Karena cairan usus kaya akan air, natrium, kalium dan bikarbonat, diare
dapat menimbulkan kehilangan elektrolit dan dehidrasi ringan sampai berat.
Berkurangnya bikarbonat menyebabkan klien berada dalam risiko timbulnya
asidosis metabolik. Klien yang menderita diare harus menjauhi makanan yang
banyak mengandung lemak dan produk-produk dari susu. Diare dapat timbul
sangan cepat dan dapat membahayakan jiwa kepada anak-anak dan orang tua,
yang mungkin tidak mampu mengkompensasikan kehilangan cairan dan elektrolit.
1. Amerol
Indikasi : Diare akut dan kronik
Kontradiksi : Bayi
2. COLIDIUM
Indikasi : Diare akut dan kronik
Kontradiksi : Tidak digunakan untuk bayi
3. DIASEC
Indikasi : Diare akut nonspesifik, diare kronis sehubungan
radang usus
Kontradiksi : Anak dibawah 12 tahun
4. DIASTON
Indikasi : Diare akut yang tidak diketahui penyebabnya dan
diare kronik
Kontradiksi : Kolitis akut. keadaan dimana keadaan konstipasi
harus dihindari. hipersensitifitas anak < 12 tahun.
5. GRADILEX
Indikasi : Diare nonspesifik akut dan kronik
Kontradiksi : Anak < 12 tahun, wanita hamil dan menyusui,
kolitis akut, konstipasi.
6. HUFADIAR
Indikasi : Diare spesifik, gastroenteritis yang disebebkan
Salmonella, Shigella, staphylococcus aureus, Sreptococcus
sp,Escherichia coli, Entamoebahistolitica, dan Giardia intestinalis.
Kontraindikasi : Jangan di berikan pada bayi < 1 bulan.
7. HUFAFURAL
Indikasi : Diare karna E.Coli, Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa & kolopatis spesifik.
Kontradiksi :Kerusakan fungsi ginjal dan hati, hipertiroid,
intoleransi yodium, hipersensitif, bayi prematur, bayi baru lahir
yang berusia 0 < 1 bulan
8. IMODIUM
Indikasi : Diare akut dan kronik
Kontraindikasi : Inhibisi persitaltik, gang, fungsi hati, anak di
bawah < 2 tahun
9. IMOLEX
Indikasi : Diare akut nonspesifik dan diare kronik
Kontraindikasi : Penderita hipersensitif, anak < 12 tahun, kolitis
akut dan pada keadaan dimana konstipasi harus dihindari.
10. INAMIT
Indikasi : Terapi simpomatik untuk diare nonpesifik akut dan
kronik
Kontraindikasi : Kondisi dimana konstipasi harus dihindari
11. LICOPEC
Indikasi : Pengobatan simptomatik pada diare yang tidak
diketahui penyebabnya
Kontraindikasi : Penderita dimana kontipasi harus dihindari,
hipersensitif dan penderita obstruksi usus.
12. Lodia
Indikasi : Untuk mengatasi diare akut
Kontradiksi : Kasus dimana konstipasi hrs dihindari. Kolitis
akut. Bayi. Hamil, laktasi.
13. Biodiar
Indikasi : Pengobatan simtomatik (hanya menghilangkan
gejala penyakit, tidak menyembuhkan/menghilangkan penyebab
penyakit) diare non spesifik.
Kontrindikasi : Lest stenosis pada GI. Demam tinggi.
14. NEO ENTROSTOP
Indikasi : Untuk pengobatan simpomatis pada diare
nonspesifik
Kontradiksi : Konstipasi
15. MECODIAR
Indikasi : Diare non spesifik.
Kontraindikasi : Diare akut yang berkaitan dengan bakteri yang
masuk melalui mukosa usus atau kolitis pseudomembranosa yang
berkaitan dengan penggunaan antibiotik spektrum luas, bayi.
Farmakokinetik
Farmakodinamik
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. INTERVENSI KEPERAWATAN
Pantau tanda-tanda vital. Laporkan jika terjadi takikardia atau
tekanan darah sistolik turun sebanyak 10-15 mmHg. Periksa
pernapasan. Obat-obat opiat dan opiat releted dapat menyebabkan
depresi SSP.
Pantau kekerapan buang air besar dan bunyi usus.
Beritahukan dokter jika terjadi hipoaktivasi usus, jika klien
memakai difenoksilat atau loperamid.
Periksa adanya tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi akibat diare
yang terus terjadi. Penggantian cairan mungkin diperlukan. Jika
diare berkepanjangan, periksa elektrolit serum.
Berikan obat-obat antidiare dengan hati-hati pada klien penderita,
glaukoma, penyakit hepar, kolitis ulserativa, dan selama
kehamilan.
Kenali bahwa tintur opinium jauh lebih kuat daripada tintur
opinium yang mengandung kamfor ( Paregorik). Obat-obat ini
tidak sama. Label-label obat harus dibaca beberapa kali untuk
menghindar terjadinya kesalahan. Jika paregorik dicampur dengan
air larutannya akan tampak seperti susu encer.
Kenali bahwa antidiare mungkin perlu dihentikan jika diare terus
berlanjut setelah 48 jam atau jika terjadi nyeri abdomen akut.
2. HEALTH EDUCATION
Beritahu klien untuk tidak memakai sedatif, tranquiliser, atau
narkotik lain jika memakai antidiare opiat atau opiat-releted. Dapat
terjadi depresi SSP (dispnea).
Nasihatkan klien untuk tidak makan gorengan atau produk susu
samapai diare telah brhenti. Anjurkan klien untuk minum cairan
jernih.
Beritahu klien untuk memakai preparat kaolin-pektin sesuai
dengan petunjuk pada label obat (biasanya setelah setiap kali
buang air cair).
Nasihatkan klien bahwa konstipasi dapat terjadi pada pemakaian
antidiare yang berlebihan.
Berikan penyuluhan secara menyeluruh kepada pasien, tentang
nama dan dosis obat, pemberian obat yang tepat, tindakan untuk
mengurangi efek merugikan, tanda bahaya masalah, pentingnya
pemantauan dan evaluasi secara periodik, untuk meningkatkan
pengetahuan pasien mengenai terapi obat dan kepatuhan dalam
menjalani program pengobatan.