A. PENGERTIAN
Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia.
Dalam tubuh, oksigen berperan penting dalam proses metabolism sel. Kekurangan oksigen
akan menimbulkan dampak besar bagi tubuh, salah satunya adalah kematian. Karenanya
berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar terpenuhi
dengan baik. Dalam pelaksanaannya, pemenuhan kebutuhan dasar tersebut masuk dalam
bidang garapan perawat. Karenanya, setiap perawat harus paham dengan manifestasi tingkat
pemenuhan kebutuhan oksigen pasa pasien serta mampu mengatasi berbagai masalah yang
terkait pemenuhan kebutuhan tersebut.
Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat
pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di gunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ
atau sel.
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam system (baik secara
kimia ataupun fisika). Oksigen merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau namun
sangat dibutuhkan dalam proses metabolism sel. Sebagai hasilnya terbentuklah karbon
dioksida, energy dan air (Mubarak, Wahit;2010)
Kapasitas (daya muat) udara dalam paru-paru adalah 4.500-5.000 ml .udara yang
dip roses dalam paru-paru hanya sekitar 10% (500 ml), yakni dihirup (inspirasi) dan yang di
hembuskan (ekspirasi) pada pernafasan biasa. Respirasi berperan dalam mempertahakan
kelangsungan metabolisme sel. Sehingga di perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi
juga berarti gabungan aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai O² ke seluruh
tubuh dan pembuangan CO² (hasil pembakaran sel) (Mubarak, Wahit;2010)
B. GEJALA TANDA (MAYOR DAN MINOR)
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
o Data Mayor
Batuk tak efektif atau tidak batuk
Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi jalan napas
o Data Minor
Bunyi napas abnormal
Frekuensi, irama, kedalaman pernapasan abnormal
2. Ketidakefektifan pola nafas
o Data Mayor
Perubahan dalam frekuensi atau pola pernapasan (darinilaidasar)
Perubahan pada nadi (frekuensi, irama, kualitas)
o Data Minor
Ortopnea
Takipnea, hiperpnea, hiperventilasi
Pernapasan disritmik
Pernapasan sukar/berhati-hati
3. Gangguan Pertukaran gas
o Data Mayor
Dispnea saat melakukan latihan
o Data Minor
Konfusi/agitasi
Kecenderungan untuk mengambil posisi 3 titik (duduk, 1 tangan pada
setiap lutut, condong kedepan)
Bernapas dengan bibir dimoyongkan dengan fase ekspirasi yang lama
Letargi dan keletihan
Peningkatantahanan vascular pulmonal (peningkatan tahanan arteri
ventrikel kanan/kiri)
Penurunan motililitas lambung, pengosongan lambung lama.
Penurunan isi oksigen, penurunan saturas ioksigen, peningkatan PCO2,
seperti yang diperlihatkan oleh hasil analisa gas darah
Sianosis
4. Disfungsi respons penyapihan ventilator
Ringan
o Data Mayor
Gelisah
Frekuensi pernafasan sedikit meningkat dari nilai dasar
o Data Minor
Ungkapan perasaan tentang meningkatnya kebutuhan oksigen, nyeri saat
bernafas, kelitihan, hangat
Pertanyaan tentang kemungkinan terjadinya disfungsi mesin
Peningkatan konsentrasi pada pernafasan
Sedang
o Data mayor
Tekanan darah sedikit meningkat <20 mm Hg dari nilai dasar
Denyut jantung sedikit meningkat <20 denyut/menit dari nilai dasar
Frekuensi pernafasan meningkat <5 nafas/menit dari nilai dasar
o Data Minor
Terlalu berhati-hati dalam beraktivitas
Ketidakmampuan merespons petunjuk latihan
Ketidakmampuan bekerja sama
Ketakutan
Berkeringat
Mata melebar
Penurunan udara yang masuk, yang terdengar saat auskultasi
Perubahan warna kulit, pucat, agak sianosis
Berat
o Data Mayor
Agitasi
Penyimpangan nilai gas darah arteri yang significan dari nilai dasar
Peningkatan tekanan darah >20 mm Hg dari nilai dasar
Peningkatan denyut jantung >20 denyut/menit dari nilai dasar
Pernafasan cepat, dangkal>25 nafas/menit
o Data Minor
Penggunaan seluruh otot aksesori pernafasan
Pernafasan gangkal, megap-megap
Pernafasan abdomen paradoksial
Bunyi nafas adventisius
Sianosis
Banyak berkeringat
Pernafasan tidak selaras dengan ventilator
Penurunan tingkat kesadaran
5. Penurunan Curah Jantung
o Data mayor
Tekanan darah rendah
Nadi cepat
Dispnea
Angina
Distritmia
Mudah lelah
Vertigo
Edema
Gelisah
Sianosis
C. Pohon Masalah
Masuk Alveoli
Gangguan Pertukaran
Kekurangan O2 SDM dan Leukosit PMN
Mengisi alveoli gas
Tubuh sulit
bermetabolisme
Leukosit dan fibrin mengalami
konsulidasi paru
Perubahan
frekuensi/irama
jantung
Konsolidasi Jaringan Paru
Penurunan Curah
Komplience paru turun
Jantung
Penyempitan dan
Komplain paru
–
Pengembangan
(kemampuan paru Gelisah Sputum Mengental
Elastisitas paru dan
mengembang)
dinding dada
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Inhalasi Oksigen
Terdapat dua system dalam inhalaso oksigen yaitu system aliran rendah dan system
aliran tinggi
a. System aliran rendah
1) Nasal kanula/Binasal Kanula
Alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6 liter/menit dan
konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%.
Cara pemasangan :
a) Terangkan prosedur pada pasien
b) Atur posisi pasien yang nyaman, misalnya semi fowler
c) Atur peralatan oksigen dan humidifier
d) Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke hunidifer dengan aliran oksigen
yang rendah. Beri pelican pada ujung kanula
e) Masukkan ujung kanula ke lubang hidung
f) Alirkan oksigen
Keuntungan :
a) Toleransi pasien baik
b) Pemasangan mudah
c) Pasien bebas untuk makan dan minum
d) Harga lebih murah
Kerugian :
a) Mudah lepas
b) Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
c) Suplai oksigen berkurang bila pasien bernafas dari mulut
d) Mengiritasi selaput lender
2) Sungkup Muka Sederhana
Aliran oksigen yang diberikan melalui alat ini sekitar 5-8 liter/menit dengan
konsentrasi 40%-60%.
Cara pemasangan:
a) Terangkan prosedur pada pasien
b) Atur posisi yang nyaman pada pasien, misalnya semi fowler
c) Hubungkan selang oksigen pada sungkup sederhana dengan humidifier
d) Tepatkan sungkup muka sederhana,sehingga menutupi hidung dan mulut
pasien
e) Lingkarkan karet sungkup pada kepala pasien agar sungkup muka tidak lepas
f) Alirkan oksigen sesuai dengan kebutuhan
Keuntungan:
a) Konsentrasi oksigen yang di peroleh lebih tinggi dari kanula nasal
b) System mudifikasi dapat ditingkatkan
Kerugian:
a) Umumnya tidak nyaman bagi pasien
b) Membuat rasa panas sehingga mengiritasi mulut dan pipi
c) Aktivitas makan dan bicara terganggu
d) Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga sebabkan aspirasi
e) Jika aliran rendah dapat sebabkan pemumpukan karbondioksida
3) Sungkup Muka dengan Kantong “Rebreathing”
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari sangkup muka sederhana
yaitu 60%-80% dengan aliran oksigen 8-12 liter/menit. Indikasi penggunaan
sangkup muka rebreathing adalah pada pasien dengan kadar tekanan
karbondioksida yang rendah. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara
ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi dari sungkup
sederhana.
Cara pemasangan:
a) Terangkan prosedur pada pasien
b) Hubungkan oksigen ke humidifier dengan aliran rendah
c) Isi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dan
sungkup
d) Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dengan nyaman.
e) Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantong kan terisi waktu ekspirasi dan
hampir kuncup saat inspirasi
Keuntungan:
a) Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup sederhana
b) Tidak mengeringkan selaput lender
Kekurangan:
a) Kantong oksigen bisa terlipat
b) Menyebabkan pemumpukan oksigen bila aliran uadaranya rendah
4) Sungkup Muka dengan Kantong “Nonrebreathing”
Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99% dengan aliran yang sama dengan
kantong rebreathing. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan
udara ekspirasi. Indikasi penggunaan sungkup ini adalah pada pasien dengan
kadar tekanan karbondioksida yang tinggi. Cara pemasangannya sama dengan
sungkup muka rebreathing.
Keuntungan:
a) Konsentrasi oksigen yang diperoleh hampir 100% karena adanya katup satu
arah antara kantong dan sungkup, sehingga kantong mengandung konsentrasi
oksigen yang tinggi dan tidak tercampur dengan udara ekspirasi
b) Tidak mengeringkan selaput lender
Kerugian:
a) Kantong bisa terlipat
b) Berisiko terjadi keracunan oksigen
c) Tidak nyaman bagi pasien
b. Sistem Aliran Tinggi (High Flow Oxygen System)
Penggunaan teknik ini menjadikan konsentrasi oksigen lebih stabil dan
tidak dipengaruhi tipe pernafasan, sehingga dapat menambah konsentrasi oksigen
lebih tepat. Misalnya sungkup muka dengan ventury.
Tujuan utama inhalasi dengan system aliran tinggi adalah untuk
mengoreksi hipoksia, asidema dan hiperkapnia, bila tidak di koreksi maka akan
menyebabkan koma, aritmia kordis dan hipotensi.
2. Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri dari
perkusi, vibrasi
a. Perkusi
Perkusi disebut juga clapping adalah pukulan kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya
pada dinding dada dan punggung dengan tangan di bentuk seperti mangkuk.
Clapping bertujuan untuk melepaskan secret yang melekat pada dinding bronkus.
Prosedurnya:
1) Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handung atau pakaian untuk
member rasa nyaman
2) Anjurkan pasien untuk tarik nafas dalam untuk memberikan relaksasi
3) Perkusi selama 1-2 menit
4) Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah yang mudah terjadi cedera seperti
mammae, sternum dan ginjal.
b. Vibrasi
Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat
yang diletakkan datar di dada pasien. Vibrasi dilakukan setelah melakukan
perkusi untuk melepaskan mucus kental.
Prosedur:
1) Letakkan tangan, telapak tangan menghadap area dada. Satu tangan diatas
tangan yang lain dengan jari menempel secara bersama
2) Anjurkan pasien menarik nafas dalam melalui hidung dan menghembuskan
nafas melalui mulut.
3) Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan. Getarkan
tangan, gerakkan kearah bawah. Hentikan getaran jika pasien inspirasi
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
a) Berhubungan dengan sekresi yang kental atau sekresi yang berlebihan
sekunder akibat : infeksi, fibrosiskistik, atau influenza.
b) Berhubungan dengan imobilitas, stasis sekresi dan batuk tak efektif sekun
berakibat :
-Penyakit system persarafan (mis.,sindromGuillaian-Barrd, sklerosis multiple,
miastenia gravis)
-Depresi system sarafpusat/ trauma kepala
-Cederaserebrovaskular (stroke)
2. Ketidakefektifan pola nafas
Faktor Risiko
a. Perubahan kedalaman
pola nafas
b. Mengambil posisi tiga
titik
c. Bradipnea
d. Penuruan tekanan
ekspirasi
e. Penurunan tekanan
h. Dispnea
inspirasi
i. Pernafasan cuping hidung
f. Penurunan ventilasi
j. Ortopnea
o Ansietas l. Takipnea
m. Penggunaan otot aksesorius
o Posisi tubuh
untuk bernafas
o Deformiotas tulang
o Keletihan
o Hiperventilasi
o Sindrom hipoventilasi
o Kerusakan neurologis
o Imaturasi neurologis
o Obesitas
o Nyeri
o Keletihan otot pernafasan
o Cedera medulla spinalis
3. Gangguan pertukaran gas
Batasan karakteristik
o Ph darah arteri abnormal
o Pernafasan abnormal
o Warna kulit abnormal
o Sakit kepala saat bangun
o Hipoksemia
o Hipoksia
o Nafas cuping hidung
o Gelisah
o Samnolen
o Takikardi
o Gangguan pengelihatan
Faktor yang berhubungan
o Perubahan membrane alveolar-kapiler
o Ventilasi-perfusi
4. Disfungsi respon penyapihan ventilator
Batasan karakteristik
Ringan
o Ketidaknyamanan bernafas o Menyatakan perasaan
o Keletihan meningkatnya kebutuhan
terhadap oksigen
o Peningkatan konsentrasi o Gelisah
pernafasan o hangat
o Mengkhawatirkan
kemungkinan maltfungsi
mesin
Sedang
o Peningkatan nilai dasar o Sedikit peningkatan
frekuensi pernafasan ,5 frekuensi nadi <20
nafas/menit denyut/menit
o Pucat
o Menyatakan rasa takut
o Sianosis ringan
o Sedikit peningkatan tekanan
darah <20 mmHg
Berat
o Sekresi jalan nafas terdengar
o Sianosis
o Penurunan tingkatb kesadaran
o Nafas megap-megap
o peningkatan tekanan darah >20 mmHg
o peningkatan frekuensi nadi >20 denyut/menit
faktor yang berhubungan :
o nutrisi tidak adekuat
o ketidakefektifan bersihan jalan nafas
o gangguan pola tidur
o penurunan motivasi
o ketidakberdayaan
o lingkungan tidak kondusif
o riwayat ketergantungan ventilator >4 hari
5. Penurunan curah jantung
Batasan karakteristik
o Aritmia
o Bradikardi
o Perubahan EKG
o Palpitasi
o Takikardi
o Penurunan tekanan vena sentral (CVP)
o Penurunan tekanan baji arteri
o Edema
o Keletihan
o Ansietas
o Batuk
o Oliguria
Faktor yang berhubungan
o Perubahan afterload
o Perubahan kontraktilitas
o Perubahan frekuensi jantung
o Perubahan preload
o Perubahan irama
o Perubahan volume sekuncup
H. Rencana Keperawatan
Tujuan:
Rencana tindakan: