Anda di halaman 1dari 7

DIARE

DOSEN PEMBIMBING :

Arfayani Isna, S.Farm

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Naziratul aini

Dilla uznia

Raihan rz

Ananda bunayya fathiah

zahratul

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MEDIKA NURUL ISLAM

2021/2022
A. DEFINISI

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi


defeksi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir (Suraatmaja, 2005).
Diare merupakan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang
encer dan cair (Suriadi & Yuliana, 2006).

B. FAKTOR PENYEBAB
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi atau proses peradangan pada
usus yang secara langsung mempengaruhi sekresi enterosit dan fungsi absorbsi
akibat peningkatan kadar cyclic Adenosine Mono Phosphate (AMP) yaitu
vibrio cholere, toksin heat-labile dari Escherichia choli, tumor penghasil fase
aktif intestinal peptide. Penyebab lain diare juga disebabkan karena bakteri
parasit dan virus, keracunan makanan, efek obat-batan dan sebagainya
(Ngastiyah, 2005).
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:
a. Infeksi enteral Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak.
b. Infeksi bakteri: virbio, E.coli, salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dan sebagainya.
c. Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno
virus,Rotavirus, Astrovirus, dan sebagainya.
d. Infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,Strongyloides), Protozoa
(Entamoeba histolityca, Giardia Lamblia, Trichomonas hominis), Jamur
(Candida albicans). Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan
makanan di usus halus. Makanan yang tidak diserap usus akan menyerap air
dari dinding usus. Pada keadaan ini proses makanan di usus besar menjadi
sangat singkat serhingga air tidak sempat diserap. Hal ini yang menyebabkan
tinja beralih pada diare.

e. Infeksi parenteral Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaaan


seperti Otitis Media Akut (OMA), tonsillitis atau tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat
pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.

C. FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan seseorang mengidap diare
kronis yang disebabkan penyakit tertentu. meliputi:

 Kondisi imunitas tubuh rendah, seperti pada orang-orang dengan


penyakit autoimun, penyakit kekurangan antibodi Imunoglobulin, dan
AIDS. Jika daya tahan tubuh rendah, maka bakteri, virus, dan parasit
mudah menyerang, sedangkan tubuh sendiri tidak mampu memerangi
infeksi karena daya tahan tubuh yang rendah sehingga menyebabkan
diare kronis.
 Gangguan kesehatan mental, seperti panik, cemas, dan stress yang
merupakan faktor risiko untuk terjadinya Irritable Bowel Syndrome
(IBS) sehingga menyebabkan diare kronis
D. GEJALA
Gejala utama:
 Sering buang air besar dengan tekstur tinja yang encer
 Perut kembung
 Kram perut
 Rasa mulas
 Tidak mampu menahan buang air besar
 Mual dan muntah.

Gejala serius lain yang juga dapat terjadi antara lain:


 Tinja berlendir, berdarah, atau mengandung makanan utuh (belum
tercerna)
 Demam
 Sakit kepala
 Berat badan menurun

E. PENGOBATAN TERAPI
FARMAKOLOGI:
A). Obat pengubah konsisten tinja
1. golongan absorbensia
Mekanisme kerja: digunakan sebagai terapi simptomatik pada diare. Obat
golongan adsorben memiliki kemampuan mengikat dan menginaktivasi toksin
bakteri, mengabrobsi nutrien, toksin racun dan penyebab diare. Penggunaan
obat adsorbem harus dipisahkan dengan obat oral lainnya selama 2-3 jam
a. Polycarbophil
b. Attapulgite
c. Kaolin-pectin
B) Anti motilitas
a. Loperamide
b. Diphenoxylate HCI/Atropine sulfate

C. Obat anti sekretorik


a. Bismuth subsalisilat

D. Golongan antibiotik
a. Primadex co-trimoxazole

NON FARMAKOLOGI:
a. Hindari minuman dan makanan yang tidak bersih
b. Cuci tangan pakai sabun dan air bersih sebelum makan dan sesudah buang
air besar
c. Rebus air terlebih dahulu
d. Gunakan air bersih untuk memasak
e. Buang air besar di jamban

F. EFEK SAMPING OBAT


 Sulit tidur atau tidur terus menerus
 Mual dan muntah
 Merasa gugup
 Hilang nafsu makan
 Rasa lelah atau rasa lemas

G. INDIKASI OBAT DAN KONTRAINDIKASI


INDIKASI
 Indikasi obat policarbophil: pengobatan sembelit atau diare (DIH)
 Indikasi obat attapulgite : pengobatan simtomatik pada diare dan
kram (DIH)
 Indikasi obat loperamide : pengendalian dankelegaan simptomatik
pada diare akut atau kronis akut; pengurangan volume output ileostomy
 Indikasi obat diphenoxylate HCl/atropine sulfate: terapi anjunctive
dalam pengobatan diare
 Indikasi obat bismuth subsalisilat: pengobatan gangguan pencernaan
tanpa menyebabkan konstipasi, mual, kram perut; kontrol diare,
termasuk diare pengembara

KONTRAINDIKASI
 Kontraindikasi obat polycarbophil: hipersensitivitas; sakit prut; mual
atau muntah
 Kontraindikasi obat attapulgite : hipersentivitas terhadap attapulgite
atau komponen dalam formulasi (DIH)
 Kontraindikasi obat kaolin-pectin: jika digunakan pada bayi dan anak-
anak <3 tahun tanpa bimbingan dokter; jika digunakan selama >2 hari
atau saat demam tinggi; pasien dengan obstruksi usus atau radang usus
besar
 Kontraindikasi obat loperamide HCl: kolitis pseudomembran karena
penggunaan antibiotik; diare akut yang berhubungan dengan organisme
yang menembus dinding usus; kondisi di mana konstipasi harus
dihindari; diare berdarah; demam; kilitis ulserativa akut
 Kontraindikasi obat diphenoxylate HCl/Atropine sulfate: kterus
obstruktif; diare yang terkait dengan enterocolitis pseudomembran arau
bakteri penghasil enterotojsin; glukoma sudut sempit
 Kontraindikasi obat bismuth subsalisilat: terhadap penyakit virus
seperti cacar air atau influenza pada pasien <18 tahun

KESIMPULAN
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
defeksi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir (Suraatmaja, 2005).
Diare merupakan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang
encer dan cair (Suriadi & Yuliana, 2006).

DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/diare-kronis
https://www.slideshare.net/dianaary/makalah-diare-27563223
https://www.alodokter.com/diare/gejala
https://www.academia.edu/36712509/
MAKALAH_TENTANG_DIARE_pdf
https://www.alodokter.com/diare
https://www.academia.edu/35076598/Makalah_diare

Anda mungkin juga menyukai