Monitor neurology
Aktivitas:
Monitor pupil: gerakan, kesimetrisan, reaksi pupil
Monitor kesadaran, orientasi, GCS dan status memori.
Pengukuran vital sign
Kaji peningkatan kemampuan motorik, persepsi sensorik
(respon babinski)
kaji tanda-tanda keadekuatan perfusi jaringan cerebral
Hindari aktivitas yg dapat meningkatkan TIK
Laporkan pada dokter ttg perubahan kondisi klien
2. Gangguan rasanyaman a. Kontrol nyeri a. Manajemen nyeri
nyeri b.d peningkatan Menilai factor penyebab Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai dari
tekanan intracranial Recognize lamanya nyeri lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Gunakan ukuran pencegahan dan penyebab.
Penggunaan mengurangi nyeri Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk
dengan non analgesic pasien yang tidak bisa mengkomunikasikannya secara
Penggunaan analgesic yang tepat efektif
Gunakan tanda –tanda vital Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic
memantau perawatan Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat
Laporkan tanda / gejala nyeri pada menyatakan pengalamannya terhadap nyeri serta dukungan
tenaga kesehatan professional dalam merespon nyeri
Gunkan sumber yang tersedia Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Menilai gejala dari nyeri Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari
Laporkan bila nyeri terkontrol (tidur, nafsu makan, aktivitas, kesadaran, mood, hubungan
Gunakan catatan nyeri sosial, performance kerja dan melakukan tanggung jawab
sehari-hari)
Ajari untuk menggunakan tehnik non-farmakologi (spt:
b. Tingkatan nyeri biofeddback, tens, hypnosis, relaksasi, terapi musik,
Melaporkan nyeri distraksi, terapi bermain, acupressure, apikasi
Persen respon tubuh hangat/dingin, dan pijatan ) sebelum, sesudah dan jika
Frekuensi nyeri memungkinkan, selama puncak nyeri , sebelum nyeri
Panjangnya episode terjadi atau meningkat, dan sepanjang nyeri itu masih
Nyeri terukur.
Ekspresi nyeri lisan Kolaborasikan dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya
Melindungi bagian tubuh yang untuk memilih dan mengimplementasikan metoda dalam
nyeri mengatasi nyeri secara non-farmakologi.
Perubahan frekuensi pernapasan Menyediakan analgesic yang dibutuhkan dalam mengatasi
Kegelisahan nyeri
Ketegangan otot Menggunakan patient-controlled analgesia (pca)
Ekspresi wajah saat nyeri b. Pemberian analgesik
Menentukan lokasi , karakteristik, mutu, dan intensitas
nyeri sebelum mengobati pasien
Periksa order/pesanan medis untuk obat, dosis, dan
frekuensi yang ditentukan analgesik
Cek riwayat alergi obat
Mengevaluasi kemampuan pasien dalam pemilihan obat
penghilang sakit, rute, dan dosis, serta melibatkan pasien
dalam pemilihan tersebut
Tentukan jenis analgesik yang digunakan (narkotik, non
narkotik atau nsaid) berdasarkan tipe dan tingkat nyeri.
Tentukan analgesik yang cocok, rute pemberian dan dosis
optimal.
Utamakan pemberian secara iv dibanding im sebagai lokasi
penyuntikan, jika mungkin
c. Pemberian obat penenang
Kaji riwayat kesehatan pasien dan riwayat pemakaian obat
penenang
Tanyakan kepada pasien atau keluarga tentang pengalaman
pemberian obat penenang sebelumnya
Meninjau ulang tentang contraindikasi pemberian obat
penenang
Beritahu keluarga dan/atau pasien tentang efek pemberian
obat penenang
Mengevaluasi tingkatan kesadaran pasien dan refleks
normal sebelum pemberian obat penenang
Memonitor tingkatan kesadaran pasien
Memonitor pasien terhadap efek negatif obat, mencakup
peradangan, tekanan berhubungan dengan pernapasan,
somnolen yang tak pantas, hipoxemia, arrithmia, apnea