Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PSL 5

KONSTIPASI
BLOK SISTEM GASTROINTESTINAL

Oleh :
Mustainna Rahman
7010020097
Kelas E

Munifah Wahyuddin, S.Farm., M.Sc., Apt

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
GOWA
2021
SKENARIO

Tn.Agus berusia 65 tahun datang ke apotik dengan keluhan tidak bisa buang air besar selama
seminggu setelah 1 minggu Tn.Agus bisa dan mengalami nyeri saat defekasi. Tn Agus merasakan
nyeri dan penuh perjuangan dalam mengejan. Bentuk fesesnya keras dalam minggu ini sampai
sekarang. Sebagai farmasis apa rekomendasi anda? lakukan role play rekomendasi yang anda
berikan dengan cara PIO.

Tugas modul PSL 5

1. Jelaskan patofisiologi konstipasi


Jawab :
Konstipasi merupakan penyakit primer atau sekuder ( disebabkan karena penggunaan
obat- obatan tertentu , kebiasaan hidup ( lifestyle), atau karena penyakit ). Konstipasi
bukan merupakan penyakit terapi merupakan sebuah gejala dari penyakit.
Konstipasi sering disebabkan karena rendahnya diet makanan yang berserat ,
kurangnya asupan cairan , menurunnya aktifitas fisik , atau karena penggunaan obat-
obatan seperti obat golongan opiay , konstipasi kadang menjadi psicogenic sejak lahir
( wells et al., 2015 )

2. Jelaskan etiologi konstipasi


Jawab :

Etiologi konstipasi fungsional diperankan oleh beberapa faktor. Faktor gaya hidup adalah
faktor yang paling berperan pada kasus konstipasi fungsional yaitu kurang konsumsi
serat, kurang cairan, dan kebiasaan tidak langsung buang air besar saat adanya keinginan
untuk buang air. Olahraga fisik regular juga ditemukan dapat menurunkan risiko
konstipasi. Selain itu, ada studi yang melaporkan bahwa waktu transit kolon pada pasien
konstipasi fungsional lebih lama dibandingkan kontrol. Gangguan waktu transit ini
diduga diakibatkan adanya disfungsi otonom, perubahan morfologi pada pleksus
submukosa dan pleksus mienterikus, serta penurunan kadar neurotransmitter NO dan 5-
HT. [3]
Lacy Brian E, Mearin Fermín,Chanag Lin,Chey William D,Lembo Anthony J. "Bowel
Disorder." Gastroenterology (2016): 1393-1407.

3. Jelaskan manifestasi klinis konstipasi


Jawab :
a. Buang air besar kurang dari 2 kali per minggu
b. Feses keras , kecil- kecil atau kering
c. Sulit buang air besar/ defekasi ( di tandai dengan mengedan )
d. Perasaan tidak nyaman pada perut seperti kembung atau tidak tuntas pada saat buang
air besar ( feses seperti masih tertinggal di dalam jejenum
( wells et al,.2015 )

4. Jelaskan penatalaksanaan terapi konstipasi


Jawab :
Penatalaksanaan konstipasi adalah dengan terapi komprehensif untuk mengembalikan
fungsi defekasi yang fisiologis dan mempertimbangkan penyebab dari konstipasi. Pada
pasien konstipasi kronik yang tidak menunjukkan tanda bahaya, usia<40 tahun, tidak
ditemukan kelainan pada pemeriksaan colok dubur, dan diduga tidak ada konstipasi
sekunder, terapi empirik dapat dilakukan dengan rawat jalan yaitu terapi farmakologis dan
nonfarmakologis.
Institute, Health and Care Excellence National. "Lubriprostone for treating chrinic
idiopathic constipation." Nice Guidance (2018): 1-47.

5. Jelaskan algoritma terapi konstipasi


Jawab :

6. Jelaskan guideline terapi konstipasi


Jawab :
7. Jelaskan KIE yang diberikan pada pasien
Jawab :

 Edukasi pasien dengan konstipasi adalah perubahan gaya hidup Pasien diminta
untuk meningkatkan konsumsi makanan berserat hingga 25 gram serat/hari dan
minum air yang cukup (sekitar 1,5-2,0 L/hari). Serat bisa didapatkan dari sayur-
sayuran dan buah-buahan.
 Pada CIC (Chronic Idiopathic Constipation) serat yang disarankan adalah serat
yang larut dibandingkan serat tidak larut. Contoh makanan yang tinggi serat larut
adalah kubis, kedelai, alpukat, ubi jalar, brokoli, dan pir. [2,15]

( 22. D Basson Marc. "Constipation." Medscape (2018) )

Anda mungkin juga menyukai