Muntaber
20 Mei 2014 by Dokter Anak Indonesia in *Pediatri Umum.
Suplemen zinc Suplemen zinc 10 miligram untuk anak di bawah enam bulan sekali
sehari, dan di atas enam bulan berikan zinc 20 miligram sehari sekali, selama 10 hari
untuk mencegah diare selama tiga bulan ke depan. Sejak tahun 2004, WHO dan
UNICEF menandatangani kebijakan bersama dalam hal pengobatan diare yaitu
pemberian oralit dan Zinc selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada penelitian
selama 20 tahun (1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare dengan
pemberian oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian
akibat diare pada anak-anak sampai 40%.Suplemen Zinc yang ada di pasaran adalah
Zinc Kid, Zinc Pro, L Sinc.
Jika di rumah hanya ada oralit, maka bubuk oralit dewasa diencerkan 2 kali lipatnya.
Jadi, yang seharusnya 250 cc dapat diencerkan menjadi 500 cc. Cairan khusus anak
ini tidak perlu diencerkan lagi tapi langsung diminum dari botol dan dapat diperoleh
di apotek. Setelah segel botol dibuka, maka dalam 24 jam cairan tersebut harus
dihabiskan.
Probiotik Probiotik adalah suplemen makanan mikroba hidup yang umum digunakan
dalam pengobatan dan pencegahan diare akut. Kemungkinan mekanisme aksi
termasuk sintesis zat antimikroba, persaingan dengan patogen untuk nutrisi,
modifikasi racun, dan stimulasi respon imun nonspesifik terhadap patogen. Dua
tinjauan sistematis besar telah menemukan probiotik (Lactobacillus GG terutama)
untuk menjadi efektif dalam mengurangi durasi diare pada anak-anak yang
mengalami gastroenteritis akut. Karena persiapan probiotik bervariasi,
memperkirakan efektivitas dari persiapan tunggal sulit. Daftar obat probiotik Lacto B,
L
Bio,
Pro
Bi,
BioGI
Obat Muntah Pemberian obat muntah seringkali diberikan pada penderita diare.
Pada umumnya penderita infeksi diare disertai muntah yang hebat khususnya npada
hari pertama sakit. Satu besar penelitian prospektif, acak, percobaan double-blind,
dibandingkan dosis tunggal tablet ondansetron oral dibandingkan plasebo pada anakanak yang datang ke bagian gawat darurat dengan gastroenteritis akut pada anak.
Studi ini menemukan bahwa anak-anak yang diobati dengan ondansetron dapat
mengurangi gejala muntah. , memiliki asupan oral yang lebih besar, mengurang
pemberian rehidrasi IV, dan memiliki panjang berkurang tinggal di departemen
darurat dibandingkan dengan anak yang diobati dengan plasebo. Beberapa studi kecil
juga ditampilkan Ondansetron untuk menjadi sama efektif pada anak-anak. Adapun
nama dagang Ondansentron yang ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal, Entron,
Frazon, Invomit, Lametic, Narfoz, Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran,
Vometraz, Vometron, Zantron, Zofran. Obat muntah lainnya adalah golongan
Domperidone, diantaranya yang ada di pasaran adalah Vometa, DOM,
Penggolongan
Obat
Diare
Yang
Tidak
Terbukti
Bermanfaat
Racecordil Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi,
mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap
sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan.
Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua
syarat ideal tersebut.
Obat Kontra Indikasi (Tidak boleh diberikan bila tanpa persetujuan dokter)
Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika oleh
karena pada umumnya sembuh sendiri (self limiting). Antibiotika hanya diperlukan
pada sebagian kecil penderita diare misalnya kholera, shigella, karena penyebab
terbesar dari diare pada anak adalah virus (Rotavirus).
Kecuali pada bayi berusia di bawah 2 bulan karena potensi terjadinya sepsis oleh
karena bakteri mudah mengadakan translokasi kedalam sirkulasi, atau pada anak/bayi
yang menunjukkan secara klinis gejala yang berat serta berulang atau yang
menunjukkan gejala diare dengan darah dan lendir yang jelas atau gejala sepsi
Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg ( maks 90mg ) ( im )
s/d 5 hari tergantung reaksi ( untuk semua umur )
Penanganan diare
Makan dan Minum Untuk bayi dan balita yang masih diberi ASI, teruskan minum ASI
(Air Susu Ibu). Bagi anak yang sudah tidak minum ASI, makan dan minum seperti
biasa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
Garam Oralit Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Perlu
diperhatikan bagi orang tua mengenai cara pemberian oralit yang benar. Caranya
adalah minum segelas oralit sedikit demi sedikit, dua sampai tiga teguk, kemudian
berhenti selama tiga menit. Hal ini harus diulang terus menerus sampai satu gelas
oralit habis. Minum oralit satu gelas sekaligus dapat memicu muntah dan buang air
besar.
Segera periksakan anak ke dokter bila diare lebih dari 12 jam atau bila bayi anda tidak
mengompol dalam waktu 8 jam, suhu badan lebih dari 39C, terdapat darah dalam
tinjanya, mulutnya kering atau menangis tanpa air mata, dan luar biasa mengantuk
atau tidak ada respon.
Dan bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat
mengalami invasi sistemik. Beberapa cara penanganan dengan menggunakan
antibiotika yang spesifik dan antiparasit, pencegahan dengan vaksinasi serta
pemakaian probiotik telah banyak diungkap di beberapa penelitian.
Terapi Cairan
Yang paling utama penanganan diare adalah pemberian terapi cairan. Pelaksanaan
pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parenteral. Pemberian secara
oral dapat dilakukan untuk dehidrasi ringan sampai sedang dapat menggunakan pipa
nasogastrik, walaupun pada dehidrasi ringan dan sedang, bila diare profus dengan
pengeluaran air tinja yang hebat ( > 100 ml/kg/hari ) atau mutah hebat ( severe
vomiting ) dimana penderita tak dapat minum samasekali, atau kembung yang sangat
hebat ( violent meteorism ) sehingga rehidrasi oral tetap akan terjadi defisit maka
dapat dilakukan rehidrasi panenteral walaupun sebenarnya rehidrasi parenteral
dilakukan hanya untuk dehidrasi berat dengan gangguan sirkulasi.
Dehidrasi dengan mengganti defisit. Rehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang
dapat dilakukan dengan pemberian oralit sesuai dengan defisit yang terjadi:Secara
sederhana, rehidrasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare, terutama
pada anak dengan gizi yang kurang. Minuman dan makanan jangan dihentikan lebih
dari 24 jam, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi yang cukup. Bila
tidak maka hal ini akan merupakan faktor yang memudahkan terjadinya diare kronik 1.
Pemberian kembali makanan atau minuman ( refeeding ) secara cepat sangatlah
penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami diare akut dan hal ini akan
mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan mempercepat kesembuhan. Air
susu ibu dan susu formula serta makanan pada umumnya harus dilanjutkan
pemberiannya selama diare.
Pemberian makanan kepada anak diare sebaiknya jangan dipuasakan, tetapi batasi
pemberian serat (sayur dan buah). Jangan berikan makanan berbumbu dan manis dan
minuman manis pula. Karena minuman manis akan lebih banyak menyerap cairan dan
menyebabkan diare lebih lanjut.
Suplemen nukleotida pada susu formula secara signifikan mengurangi lama dan
beratnya diare pada anak oleh karena nucleotide adalah bahan yang sangat diperlukan
untuk repliikasi sel usus
Pemberian susu rendah laktosa, formula medium laktosa atau bebas laktosa diberikan
pada penderita yang menunjukkan gejala klinik dan laboratorium intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa berspektrum dari yang ringan sampai yang berat dan kebanyakan
adalah tipe yang ringan sehingga cukup memberikan formula susu yang biasanya
diminum dengan pengenceran oleh karena intoleransi laktosa ringan bersifat
sementara dan dalam waktu 2-3 hari akan sembuh terutama pada anak dengan gizi
yang baik. Namun bila terdapat intoleransi laktosa yang berat dan berkepanjangan
tetap diperlukan susu formula bebas laktosa untuk waktu yang lebih lama. Untuk
intoleansi laktosa ringan dan sedang sebaiknya diberikan formula susu rendah laktosa.
Penulis lain memberikan formula bebas laktosa atau formula soya untuk penderita
intoleransi laktosa sekunder oleh karena gastroenteritis, malnutrisi protein-kalori dan
lain penyebab dari kerusakan mukosa usus.
Pada keadaan ini ASI tetap diberikan;, tidak perlu memberikan susu rendah laktosa /
pengenceran susu pada anak dengan diare, khususnya untuk usia di atas 1 tahun atau
yang sudah makan makanan padat.
Sebagaimana halnya intoleransi laktosa, maka intoleransi lemak pada diare akut
sifatnya sementara dan biasanya tidak terlalu berat sehingga tidak memerlukan
formula khusus. Pada situasi yang memerlukan banyak enersi seperti pada fase
penyembuhan diare, diet rendah lemak justru dapat memperburuk keadaan malnutrisi
dan dapat menimbulkan diare kronik.
Jika tanpa dehidrasi, anak tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter. Meskipun
tergolong dehidrasi ringan tapi jika anak muntah setiap kali minum, sebaiknya
langsung dibawa ke dokter karena akan menjadi dehidrasi berat. Paling tidak
diberikan obat muntahnya.
Anak juga harus segera dibawa ke dokter jika ada demam, muntah setiap kali makan
dan minum, adanya darah dan lendir dalam tinja. Hal ini karena ada kemungkinan
infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang memerlukan pertolongan dokter.
Anak yang diare jangan diberi air putih. Orangtua bisa memberikan cairan khusus
untuk anak, tapi jangan minum oralit dewasa karena osmolaritasnya tinggi,
kandungan natriumnya tinggi malah pada anak-anak malah memicu diarenya.
Pengertian Diare
Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan dengan
frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada
umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri,
virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian
kasus memanjang hingga berminggu-minggu.
Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri, parasit, dan virus
seperti norovirus dan rotavirus.
Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor berikut ini:
Diagnosis diare
Dalam mendiagnosis diare, dokter biasanya akan menanyakan seputar gejala yang dialami
dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mencari apakah terjadi dehidrasi. Pada sebagian
kasus, dokter perlu melakukan pemeriksaan rektum, meneliti sampel tinja, atau bahkan
pemeriksaan darah.
Seputar pengobatan diare
Jika parah, diare bisa berujung kepada dehidrasi. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal
dan berpotensi merenggut nyawa penderita, terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini
karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih rendah dibandingkan orang
dewasa. Maka dari itu, orang tua disarankan untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi pada
anak. Penderita juga disarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih
berlangsung.
Oralit bisa diminum untuk menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikan pemakaiannya terlebih
dahulu dengan dokter atau apoteker, terutama jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti
penyakit jantung.
Obat antidiare biasanya tidak terlalu dibutuhkan, kecuali bagi mereka yang memiliki aktivitas
padat atau yang ingin bepergian jarak jauh. Salah satu obat antidiare yang efektif dan cepat
dalam menghentikan diare adalah loperamide. Meski begitu, loperamide tidak boleh
diberikan kepada anak-anak.
Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan.
Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anakanak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yaitu antara 5-7 hari.
Jika anak Anda mengalami diare yang parah, berkelanjutan, atau jika dia mulai menunjukkan
tanda-tanda dehidrasi, segera periksakan anak Anda ke dokter. Diare sebanyak enam kali atau
lebih dalam jangka waktu 24 jam pada anak juga sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Begitu juga dengan diare yang membuat kondisi tubuh Anda menurun drastis harus
dikonsultasikan kepada dokter, terlebih jika ada darah atau nanah pada tinja Anda.
Pemeriksaan tinja di laboratorium mungkin diperlukan sebagai bagian dari penelitian lebih
jauh. Diare yang berlangsung lebih dari beberapa minggu pada orang dewasa bisa
diakibatkan oleh sindrom iritasi usus, kanker usus, atau penyakit Crohn.
Cara mencegah diare
Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama
kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama
hingga penyebarannya.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran.
Jika Anda mengalami diare, Anda boleh mengambil langkah-langkah seperti berikut ini untuk
mencegah diare menyebar kepada orang-orang di sekitar Anda.
Jika tinggal satu rumah, pastikan penderita menghindari penggunaan handuk atau
peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lainnya.
Tetap berada di rumah setidaknya 48 jam setelah periode diare yang terakhir.
Mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dan sebelum
menyiapkan makanan.
Gejala Diare
Gejala diare berbeda-beda, ada yang hanya mengalami sakit perut singkat dengan tinja yang
tidak terlalu encer hingga ada juga yang mengalami kram perut dengan tinja yang sangat
encer. Biasanya diare jangka panjang membuat penderita kerap merasa ingin buang air besar.
Beberapa gejala diare lainnya adalah:
Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare biasanya pulih dalam waktu dua sampai empat hari. Namun Anda dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami diare lebih dari satu minggu atau diare
tersebut sampai mengganggu tidur Anda. Selain itu, temui dokter jika Anda mengalami diare
yang disertai dengan muntah-muntah, darah pada tinja atau pendarahan di dalam anus,
menceret parah yang mengarah kepada dehidrasi, penurunan berat badan, atau jika Anda
mengalami diare setelah mengonsumsi antibiotik dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Pada anak-anak, diare umumnya berlangsung sekitar lima hari sampai seminggu. Jika lebih
lama dari waktu tersebut atau diare mereka disertai muntah, ada darah pada tinja, dan
menceret parah, segera periksakan dirinya ke dokter. Pemeriksaan dokter juga perlu segera
dilakukan apabila anak (terutama bayi) Anda buang air besar enam kali atau lebih sering
dalam sehari.
Dehidrasi sebagai dampak dari diare
Diare yang parah atau yang berkelanjutan dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi tidak
boleh dianggap enteng karena dapat berakibat kepada kematian.
Pada anak-anak, gejala dehidrasi bisa meliputi rewel atau cepat mengantuk dan kondisi tubuh
yang menurun. Selain itu, jarang buang air kecil, kaki dan tangan terasa dingin, serta kulit
pucat dan berbintik bisa mengindikasikan dehidrasi juga. Orang tua disarankan untuk
mewaspadai gejala-gejala dehidrasi pada anak mereka.
Sedangkan pada orang dewasa, gejala dehidrasi meliputi hilangnya nafsu makan, mual dan
pusing, kelelahan atau kurang tenaga, serta pening ketika berdiri. Selain itu, jantung berdebar,
kram otot, mata cekung, serta lidah kering bisa mengindikasikan terjadinya dehidrasi.
Penyebab Diare
Ketika seseorang mengalami diare, tinja menjadi encer karena banyaknya cairan yang
disekresikan ke dalam usus. Atau sebaliknya, cairan di dalam usus tidak dapat diserap dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga bisa
menjadikan diare berlangsung singkat atau lama.
Diare singkat (jangka pendek) dapat disebabkan oleh:
Alergi makanan.
Intoleransi fruktosa (pemanis alami pada madu dan buah-buahan) dan intoleransi
laktosa (pada susu dan produk sejenisnya).
Efek samping obat (statin, obat-obatan kemoterapi, obat pencahar, antibiotik, antasida
dengan kandungan magnesium, obat selective serotonin reuptake inhibitor/SSRI, dan
obat antiinflamasi nonsteroid / NSAID).
Sedangkan diare yang berlangsung lama (jangka panjang) biasanya disebabkan oleh:
Kolitis ulseratif, yaitu suatu kondisi yang berdampak kepada usus besar.
Penyakit coeliac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluren.
Kolitis mikroskopik atau sejenis penyakit radang usus yang menyebabkan diare encer.
Fibrosis kistik atau penyakit turunan yang berdampak kepada paru-paru dan sistem
pencernaan.
Kanker usus.
Diagnosis Diare
Untuk mengetahui apakah seorang pasien terkena diare dan faktor apa saja yang
menyebabkannya, pertama-tama dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan pada pasien,
misalnya seberapa sering pasien mengalami diare, seperti apa tekstur kotoran yang
dikeluarkan, apakah diare disertai gejala demam, apakah pasien suka makan di sembarang
tempat, dan apakah pasien pernah melakukan kontak dengan penderita diare.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menanyakan apakah pasien sedang mengonsumsi suatu
obat (bisa jadi diarenya akibat efek samping obat), berapa banyak kopi atau minuman
beralkohol yang dia konsumsi, atau apakah baru-baru ini pasien sering gelisah dan
mengalami stres.
Pemeriksaan lebih lanjut
Pemeriksaan lebih lanjut bisa saja dilakukan apabila jawaban yang diberikan pasien belum
cukup membantu dokter dalam menarik kesimpulan. Beberapa jenis metode pemeriksaan
untuk kasus diare di antaranya adalah tes darah, analisis sampel tinja, dan pemeriksaan
rektum.
Pemeriksaan darah biasanya disarankan oleh dokter jika diare diduga terjadi akibat penyakit
tertentu, seperti penyakit inflamasi usus.
Sedangkan langkah analisis sampel tinja dilakukan jika dokter mencurigai diare disebabkan
oleh bakteri atau parasit, atau jika pasien:
Memiliki gejala lain, seperti adanya darah atau nanah pada tinja.
Memiliki gejala yang berdampak kepada seluruh tubuh Anda, seperti demam dan
dehidrasi.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena Anda mengidap HIV.
Jika Anda berusia di atas 50 tahun atau jika penyebab diare tidak diketahui, dokter mungkin
akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan colok dubur. Melalui pemeriksaan ini,
dokter akan meneliti apakah diare disebabkan oleh adanya masalah atau kelainan di dalam
lubang dubur atau saluran usus besar. Pemeriksaan colok dubur dilakukan dokter dengan cara
memasukkan jari yang telah dilindungi sarung tangan ke dalam lubang dubur.
Jika penyebab diare masih juga belum bisa diketahui, pemeriksaan seperti kolonoskopi atau
sigmoidoskopi mungkin akan dilakukan. Pemeriksaan ini biasanya jarang ada di klinik-klinik
praktik dokter dan harus dilakukan di rumah sakit. Dalam pemeriksaan kolonoskopi, dokter
akan memasukkan sebuah pipa fleksibel khusus yang disebut kolonoskop guna memeriksa
kondisi seluruh usus Anda. Sedangkan dalam sigmoidoskopi, pemeriksaan usus dilakukan
dengan memasukkan alat yang disebut sigmoidoskop dari dubur. Alat ini hampir serupa
dengan kolonoskop, namun ukurannya lebih kecil dan dilengkapi dengan kamera serta lampu
pada ujungnya.
Pengobatan Diare
Pada anak-anak, gejala diare biasanya akan hilang dalam waktu 5-7 hari atau di bawah dua
minggu. Sedangkan pada orang dewasa, diare biasanya sembuh dalam 2-4 hari. Sistem
kekebalan tubuh manusialah yang akan melawan infeksi penyebab diare secara alami. Walau
demikian, diare bisa berlangsung lebih lama tergantung penyebabnya, misalnya:
Diare yang disebabkan oleh bakteri campylobacter dan salmonella biasa berlangsung
selama 2-7 hari.
Meski diare bisa sembuh dengan sendirinya, Anda dapat meringankan gejalanya dengan
mengikuti beberapa saran. Saran ini juga berlaku bagi penderita diare yang sedang hamil atau
menyusui.
Meningkatkan konsumsi cairan
Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit/ion adalah salah satu kunci penting dalam
penanganan diare. Hal ini diperlukan untuk menghindari maupun menangani dehidrasi. Anda
atau anak Anda disarankan untuk minum beberapa teguk cairan sesering mungkin meski
mengalami gejala muntah. Sedikit cairan lebih baik daripada tidak sama sekali. Hindarilah jus
buah dan minuman bersoda karena dapat memperparah kondisi diare, terutama pada anak.
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, kulit pucat
atau berbintik, kondisi tubuh yang menurun drastis, kaki dan tangan yang terasa dingin, serta
rewel dan lekas mengantuk, Anda disarankan untuk segera memeriksakan dirinya ke dokter.
Faktor-faktor di bawah ini membuat seorang anak lebih berisiko mengalami dehidrasi:
Berumur kurang dari satu tahun, terutama jika berumur di bawah enam bulan.
Berumur kurang dari dua tahun dengan berat badan di bawah rata-rata saat lahir.
Tetap berikan bayi Anda susu atau makan secara normal meski mereka mengalami diare.
Ketika menyusui, Anda sendiri harus terus meningkatkan asupan cairan sendiri agar
persediaan ASI selalu terjaga.
Pencegahan Diare
Pada dasarnya, pencegahan diare tergantung kepada kedisiplinan seseorang dalam menjaga
kebersihan makanan dan minuman. Perhatian khusus diperlukan dalam mengelola makanan
dan minuman dari cara memasak sampai pada proses penyimpanan. Dengan demikian,
seseorang dapat terhindar dari berkembangnya mikoorganisme, seperti bakteri yang dapat
menyebabkan diare. Kesimpulannya, makin tinggi standar kebersihan Anda, maka makin
kecil risiko Anda terkena diare.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat seperti sebelum makan, setelah
memegang daging mentah, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain dengan
binatang piaraan.
Jagalah kebersihan kuku Anda terutama jika memiliki kuku yang panjang.
Untuk mencegah penyebaran diare kepada orang-orang di sekitarnya, Anda bisa melakukan
hal-hal berikut:
Jangan beraktivitas dahulu sampai setidaknya dua hari setelah diare yang terakhir.
Jika tinggal satu rumah, pastikan Anda menghindari penggunaan handuk atau
peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lain di rumah.
Hindari penggunaan kolam renang selama dua minggu setelah diare yang terakhir,
jika penyebab diare berasal dari parasit cryptosporidium.
Masih banyak yang belum menyadari bagaimana diare bisa berakibat fatal, terutama
bagi anak-anak di Indonesia. Kebersihan diri dan makanan perlu diperhatikan demi
mencegah terkena diare.
Obat diare yg dijual di apotik memang ada banyak sekali, tapi sebelum anda membahas
mengenai obat diare, terlebih dulu anda mengetahui mengenai penyakit diare. Penyakit diare
bisa terjadi sebab adanya gangguan di pencernaan perut. Diare sendiri mempunyai beberapa
tingkatan, yaitu jika penyakit diare yg kita derita kurang dari seminggu maka penyakit diare
yg kita derita masih di tahap yg belum parah, namun jika sudah berlangsung sampai
seminggu lebih bahkan sampai 2 minggu maka diare yg kita derita telah masuk di tahap akut.
Secara umum penyakit diare merupakan penyakit perut yg ditandai dengan tinja yg encer di
saat buang air besar dengan prekuensi yg lebih dari tiga kali dalam rentan waktu 24 jam
dibandingkan dengan biasanya. Faktor penyebab dari penyakit daire tersebut biasanya dapat
berasal dari makanan yg anda makan, atau dapat pula diakibatkan oleh bactery yg masuk ke
dalam sistem pencernaan bersamaan dengan makanan yg anda makan. supaya penyakit diare
yg diderita tak bertambah parah, anda dapat mekonsumsiobat diare yg dijual di apotik, seperti
dibawah ini.
1. Oralit
Oralit merupakan larutan yg didalamnya terkandung elektrolit, kalori, & asam basa.
meskipun termasuk obat yg murah meriah & sederhana tetapi oralit sungguh manjur
buat mengatasi segala macam gangguan yg ada di perut. Larutan oralit pula kerap
disebut dengan rehidrasi oral. Obat diare yg dijual di apotik tersebut memiliki
komposisi yg terdiri dari campuran kalium klorida, Natrium klorida, glukosa anhidrat
dan natrium bikarbonat.
2. Diatab
atau
new-diatab
Diatab merupakan nama merk dagang obat diare yg sungguh populer & didalamnya
memiliki kandungan attapulgit. Diatab atau attapulgit ialah jat magnesium aluminium
yg umum ditemui di tanah & bisa menyerap cairan dan racun di kotoran. Oleh sebab
itu, dengan mekonsumsi obat diae ini, maka konsistensi kotoran bakal menjadi padat
kembali & diare pula bakal berkurang. Attapulgit umum diberikan di pengidap diare
akut, diare kronik, dan diare traveler / diare yg biasanya dialami oleh para pelancong
yg terjadi sebab mengonsumsi makanan yg berbeda dari yg umum mereka konsumsi
di tempat tinggalnya.
3. Diapet
Diapet merupakan obat diare yg sedikit berbeda dari kebanyakan tipe obat diare
lainnya. Diapet sesungguhnya termasuk dalam kategori obat tradisional, tapi berada
satu tingkat di atas jamu. Diapet memiliki kandungan ekstrak daun jambu biji dan
rimpang kunyit, yg menurut penelitian, mempunyai khasiat antibactery dan bisa
menghambat
pengeluaran
peses.
Neo Kaolana suspensi. Neo Kaolana suspensi memiliki kandungan kaolin & pektin yg
bekerja sebagai penyerap racun, bactery & jat-jat lainnya yg ada di saluran
pencernaan, selain itu obat diare yg dijual di apotik tersebut pula bisa meningkatkan
kepadatan peses.
4. Norit
Norit merupakan karbon yg berasal dari tumbuh-tumbuhan, oleh sebab itu
penanganan dengan menggunakan norit dalam jumlah banyak tak bakal berbahaya,
bahkan bisa dipakai buat anak-anak. Norit mempunyai daya serap yg sungguh
sungguh kuat, sehingga baik buat bisa menghilangkan gangguan yg ada di dalam
perut dan keracunan makanan. Mekanisme kerja dari obat diare yg dijual di apotikini
ialah dengan menyerap toksin ataupun produk bactery yg ada di saluran pencernaan.
5. Oralit buatan
sendiri
Oralit sebenarnya bukan obat diare, tapi tersebut sungguh baik dikonsumsi oleh
pengidap diare sebagai pengganti cairan tubuh yg hilang. Adapun tips membuat oralit
buat mengatasi diare atau menceret cukup gampang. Caranya yaitu siapkan 200 ml
atau segelas seukuran belimbing air matang ditambah dengan 2 sendok teh gula pasir
& 1/2 sendok teh garam halus. Aduk sampai gula & garam larut. Selanjutnya
dikonsumsikan di pengidap diare.
6. Akar
Bunga
Teratai
Obat
Diare
Selain dengan oralit, diare pula dapat diatasi dengan akar bunga teratai. Adapun tips
penanganannya yaitu: Sediakan 50 gram rimpang teratai & 10 gram jahe. Lalu dicuci
bersih kemudian diparut & diambil airnya. Konsumsi obat ini tiga kali sehari setiap
pagi, siang & sore.
7. Beras
Ketan
buat
Obati
Diare
Siapkan 100 gram beras ketan & 1 jari kunyit. Beras ketan disangrai (digoreng tanpa
minyak) hingga halus. Lalu tumbuk bersama dengan kunyit. Selanjutnya kita dapat
menyeduh obat ini dengan air panas. Ambil satu sendok konsumsi buat sekali seduh &
dapat dikonsumsi 3 kali sehari.
8. Menggunakan
ambu
Biji
Jambu biji & daun jambu biji telah sungguh manjur sebagai obat mencret yg alami.
Telah banyak orang yg memakai tips tersebut & telah dibuktikan dapat mengatasi
penyakit diare atau mencret. Caranya kita dapat langsung mengonsumsi secara
langsung buah jambu biji. Selain itu kita pula dapat mengambil daun jambu biji yg
masih muda lalu ditumbuk & ditambah dengan sedikit garam. Obat alami mencret
tersebut bakal mengatasi penyakit mencret kita dengan cara alami & menghilangkan
rasa nyeri perut. kita pula bisa mengunyah langsung daun jambu biji yg bagian pucuk
& masih muda.
9. Menggunakan
Kunyit
Kunyit pula bisa dijadikan obat mencret yg alami. Kunyit terkenall bisa mengatasi
berbagai macam penyakit. Caranya sungguh gampang buat membuat obat alami ini.
Ambil kunyit sebesar jari, kapur sirih satu sendok teh, & satu gelas air putih.
Bersihkan kunyit & cuci hingga bersih. Lalu rebus kunyit dalam 1 gelas air hingga
tersisa 1/3 air dalam panci. Tambahkan kapur sirih aduk hingga rata. Sesudah dingin,
saring air ini. Lalu makan 3 kali dalam sehari. Konsumsi beberapa kali hingga diare
kita sembuh.
10. Menggunakan
Akar
Jeruk
Nipis
Akar jeruk nipis mungkin dianggap sebagian orang tak ada gunanya. Tetapi ternyata
akar jeruk nipis bisa berguna sebagai obat mencret yg alami. Ambil 8 akar jeruk nipis
bersihkan & cuci hingga bersih. Rebus akar jeruk nipis dalam 12 gelas air putih
hingga tersisa 8 gelas air rebusan akar jeruk nipis. Sesudah rebusan akar jeruk nipis
dingin, saring akar jeruk nipis. Lalu konsumsilah dua kali sehari yaitu di pagi & sore
hari. Konsumsi secara rutin hingga penyakit diare kita sembuh.
11. Menggunakan
Air
Kelapa
Air kelapa pula bisa dijadikan obat mencret yg alami. Air kelapa memiliki kandungan
elektrolit yg bisa membantu menggantikan cairan tubuh & pula bisa membunuh
bactery faktor penyebab diare. Caranya kita cukup konsumsi air kelapa murni tanpa
gula, es atau sirup. Konsumsi secara rutin hingga mencret kita sembuh.
12. Ramuan
dari
campuran
bahan
1
Sediakan Pupus daun jambu klutuk (Psidium guajava) 3 pupus, Garam secukupnya,
Air matang 2 sendok makan. Cara membuatnya Cuci hingga bersih pupus daun jambu
klutuk, kemudian tumbuk, tambahkan garam secukupnya & dua sendok konsumsi air
matang. Konsumsi obat herbal diare tersebut setiap habis mencret sebanyak satu
sendok makan.
13. Ramuan
dari
campuran
bahan
2
Sediakan Buah sawo muda diparut 1 buah, Garam secukupnya, Air matang
secukupnya, Cara membuatnya Campur semua bahan, saring. . Konsumsi obat obat
mencret, lakukan beberapa kali hingga diare mampat.
14. Ramuan
dari
campuran
bahan
3
Sediakan Beras dihanguskan, ditumbuk 3 sendok, Garam secukupnya, Air matang
secukupnya. Cara membuatnya Campur semua bahan, saring. Konsumsi obat obat
nyeri diare tersebut hingga mencret sembuh.
15. Ramuan
dari
campuran
bahan
4
Sediakan Buah pisang klutuk muda 1 buah, Asam secukupnya, Air matang
secukupnya. Cara membuatnya Campur semua bahan, saring.. Konsumsi obat nyeri
diare tersebut hingga mampat.
16. Ramuan
dari
campuran
bahan
5
Sediakan Buah sirsak, buang bijinya 1 buah, Su5u kental manis Secukupnya, Air
matang 1 gelas. Cara membuatnya Ambil buah sirsak, kemudian peras buat diambil
airnya. Tambahkan satu gelas air matang & su5u kental manis secukupnya. Konsumsi
obat mencret sehari dua kali. Lakukan hingga diare sembuh.
Diare yg terus menerus jika tak segera diatasii dapat berbahaya & bahkan menyebabkan
pasien meninggal sebab kekurangan cairan dalam tubuhnya atau dehidrasi dampak dari diare.
Penyakit Diare kerapkali diakibatkan oleh asupan makanan yg tak sesuai dengan perut kita,
seperti makanan terlalu pedas, & bisa juga diakibatkan makanan memiliki kandungan bibit
penyakit. Saat diare tiba-tiba menyerang kita, tentunya sungguhlah mengganggu aktivitas
sehari-hari, perut terasa melilit & berkali-kali mesti bolak-balik ke toilet buat buang air
besar. untuk itu atasi segera dengan cara yang kamis ajikan. semoga bermanfaat
obat keputihan