Anda di halaman 1dari 23

Daftar Lengkap Obat Untuk Diare atau

Muntaber
20 Mei 2014 by Dokter Anak Indonesia in *Pediatri Umum.

Daftar Lengkap Obat Untuk Diare atau Muntaber


Penanganan Diare Pada Anak, Bukan Dengan Antibiotika

Diare pada anak masih merupakan


problem kesehatan dengan angka kematian yang masih tinggi terutama pada anak
umur 1-4 tahun, yang memerlukan penatalaksanaan yang tepat dan memadai. Secara
umum penatalaksanaan diare akut bukan dengan pemberian antibiotika atau obat
lainnya tetapi ditujukan untuk mencegah dan mengobati, dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit, malabsorpsi akibat kerusakan mukosa usus, penyebab diare
yang spesifik, gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta. Untuk memperoleh
hasil yang baik pengobatan harus rational.

REKOMENDASI TERAPI OBAT DIARE

Suplemen zinc Suplemen zinc 10 miligram untuk anak di bawah enam bulan sekali
sehari, dan di atas enam bulan berikan zinc 20 miligram sehari sekali, selama 10 hari
untuk mencegah diare selama tiga bulan ke depan. Sejak tahun 2004, WHO dan
UNICEF menandatangani kebijakan bersama dalam hal pengobatan diare yaitu
pemberian oralit dan Zinc selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada penelitian
selama 20 tahun (1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare dengan
pemberian oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian
akibat diare pada anak-anak sampai 40%.Suplemen Zinc yang ada di pasaran adalah
Zinc Kid, Zinc Pro, L Sinc.

Jika di rumah hanya ada oralit, maka bubuk oralit dewasa diencerkan 2 kali lipatnya.
Jadi, yang seharusnya 250 cc dapat diencerkan menjadi 500 cc. Cairan khusus anak
ini tidak perlu diencerkan lagi tapi langsung diminum dari botol dan dapat diperoleh
di apotek. Setelah segel botol dibuka, maka dalam 24 jam cairan tersebut harus
dihabiskan.

Jangan diberikan obat-obatan lainnya. Karena di sisi lain, diare merupakan


mekanisme mengeluarkan toksi, racun, kuman, dan virus. Tetapi yang terpenting
adalah berikan makanan ke anak seperti biasa, rehidrasi (cairan pengganti),

Probiotik Probiotik adalah suplemen makanan mikroba hidup yang umum digunakan
dalam pengobatan dan pencegahan diare akut. Kemungkinan mekanisme aksi
termasuk sintesis zat antimikroba, persaingan dengan patogen untuk nutrisi,
modifikasi racun, dan stimulasi respon imun nonspesifik terhadap patogen. Dua
tinjauan sistematis besar telah menemukan probiotik (Lactobacillus GG terutama)
untuk menjadi efektif dalam mengurangi durasi diare pada anak-anak yang
mengalami gastroenteritis akut. Karena persiapan probiotik bervariasi,

memperkirakan efektivitas dari persiapan tunggal sulit. Daftar obat probiotik Lacto B,
L
Bio,
Pro
Bi,
BioGI

Obat Muntah Pemberian obat muntah seringkali diberikan pada penderita diare.
Pada umumnya penderita infeksi diare disertai muntah yang hebat khususnya npada
hari pertama sakit. Satu besar penelitian prospektif, acak, percobaan double-blind,
dibandingkan dosis tunggal tablet ondansetron oral dibandingkan plasebo pada anakanak yang datang ke bagian gawat darurat dengan gastroenteritis akut pada anak.
Studi ini menemukan bahwa anak-anak yang diobati dengan ondansetron dapat
mengurangi gejala muntah. , memiliki asupan oral yang lebih besar, mengurang
pemberian rehidrasi IV, dan memiliki panjang berkurang tinggal di departemen
darurat dibandingkan dengan anak yang diobati dengan plasebo. Beberapa studi kecil
juga ditampilkan Ondansetron untuk menjadi sama efektif pada anak-anak. Adapun
nama dagang Ondansentron yang ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal, Entron,
Frazon, Invomit, Lametic, Narfoz, Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran,
Vometraz, Vometron, Zantron, Zofran. Obat muntah lainnya adalah golongan
Domperidone, diantaranya yang ada di pasaran adalah Vometa, DOM,

Penggolongan

Obat

Diare

Yang

Tidak

Terbukti

Bermanfaat

Dioctahedral smectite Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik


berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus
dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus
lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat
memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio
laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.

Racecordil Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi,
mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap
sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan.
Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua
syarat ideal tersebut.

Nifuroxazide Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal


terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan
Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan. Obat
diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli &
Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak
maupun dewasa.

Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat


menghentikan diare dengan beberapa cara: Zat penekan peristaltik, sehingga
memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus
seperti derivat petidin (difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak
belladonna). Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam
samak (tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium. Adsorbensia,
misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zatzat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari
makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah juga musilago zat-zat lendir yang
menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti
kaolin, pektin (suatu karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan
garam-garam bismuth serta alumunium. Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat
melepaskan kejang-kejang otot yang seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare
antara lain papaverin dan oksifenonium.

Obat Kontra Indikasi (Tidak boleh diberikan bila tanpa persetujuan dokter)

Loperamide Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara


memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan
longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga
efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek
samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di bagian perut),
sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.

Tidak Perlu Antibiotika

Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika oleh
karena pada umumnya sembuh sendiri (self limiting). Antibiotika hanya diperlukan
pada sebagian kecil penderita diare misalnya kholera, shigella, karena penyebab
terbesar dari diare pada anak adalah virus (Rotavirus).

Kecuali pada bayi berusia di bawah 2 bulan karena potensi terjadinya sepsis oleh
karena bakteri mudah mengadakan translokasi kedalam sirkulasi, atau pada anak/bayi
yang menunjukkan secara klinis gejala yang berat serta berulang atau yang
menunjukkan gejala diare dengan darah dan lendir yang jelas atau gejala sepsi

Probiotik.Probiotik (Lactic acid bacteria) merupakan bakteri hidup yang mempunyai


efek yang menguntungkan pada host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri
probiotik di dalam lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus telah
diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus, sehingga tidak
terdapat tempat lagi untuk bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus
sehingga kolonisasi bakteri patogen tidak terjadi. Dengan mencermati fenomena
tersebut bakteri probiotik dapat dipakai sebagai cara untuk pencegahan dan
pengobatan diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus maupun mikroorganisme lain,
pseudomembran colitis maupun diare yang disebabkan oleh karena pemakaian
antibiotika yang tidak rasional rasional (antibiotic associated diarrhea).

Mikroekologi mikrobiota yang rusak oleh karena pemakaian antibotika dapat


dinormalisir kembali dengan pemberian bakteri probiotik. Mekanisme kerja bakteri
probiotik dalam meregulasi kekacauan atau gangguan keseimbangan mikrobiota
komensal melalui 2 model kerja rekolonisasi bakteri probiotik dan peningkatan respon
imun dari sistem imun mukosa untuk menjamin terutama sistem imun humoral lokal
mukosa yang adekuat yang dapat menetralisasi bakteri patogen yang berada dalam
lumen usus yang fungsi ini dilakukan oleh secretory IgA (SIgA).

Pemberian antibiotika hanya kasus tertentu

Kolera : Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 2 hari )

Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 3 hari )

Shigella : Trimetoprim 5-10mg/kg/hari

Sulfametoksasol 25-50mg/kg/hari Dibagi 2 dosis ( 5 hari )

Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hari dibagi 4 ( 5 hari )

Amebiasis : Metronidasol 30mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 5-10 hari)

Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg ( maks 90mg ) ( im )
s/d 5 hari tergantung reaksi ( untuk semua umur )

Giardiasis : Metronidasol 15mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 5 hari )

Antisekretorik Antidiare. Salazar-Lindo E dkk dari Department of Pediatrics,


Hospital Nacional Cayetano Heredia, Lima, Peru, melaporkan bahwa pemakaian
Racecadotril (acetorphan) yang merupakan enkephalinase inhibitor dengan efek anti
sekretorik serta anti diare ternyata cukup efektif dan aman bila diberikan pada anak
dengan diare akut oleh karena tidak mengganggu motilitas usus sehingga penderita
tidak kembung. Bila diberikan bersamaan dengan cairan rehidrasi akan memberikan
hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan hanya memberikan cairan rehidrasi
saja. Pemberian obat loperamide sebagai antisekresi-antidiare walaupun cukup efektif
tetapi sering kali disertai komplikasi kembung dengan segala akibatnya.

Penanganan diare

Makan dan Minum Untuk bayi dan balita yang masih diberi ASI, teruskan minum ASI
(Air Susu Ibu). Bagi anak yang sudah tidak minum ASI, makan dan minum seperti
biasa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang

Garam Oralit Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Perlu
diperhatikan bagi orang tua mengenai cara pemberian oralit yang benar. Caranya
adalah minum segelas oralit sedikit demi sedikit, dua sampai tiga teguk, kemudian
berhenti selama tiga menit. Hal ini harus diulang terus menerus sampai satu gelas
oralit habis. Minum oralit satu gelas sekaligus dapat memicu muntah dan buang air
besar.

Segera periksakan anak ke dokter bila diare lebih dari 12 jam atau bila bayi anda tidak
mengompol dalam waktu 8 jam, suhu badan lebih dari 39C, terdapat darah dalam
tinjanya, mulutnya kering atau menangis tanpa air mata, dan luar biasa mengantuk
atau tidak ada respon.

Dan bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat
mengalami invasi sistemik. Beberapa cara penanganan dengan menggunakan
antibiotika yang spesifik dan antiparasit, pencegahan dengan vaksinasi serta
pemakaian probiotik telah banyak diungkap di beberapa penelitian.

Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah/menanggulangi


dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, kemungkinan
terjadinya intoleransi, mengobati kausa dari diare yang spesifik, mencegah dan
menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta.

Terapi Cairan

Penatalaksanaan diare telah ditetapkan World Health Organization (WHO) yang


diadaptasi oleh Kementerian Kesehatan RI. Yaitu cukup berikan rehidrasi oral berupa
oralit. Karena oralit mengandung natrium 75 mg/liter, glukosa 75 mg/liter, kalium 20
ml/liter, dan osmolaritas (kekentalan cairan) 245 mg/liter

Yang paling utama penanganan diare adalah pemberian terapi cairan. Pelaksanaan
pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parenteral. Pemberian secara
oral dapat dilakukan untuk dehidrasi ringan sampai sedang dapat menggunakan pipa
nasogastrik, walaupun pada dehidrasi ringan dan sedang, bila diare profus dengan
pengeluaran air tinja yang hebat ( > 100 ml/kg/hari ) atau mutah hebat ( severe
vomiting ) dimana penderita tak dapat minum samasekali, atau kembung yang sangat
hebat ( violent meteorism ) sehingga rehidrasi oral tetap akan terjadi defisit maka
dapat dilakukan rehidrasi panenteral walaupun sebenarnya rehidrasi parenteral
dilakukan hanya untuk dehidrasi berat dengan gangguan sirkulasi.

Dehidrasi dengan mengganti defisit. Rehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang
dapat dilakukan dengan pemberian oralit sesuai dengan defisit yang terjadi:Secara
sederhana, rehidrasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Upaya rehidrasi oral ( URO ).


Usia

Dehidrasi ringan<![if gte vml 1]> <!


Tanpa dehidrasi jamBerikutnya
[endif]><![if !vml]> <![endif]>3 jam ongoing losses10-25 ml/kg setiap
pertama( defisit 50 ml/kg )
diare

bayi s/d 1th1


th 5 th> 5 1,5 gelas3 gelas6 gelas
th

0,5 gelas1 gelas2 gelas

Intervensi Gangguan Gizi

Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare, terutama
pada anak dengan gizi yang kurang. Minuman dan makanan jangan dihentikan lebih
dari 24 jam, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi yang cukup. Bila
tidak maka hal ini akan merupakan faktor yang memudahkan terjadinya diare kronik 1.
Pemberian kembali makanan atau minuman ( refeeding ) secara cepat sangatlah
penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami diare akut dan hal ini akan
mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan mempercepat kesembuhan. Air

susu ibu dan susu formula serta makanan pada umumnya harus dilanjutkan
pemberiannya selama diare.

Pemberian makanan kepada anak diare sebaiknya jangan dipuasakan, tetapi batasi
pemberian serat (sayur dan buah). Jangan berikan makanan berbumbu dan manis dan
minuman manis pula. Karena minuman manis akan lebih banyak menyerap cairan dan
menyebabkan diare lebih lanjut.

Suplemen nukleotida pada susu formula secara signifikan mengurangi lama dan
beratnya diare pada anak oleh karena nucleotide adalah bahan yang sangat diperlukan
untuk repliikasi sel usus

Pemberian susu rendah laktosa, formula medium laktosa atau bebas laktosa diberikan
pada penderita yang menunjukkan gejala klinik dan laboratorium intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa berspektrum dari yang ringan sampai yang berat dan kebanyakan
adalah tipe yang ringan sehingga cukup memberikan formula susu yang biasanya
diminum dengan pengenceran oleh karena intoleransi laktosa ringan bersifat
sementara dan dalam waktu 2-3 hari akan sembuh terutama pada anak dengan gizi
yang baik. Namun bila terdapat intoleransi laktosa yang berat dan berkepanjangan
tetap diperlukan susu formula bebas laktosa untuk waktu yang lebih lama. Untuk
intoleansi laktosa ringan dan sedang sebaiknya diberikan formula susu rendah laktosa.
Penulis lain memberikan formula bebas laktosa atau formula soya untuk penderita
intoleransi laktosa sekunder oleh karena gastroenteritis, malnutrisi protein-kalori dan
lain penyebab dari kerusakan mukosa usus.

Pada keadaan ini ASI tetap diberikan;, tidak perlu memberikan susu rendah laktosa /
pengenceran susu pada anak dengan diare, khususnya untuk usia di atas 1 tahun atau
yang sudah makan makanan padat.

Sebagaimana halnya intoleransi laktosa, maka intoleransi lemak pada diare akut
sifatnya sementara dan biasanya tidak terlalu berat sehingga tidak memerlukan
formula khusus. Pada situasi yang memerlukan banyak enersi seperti pada fase
penyembuhan diare, diet rendah lemak justru dapat memperburuk keadaan malnutrisi
dan dapat menimbulkan diare kronik.

KAPAN DI BAWA KE DOKTER

Jika tanpa dehidrasi, anak tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter. Meskipun
tergolong dehidrasi ringan tapi jika anak muntah setiap kali minum, sebaiknya
langsung dibawa ke dokter karena akan menjadi dehidrasi berat. Paling tidak
diberikan obat muntahnya.

Anak juga harus segera dibawa ke dokter jika ada demam, muntah setiap kali makan
dan minum, adanya darah dan lendir dalam tinja. Hal ini karena ada kemungkinan
infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang memerlukan pertolongan dokter.

Anak yang diare jangan diberi air putih. Orangtua bisa memberikan cairan khusus
untuk anak, tapi jangan minum oralit dewasa karena osmolaritasnya tinggi,
kandungan natriumnya tinggi malah pada anak-anak malah memicu diarenya.

Pengertian Diare
Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan dengan
frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada
umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri,
virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian
kasus memanjang hingga berminggu-minggu.

Penderita diare di Indonesia


Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dalam masyarakat Indonesia.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 2007, diare
menduduki peringkat ketigabelas sebagai penyebab kematian semua umur dengan proporsi
sebesar 3,5 persen. Sedangkan berdasarkan kategori penyakit menular, diare menduduki
urutan ketiga penyebab kematian setelah Pneumonia dan TBC. Dari data tersebut, golongan
usia yang paling banyak mengalami diare adalah balita dengan prevalensi sebesar 16,7
persen.
Diare bisa berdampak fatal apabila penderita mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak
cairan dari tubuh. Oleh sebab itu diare tidak boleh dianggap enteng walaupun kondisi ini
umum terjadi.
Gejala diare
Gejala diare bermacam-macam, dimulai dari yang hanya merasakan sakit perut singkat
dengan tinja yang tidak terlalu encer hingga ada yang mengalami kram perut dengan tinja
yang sangat encer. Pada kasus diare parah, kemungkinan penderitanya juga akan mengalami
demam dan kram perut hebat.
Faktor penyebab diare secara umum
Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya adalah infeksi usus. Infeksi usus
bisa terjadi ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi.

Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri, parasit, dan virus
seperti norovirus dan rotavirus.
Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor berikut ini:

Efek samping obat-obatan tertentu,

Faktor psikologi, misalnya gelisah,

Konsumsi minuman beralkohol dan kopi yang berlebihan.

Diagnosis diare
Dalam mendiagnosis diare, dokter biasanya akan menanyakan seputar gejala yang dialami
dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mencari apakah terjadi dehidrasi. Pada sebagian
kasus, dokter perlu melakukan pemeriksaan rektum, meneliti sampel tinja, atau bahkan
pemeriksaan darah.
Seputar pengobatan diare
Jika parah, diare bisa berujung kepada dehidrasi. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal
dan berpotensi merenggut nyawa penderita, terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini
karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih rendah dibandingkan orang
dewasa. Maka dari itu, orang tua disarankan untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi pada
anak. Penderita juga disarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih
berlangsung.
Oralit bisa diminum untuk menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikan pemakaiannya terlebih
dahulu dengan dokter atau apoteker, terutama jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti
penyakit jantung.
Obat antidiare biasanya tidak terlalu dibutuhkan, kecuali bagi mereka yang memiliki aktivitas
padat atau yang ingin bepergian jarak jauh. Salah satu obat antidiare yang efektif dan cepat
dalam menghentikan diare adalah loperamide. Meski begitu, loperamide tidak boleh
diberikan kepada anak-anak.
Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan.
Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anakanak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yaitu antara 5-7 hari.
Jika anak Anda mengalami diare yang parah, berkelanjutan, atau jika dia mulai menunjukkan
tanda-tanda dehidrasi, segera periksakan anak Anda ke dokter. Diare sebanyak enam kali atau
lebih dalam jangka waktu 24 jam pada anak juga sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Begitu juga dengan diare yang membuat kondisi tubuh Anda menurun drastis harus
dikonsultasikan kepada dokter, terlebih jika ada darah atau nanah pada tinja Anda.

Pemeriksaan tinja di laboratorium mungkin diperlukan sebagai bagian dari penelitian lebih
jauh. Diare yang berlangsung lebih dari beberapa minggu pada orang dewasa bisa
diakibatkan oleh sindrom iritasi usus, kanker usus, atau penyakit Crohn.
Cara mencegah diare
Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama
kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama
hingga penyebarannya.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:

Mencuci tangan sebelum makan.

Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran.

Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.

Utamakan bahan makanan yang segar.

Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah


paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

Jika Anda mengalami diare, Anda boleh mengambil langkah-langkah seperti berikut ini untuk
mencegah diare menyebar kepada orang-orang di sekitar Anda.

Jika tinggal satu rumah, pastikan penderita menghindari penggunaan handuk atau
peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lainnya.

Membersihkan toilet dengan disinfektan tiap setelah buang air besar.

Tetap berada di rumah setidaknya 48 jam setelah periode diare yang terakhir.

Mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dan sebelum
menyiapkan makanan.

Gejala Diare
Gejala diare berbeda-beda, ada yang hanya mengalami sakit perut singkat dengan tinja yang
tidak terlalu encer hingga ada juga yang mengalami kram perut dengan tinja yang sangat
encer. Biasanya diare jangka panjang membuat penderita kerap merasa ingin buang air besar.
Beberapa gejala diare lainnya adalah:

Hilang nafsu makan

Sakit kepala

Mual

Muntah

Diare biasanya pulih dalam waktu dua sampai empat hari. Namun Anda dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami diare lebih dari satu minggu atau diare
tersebut sampai mengganggu tidur Anda. Selain itu, temui dokter jika Anda mengalami diare
yang disertai dengan muntah-muntah, darah pada tinja atau pendarahan di dalam anus,
menceret parah yang mengarah kepada dehidrasi, penurunan berat badan, atau jika Anda
mengalami diare setelah mengonsumsi antibiotik dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Pada anak-anak, diare umumnya berlangsung sekitar lima hari sampai seminggu. Jika lebih
lama dari waktu tersebut atau diare mereka disertai muntah, ada darah pada tinja, dan
menceret parah, segera periksakan dirinya ke dokter. Pemeriksaan dokter juga perlu segera
dilakukan apabila anak (terutama bayi) Anda buang air besar enam kali atau lebih sering
dalam sehari.
Dehidrasi sebagai dampak dari diare
Diare yang parah atau yang berkelanjutan dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi tidak
boleh dianggap enteng karena dapat berakibat kepada kematian.
Pada anak-anak, gejala dehidrasi bisa meliputi rewel atau cepat mengantuk dan kondisi tubuh
yang menurun. Selain itu, jarang buang air kecil, kaki dan tangan terasa dingin, serta kulit
pucat dan berbintik bisa mengindikasikan dehidrasi juga. Orang tua disarankan untuk
mewaspadai gejala-gejala dehidrasi pada anak mereka.
Sedangkan pada orang dewasa, gejala dehidrasi meliputi hilangnya nafsu makan, mual dan
pusing, kelelahan atau kurang tenaga, serta pening ketika berdiri. Selain itu, jantung berdebar,
kram otot, mata cekung, serta lidah kering bisa mengindikasikan terjadinya dehidrasi.

Penyebab Diare

Ketika seseorang mengalami diare, tinja menjadi encer karena banyaknya cairan yang
disekresikan ke dalam usus. Atau sebaliknya, cairan di dalam usus tidak dapat diserap dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga bisa
menjadikan diare berlangsung singkat atau lama.
Diare singkat (jangka pendek) dapat disebabkan oleh:

Infeksi bakteri yang juga bisa menyebabkan keracunan makanan (campylobacter,


clostridum difficile, escherichia coli, salmonella, dan shigella).

Infeksi virus (rotavirus dan norovirus).

Parasit giardia intestinalis.

Radang usus buntu.

Alergi makanan.

Kerusakan lapisan usus akibat radioterapi.

Masalah psikologi (misalnya gangguan kecemasan).

Makanan yang mengandung pemanis buatan.

Intoleransi fruktosa (pemanis alami pada madu dan buah-buahan) dan intoleransi
laktosa (pada susu dan produk sejenisnya).

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Efek samping obat (statin, obat-obatan kemoterapi, obat pencahar, antibiotik, antasida
dengan kandungan magnesium, obat selective serotonin reuptake inhibitor/SSRI, dan
obat antiinflamasi nonsteroid / NSAID).

Sedangkan diare yang berlangsung lama (jangka panjang) biasanya disebabkan oleh:

Penyakit Crohn, yaitu radang pada lapisan sistem pencernaan.

Kolitis ulseratif, yaitu suatu kondisi yang berdampak kepada usus besar.

Sindrom iritasi usus atau terganggunya fungsi normal usus.

Penyakit coeliac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluren.

Kolitis mikroskopik atau sejenis penyakit radang usus yang menyebabkan diare encer.

Fibrosis kistik atau penyakit turunan yang berdampak kepada paru-paru dan sistem
pencernaan.

Kanker usus.

Radang pankreas kronis.

Efek samping pengangkatan bagian perut (gastrektomi).

Diagnosis Diare

Untuk mengetahui apakah seorang pasien terkena diare dan faktor apa saja yang
menyebabkannya, pertama-tama dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan pada pasien,
misalnya seberapa sering pasien mengalami diare, seperti apa tekstur kotoran yang

dikeluarkan, apakah diare disertai gejala demam, apakah pasien suka makan di sembarang
tempat, dan apakah pasien pernah melakukan kontak dengan penderita diare.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menanyakan apakah pasien sedang mengonsumsi suatu
obat (bisa jadi diarenya akibat efek samping obat), berapa banyak kopi atau minuman
beralkohol yang dia konsumsi, atau apakah baru-baru ini pasien sering gelisah dan
mengalami stres.
Pemeriksaan lebih lanjut
Pemeriksaan lebih lanjut bisa saja dilakukan apabila jawaban yang diberikan pasien belum
cukup membantu dokter dalam menarik kesimpulan. Beberapa jenis metode pemeriksaan
untuk kasus diare di antaranya adalah tes darah, analisis sampel tinja, dan pemeriksaan
rektum.
Pemeriksaan darah biasanya disarankan oleh dokter jika diare diduga terjadi akibat penyakit
tertentu, seperti penyakit inflamasi usus.
Sedangkan langkah analisis sampel tinja dilakukan jika dokter mencurigai diare disebabkan
oleh bakteri atau parasit, atau jika pasien:

Memiliki gejala lain, seperti adanya darah atau nanah pada tinja.

Mengalami diare berkepanjangan selama lebih lebih dari seminggu.

Memiliki gejala yang berdampak kepada seluruh tubuh Anda, seperti demam dan
dehidrasi.

Baru saja dirawat di rumah sakit atau mengonsumsi antibiotik.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena Anda mengidap HIV.

Jika Anda berusia di atas 50 tahun atau jika penyebab diare tidak diketahui, dokter mungkin
akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan colok dubur. Melalui pemeriksaan ini,
dokter akan meneliti apakah diare disebabkan oleh adanya masalah atau kelainan di dalam
lubang dubur atau saluran usus besar. Pemeriksaan colok dubur dilakukan dokter dengan cara
memasukkan jari yang telah dilindungi sarung tangan ke dalam lubang dubur.
Jika penyebab diare masih juga belum bisa diketahui, pemeriksaan seperti kolonoskopi atau
sigmoidoskopi mungkin akan dilakukan. Pemeriksaan ini biasanya jarang ada di klinik-klinik
praktik dokter dan harus dilakukan di rumah sakit. Dalam pemeriksaan kolonoskopi, dokter
akan memasukkan sebuah pipa fleksibel khusus yang disebut kolonoskop guna memeriksa
kondisi seluruh usus Anda. Sedangkan dalam sigmoidoskopi, pemeriksaan usus dilakukan
dengan memasukkan alat yang disebut sigmoidoskop dari dubur. Alat ini hampir serupa
dengan kolonoskop, namun ukurannya lebih kecil dan dilengkapi dengan kamera serta lampu
pada ujungnya.

Pengobatan Diare
Pada anak-anak, gejala diare biasanya akan hilang dalam waktu 5-7 hari atau di bawah dua
minggu. Sedangkan pada orang dewasa, diare biasanya sembuh dalam 2-4 hari. Sistem
kekebalan tubuh manusialah yang akan melawan infeksi penyebab diare secara alami. Walau
demikian, diare bisa berlangsung lebih lama tergantung penyebabnya, misalnya:

Diare yang disebabkan oleh bakteri campylobacter dan salmonella biasa berlangsung
selama 2-7 hari.

Diare yang disebabkan norovirus biasa berlangsung sekitar dua hari.

Diare yang disebabkan rotavirus biasa berlangsung 3-8 hari.

Diare yang disebabkan giardasis biasa berlangsung beberapa minggu.

Meski diare bisa sembuh dengan sendirinya, Anda dapat meringankan gejalanya dengan
mengikuti beberapa saran. Saran ini juga berlaku bagi penderita diare yang sedang hamil atau
menyusui.
Meningkatkan konsumsi cairan
Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit/ion adalah salah satu kunci penting dalam
penanganan diare. Hal ini diperlukan untuk menghindari maupun menangani dehidrasi. Anda
atau anak Anda disarankan untuk minum beberapa teguk cairan sesering mungkin meski
mengalami gejala muntah. Sedikit cairan lebih baik daripada tidak sama sekali. Hindarilah jus
buah dan minuman bersoda karena dapat memperparah kondisi diare, terutama pada anak.
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, kulit pucat
atau berbintik, kondisi tubuh yang menurun drastis, kaki dan tangan yang terasa dingin, serta
rewel dan lekas mengantuk, Anda disarankan untuk segera memeriksakan dirinya ke dokter.
Faktor-faktor di bawah ini membuat seorang anak lebih berisiko mengalami dehidrasi:

Mengalami lebih dari enam kali diare dalam satu hari.

Muntah lebih dari dua kali dalam sehari.

Berhenti menyusu secara tiba-tiba.

Berumur kurang dari satu tahun, terutama jika berumur di bawah enam bulan.

Berumur kurang dari dua tahun dengan berat badan di bawah rata-rata saat lahir.

Tetap berikan bayi Anda susu atau makan secara normal meski mereka mengalami diare.
Ketika menyusui, Anda sendiri harus terus meningkatkan asupan cairan sendiri agar
persediaan ASI selalu terjaga.

Makanan saat mengalami diare


Jika mengalami diare, pastikan Anda makan makanan padat setelah mampu untuk makan. Hal
tersebut juga disarankan oleh para pakar kesehatan. Sebaiknya porsi makan Anda jangan
terlalu besar dan hindari makanan yang terlalu berat, pedas, atau berlemak.
Jangan berikan makanan padat pada anak Anda jika mereka mengalami dehidrasi. Berikan
mereka cukup cairan dan pastikan tanda-tanda dehidrasi berhenti. Setelah itu baru Anda bisa
memberi mereka makan seperti biasanya. Jika anak Anda menolak untuk makan, berikan
terus cairan sampai selera makan mereka kembali.
Mengatasi diare dengan cairan oralit
Bagi mereka yang rentan dehidrasi, biasanya dokter akan menyarankan penggunaan oralit.
Penderita diare yang disarankan minum oralit adalah mereka yang memiliki masalah
kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, berfisik lemah, dan yang berusia di atas enam
puluh tahun.
Oralit terdiri dari campuran air dengan gula dan garam. Cairan ini berfungsi untuk
menggantikan karbohidrat, elektrolit/ion, dan mineral penting lainnya yang hilang dalam
tubuh agar tidak terjadi dehidrasi. Oralit bisa dibeli di apotek-apotek tanpa menggunakan
resep.
Jika anak Anda mengalami diare dan memiliki risiko dehidrasi, biasanya dokter akan
menyarankan pemberian oralit. Anda bisa melihat petunjuk atau takaran pemberian oralit
yang tertera pada kemasannya. Takaran yang diberikan biasanya tergantung kepada ukuran
dan berat badan anak, namun rekomendasi umum untuk pemberian oralit pada anak adalah
satu sachet untuk tiap kali setelah ke toilet. Oralit sendiri tidak bisa menyembuhkan diare
atau menanggulangi penyebabnya, tetapi hanya berguna untuk mencegah dan memulihkan
dehidrasi.
Jika Anda atau anak Anda mengalami dehidrasi serius akibat diare, maka perawatan di rumah
sakit dengan memberikan cairan melalui selang infus akan dibutuhkan.
Mengatasi diare dengan obat-obatan
Ada beberapa jenis obat antidiare, dan umumnya obat antidiare mampu mengurangi gejala,
serta mempersingkat lamanya diare sebanyak satu hari. Obat antidiare yang paling sering
digunakan adalah loperamide. Obat ini terbukti efektif dan memilki efek samping yang
sedikit. Loperamide mampu menjadikan kotoran Anda lebih padat dan mengurangi frekuensi
buang air besar Anda.
Sejumlah obat antidiare bisa dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dari dokter. Anda
disarankan untuk membaca petunjuk pada kemasan agar tahu takaran dosis yang tepat dan
tahu apakah obat tersebut cocok untuk Anda. Obat antidiare sebetulnya tidak diperlukan,
kecuali Anda terdesak oleh aktivitas penting.
Jangan minum obat antidiare jika sedang mengalami demam tinggi atau terdapat darah dan
nanah pada tinja Anda. Segera periksakan diri ke dokter.

Penggunaan antibiotik untuk diare


Antibiotik biasanya dianjurkan jika penyebab diare telah dipastikan sebagai bakteri atau jika
gejala diare yang terjadi sangat parah. Penderita diare disarankan untuk tidak mengonsumsi
antibiotik jika penyebabnya belum diketahui. Selain karena antibiotik bisa menimbulkan efek
samping buruk, antibiotik juga tidak berpengaruh jika diare disebabkan oleh virus. Jika
terlalu sering digunakan untuk penyakit yang ringan, efek positif antibiotik akan berkurang
ketika nantinya digunakan untuk mengobati kondisi yang lebih serius. Antibiotik juga
disarankan bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap
infeksi.
Obat-obatan pereda rasa sakit
Meski obat pereda rasa sakit tidak akan mengobati diare, namun Anda boleh minum
paracetamol atau ibuprofen jika diare Anda disertai sakit kepala dan demam. Penggunaan
ibuprofen dilarang bagi penderita asma dan bagi mereka yang memiliki penyakit hati atau
ginjal. Anak-anak boleh mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen jika diperlukan. Untuk
mengetahui apakah obat tersebut cocok untuk anak Anda, periksa petunjuk pemakaian obat
pada kemasan. Aspirin tidak cocok untuk diberikan pada anak-anak di bawah 16 tahun.
Pengobatan kondisi dasar
Yang dimaksud pengobatan kondisi dasar di sini adalah penanganan yang diberikan
apabila diare yang Anda alami disebabkan oleh suatu penyakit yang telah ada
sebelumnya berdasarkan hasil diagnosis dokter. Misalnya apabila diare Anda
disebabkan oleh radang usus, maka penyakit tersebut harus diobati sampai tuntas
sebelum dapat menyembuhkan diare. Karena apabila kondisi dasar tidak tertangani
dengan baik, maka kemungkinan diare sebagai gejala akan terus berlanjut.

Pencegahan Diare
Pada dasarnya, pencegahan diare tergantung kepada kedisiplinan seseorang dalam menjaga
kebersihan makanan dan minuman. Perhatian khusus diperlukan dalam mengelola makanan
dan minuman dari cara memasak sampai pada proses penyimpanan. Dengan demikian,
seseorang dapat terhindar dari berkembangnya mikoorganisme, seperti bakteri yang dapat
menyebabkan diare. Kesimpulannya, makin tinggi standar kebersihan Anda, maka makin
kecil risiko Anda terkena diare.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:

Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat seperti sebelum makan, setelah
memegang daging mentah, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain dengan
binatang piaraan.

Jagalah kebersihan kuku Anda terutama jika memiliki kuku yang panjang.

Menjauhi makanan dan minuman yang kebersihannya diragukan.

Tidak minum air keran.

Menjaga kebersihan dapur dan kamar mandi.

Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.

Makan makanan yang dimasak dari bahan-bahan yang segar.

Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah


paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

Buang makanan dan minuman yang sudah kedaluarsa.

Untuk mencegah penyebaran diare kepada orang-orang di sekitarnya, Anda bisa melakukan
hal-hal berikut:

Bersihkan selalu toilet dengan obat pembasmi kuman setelah digunakan.

Selalu cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan.

Jangan beraktivitas dahulu sampai setidaknya dua hari setelah diare yang terakhir.

Jika tinggal satu rumah, pastikan Anda menghindari penggunaan handuk atau
peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lain di rumah.

Hindari penggunaan kolam renang selama dua minggu setelah diare yang terakhir,
jika penyebab diare berasal dari parasit cryptosporidium.

Masih banyak yang belum menyadari bagaimana diare bisa berakibat fatal, terutama
bagi anak-anak di Indonesia. Kebersihan diri dan makanan perlu diperhatikan demi
mencegah terkena diare.

Obat Diare di Apotik


Diare perlu diobati sebelum menimbulkan dehidrasi dan komplikasi lainnya. Terdapat
beberapa obat Diare di Apotik serta cara tradisional yang bisa sobat kesehatan lakukan untuk
atasi diare secara efektif. Berikut uraian lengkapnya :

Obat diare yg dijual di apotik memang ada banyak sekali, tapi sebelum anda membahas
mengenai obat diare, terlebih dulu anda mengetahui mengenai penyakit diare. Penyakit diare
bisa terjadi sebab adanya gangguan di pencernaan perut. Diare sendiri mempunyai beberapa
tingkatan, yaitu jika penyakit diare yg kita derita kurang dari seminggu maka penyakit diare
yg kita derita masih di tahap yg belum parah, namun jika sudah berlangsung sampai
seminggu lebih bahkan sampai 2 minggu maka diare yg kita derita telah masuk di tahap akut.
Secara umum penyakit diare merupakan penyakit perut yg ditandai dengan tinja yg encer di
saat buang air besar dengan prekuensi yg lebih dari tiga kali dalam rentan waktu 24 jam
dibandingkan dengan biasanya. Faktor penyebab dari penyakit daire tersebut biasanya dapat
berasal dari makanan yg anda makan, atau dapat pula diakibatkan oleh bactery yg masuk ke
dalam sistem pencernaan bersamaan dengan makanan yg anda makan. supaya penyakit diare
yg diderita tak bertambah parah, anda dapat mekonsumsiobat diare yg dijual di apotik, seperti
dibawah ini.
1. Oralit
Oralit merupakan larutan yg didalamnya terkandung elektrolit, kalori, & asam basa.
meskipun termasuk obat yg murah meriah & sederhana tetapi oralit sungguh manjur
buat mengatasi segala macam gangguan yg ada di perut. Larutan oralit pula kerap
disebut dengan rehidrasi oral. Obat diare yg dijual di apotik tersebut memiliki
komposisi yg terdiri dari campuran kalium klorida, Natrium klorida, glukosa anhidrat
dan natrium bikarbonat.
2. Diatab
atau
new-diatab
Diatab merupakan nama merk dagang obat diare yg sungguh populer & didalamnya
memiliki kandungan attapulgit. Diatab atau attapulgit ialah jat magnesium aluminium
yg umum ditemui di tanah & bisa menyerap cairan dan racun di kotoran. Oleh sebab

itu, dengan mekonsumsi obat diae ini, maka konsistensi kotoran bakal menjadi padat
kembali & diare pula bakal berkurang. Attapulgit umum diberikan di pengidap diare
akut, diare kronik, dan diare traveler / diare yg biasanya dialami oleh para pelancong
yg terjadi sebab mengonsumsi makanan yg berbeda dari yg umum mereka konsumsi
di tempat tinggalnya.
3. Diapet
Diapet merupakan obat diare yg sedikit berbeda dari kebanyakan tipe obat diare
lainnya. Diapet sesungguhnya termasuk dalam kategori obat tradisional, tapi berada
satu tingkat di atas jamu. Diapet memiliki kandungan ekstrak daun jambu biji dan
rimpang kunyit, yg menurut penelitian, mempunyai khasiat antibactery dan bisa
menghambat
pengeluaran
peses.
Neo Kaolana suspensi. Neo Kaolana suspensi memiliki kandungan kaolin & pektin yg
bekerja sebagai penyerap racun, bactery & jat-jat lainnya yg ada di saluran
pencernaan, selain itu obat diare yg dijual di apotik tersebut pula bisa meningkatkan
kepadatan peses.
4. Norit
Norit merupakan karbon yg berasal dari tumbuh-tumbuhan, oleh sebab itu
penanganan dengan menggunakan norit dalam jumlah banyak tak bakal berbahaya,
bahkan bisa dipakai buat anak-anak. Norit mempunyai daya serap yg sungguh
sungguh kuat, sehingga baik buat bisa menghilangkan gangguan yg ada di dalam
perut dan keracunan makanan. Mekanisme kerja dari obat diare yg dijual di apotikini
ialah dengan menyerap toksin ataupun produk bactery yg ada di saluran pencernaan.
5. Oralit buatan
sendiri
Oralit sebenarnya bukan obat diare, tapi tersebut sungguh baik dikonsumsi oleh
pengidap diare sebagai pengganti cairan tubuh yg hilang. Adapun tips membuat oralit
buat mengatasi diare atau menceret cukup gampang. Caranya yaitu siapkan 200 ml
atau segelas seukuran belimbing air matang ditambah dengan 2 sendok teh gula pasir
& 1/2 sendok teh garam halus. Aduk sampai gula & garam larut. Selanjutnya
dikonsumsikan di pengidap diare.
6. Akar
Bunga
Teratai
Obat
Diare
Selain dengan oralit, diare pula dapat diatasi dengan akar bunga teratai. Adapun tips
penanganannya yaitu: Sediakan 50 gram rimpang teratai & 10 gram jahe. Lalu dicuci
bersih kemudian diparut & diambil airnya. Konsumsi obat ini tiga kali sehari setiap
pagi, siang & sore.
7. Beras
Ketan
buat
Obati
Diare
Siapkan 100 gram beras ketan & 1 jari kunyit. Beras ketan disangrai (digoreng tanpa
minyak) hingga halus. Lalu tumbuk bersama dengan kunyit. Selanjutnya kita dapat
menyeduh obat ini dengan air panas. Ambil satu sendok konsumsi buat sekali seduh &
dapat dikonsumsi 3 kali sehari.
8. Menggunakan
ambu
Biji
Jambu biji & daun jambu biji telah sungguh manjur sebagai obat mencret yg alami.
Telah banyak orang yg memakai tips tersebut & telah dibuktikan dapat mengatasi
penyakit diare atau mencret. Caranya kita dapat langsung mengonsumsi secara
langsung buah jambu biji. Selain itu kita pula dapat mengambil daun jambu biji yg

masih muda lalu ditumbuk & ditambah dengan sedikit garam. Obat alami mencret
tersebut bakal mengatasi penyakit mencret kita dengan cara alami & menghilangkan
rasa nyeri perut. kita pula bisa mengunyah langsung daun jambu biji yg bagian pucuk
& masih muda.
9. Menggunakan
Kunyit
Kunyit pula bisa dijadikan obat mencret yg alami. Kunyit terkenall bisa mengatasi
berbagai macam penyakit. Caranya sungguh gampang buat membuat obat alami ini.
Ambil kunyit sebesar jari, kapur sirih satu sendok teh, & satu gelas air putih.
Bersihkan kunyit & cuci hingga bersih. Lalu rebus kunyit dalam 1 gelas air hingga
tersisa 1/3 air dalam panci. Tambahkan kapur sirih aduk hingga rata. Sesudah dingin,
saring air ini. Lalu makan 3 kali dalam sehari. Konsumsi beberapa kali hingga diare
kita sembuh.
10. Menggunakan
Akar
Jeruk
Nipis
Akar jeruk nipis mungkin dianggap sebagian orang tak ada gunanya. Tetapi ternyata
akar jeruk nipis bisa berguna sebagai obat mencret yg alami. Ambil 8 akar jeruk nipis
bersihkan & cuci hingga bersih. Rebus akar jeruk nipis dalam 12 gelas air putih
hingga tersisa 8 gelas air rebusan akar jeruk nipis. Sesudah rebusan akar jeruk nipis
dingin, saring akar jeruk nipis. Lalu konsumsilah dua kali sehari yaitu di pagi & sore
hari. Konsumsi secara rutin hingga penyakit diare kita sembuh.
11. Menggunakan
Air
Kelapa
Air kelapa pula bisa dijadikan obat mencret yg alami. Air kelapa memiliki kandungan
elektrolit yg bisa membantu menggantikan cairan tubuh & pula bisa membunuh
bactery faktor penyebab diare. Caranya kita cukup konsumsi air kelapa murni tanpa
gula, es atau sirup. Konsumsi secara rutin hingga mencret kita sembuh.
12. Ramuan
dari
campuran
bahan
1
Sediakan Pupus daun jambu klutuk (Psidium guajava) 3 pupus, Garam secukupnya,
Air matang 2 sendok makan. Cara membuatnya Cuci hingga bersih pupus daun jambu
klutuk, kemudian tumbuk, tambahkan garam secukupnya & dua sendok konsumsi air
matang. Konsumsi obat herbal diare tersebut setiap habis mencret sebanyak satu
sendok makan.
13. Ramuan
dari
campuran
bahan
2
Sediakan Buah sawo muda diparut 1 buah, Garam secukupnya, Air matang
secukupnya, Cara membuatnya Campur semua bahan, saring. . Konsumsi obat obat
mencret, lakukan beberapa kali hingga diare mampat.
14. Ramuan
dari
campuran
bahan
3
Sediakan Beras dihanguskan, ditumbuk 3 sendok, Garam secukupnya, Air matang
secukupnya. Cara membuatnya Campur semua bahan, saring. Konsumsi obat obat
nyeri diare tersebut hingga mencret sembuh.
15. Ramuan
dari
campuran
bahan
4
Sediakan Buah pisang klutuk muda 1 buah, Asam secukupnya, Air matang
secukupnya. Cara membuatnya Campur semua bahan, saring.. Konsumsi obat nyeri
diare tersebut hingga mampat.

16. Ramuan
dari
campuran
bahan
5
Sediakan Buah sirsak, buang bijinya 1 buah, Su5u kental manis Secukupnya, Air
matang 1 gelas. Cara membuatnya Ambil buah sirsak, kemudian peras buat diambil
airnya. Tambahkan satu gelas air matang & su5u kental manis secukupnya. Konsumsi
obat mencret sehari dua kali. Lakukan hingga diare sembuh.
Diare yg terus menerus jika tak segera diatasii dapat berbahaya & bahkan menyebabkan
pasien meninggal sebab kekurangan cairan dalam tubuhnya atau dehidrasi dampak dari diare.
Penyakit Diare kerapkali diakibatkan oleh asupan makanan yg tak sesuai dengan perut kita,
seperti makanan terlalu pedas, & bisa juga diakibatkan makanan memiliki kandungan bibit
penyakit. Saat diare tiba-tiba menyerang kita, tentunya sungguhlah mengganggu aktivitas
sehari-hari, perut terasa melilit & berkali-kali mesti bolak-balik ke toilet buat buang air
besar. untuk itu atasi segera dengan cara yang kamis ajikan. semoga bermanfaat

obat keputihan

obat sinusitis jelly gamat

Anda mungkin juga menyukai