PERCOBAAN III
OLEH :
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : DARTO
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sisa dari proses pencernaan yang tidak dapat diabsorbsi melalui mekanisme yang
dikenal sebagai ekskresi. Dua jalur ekskresi yang utama dari tubuh melalui ginjal
dan melalui anus. Produk yang keluar melalui ginjal disebut urine dan prosesnya
dikenal sebagai urinasi sedangkan produk yang dikeluarkan melalui anus dikenal
sebagai feses dan prosesnya dikenal sebagai defakasi. Proses defakasi dan urinasi
adalah proses yang normal terjadi pada tubuh kita, namun dalam beberapa
keadaan proses tersebut menjadi suatu masalah tersendiri bagi manusia, apakah
karena proses tersebut tidak terjadi, kurang terjadi atau karena terlalu sering
terjadi. Proses defakasi atau buang air besar yang terlalu sering melewati
kebiasaan dan disertai dengan bentuk feses yang encer dikenal sebagai penyakit
diare. Penyakit ini bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat
B. Rumusan masalah
C.Tujuan penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ringkas
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antidiare adalah daun
yaitu tanin dan flavanoid. Tanin berkhasiat adstringens dengan cara menciutkan
selaput lendir usus dan mengecilkan pori sehingga akan menghambat sekresi
normal dengan konsistensi feases yang encer . Dehidrasi akibat diare merupakan
merupakan salah satu penyebab kematian penting pada anak-anak . Penyakit diare
satunya Indonesia. Dasar pengobatan diarea dalah pemberian cairan, dietetik, dan
cairan, dietetik, dan obat-obatan termasuk obat tradisional [3]. salah satu tanaman
yang berkhasiat sebagai obata dalah sawo manila (Manilkara zapota L.)( Abdul
Rahman,dkk,2018).
Diare adalah suatu gejala klinis dari gangguan pencernaan (usus) yang
menjadi lembek atau cair. Penggunaan obat tradisional pada masyarakat pada
penyajian yang kurang praktis, bentuk sediaan yang kurang stabil dan takaran
dosis yang tidak tepat. Salah satu usaha untuk mengatasi hal tersebut perlu
dikembangkan produk yang lebih baik dan disukai, yaitu dengan membuatnya
kali dalam sehari) dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau encer,
merupakan penyakit endemis dan penyakit potensial kejadian luar biasa yang
dengan intensitas buang air besar secara berlebihan (lebih dari 3 kali dalam kurun
waktu satu hari). Penanganan cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi penyakit
diare karena apabila terlambat maka akan dapat menyebabkan kekurangan cairan
yang dapat menyebabkan kematian. Dalam negara berkembang penyakit diare ada
balita menjadi penyebab kedua angka sakit dan kematian. Penyakit diare di
Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang sangat menarik untuk dikaji dan
(Debby Daviani,dkk.2019)
B. Urayan Bahan
encer.
Kegunaan : spasmolitikum
Dosis : 200mg/600mg
C.Urayan Sampel
Phlium : chordata
Class : mamalia
Ordo : rodentia
Family : muridae
Genus : mus
Pubertas : 35 hari
: a : k62
: d : bb
Lama hidup : 2-3 tahun
kerajaan hewan animalia . hewan ini ditandai dengan ciri sebagai berikut : jinak
takut cahaya ,aktif pada malam hari ,mudah berkembang biak ,siklus hidup yang
pendek dan tergolong poliestrus . mencit mus musculus merupakan hewan yang
METODE KERJA
1.Alat
2. Bahan
B.Cara kerja
kelompok III diberi suspensi papverin HCL dan kelompok IV diberi new
ricini 0,2 /gr BB mencit, yang diberikan secara oral. Mencit kemudian diamati
dan durasi diare.konsistensi feses dinilai berdasarakan skoring (0= tidak terjadi
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan
10 20 30
Kontrol negatif
Papaverin HCL - - 1x
Loperamid 2x 3x 1x
HCL
New diatabs 2x 1x -
10 20 30
Kontrol negatif
Papaverin HCL - - 1x
Loperamid 1x 2x 2x
HCL
New diatabs 1x 1x -
B. Pembahasan
Diare berasal dari bahasa yunani dan latin; dia artinya melewati dan
rheein yang berarti mengalir atau berlari, beberapa obat dapat digunakan
Beberapa obat ini juga dapat mengikat toksin bakteri dan garam
Bismut.
obat lain.
ataupun sisa dari proses pencernaan yang tidak dapat diabsorbsi melalui
mekanisme yang dikenal sebagai ekskresi. Dua jalur ekskresi yang utama
dari tubuh melalui ginjal dan melalui anus. Produk yang keluar melalui
ginjal disebut urine dan prosesnya dikenal sebagai urinasi sedangkan produk
yang dikeluarkan melalui anus dikenal sebagai feses dan prosesnya dikenal
sebagai defakasi. Proses defakasi dan urinasi adalah proses yang normal
terjadi pada tubuh kita, namun dalam beberapa keadaan proses tersebut
tersebut tidak terjadi, kurang terjadi atau karena terlalu sering terjadi. Proses
defakasi atau buang air besar yang terlalu sering melewati kebiasaan dan
disertai dengan bentuk feses yang encer dikenal sebagai penyakit diare.
Penyakit ini bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat
pada menit ke-10 sebanyak (2x),menit ke-20 sebanyak ( 1x) dan pada menit
pada menit ke-10 ( 1x),pada menit ke-20 ( 2x) dan pada menit ke-30
menit ke-10 ( 1x)pada menit -20 (1x)sedangkan pada menit ke-30 tidak ada.
Alasan penggunaan minyak jarak atau oleum racini yaitu agar
hewan uji mengalami diare dan diamati onset defakasi, perubahan jumlah
pencahar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
ditarik kesimpulan bahwa pada hewan uji mencit ( mus musculus) pada
terjadi setelah menit ke-30 sebanyak (1x) ,pada pemberian loperamid HCL
konsistensi feses menic pada menit ke-10 ( 1x),pada menit ke-20 ( 2x) dan
feses mencit pada menit ke-10 ( 1x)pada menit -20 (1x)sedangkan pada
B. Saran
OLEUM RICINI
(Rattus norvegicus).
PERHITUNGAN
Konversi
= 40 mg x 0,0026 = 0,104
mg
= 0,156 mg
100 ml
= 0,156 %
Berat 1 tablet = 40 mg
= 0,78 mg
=2 mg x 0,0026
=0,0052 mg
20 g
=0,0070
1 ml
=o,7 mg
2 mg
=70 mg
BB mencit 26,95 g
=0,269 ml
3. Perhitungan dosis pemberian new diatabs
=600 mg x 0,0026
=1,56 mg
=2,081 mg
1 ml
=208,1 mg
600 mg
=270,53 mg
BB mencit: 26,6 g
=0,266 g ml
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
2.pemberian loperamide
3.pemberian papaverin