. Lakukan ini
sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kesalahpahaman kepada mahasiswa
lainnya.
Hal lainnya adalah ketika ada teman yang terkena musibah, tunjukkan rasa
empati kita dengan menenangkan dan menyemangati dia. Selanjutnya tunjukkan
15
rasa simpati kita dengan cara membantu dia melalui musibah tersebut. Hal
inihanya dilakukan jika rekan tersebut bersedia untuk diberikan bantuan. Bantuan
ini dapat berupa dana, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain, sesuai musibah
yang dihadapi.
Itulah sebagian kecil hal yang dapat dilakukan dalam aplikasi caring antara
mahasiwa dan mahasisswa. Bayangkanapabilamasing-masingmahasiswa
melakukan hal tersebut, makaakan tercipta suatu lingkungan belajar yang
kondusif dan bersifat kekeluargaan dengan atmosfer kebahagiaan. Oleh karena itu,
teruslah berusaha dan belajar dalam menerapkan caring, agar menjadi individu
yang baik dan terus baik, yangpadaakhirnyamenjadi perawat prefosional.
16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
17
Daftar Pustaka
18