Anda di halaman 1dari 26

Kebutuhan

Oksigenasi
 Oksigenasi : Pengantaran oksigen (O2)
ke jaringan dan sel tubuh
 Oksigen : Gas tidak berbau, tidak
berwarna. Sekitar 21% dari udara yang
kita hirup
 Respirasi : Proses pertukaran gas antara
individu dan lingkungan
Proses Respirasi atau Oksigenasi:

 Ventilasi
 Pertukaran gas alveoli – kapiler
 Transport CO2 dan O2
 Respirasi selular
Anatomi Sistem Respirasi
Terbagi Dua:

 Sistem Respirasi Atas


 Mulut, hidung, faring, laring
 Sistem Respirasi Bawah
 Trakea, paru, bronkus, bronkiolus, alveoli
VENTILASI
 Pergerakan udara keluar masuk paru
 Pusat respirasi berada di Pons dan
Medulla Oblongata
 Otot pernapasan utama: Otot diafragma
dan otot intercosta eksterna
 Otot pernapasan tambahan: otot
sternocleidomastoid, otot abdomen, otot
intercosta interna
 Inspirasi (Aktif):
Perubahan konsentrasi asam basa di
dalam cairan tubuh merangsang pusat
respirasi diafragma & otot interkosta
kontraksi ukuran ruang thorak
bertambah volume paru meningkat
tekanan intrapleura menurun udara
masuk paru keseimbangan tek.paru-
atmosfir
 Ekspirasi (Pasif):
Diafragma dan otot interkosta relaksasi
volume paru menurun tekanan
intrapleural meningkat udara keluar
Pertukaran Gas Alveolar - Kapiler
 Difusi: Pertukaran gas dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah
 Tekanan Oksigen (PO2) dlm alveoli : 100
mmHg
 PCO2 dlm alveoli : 40 mmHg

 P O2 dlm kapiler: 60 mmHg


 PCO2 dlm Kapiler: 45 mmHg
Transport O2 dan CO2 dlm Darah
 97% O2 diplasma akan berikatan dengan
Hemoglobin (Hb) menjadi Oksihemoglobin.
 Normal saturasi oksigen arteri 96%-98%
 1-5% O2 larut di plasma dan membentuk tekanan
(PO2)
 Faktor yg mempengaruhi kapasitas darah
membawa oksigen:
 Jumlah eritrosit/ Hb
 Jumlah oksigen di plasma
 kecenderungan Hb berikatan dgn oksigen
 Vena sistemik
 PCO2 : 45 mmHg PO2 : 40 mmHg
 Arteri sistemik
 PCO2 : 40mmHg PO2 : 104 mmHg
 Jaringan tubuh
 PCO2 : >45 mmHg PO2 :<40mmHg
 kebanyakan CO2 (90%) memasuki sel-sel
darah merah dan sekitar 6% CO2 vena
dibuang melalui paru-paru, sisanya di
plasma untuk memberikan tekanan 40
mmHg sebagai faktor penting yang
menentukan gerakan CO2 masuk keluar
darah
Respirasi Selular

 Pertukaran oksigen dan karbondioksida


akibat berbedaan tekanan di jaringan/sel
dan darah.
 Setelah CO2 keluar dari sel, akan
mengalami reoksigenasi di jantung
(internal respirasi)
Rasio Ventilasi dan Perfusi (V/Q)
 Pertukaran darah yang adekuat tergantung pada
rasio ventilasi perfusi
V = Ventilasi alveolar (4 l/m)
 Q = Perfusi kapiler (5 l/m)
 V/Q normal: ventilasi sesuai perfusi
 V/Q tinggi : menimbulkan ruang rugi
(deathspace) dimana alveoli tidak punya suplai
darah yang mencukupi utk pertukaran gas
 V/Q rendah : gangguan Pirau/shunting dimana
darah tidak teroksigenasi sewaktu melewati
alveoli
 Unit Silent : tidak terdapat V/Q
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Respirasi
A. Umur
- Bayi baru lahir: paru terisi cairan
drainase PCO2 meningkat
bernafas
- Bayi prematur kurang surfaktan
- Dewasa respirasi optimal
- Perubahan sistem respirasi pada lansia:
- Dinding dada & jalan napas menjadi rigid dan
kurang elastis
- Jumlah udara keluar masuk paru menurun
(tidal volume normal: 10 ml/KgBB)
- Refleks batuk dan kerja silia menurun
- Membran mukosa mengering
- Pengurangan kekuatan otot
- Osteoporosis
- Penurunan sistem imun
- Refluks gastroesophageal meningkat
B. Lingkungan
- Ketinggian: Semakin tinggi suatu daerah
semakin rendah PO2
- Suhu
- Polusi udara
C. Gaya Hidup
- Latihan fisik/aktivitas meningkatkan RR,
kedalaman napas dan supply Oksigen
- Sedentary people: kurang ekspansi alveolar &
pola napas dalam
- Pekerjaan: asbestosis, dll
- Nutrisi: Obesitas, anemia
- Merokok
D. Health Status
- Penyakit sistem respirasi memperburuk
oksigenasi darah
- Peningkatan metabolisme: infeksi, hamil,
demam, dll
- Abnormalitas muskulus - skeleton
E. Medications
- Sedatif, anticemas, morfin,dll dapaat
menurunkan respirasi rate (RR) & kedalaman
napas
F. Stress
- Hiperventilasi sebabkan PO2 meningkat,
PCO2 menurun
Perubahan dalam Fungsi
Respiratori
A. Hipoksia
- Kondisi insufisiensi oksigen di tubuh/
jaringan
- Hipoventilasi (inadekuat ventilasi
alveolar) akibat peny.otot respirasi, obat,
anestesi dapat sebabkan hiperkarbia
(akumulasi CO2 di darah)
- Edema pulmo, anemia, gagal jantung
dapat mengakibatkan hipoksia
- hipoksemia: pengurangan oksigen dalam
darah, PO2 menurun, saturasi Hb
menurun
- Sianosis: kebiru-biruan pada kulit,
bantalan kuku, membran mukosa akibat
saturasi Hb menurun
- Korteks serebral toleransi hipoksia 3-5
menit
 Tanda-tanda hipoksia:
 Nadi meningkat
 Napas cepat, dispnea
 Restlessness, pusing
 Pernapasan cuping hidung
 Retraksi substernal, intercosta
 Sianosis
 Hipoksia kronis: lemah, letih, clubbing finger
B. Perubahan Pola Napas
- Pola napas: Rate/laju, volume, irama, usaha
- Respirasi normal (Eupnea): tidak berbunyi,
ritmik, tanpa usaha
- Takipnea (napas cepat) pada demam, asidosis
metabolik, nyeri, ipercapnia & hipoksemia
- Bradipnea (abnormal napas pelan) misal pada
klien yang mengkonsumsi morfin, alkalosis
metabolik, TIK meningkat
- Apnea (henti napas)
- Hiperventilasi (peningkatan udara keluar-
masuk paru)
- Biasa tampak pada asidosis metabolik---afas
Kussmaul (napas dalam &cepat)
- Hipoventilasi (penurunan udara keluar
masuk paru)
- Orthopnea: ketidakmampuan napas
kecuali pada posisi berdiri/tegak
- Dispnea: kesulitan / tidak bernapas
nyaman
C. Obstruksi Jalan Napas
- Obstruksi partial
- Obstruksi komplet
- Upper airway obstruction: akibat benda
asing, lidah jatuh ke belakang, sekresi
menumpuk
- Lower airway obstruction pada bronkus
dan paru

Anda mungkin juga menyukai