Anda di halaman 1dari 15

RHD (REUMATIC HEART DESEASE)

Disusun Oleh :
Kelompok

FIFI FITRIAH NENGSI (2126010032)


AMI OKTAVIA (2226011158.P)
DEFINISI

Penyakit jantung reumatik merupakan proses imun sistemik sebagai reaksi


terhadap infeksi streptokokus hemolitikus di faring (Brunner & Suddarth,
2018).
Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan
pada katup jantung akibat serangan karditis rematik akut yang berulang kali
(Arif Mansjoer, 2018).
ETIOLOGI

Faktor-faktor pada individu :


 Faktor genetik
 Jenis kelamin
 Golongan etnik dan ras
 Umur
 Keadaan gizi dan lain-lain
 Reaksi autoimun
 Serangan demam rematik sebelumnya.
TANDA DAN GEJALA

 Memang mempunyai riwayat RHD


 Artralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda
obyektif pada sendi, klien kadang-kadang
sulit menggerakkan tungkainya
 Demam namun tidak lebih dari 39 derajat
celcius dan pola tidak tentu
 Leukositosis
 Peningkatan laju endap darah ( LED )
 C- reaktif Protein ( CRP ) positif
 P-R interval memanjang
 Peningkatan pulse/denyut jantung saat tidur
( sleeping pulse )
 Peningkatan Anti Streptolisin O ( ASTO )
LANJUTAN …

 Selain kriteria mayor dan minor tersebut,


terjadi juga gejala-gejala umum seperti, akral
dingin, lesu,terlihat pucat dan anemia akibat
gangguan eritropoesis.gejala lain yang dapat
muncul juga gangguan pada GI tract dengan
manifestasi peningkatan HCL dengan gejala
mual dan anoreksia
 Diagnosis RHD ditegakkan apabila ada dua
kriteria mayor dan satu kriteria minor, atau
dua kriteria minor dan satu kriteria mayor.
PATOFISIOLOGI PATHWAYS

 Menurut hipotesa Kaplan dkk (2018) dan


Zabriskie (2019), demam rematik terjadi
karena terdapatnya proses autoimun atau
antigenic similarity antara jaringan tubuh
manusia dan antigen somatic streptococcus.
Apabila tubuh terinfeksi oleh Streptococcus
beta-hemolyticus grup A maka terhadap
antigen asing ini segera terbentuk reaksi
imunologik yaitu antibody. Karena sifat
antigen ini sama maka antibody tersebut akan
menyerang juga komponen jaringan tubuh
dalam hal ini sarcolemma myocardial dengan
akibat terdapatnya antibody terhadap jaringan
jantung dalam serum penderia demam rematik
dan jaringan myocard yang rusak.
MANIFESTASI KLINIK

Stadium I
 Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman
Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A.
 Keluhan :
 Demam
 Batuk
 Rasa sakit waktu menelan
 Muntah
 Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.
Stadium II
 Stadium ini disebut juga periode laten, ialah
masa antara infeksi streptococcus dengan
permulaan gejala demam reumatik, biasanya
periode ini berlangsung 1 – 3 minggu, kecuali
korea yang dapat timbul 6 minggu atau
bahkan berbulan-bulan kemudian.
MANIFESTASI KLINIK

Stadium III
 Gejala peradangan umum :
 Demam yang tinggi
 Lesu
 Anoreksia
 Berat badan menurun
 Kelihatan pucat
 Epistaksis
 Athralgia
PENATALAKSANAAN

 Tirah baring dan mobilisasi (kembali


keaktivitas normal) secara bertahap
 Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus
dengan pemberian antibiotic penisilin atau
eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan
dapat diberikan antibiotic penisilin benzatin
atau sulfadiazine
 Antiinflamasi (antiperadangan).
Antiperadangan seperti salisilat dapat dipakai
pada demam reumatik tanpa karditis
(peradangan pada jantung)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian
 Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama,
umur, jenis kelamin, alamat rumah, agama, suku
bangsa, status perkawinan, pendidikan terakhir,
nomor registrasi, pekerjaan pasien, dan nama
penanggungjawab.
 Data Fokus
 Data Subjektif
 Data Objektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Penurunan curah jantung b.d adanya gangguan


pada penutup katup mitral (stenosiskatup)
 Nyeri akut b.d distensi jaringan oleh akmulasi
cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d peningkatan asam lambung akibat
kompensasi sistem saraf simpati
TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN
KRITERIA HASIL, INTERVENSI
KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
No Keperawatan Tujuan Dan Kriteria
Intervensi (SIKI)
(SDKI) Hasil (SLKI)
1 Penurunan curah - Cardiac pump Cardiac Care
jantung b.d adanya effectiveness - Evaluasi adanya nyeri
gangguan pada - Circulation status dada (intesitas, lokasi,
penutup katup mitral - Vital sign status durasi)
(stenosiskatup) Kriteria Hasil - Catat adanya distrimia
- Tekanan vital jantung
dalam rentang - Catat adanya tanda dan
normal (tekanan gejala penurunan
darah, nadi, cardiac putput
respirasi) - Monitor status
- Dapat mentolerasi kardiovaskuler
aktivitas, tidak ada - Monitor status
kelelahan pernafasan yang
- Tidak ada edema menandakan gagal
paru, perifer, dan jantung
tidak ada asites - Monitor abdomen
- Tidal ada sebagai indikator
penurunan penurunan perfusi
kesadaran - Monitor balnce cairan
- Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
- Monitor respon pasien
terhadap efek
pengobatan antiaritmia
- Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindar kelelahan
- Monitor toleransi
aktivitas pasien
- Monitor adanya
dispneu, fatigue,
takipneu dan ortopneu
- Anjurkan untuk
menurunkan stress
Vital Sign Monitoring
- Monitor TD, nadi,
TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN
KRITERIA HASIL, INTERVENSI
KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
2 Nyeri akut b.d - Pain level - Lakukan pengkajian nyeri
distensi jaringan - Pain control secara komprehensif
oleh akmulasi - Comfort level termasuk lokasi,
cairan/ proses Kriteria Hasil : karakteristik, durasi,
inflamasi, - Mampu mengontrol frekuensi, kualitas dan
destruksi sendi nyeri (tahu faktor prepitasi)
penyebab nyeri, - Obs reaksi nonverbal dari
mampu ketidaknyamanan
menggunakan tehnik - Gunakan tehnik
nonfarmakologi komunikasi teraupetik
untuk mengurangi untuk mengetahui
nyeri, mencari pengalaman nyeri pasien
bantuan) - Kaji kultur yang
- Melaporkan bahwa mempengaruhi respon
nyeri berkurang nyeri
dengan - Evaluasi pengalamn nyeri
menggunakan masa lampau
manajemen nyeri - Evaluasi bersama pasien
- Mampu mengenali dan tim kesehatan lain
nyeri (skala, tentang ketikefektifan
intensitas, frekuensi kontrol nyeri masa
dan tanda nyeri) lampau
- Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
- Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan
dan kebisingan.
- Kurangi faktor prespitasi
nyeri
- Pilih dan lakukan
penangan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
- Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN
KRITERIA HASIL, INTERVENSI
KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
3 Ketidakseimbangan - Nutritional Status - Nutrition
nutrisi kurang dari - Nutritional Status : Management
kebutuhan tubuh b.d Food and Flud - Kaji adanya alergi
peningkatan asam - Intake makanan
lambung akibat - Nutritional Status : - Kolaborasi dengan
kompensasi sistem saraf Nutrient intake ahli gizi untuk
simpati - Weight control menentukan kalori
Kriteria Hasil : dan nutrisi yang
- Adanya dibutuhkan pasien
peningkatan berat - Anjurkan pasien
badan sesuai untuk meningkatkan
dengan tujuan intake Fe
- Berat badan ideal - Anjurkan pasien
sesuai dengan untuk meningkatkan
tinggi badan protein dan vit C
- Mampu - Berikan subtansi gula
mengidentifikasi - Yakinkan diet yang
kebutuhan nutrisi dimakan mengandung
- Tidak ada tanda- tinggi serat untuk
tanda malnutrisi mencegah konstipasi
- Menunjukkan - Berikan makan yang
peningkatan fungsi terpilih (sudah
pengecapan dari dikonsultasikan
menelan dengan ahli gizi)
- Tidak terjadi - Ajarkan pasien
penuruan berat bagaimana membuat
badan yang berarti catatan makanan
harian
- Monitor jumlah
nutrisi dan kandungan
kalori
- Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
- Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai