Anda di halaman 1dari 5

A.

Analisis Data
No Data Etiologi Problem
1 DS:
Biasanya pasien mengeluh nyeri gangguan aliran Gangguan perfusi
kepala, badan lemah, rasa baal. darah sekunder jaringan cerebral
DO: akibat peningkatan (asuhan keperawatan
Pasien biasanya mengalami tekanan intracranial. berdasarkan
hipertensi, tampak wajah tidak diagnosa medis edisi
simetris, perubahan aktivitas, revisi jilid 3)
pasien mengalami afasia dan
disatria.
2 DS: Penurunan kekuatan Hambatan mobilitas
otot fisik
- Biasanya pasien mengatakan
(diagnosis
badannya lemah keperawatan definisi
dan kalsifikasi 2015-
- Kaku dan rasa baal
2017 hal 232)
DO:
Kesulitan membolak balik
posisi, pasien mengalami stroke
hemoragik ,biasanya ada
terpasang NGT
3 Faktor resiko gangguan mobilitas , Resiko jatuh
neuropati, penurunan (diagnosis
- pada pasien stroke biasanya
ektrimitas keperawatan definisi
mengalami gangguan mobilitas , dan kalsifikasi 2015-
2017 hal 410)
neuropati, penurunan ektrimitas
bawah

B. Perumusan Diagnosis
1. Gangguan perfusi jaringan cerebra b.d gangguan aliran darah sekunder akibat
peningkatan tekanan intracranial
2. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
3. Resiko jatuh b.d gangguan mobilitas , neuropati, penurunan ektrimitas
C. Perencanaan
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri  Comfort level Pain Manajemen
berhubungan  Pain control  Monitor kepuasan pasien
dengan agen  Pain level terhadap manajemen nyeri
cedera Kriteria hasil:  Tingkatkan istirahat dan tidur
 Tidak ada gangguan yang adekuat
tidur  Kelola anti analgetik
 Tidak ada gangguan  Jelaskan pada pasien penyebab
konsentrasi nyeri
 Tidak ada gangguan  Lakukan tehnik nonfarmakologis
hubungan interpersonal (relaksasi, masa sepunggung)
 Tidak ada ekspresi
menahan nyeri dan
ungkapan secara verbal
 Tidak ada tegangan otot

2. Ansietas  Anxiety self-control  Gunakan pendekatan yang


berhubungan  Anxiety level menenangkan
dengan  Coping  Nyatakan dengan jelas harapan
ancaman Kriteria Hasil: terhadap pelaku pasien
kematian  Klien mampu  Jelaskan semua prosedur dan apa
mengidentifikasi yang dirasakan selama prosedur
dan mengungkapkan  Pahami prespektif pasien
gejala cemas. terhadap situasi pasien
 Mampu  Temani pasien untuk
menunjukkan teknik memberikan keamanan dan
untuk mengontrol mengurangi rasa takut
cemas  Dorong keluarga untuk
 Postor tubuh, menemani anak
ekspresi wajah,  Dengarkan dengan penuh
bahasa tubuh, perhatian
aktivitas  Identifikasi tingkat kecemasan
menunjukkan  Dorong pasien untuk
berkurangnya mengungkapkan perasaan,
kecemasan. ketakutan dan presepsi
 Instruksikan melakukan relaksasi
 Berikan obat.
3. Intoleransi  Energy  Kolaborasi tenaga rehabilitasi
aktivitas conservation medik untuk terapi yang tepat
berhubungan  Activity tolerance  Bantu klien untuk
dengan  Self care mengidentifikasi aktivitas yang
imobillitas Kriteria hasil: mampu dilakukan
 Berpartisipasi dalam  Bantu untuk memilih aktivitas
aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan
 Mampu melakukan fisik
aktivitas secara  Bantu mendapat alat bantu
mandiri seperti kursi roda
 Level keletihan  Bantu klien untuk membuat
 Mampu berpindah jadwal
dengan atau bantuan  Sediakan penguatan positif bagi
alat yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
 Monitor respon fisik,emosi,
social dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Herdman Heather & Shigemi K.2018.Nanda 1 diagnosis keperawatan definisi dan
klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC
Milatul Afifah .2018. Keperawatan spiritual pasien paliatif di rumah sakit. Yogyakarta:
Jurnal Unjaya (diakses pada 20 November 2019)
Nur Arif Amin Huda & hardhi Kusuma.2015. Aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnose medis dan nanda Nic-Noc. Yogyakarta: Medication
Nuraini Aan, Ikeu nur hidayah, nuroktavia. H, dkk.2015. Kebutuhan spiritual pada
pasien kanker. Jurnal Keperawatan Upad. Volume 3 Nomor 2.
Suzanne C. Smeltzer & Brenda G.B. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth edisi 8. Jakarta: EGC.
Winarti Sri Arini.2012. Asuhan Keperawatan Terminal.Yogyakarta:Fitramaya

Anda mungkin juga menyukai