Anda di halaman 1dari 9

SOAP PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI IV

PRAKTIKUM IV : HEPATITIS

OLEH:
Kelompok 3
Hadya Aswamadanti 171200253
Ni Kadek Ayu Surya Adnyani 171200254
Ni Kadek Wiwin Natali 171200255
Ni Ketut Widhiastari 171200256
Ni Komang Anita Saraswati Dewi Dana 171200257
Ni Luh Anis Siantari 171200258
Ni Luh Putu Ayu Suciptawati 171200259
Ni Luh Putu Manik Candra Dewi 171200260

A2D Farmasi Klinis

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2020
KHASUS :

Pasien dengan jenis kelamin laki laki, dengan Usia 75 tahun dengan diagnosis
DM+HT+post CVA +Hepatitis C, BB 78 kg. HCV RNA kuantitatif 1.8x 107. Pasien
mendapatkan terapi pegylated interferon + ribavirin sekali seminggu. Selain itu
menggunakan lantus dan exforge. Pegylated interferon mulai dosis 80 mcg sc, setelah
pemberian 3 kali penderita berdebar debar, dicek lab Hb 7.0SI 97 TIBC 545, hapusan
darah tepi anemia hipokrom mikrositer. Tekanan darah dan suhu normal. Oleh dokter
yang merawat pegintron dikurangi 50 mcg sekali seminggu, ribavirin diganti dengan
ledipasvir. stop, diberikan sulfas ferrosus dan erythropoietin, diberikan selang seling.
Pasien memperoleh terapi Rosuvastatin 20mg 1x sehari. Sebagai seorang Pharmasis,
Analisalah kasus berikut.
Alergi obat: Tidak ada

Pemeriksaan Lab Tgl 01/12/2020


HCV RNA 1.8x 107
HB 7.0 g/dl
SI 97 µg/dl
TIBC 545
H BA1C 8 ,5%
G DS 2 50 mg/dl
L DL 1 10 mg/dl
K olesterol total 2 05 mg/dl
H DL 6 0 mg/dl
T rigliserida 1 69 m/dl
B UN 1 5 mg/dl
C reatinin 0 .7 mg/dl
G enotipe T ipe I
S GOT 5 0
S GPT 5 5

V ital Sign T gl 29/11/2020 T gl 30/11/2020 T gl 01/12/2020


H R 7 0 7 8 7 5
R R 2 0 2 0 2 0
T D 1 30/80 1 25/80 1 15/85
S uhu 3 6 3 6 3 6

N ama Obat D osis R iwayat pengobatan K epatuhan minum obat


L antus 1 2 u @24jam S ejak 20 tahun R utin
E xforge 5 mg/80mg @24 jam S ejak 10 tahun R utin
R osuvastatin 2 0mg @ 24jam
E rythropoietin 2 000iu @48 jam
S ulfas ferrosus 2 00mg @ 48jam
P eg-INF 8 0mcg @ 1 minggu 3 minggu lalu R utin
PM SUBJEKTIF OBJEKTIF TERAPI FIR DRP
DM - HBA1C 8,5% Lantus Berapakah dosis P1.2 Efek Obat Tidak Optimal
lantus yang C3.2. Dosis Obat Terlalu
diberikan ? (Untuk Tinggi
menentukan terapi) EBM:
Jawaban: Dosis
Dosis lantus untuk dewasa
Lantus yang
adalah 0,2 unit/kg atau
diberikan 12 U
ditingkatkan hingga 10
setiap 24 jam
unit/hari (Aberg, J.A., Alvares,
W., Armstrong, L., et al. 2007)

Menurut journal Hepatitis C


Virus Induced Insulin
Resistance Impairs Response to
Anti Viral Therapy, Lantus
merupakan golongan
antidiabetik yang merupakan
first line terapi dalam
mengatasi IR dengan
menurunkan level serum
insulin dan terapi efektif dalam
mengurangi glukosa plasma
dalam mencegah komplikasi
DM terkait dengan resiko
penyakit kardiovaskular,
perkembangan HCC pada
pasien dengan infeksi hepatitis
C (Zayadi, 2012).
Penelitian meta analisis, selama
6 bulan pada 698 pasien
Diabetes Mellitus yang gagal
pada penggunaan terapi
insulin premixed lalu diberikan
terapi lantus (glargine) dengan
dosis 10 u per hari. Hasil dari
penelitian ini dalah regimen
bolus basal dengan glargine
secara signifikan mengurangi
HbA1c (Mean Difference, MD
= 2.27, CI [1.76, 2.78]),
glukosa puasa (MD = 5.15, CI
[4.86, 5.44]) dan 2 jam
konsentrasi glukosa
postprandial (MD = 6.94 , CI
[6.53, 7.34]) (Glulovic et al,
2016).
Berdasarkan EBM diatas maka
plan pada khsus ini adalah
terapi lantus dilanjutkan namun
diturunkan dosisnya menjadi
10 u per 24 jam.
Hipertensi - Tekanan darah terakhir Exforge: 1.berapa tekanan darah M3.2 Obat tidak dipelukan
pasien yaitu Tgl amlo+valsartan pasien terakhir ? (Agar P7.2 Pasien menggunakan obat
01/12/2020 115/85 (5/160) memberikan terapi yang tidakdiperlukan
mmHg (normal ) yang tepat) I3.5 Obat dihentikan
Jawaban :
- Tgl Jadi penggunaan obat
29/11/2020 : dihentikan karena dalam kasus
tekanan darah pasien telah
130/80 mmhg normal.
- Tgl
30/11/2020 :
125/80 mmHg
- Tgl
01/12/2020 :
115/85 mmHg
Hepatitis C - Genotype 1 - Pegylated Apakah genotype dari M1.2 Efek obat tidak optimal
- HCV RNA interferon HCV yang menginfeksi
kuantitatif 1,8 x - Ribavirin pasien ? P3.1 Dosis obat terlalu rendah
10^7
(Untuk menentukan I3.2 Mengubah dosis obat
terapi yang tepat bagi
Pada kasus ini penggunaan
pasien)
kombinasi Pegylated interferon
Jawaban : genotype 1
dan Ribaviririn dapat
dilanjutkan. Penggunaan
Pegylated interferon dan
Ribavirin menunjukkan terapi
yang lebih baik dibandingkan
dengan kombinasi standar atau
monoterapi, hal ini dilihat dari
sebanyak 42-45% pasien
dengan infeksi genotipe 1 dapat
mencapai SVR (Modi & Liang,
2008). Pada kasus penggunaan
Pegylated interferon dengan
dosis 80 mcg s.c/minggu
dimana berdasarkan literatur
dosis yang disarankan adalah
180 mg 1 kali / minggu
(MIMS,2020)
Untuk penggunaan ribavirin
menurut Pionas BPOM RI pada
bab 5.4.3 virus hepatitis dosis
yang di sarankan untuk terapi
kombinasi ribavirin untuk 18
tahun ke atas dengan berat
badan , 75 kg = 1000 mg per
hari dan untuk ≥ 75 kg = 1.200
mg perhari. Karena pasien
memiliki berat badan 78 kg
maka dosis yang di berikan
adalah 1200 mg/ hari
Anemia sulfas ferosus dan Erythropoietin (tidak ada DRP)
erythropoietin Sulfas ferosus:
M1.2. efek obat tidak optimal

Kombinasi interferon tipe I


(IFN) dengan ribavirin (RBV)
adalah pengobatan pilihan saat
ini untuk hepatitis C kronis
(CHC). Konsentrasi
eritropoietin meningkat secara
signifikan dalam menanggapi
anemia yang disebabkan oleh
ribavirin. Respon eritropoietin
fisiologis terhadap ribavirin-
anemia yang diinduksi cukup
memadai pada HCV-positif
subjek seperti pada subjek
anemia tanpa penyakit hati.
Dosis eritropoietin eksogen
yang dianjurkan tiga kali lebih
besar dari yang endogen
meningkatkan eritropoietin.

Anda mungkin juga menyukai