Anda di halaman 1dari 4

DIARE

Penyakit diare adalah penyebab utama morbiditas dan kematian anak di


negara berkembang, dan penyebab penting kekurangan gizi.

A. DEFINISI

Diare ialah buang air besar dengan konsistensi lebih encer/cair dari
biasanya, ≥ 3 kali per hari, dapat/tidak disertai dengan lendir/darah yang
timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu.

B. EPIDEMIOLOGI

Termasuk penyakit yang berkaitan dengan saraf juga bisa menyebabkan


diare kronik.

C. FAKTOR RESIKO

1.Umur

2.Jenis kelamin

3.Musim

4.Status gizi

5.Lingkungan

D. PATOFISIOLOGI

Pada dasarnya diare terjadi oleh karena terdapat gangguan transport


terhadap air dan elektrolit di saluran cerna. Mekanisme gangguan tersebut
ada 5 kemungkinan sebagai berikut:

a. Diare osmotik
b. Diare sekretorik
c. Diare akibat gangguan absorbsi elektrolit
d. Diare akibat hipemotilitas (hiperperistaltik)
e. Diare eksudatif
E. ETIOLOG

Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :

1.Infeksi

2.faktor malabsorbsi

3. faktor makanan

4.faktor pisikologi

F. TANDA DAN GEJALA DIARE

Tanda dan gejala diare adalah sebagai berikut :

1. Balita biasanya rewel karena diare menyebabkan kekurangan cairan,


sehingga perlu diberi minum yang banyak.

2. Pada keadaan dehidrasi ringan-sedang, balita akan terlihat gelisah.

3. Diare ditandai disentriform yaitu tinja berlendir, cair dan kadang-kadang


berdarah.

4. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang ditandai dengan suhu
tubuh meningkat.

5. Nafsu makan menurun akibat diare harus diimbangi makan yang cukup
supaya kondisi tubuh membaik.

6. Biasanya akan muntah sebelum atau sesudah makan karena merupakan


gejala dari beberapa penyakit antara lain keracunan makanan, infeksi
appendiks, gula darah yang sangat rendah, dan lain-lain yang merupakan
faktor penyebab diare.

G .DIAGNOSIS

Diagnosa diare memerlukan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik


yang cermat. Termasuk penjelasan dari pasien mengenai lamanya diare,
gambaran BAB (konsistensi, warna, bau, ada tidaknya melena), frekuensi
gerakan dalam usus besar, gejala yang berkaitan, dan kelainan- kelainan
lainnya.

H. PENATALAKSANAAN

1. Pemberian cairan

2. Diatetik
3. Obat-obatan
 Obat anti sekresi
 Obat anti spasmolitik
 Obat antibiotik.
4. Obat antibiotik pada diare
 Antibiotik yang mempunyai kegiatan luas (broad spectrum) Antibiotik yang
dapat mematikan bakteri gram positif dan negative.
 Antibiotik yang mempunyai kegiatan sempit (narrow spectrum) Antibiotik
golongan ini hanya aktif terhadap beberapa jenis bakteri.

I. KOMPLIKASI

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

2. Renjatan hipovolemik

3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardki,


perubahan pada elektrokardiogram).

4. Hipoglikemia

5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena


kerusakan vili mukosa usus halus.

6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik

7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita


mengalami kelaparan.
8. Hiponatremi

9. Syok hipovolemik

10. Asidosis

J. PENCEGAHAN

Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah


penderita diare. Ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin
rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang
dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.

K. PROGNOSIS

Prognosis diare kronik ini sangat tergantung pada penyebabnya.


Prognosis adalah baik, pada penyakit endokrin. Pada penyebab obat-
obatan,tergantung pada kemampuan untuk menghindari pemakaian obat-obat
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai