Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STEMI DIRUANG ICCU RSUD

CHASBULLAH ABDUL MAJID KOTA BEKASI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tahap Stase Keperawatan Kegawatandarurat dan Kritis

Koordinator :
Ns. Puji Astuti, M. Kep., Sp. Kep. MB

Dosen Pembimbing :

Ns. Achmad Fauji, M.Kep., Sp. Kep. MB

OLEH :

Gina Sonia
0432950922018

JURUSAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS BANI SALEH
TAHUN 2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT

Nama Mahasiswa : GINA SONIA


Semester/Tingkat :2
Tempat Praktek : RSUD KOTA BEKASI/RUANG ICCU
Tanggal Pengkajian : 29-05-2023
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama inisial klien : Tn. D
2. Umur : 62 Tahun
3. Alamat : Cakung
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Agama : Islam
6. Tanggal masuk RS : 25 Mei 2023
7. Nomor Rekam Medis : 18349557
8. Diagnosa Medis ; STEMI
B. PENGKAJIAN UMUM
1. Keluhan utama klien masuk ICU:

Pasien datang ke IGD RSUD kota bekasi pada 25 Mei 2023 pada pukul 12.00 WIB dengan
keluhan nyeri dada secara berulang, sesak napas berlangsung selama < 20 menit dan pasien
dipindahkan keruangan iccu pada pukul 20.00 wib

2. Riwayat Penyakit Sekarang (yi sejak klien mengeluhkan gejala pertama ketika di rumah
sampai klien dibawa ke Rumah Sakit karena keluhan tersebut tidak berkurang/malah
bertambah parah):
Keluhan nyeri dan sesak nafas saat dibawa ke rs sampai dipindahkan ruangan iccu nyeri
tidak terlalu sering muncul atau perlahan berkurang setelah obat-obatan diberikan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:


a. Apakah klien pernah dirawat di Rumah Sakit : Ya/tidak. Jika ya, dengan
diagnose medis apa - dan berapa hari dirawat -
4. Riwayat Sosial:
a. Apakah klien merokok : Iya
b. Apakah klien mengkonsumsi analgetik : tidak
5. Riwayat Penyakit Keluarga:

Yang memiliki riwayat jantung sama


dengan pasien ayah dari pasien dan yang
memiliki riwayat diabetes melitus dari
ibu pasien

: Perempuan : Tinggal serumah


: Laki- Laki : Pasien
: meninggal

C. PENGKAJIAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI


1. Status Nutrisi (Meliputi perbandingan antara intake sebelum dan sesudah sakit) :

Nutrisi pasien sebelum sakit makan 1 piring nasi dengan lauknya sering masak
ayam,tempe,tahu,ikan dan sayuran dan nutrisi pasien setelah sakit menghabiskan 3 sendok
nasi atau setara 66 gram dengan lauk tahu, ayam, sayuran dan buahan

2. Status Cairan dan elektrolit (Meliputi perbandingan antara intake sebelum dan
sesudah sakit) :
Intake sebelum sakit : air putih 500 ml
Intake sesudah sakit : cairan infus 500 ml dan air putih 1 liter
3. Eliminasi (Meliputi frekuensi BAK/BAB sebelum dan sesudah sakit, jelaskan
karakteristik BAB dan BAK tersebut, ada mual dan muntah tidak)

Bak Sebelum Sakit : 5 kali dengan warna bening sedikit kuning berbau amoniak
Bab Sebelum Sakit : 2 kali dengan testur padat
Bak Setelah Sakit : 3 kali dengan warna kuning pekat berbau amoniak
Bab Setelah Sakit : 1 kali dengan testur cair
4. Aktivitas & Istirahat (Meliputi jam tidur sebelum dan sesudah sakit, adakah
gangguan tidur):
Aktivitas sebelum sakit : mengerjakan kerjaan rumah
Istirahat siang hari 2 jam
Istirahat malam hari 8 jam
Aktivitas setelah sakit : menyapu rumah dan lebih banyak istirahat
Istirahat siang hari 3 jam
Istirahat malam hari 6 jam
5. Persepsi/Kognitif (Meliputi cara pandang klien tentang penyakitnya, apakah klien
memiliki pemahaman yang cukup terkait penyakit yang diderita) :

Pasien merasa lelah dengan penyakit yang diderita karena harus perawatan yang
lama karena harus rutin cek kesehatan kerumah sakit dan pasien tidak begitu
memahami penyakit diderita

6. Psikososial (Meliputi apakah klien merasa cemas/takut tentang keadaannya


sekarang):
pasien merasa cemas dengan penyakitnya
7. Manajremen Koping (Meliputi bagaimana cara klien mengatasi stressor saat sakit
sekarang, jika penyakit tidak dapat disembuhkan atau bertambah parah maka apa
tindakan klien):
Pasien lebih mengantur pola makan dan istirahat dan mengurangi pikiran yang
membuat pasien stress dan membatasi aktivitas, melakukan aktivitas yang ringan

8. Keamanan (Meliputi apakah klien menggunakan alat bantu jalan, apakah pengaman
di samping tempat tidur berfungsi dengan baik, apakah tersedia selimut untuk
mengatasi cuaca dingin) :

Pasien tidak menggunakan alat bantu jalan dan pengaman tempat tidur sisi kanan dan kiri
berfungsi dengan baik dan tersedia selimut untuk menjaga pasien tetap hangat
D. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
1. AIRWAY
 Bebas : YA
 Sumbatan (benda asing,sputum,darah,lendir) : tidak
 Kejang : tidak

2. BREATHING
 Spontan : Ya/tidak
 Takipnea (Nafas cepat) : Ya/tidak
 Wheezing (mengi) : Ya/tidak
 Apnea(henti nafas sementara) : Ya/tidak
 Dispnea (susah nafas) : Ya/tidak
 Lain-lain......................................................

3. CIRCULATION
 Nadi : kuat/lemah/teratur/tidak teratur
 Kulit : normal/pucat/sianosis/edema
 Perdarahan : ya/tidak
 Turgor : elastis/inelastis
 CRT < 2 detik /detik

4. DISABILITY
 GCS : E 4 V 6 M 5 = 15
 Kesadaran : Compos mentis
 Pupil : isokor
 Reflek cahaya : (+/+)
 Motorik : hemiplegi (kelemahan)
 Kekuatan otot :
TANGAN
3 3
3 3
KAKI

E. PEMERIKSAAN FISIK
UMUM Tanda – tanda vital
TD = 121/65 mmHg Spo2 = 100 %
Nadi = 86 x/mnt
Suhu = 36° c
RR = 31 x/mnt
1. Kepala dan Leher :
a. Bagian kepala atas
 Hematom/post trauma : tidak
 Tipe rambut : lurus
 Distribusi rambut : halus
 Warna rambut : hitam
 Alopesia (kebotakan) : tidak
b. Mata
 Pupil isokor (diameter kedua pupil sama) : Ya
 Sklera ikterik (kekuningan) : Ytidak
 Conjungtiva anemis (pucat) : (+/+)
c. Telinga
 Cerumen : tidak
 Terpasang alat bantu dengar: tidak
d. Malar / Pipi
 Acne (jerawat) : tidak
e. Hidung :
 Nafas cuping hidung : tidak
 Pilek : tidak
 Terpasang alat bantu nafas: tidak
f. Bibir dan Mulut
 Sianosis : tidak
 Sariawan : tidak
 Gigi palsu : tidak
 Mukosa bibir : kering
 Gangguan gigi dan gusi : tidak
g. Leher
 Pembesaran kelenjar tiroid (gondok) : tidak.
 Limfonodi (kelenjar limfe) : tidak
 Nadi karotis : Teraba
2. Thorak
a. Pre-kordium (lapisan luar dinding dada yang melindungi organ jantung)
 Inspeksi
 Ictus cordis terlihat di intercosta 4-5 : Ya
 Luka parut (post operasi jantung) : tidak
 Palpasi
 Ictus cordis teraba di intercosta 4-5 : Ya
 Perkusi
 Redup (normal) : Ya
 Auskultasi
 Bising jantung : tidak
 Bunyi S1 (lup) dan S2 (dup) :Ada
reguler/irreguler

b. Pulmonal
 Inspeksi
 Retraksi (normalnya tidak ada) : Ya/tidak
 Simetris kanan dan kiri : Ya/tidak
 Ekspansi dada kanan dan kiri sama : Ya/tidak
 Palpasi
 Krepitasi (suara retakan tulang) : Ya/tidak
3. Abdomen  Vocal fremitus kanan kiri sama : Ya/tidak
 Perkusi
 Sonor (normal) : Ya/tidak
 Auskultasi
 Wheezing/mengi : Ya/tidak
 Ronchi : Ya/tidak
 Vesikuler (normal) : Ya/tidak
a. Inspeksi :
 Datar/cembung : Ya/tidak
 Bekas operasi : Ada/tidak
b. Auskultasi
 Peristaltik 15x/menit
c. Palpasi:
 Massa : Ada/tidak
 Turgor kulit : Elastis/inelastis
 Nyeri tekan di lapang abdomen : Ada/tidak
d. Perkusi:
 Timpani : Ada/ tidak
4. Ekstrimitas
a. Superior (atas):
 Edema : Ada / tidak
 Infus:
 Terpasang : sinistra
 Jenis infus : Nacl
 Faktor tetesan 20 tetes/menit
 Nyeri di area tusukan infus : Ada/tidak
 Nadi radialis (pergelangan tangan) 80 x/menit
 Palmar (telapak tangan) : kemerahan
 Kekuatan otot : lemah
 CRT (capilarry refill time) < 3 detik : Ya
 Refleks fisiologis biseps/triseps : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
 Deformitas (kelainan bentuk) : tidak
 Fraktur : tidak
.
b. Inferior (bawah):
 Edema : tidak
 Akral (bagian kaki paling bawah) : Hangat/
 Kekuatan otot : lemah
 Refleks patela : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
5. Pengkajian Nutrisi
Hari/Tanggal :
a. A (Antropometri) meliputi BB,TB,IMT:
BB= 75 Kg
TB= 165 cm

BB
IMT ¿
(TB ) 2

75
=
(165)2

75
¿
330

¿ 24,7 (berat badan ideal)

b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abormal:

Hasil laboratorium abnormal


G N
D i
S l
a
i
R
u
j
Nilai Nilai
u
N Rujuka Trombosi Nilai Rujuka k
a
o Tgl HB n t Rujukan eGFR n
n
4 6
7 0
3 -
m 1
14.3 50
g 1
Ribu/ 414 mL/mnt/ / 0
d
1. 26-05-2023 uL 5-10 Ribu/uL 150-400 1,73 90-120
L

Hasil laboratorium abnormal


Nilai
No Tgl HBsAg Nilai Rujukan GDS Nilai Rujukan Natrium (Na) Rujukan
1. 26-05-2023 7.16 Reaktif TV > 472 60-100 133 mmoI/L 135-145
= 0.13 mg/dL

Hasil laboratorium abnormal


No Tgl HbA1c Nilai Rujukan GDS Nilai Rujukan
Pengendalian DM
< 6% : baik
6% - 8% : sedang
1. 26-05-2023 16.5% > = 8% : buruk 355 mg/dL 60-100

c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir,


conjungtiva anemis/tidak:
- Rambut teraba berminyak, tampak kotor, adanya ketombe, tampak rontok

- Turgor kulit tampak kering

- Mukosa bibir tampak kering

- Conjungtiva anemis

d. D (Diet) meliputi jenis makanan yang diberikan selama di rumah sakit:


Nasi sedikit, dan lebih banyak sayuran, temped an ayam
e. E (Enegy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumah sakit:
Aktivitas pasien hanya ditempat tidur karena kondisi pasien yang lemah
f. F (Factor) meliputi penyebab kenapa klien dirawat:
Disebabkan oleh nyeri dada yang muncul ditambah sesak nafas yang membuat
pasien hampir tidak sadarkan diri
F. DATA LABORATORIUM ABNORMAL

TANGGAL JENIS
HASIL PEMERIKSAAN INTERPRETASI
DAN JAM PEMERIKSAAN
23-05-2023
20.15 Hemoglobin 5-10
14.3 Ribu/uL
23-05-2023
20.15 Trombosit 414 Ribu/uL 150-400
23-05-2023
20.15 eGFR 50 mL/mnt/1,73 90-120

23-05-2023 GDS 473 mg/dL 60-110


20.15
24-05-2023
15.00 HBsAg 7.16 Reaktif TV > = 0.13
24-05-2023
15.00 GDS 472 mg/dL 60-100
24-05-2023
15.00 Natrium (Na) 133 mmoI/L 135-145
25-05-2023 Pengendalian DM
08.10 HbA1c
< 6% : baik
6% - 8% : sedang
16.5% > = 8% : buruk
25-05-2023
08.10 GDS 355 mg/dL 60-100
G. TERAPI YANG DIBERIKAN

TANGGAL JENIS RUTE


DOSIS INDIKASI
DAN JAM TERAPI TERAPI
27 Mei 2023 Cefofrazone Injeksi
Pagi 2x 2 gm obat antibiotik yang digunakan
sore untuk mengatasi infeksi bakteri.
27 Mei 2023 Neforavide Injeksi
Pagi,sore ,mal 3x 8U NOVORAPID FLEXPEN
am merupakan sediaan yang
mengandung Insulin Aspart
yang termasuk dalam golongan
insulin analog kerja cepat
(Rapid-Acting). Insulin ini
digunakan untuk
pengobatan pada diabetes
melitus. NOVORAPID akan
mulai untuk menurunkan gula
darah 10-20 menit setelah
disuntikkan kedalam tubuh.
27 Mei 2023 Lasix Injeksi
Pagi sore 3 x 2 mg Untuk mengurangi kadar garam
malam yang lebih di dalam tubuh
dengan cara dikeluarkan meluai
urine serta mengurangi
pembekuan yang terjadi pada
penyakit gagal jantung, hati dan
penyakit kronis lainnya
27 Mei 2023 Bisoprolol Oral
Pagi 1x12,5 mg Bisoprolol adalah obat untuk
mengatasi hipertensi atau
tekanan darah tinggi, angina
pektoris, aritmia, dan gagal
jantung. Bisoprolol termasuk ke
dalam golongan obat
penghambat beta (beta
blockers).
27 Mei 2023 digoxin Oral
Pagi 1x1/2 Digoxin adalah obat untuk
mengatasi gangguan irama
jantung (aritmia), misalnya
atrial fibrasi (AF). Selain itu,
obat ini juga bisa digunakan
untuk menangani gagal jantung.
Digoxin tersedia dalam bentuk
tablet dan suntik.
27 Mei 2023 Caftropil Oral
Pagi sore 2x6,25 captopril adalah obat
untuk menangani hipertensi atau
gagal jantung. Obat ini juga bisa
digunakan dalam pengobatan
pascaserangan jantung atau
penyakit ginjal akibat diabetes
(nefropati diabetik).
27 Mei 2023 Aforvastatin Oral
Pagi 1x40mg torvastatin adalah obat untuk
menurunkan kolesterol jahat
(LDL) dan trigliserida, serta
meningkatkan kadar kolesterol
baik (HDL) di dalam darah. Jika
kolesterol dalam darah tetap
terjaga dalam kadar normal,
risiko terjadinya stroke
dan serangan jantung akan
semakin rendah.
H. RADIOLOGI (USG, RONTGEN)
HASIL REKAMAN EKG
I. Alat Medis Yang Dipakai Oleh Pasien (Uraikan )
1. Patient monitor
2. Tensi pada tangan kanan
3. Oximeter pada tangan kanan
4. Infus pum pada tangan kiri
5. Nrm 8L
6. Syring pump
7. Elektroda
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun sesuai dengan penulisan pada SDKI, SLKI, dan SIKI

N Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o DX keperawata
n
1. 29- Risiko Curah jantung Perawatan jantung  Penurunan
06- penurunan (L.02008) (1.02075) curah jantung
202 curah Setelah dilakukan Observasi dapat
2 jantung bd Tindakan  Identifikasi tanda dan diidentifikasi
perubahan keperawatan gejala pimer melalui gejala
irama selama 4x 5 jam penurunan curah yang muncul
jantung diharapkan curah jantung (dispnea, meliputi
jantung kelelahan, udem, dll) dspnea,
meningkat dengan  Identifikasi tanda dan kelelahan,
KH : gejala sekunder udem
 Gambaran  Monitor TD  TD pada
EKG membaik  Monitor intake & pasien dengan
 Tekanan darah output curah jantung
membaik  Monitor BB perlu untuk
 Keluhan Lelah  Monitor saturasi O2 dimonitor
berkurang  Monitor keluhan nyeri karena penting
 Keluhan sesak dada untuk
berkurang penegakan
 Monitor EKG
diagnosa
 Monitor lab jantung
 Nyeri dada
Terapeutik
tyang muncul
 Posisikan semi fowler
pada pasien
 Berikan diet jantung
dengan
yang sesuai
penurunan
 Fasilitasi pasien dan curah jantung
klg untuk biasanya
memodifikasi gaya memicu
hidup sehat adanya
 Berikan terapi komplikasi
relaksasi atau kelainan
 Berikan dukungan yang
emosional dan berhubugan
spiritual dengan system

 Berikan O2 untuk coroner

mempertahankan  Posisi semi


saturasi O2 >94% fowler
diberikan agar
Edukasi klien
 Anjurkan aktivitas nyaman&
fisik sesuai toleransi membuat
 Anjurkan aktivitas sirkulasi darah
fisik secara bertahap berjalan

 Anjurkan berhenti dengan baik

merokok  Gaya hidup

 Anjurkan untuk dapat

mengukur intake membantu

output harian perubahan,

Kolaborasi sehingga

 Rujuk ke program pasien dapat

rehabilitasi jantung tetap ada


dalam ruang
lingkup sehat
jika gaya
hidup diuban
menjadi lebih
sehat.
2. 29- Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen nyeri  Agar dapat
06- bd agen (L.08066) (1.08238) mengetahui
202 pencedera Setelah dilakukan Observasi lokasi,
2 fisiologis Tindakan  Identifikasi lokasi, karakteristik,
keperawatan karakteristik, durasi, durasi,
selama 4x 5 jam frekuensi, kualitas frekuensi dan
diharapkan dan intensitas nyeri intensitas nyeri
tingkat nyeri  Identifikasi respons  Agar dapat
menurun, dengan nyeri mengetahui
KH :  Identifikasi faktor skala nyeri
 Keluhan yang memperberat yang dirasakan
nyeri dan memperingan pasien
menurun nyeri  Agar dapat
 Gelisah  Identifikasi mengetahui
menurun pengetahuan tentang pengetahuan
 Kesulitan nyeri dan keyakinan
tidur  Identifikasi pengaruh pasien tentang
menurun nyeri terhadap nyeri
kualitas hidup  Untuk
Terapeutik mengetahui
 Berikan Teknik non apakah nyeri
farmakologis untuk dapat
mengurangi nyeri mempengaruhi
 Konntrol lingkungan kualitas hidup.
yang memperberat
rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetic secara tepat
 Ajarkan Teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
 Pemberian analgetic
3. 29- Gangguann Setelah dilakukan Dukungan tidur  Dengan
06- pola tidur Tindakan (1.05174) mengetahui
202 bd kurang keperawatan Observasi : kebutuhan tidur
2 kontrol tidur selama 4x 5 jam  Identifikasi pola pasien perawat
diharapkan pola aktivitas dan tidur dapat
tidur membaik  Indentifikasi faktor mengawasi
dengan KH : pengganggu tidur pasien untuk
 Keluhan  Identifikasi makanan tidur sesuai
sulit tidur dan minuman yang kebutuhannya
berkurang mengganggu tidur  Kondisi
 Keluhan  Identifikasi obat tidur lingkungan
sering yang dikonsumsi yang nyaman
terjaga Terapeutik dan kondusif
berkurang  Modifikasi lingkungan akan

 Fasilitasi memudahkan

menghilangkan stress klien untuk

sebelum tidur tidur dengan

 Tetapkan jadwal rutin


tidur lebih baik
 Lakukan prosedur  Untuk
untuk meningkatkan mengetahui/
kenyamanan mengidentifika
 Sesuaikan jadwal si penyebab
pemberian obat dan actual dari
atau Tindakan untuk gangguan tidur
menunjang siklus tidur
Edukasi
 Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
 Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari
makanan atau
minuman yang
mengganggu tidur
 Anjurkan relaksasi
otot autogenic atau
cara nonfarmakologis
lainnya.

FORMAT CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl No DX Implementasi dan respon Paraf dan


keperawatan nama
30-05-2023 1. 1. Memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga terkait
penyakit yang diderita pasien
2. Memberikan posisi semi fowler
3. Memberikan O2 4 liter untuk
mengurangi sesak
4. Monitor TTV
Gina
Rs :
 Pasien nyaman setelah
diberikan posisi semi fowler
 Dada terasa longsong
Ro :
Pasien tampak tenang
30-05-2023 2. Memberikan Teknik relaksasi nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
Rs :
 Pasien mengerti cara melakukan
Teknik relaksasi nafas dalam
Ro :
 Pasien sedikit tenang setelah
Gina
dilakukan intervensi
 Pasien tampak mengulangi
intervensi tersebut dengan
mandiri
30-05-2023 3. 1. Memodifikasi lingkungan agar Gina
nyaman
2. Menganjurkan pasien untuk
relaksasi sebelum tidur dengan cara
mendengarkan music atau murotal
Rs :
 Pasien mengatakan akan
melakukan apa yang dikatakan
oleh perawat
Ro :
 Pasien terlihat mengantuk

Lampiran 6
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl No DX SOAP Paraf &
keperawatan Nama
1. S: Gina
 Pasien mengatakan terasa lebih enak setelah
diberikan intervensi
O:
 Pasien tampak lebih tenang
A:
 Masalah teratasi Sebagian
P:
 Intervensi tetap dilanjutkan
2. S: Gina
 Pasien mengatakan masi merasakan nyeri
O:
 Pasien mencoba intervensi tersebut secara mandiri
untuk meredakan nyeri
A:
 Masalah belum teratasi
P:
 Intervensi tetap dilanjutkan
3. S: Gina
 Pasien mengatakan sudah bisa tidur
O:
 -pasien terlihat leboih segar
A:
 Masalah teratasi
P:
 Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai