Anda di halaman 1dari 41

CARING & CURING

Linda Ishariani
 Istilah caring diartikan sebagai tindakan
kepedulian
 Caring secara umum: suatu kemampuan
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, serta suatu perasaan empati pada
orang lain dan perasaan cinta dan menyayangi.
CARING BERBEDA DENGAN CARE
 Care: fenomena yang berhubungan dengan orang
berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku kepada indivisu, keluarga,
kelompok dengan adanya kejadian untuk
memenuhi kebutuhan actual atau potensial
dalam meningkatkan kondisi dan kualitas
kehidupan manusia.
 Caring: tindakan nyata dari care yang
menunjukkan suatu rasa kepedulian.
PENGERTIAN CARING
 Caring yaitu memberikan asuhan, tanggung jawab dan
ikhlas (Rubenfild, 1999).
 Caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, merasakan
dan berperilaku dalam hubungan dengan orang lain
(Crips & Taylor, 2001).
 Caring adalah model holistik keperawatan yang
menyebutkan bahwa tujuan caring adalah untuk
mendukung proses penyembuhan secara total (Hoover,
2002).
 Watson (2002) menggabungkan bahwa proses
pelayanan manusia dengan lingkungan pemulihan
menyertakan proses generasi kehidupan, penerimaan
kehidupan dari pelayanan manusia, serta pemulihan
untuk perawat dan kliennya.
 Caring secara umum merupakan suatu pengabdian
diri kepada orang lain yang berupa pengawasan,
perhatian, rasa empati, maupun rasa cinta dan kasih
sayang yang merupakan kehendak keperawatan
(Potter & Perry, 2005).
 Caring secara umum adalah suatu tindakan
moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu
cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih
sayang kepada orang lain, dilakukan dengan
cara memberikan tindakan nyata kepedulian,
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan
kondisi kehidupan orang tersebut.
 Caring merupakan inti dari keperawatan
CARING
• Berkembang dari kepercayaan, nilai dan asumsi
Watson tentang perawatan.
• Menurut Watson (1985), merawat dan cinta
menyusun jiwa dan merupakan inti dari sifat
perikemanusiaan.
• Keperawatan melibatkan caring dan
berkembang dari caring.
• Caring akan menentukan kontribusi
keperawatan dalam memanusiakan manusia di
dunia (De Laune dan Ladner, 2002).
 Konsep Mayor (Watson, 2004):
 1. Faktor carative

 2. The Transpersonal Caring Relationship

 3. Momen/Waktu Carative
CARING  FAKTOR. CARATIVE
 Pengetahuan dan praktik perawatan
diintegrasikan dengan proses penyembuhan dari
dalam diri dan pengalaman hidup klien
 Faktor ini bersifat melengkapi, tapi berbeda
dengan faktor kuratif.
 Kuratif dikembangkan oleh dokter, sementara
carative dikembangkan oleh perawat (Parker,
2001).
CARING
 Suatu ilmu utk orientasi human science dan
kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan
pengalaman perawatan manusia.
 Meliputi seni dan kemanusiaan.

 Caring merupakan proses interpersonal yang


terdiri dari intervensi yang menghasilkan
pemenuhan manusia (Torres, 1986; Potter dan
Perry, 2005).
TRANSPERSONAL CARING
 Kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan
yang terdapat dalam lingkaran perawatan yang
konsentrik–dari individu, pada orang lain, pada
masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada
alam semesta (Watson, 2004).
CARING
• Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti
juga pertanggungjawaban hubungan antara
perawat-klien, di mana perawat membantu
partisipasi klien, membantu klien memperoleh
pengetahuan, dan meningkatkan kesehatan
(Cara, 2003).
10 FACTOR CARATIVE

• Sistem nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan


kepentingan orang lain).
• Kejujuran dan harapan.
• Sensitifitas pada pribadi seseorang dan orang lain.
• Rasa tolong menolong-Saling percaya, hubungan antar
sesama manusia.
• Mengekspresikan perasaan positif dan negatif.
• Proses pemecahan masalah keperawatan yang kreatif.
• Proses belajar mengajar transpersonal.
• Lingkungan fisik, social, spiritual dan mental yang
supportif, protektif, dan korektif.
• Pertolongan dalam memenuhi kebutuhan manusia.
• Kekuatan spiritual-fenomenologikal-eksistensial
(Watson).
TRANSLASI FAKTOR CARATIVE DALAM
PROSES CARITAS KLINIS

• 1) Praktik Perawatan yang secara sadar diberikan


dengan keramahan dan ketenangan hati.
• 2) Mampu menampilkan, memungkinkan dan
mempertahankan sistem kepercayaan mendalam dan
kehidupan subyektif seseorang atau orang yang diberi
perawatan.
• 3) Mengupayakan praktik spiritual dan transpersonal
seseorang, mengesampingkan ego pribadi, membuka
cara pandang orang lain dengan sensitifitas dan
perasaan kasihan.
• 4) Mengembangkan dan mempertahankan
hubungan perawatan dengan rasa tolong menolong
dan saling percaya.
• 5) Mampu menampilkan, mendukung, perasaan
negatif dan positif yang berhubungan dengan jiwa
terdalam diri dan orang yang diberikan perawatan.
• 6) Menggunakan proses pemecahan masalah yang
kreatif dan sistematis, digabungkan dengan
pengetahuan perawatan yang dimiliki, serta
melibatkan seni praktik perawatan-penyembuhan
• 7) Mendukung proses belajar-mengajar
transpersonal yang menggunakan pengalaman
untuk mempersatukan pemahaman, dan melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain
 8) Menyediakan lingkungan fisik, psikis, sosial,
dan spiritual yang supportif, protektif, dan
korektif yang kondusif untuk proses perawatan
pada setiap level (lingkungan fisik sebaik
lingkungan non fisik, lingkungan yang penuh
energi positif di mana kebersamaan,
kenyamanan, harga diri, dan kedamaian tumbuh
dengan maksimal).
 9) Membantu pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dengan memuaskan, dengan penuh
kesadaran, memberikan perawatan dengan body
language yang baik, dengan memperhatikan
seluruh aspek perawatan, merawat baik
kesadaran jiwa maupun spiritual.
 10) Mengijinkan kekuatan spiritual-fenomenal-
eksistensial menjadi pembuka dimensi misteri-
spiritual dan eksistensial kehidupan dan
kematian seseorang, perawatan jiwa bagi diri
sendiri dan orang yang diberikan perawatan.
TRANSPERSONAL CARING RELATIONSHIP
hubungan perawatan transpersonal mencirikan
jenis hubungan perawatan spesial, yang
tergantung pada:
• Komitmen moral perawat dalam melindungi dan
meningkatkan harga diri manusia yang setinggi-
tingginya.
• Kesadaran perawat dalam berkomunikasi untuk
memelihara dan menghargai jiwa seseorang,
sehingga tidak menyamakan status seseorang
tersebut dengan obyek (benda).
• Kesadaran perawat dalam memberikan
perawatan berpotensi menyembuhkan,
sehubungan dengan pengalaman, persepsi, dan
hubungan yang intensif berperan dalam
penyembuhan.
MOMEN/WAKTU CARING
• Saat di mana (terbatas pada waktu dan tempat)
perawat dan orang yang diberi perawatan
bersama-sama dalam suatu kondisi pemberian
perawatan.
• pandangan uniknya, dimungkinkan untuk saling
tukar menukar perasaan dan pemahaman.
• pandangan unik seseorang  emosi, sensasi
tubuh, pemikiran, kepercayaan, tujuan,
pengharapan, kondisi lingkungan dan persepsi
seseorang
MANUSIA MEMILIKI EMPAT CABANG
KEBUTUHAN YANG SALING BERHUBUNGAN

• Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk


hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan
Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan
Ventilasi.
• Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan
Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas
dan Istirahat, serta Kebutuhan Seksualitas.
• Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk
Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk
Berprestasi dan Berorganisasi.
• Kebutuhan dasar Intrapersonal dan
Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan)
yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
ASUMSI MAYOR
 Manusia
 Kesehatan

 Keperawatan

 Lingkungan
 Seorang perawat harus memiliki sifat caring, karena
seorang perawat sudah sepatutnya peduli
terhadap pasiennya dan juga kepada orang lain.
 Sikap dari seorang perawat yang berhubungan dengan
caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang,
mendengar keluh kesah seorang pasiennya,
memahami pasien, caring dalam spiritual dan juga
dalam perawatan keluarga.
 Perilaku caring bertujuan dan berfungsi untuk
mengubah struktur sosial, pandangan hidup dan nilai
dalam merawat diri sendiri dan orang lain, serta
dalam prakteknya akan berbeda pada setiap kultur
dan etik serta pada sistem profesioanal carenya
(Leininger, 1991).
PERBEDAAN CARING & CURING

 UU No 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa


penyembuhan Penyakit dilaksanakan oleh tenaga
dokter dan perawat melalui kegiatan pengobatan
dan/atau keperawatan berdasarkan ilmu
keperawatan.

Curing Caring
PERBEDAAN DIAGNOSIS DAN
INTERVENSI (CARING VS CURING)
 Diagnosa Medis: mengungkapkan penyakit yang
diderita (diagnosis penyakit)
 Diagnosa Keperawatan: Identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon
pasien.
 Intervensi Kedokteran: melakukan tindakan
pengobatan dengan drug dan tindakan operatif
 Intervensi keperawatan membantu klien
memenuhi kebutuhan dasarnya dan membantu
menyelesaikan masalah klien baik fisik,
psikologis, sosial dan spiritual dengan tindakan
keperawatan yang meliputi intervensi
keperawatan, observasi,pendidikan kesehatan
dan konseling (terapi non drug)
• Perbedaan Caring dan Curing
• caring merupakan mengidentifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien,
membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual, membantu
pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi, serta
membantu pasien atau klien beradaptasi dengan
masalah kesehatan. Intinya
• caring lebih menitikberatkan pada kebutuhan dan
respon klien untuk ditanggapi dengan pemberian
perawatan.
• curing merupakan suatu bentuk kinerja yang
mengungkapkan penyakit yang diderita klien,
melakukan tindakkan pengobatan dengan obat, serta
menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit
atau mengubah masalah penyakit
dan penanganannya.
PERBEDAAN CARING & CURING
 1) Caring merupakan tugas primer perawat dan
curing adalah tugas sekunder.
 2) Curing merupakan tugas primer seorang
dokter dan caring adalah tugas sekunder.
 3) Dalam pelayanan kesehatan pasien yang
dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan¼
nya adalah curing.
 4) Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada
curing. Caring lebih menekankan pada
peningkatan kesehatan daripada pengobatan.
 5) Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan
rencana pengobatan/terapi dan membantu pasien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi
tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan
dan menyingkirkan penyebab penyakit atau
mengubah problem penyakit dan penanganannya.
 6) Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan
mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan
diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan
identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon pasien.
TUJUAN PENGOBATAN DAN
PERAWATAN
 Tujuan Pengobatan: Menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau
mengubah problem penyakit dan
penanganannya.(Kuratif)
 Tujuan Perawatan:
1. Membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi
2. Membantu pasien/klien beradaptasi dengan
masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan
fungsi tubuh (prefentif, promotif , kuratif dan
rehabilitatif)
 Perilaku caring dapat juga diidentifikasi melalui
atribut caring oleh Simone Roach’s yang disebut
dengan istilah “The Six Cs” (Roach, 2002)
menjadi dasar yang membantu yaitu compassion
(belas kasih), competence (kompetensi),
confidence (kepercayaan diri), conscience (hati
nurani), commitment (komitmen) dan
compartment (bagian diri), berkembang dari
waktu ke waktu.
1) Compassion (belas kasihan)
 Kasih sayang merupakan atribut caring yang
paling tinggi kebutuhannya, dapat didefinisikan
sebagai suatu cara hidup yang lahir dari
kesadaran hubungan seseorang untuk semua
makhluk hidup. Kasih sayang adalah hubungan,
hidup dalam solidaritas dengan orang lain,
kehadiran orang lain, berbagi kegembiraan,
kesedihan, rasa sakit, dan prestasi.
2) Competence
Kompetensi didefinisikan sebagai pekerjaan/ profesi yang
memiliki pengetahuan, penilaian, keterampilan, energi,
pengalaman dan motivasi yang diperlukan untuk
menanggapi tuntutan tanggung jawab profesional
seseorang. Kompetensi tanpa kasih sayang bisa brutal
dan tidak manusiawi, kasih sayang tanpa kompetensi
menjadi tidak berarti. Caring menuntut kompetensi,
kemampuan untuk melakukan perawatan secara tepat
dan memadai, mengharuskan kita untuk belajar dan
berlatih menjadi profesional dengan cara yang sesuai
dengan martabat dan kebutuhan orang yang dilayani
.Sherwood (2000) hanya seorang perawat yang kompeten
dan percaya diri bisa terhindar dari kecemasan tentang
intervensi apa yang harus dilakukan dalam memberikan
terapi.
3) Confidence
caring professional: kualitas yang menumbuhkan
hubungan saling percaya, caring akan diberikan dalam
kondisi saling percaya dan menghormati. Caring
menumbuhkan kepercayaan tanpa ketergantungan,
mengkomunikasikan kebenaran tanpa kekerasan dan
menciptakan hubungan saling menghormati tanpa
menimbulkan respon rasa takut atau tidak berdaya.
4) Conscience (hati nurani)
Conscience berarti nilai, kesadaran, tanggung jawab
pribadi, kemampuan pengarahan diri sendiri,
tanggung jawab manusia untuk arah yang baik dan
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
5) Commitment
 Komitmen menjadi bagian dari identitas seseorang
sebagai seorang profesional yang caring terhadap
orang lain..
6) Comportment (Bagian diri)
Gagasan bahwa comportment sebagai atribut caring
muncul dari perpaduan antara kompetensi dan
komitmen perawat. Adanya keprihatinan dan
kegelisahan atas apa yang diamati dalam berpakaian
dan bahasa perawat ketika merawat pasien.
Comportment berarti acuan, sikap atau selaras antara
pekerjaan sebagai perawat dengan atribut sikap dan
keberadaan diri yang tepat untuk merawat pasien.
Proses keperawatan yang dilakukan oleh seorang
perawat kepada pasiennya dengan konsep caring
ditunjukkan dengan:
• memperkenalkan diri kita kepada pasien kita serta
membuat kontak hubungan yang baik
• memanggil klien kita dengan menyebutkan namanya
secara halus
• selalu memotivasi klien kita
• meyakinkan klien bahwa seorang perawat akan terus
membantunya jika terjadi masalah
• memenuhi kebutuhan dasar seorang klien dengan
iklas, menjadi pendengar yang aktif
• bersikap jujur
• dapat mengendalikan perasaan kita dengan baik
• rasa empati kita terhadap seorang klien.
 Tidak menerima uang atau meminta uang kepada
seorang klien
 kolaborasi dengan baik bersama anggota tim
kesehatan yang lain
• Sikap keperawatan yang berhubungan
dengan caring yaitu kehadiran, sentuhan
kasih sayang, selalu mendengarkan, serta
memahami klien atau pasien

• Caring dilakukan pada saat pendekatan


pelayanan dalam setiap pertemuan dengan
klien atau pasien.
APLIKASI CARING DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

 Sebuah pendekatan untuk mengeksplorasi caring


adalah melalui pemeriksaan asuhan psikologis
pasien, yaitu dengan memberikan kenyamanan,
dukungan, kasih sayang, empati, perilaku
menolong secara langsung, koping, pengurangan
stress yang spesifik, sentuhan, pengasuhan,
bantuan, pengawasan, perlindungan, pemulihan,
stimulasi, pemeliharaan kesehatan, pendidikan
kesehatan, dan konsultasi kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai