KONSTIPASI
BLOK SISTEM GASTROINTESTINAL
Oleh :
Mustainna Rahman
7010020097
Kelas E
Tn.Agus berusia 65 tahun datang ke apotik dengan keluhan tidak bisa buang air besar selama
seminggu setelah 1 minggu Tn.Agus bisa dan mengalami nyeri saat defekasi. Tn Agus merasakan
nyeri dan penuh perjuangan dalam mengejan. Bentuk fesesnya keras dalam minggu ini sampai
sekarang. Sebagai farmasis apa rekomendasi anda? lakukan role play rekomendasi yang anda
berikan dengan cara PIO.
Etiologi konstipasi fungsional diperankan oleh beberapa faktor. Faktor gaya hidup adalah
faktor yang paling berperan pada kasus konstipasi fungsional yaitu kurang konsumsi
serat, kurang cairan, dan kebiasaan tidak langsung buang air besar saat adanya keinginan
untuk buang air. Olahraga fisik regular juga ditemukan dapat menurunkan risiko
konstipasi. Selain itu, ada studi yang melaporkan bahwa waktu transit kolon pada pasien
konstipasi fungsional lebih lama dibandingkan kontrol. Gangguan waktu transit ini
diduga diakibatkan adanya disfungsi otonom, perubahan morfologi pada pleksus
submukosa dan pleksus mienterikus, serta penurunan kadar neurotransmitter NO dan 5-
HT. [3]
Lacy Brian E, Mearin Fermín,Chanag Lin,Chey William D,Lembo Anthony J. "Bowel
Disorder." Gastroenterology (2016): 1393-1407.
Edukasi pasien dengan konstipasi adalah perubahan gaya hidup Pasien diminta
untuk meningkatkan konsumsi makanan berserat hingga 25 gram serat/hari dan
minum air yang cukup (sekitar 1,5-2,0 L/hari). Serat bisa didapatkan dari sayur-
sayuran dan buah-buahan.
Pada CIC (Chronic Idiopathic Constipation) serat yang disarankan adalah serat
yang larut dibandingkan serat tidak larut. Contoh makanan yang tinggi serat larut
adalah kubis, kedelai, alpukat, ubi jalar, brokoli, dan pir. [2,15]