Anda di halaman 1dari 13

Prinsip dasar

UPAYA PENCEGAHAN
GANGGUAN JIWA

Ade Herman Surya Direja, S.Kep, Ners, MAN


Pendahuluan
• Peningkatan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) menunjukkan lemahnya pelindungan terhadap
masyarakat dari faktor risiko gangguan jiwa.
• Sumber daya kesehatan jiwa belum mampu
menangani lonjakan ODGJ, perlu dilakukan langkah
preventif untuk mencegah bertambahnya ODGJ baru.
• Pelindungan ini perlu dilakukan terutama bagi mereka
yang berisiko mengalami gangguan jiwa agar tidak
menurunkan kualitas kesehatan jiwanya.
RISKESDAS 2018 KEMENKES RI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 3
TAHUN 1966 TENTANG KESEHATAN JIWA Pasal 3
Pemeliharaan kesehatan jiwa
Dalam bidang kesehatan jiwa usaha-usaha Pemerintah meliputi:
• Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak.
• Menggunakan keseimbangan jiwa dengan menyesuaikan
penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuannya.
• Perbaikan tempat kerja dan suasana kerja dalam perusahaan
dan sebagainya sesuai dengan ilmu kesehatan jiwa.
• Mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam
hubungannya dengan keluarga dan masyarakat.
• Usaha-usaha lain yang dianggap perlu oleh Menteri Kesehatan.
Upaya pencegahan gangguan jiwa

PROMOTIF

PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF

COST TINGGI
Penelitian Andina, E. (2013)
KELOMPOK BERESIKO
• Kelompok Masyarakat Berisiko Gangguan Jiwa Berdasarkan
Usia (Anak, s.d Lansia).
• Kelompok Masyarakat Berisiko Gangguan Jiwa Berdasarkan
Kondisi Psikososial (Masyarakat Miskin, Pengangguran,
Anggota Keluarga Kurang Harmonis)
• Kelompok Masyarakat Berisiko Gangguan Jiwa Berdasarkan
Kondisi Ancaman (Masy. Daerah konflik, Masy. Daerah
bencana, Masy. Yang berada di lingkungan fisik tidak kondusif,
ggn. Perubahan iklim)
• Kelompok Masyarakat Berisiko Gangguan Jiwa Berdasarkan
Kondisi Fisik (Perempuan, Orang yang Mengalami Gangguan
Kesehatan Kronis, Cacat)
Usia
Risiko Gangguan Kejiwaan
• Setiap kelompok risiko memiliki faktor risiko
yang perlu dihindari untuk mendapatkan
kualitas kesehatan jiwa yang optimal.
• Faktor risiko selalu terjadi di mana saja dan
kapan saja.
• Faktor risiko ini adalah variabel-variabel yang
menciptakan efek negatif.
• Variabel-variabel ini berasal dari dalam dan luar
individu yang tidak selalu dapat dikendalikan.
Pencegahan u/mengurangi Risiko
Gangguan Kejiwaan
• Meningkatkan pengetahuan, informasi dan
pendidikan
• Meningkatkan akses terhadap informasi,
layanan pencegahan, dan layanan kesehatan
jiwa lanjutan.
• Mengondisikan lingkungan
Sumber Rujukan
• Andina, E. (2013). Pelindungan Bagi Kelompok
Berisiko Gangguan Jiwa. Jurnal Aspirasi Vol.4
No.2
• Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 1966 Tentang Kesehatan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai