MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROFESI (NERS) STIK
BINA HUSADA
PALEMBANG
TA 2019-2020
1. Ruang rawat neurologi dengan struktur tenaga Keperawatan yang tersedia 21 perawat, 7
Ners, 5 lulusan D3 dan sisanya SPK. Berdasarkan data sharing perawat bulan Juni
diketahui 5 perawat mengeluhkan kurangnya penghargaan dari pihak manajemen dan
seringkali insentif yang diberikan tidak adil. Apakah langkah yang tepat untuk situasi
tersebut?
a. Memberikan kebebasan dalam pelaksanaan tugas
b. Merencanakan evaluasi kinerja secara kontinyu dan objektif
c. Menegosiasi peningkatan pendapatan
d. Merancang pelatihan secara teratur dan berkala
e. Membangun kerjasama kelompok.
2. Seorang pasien baru datang dari ruangan Instalasi gawat darurat, sebagai perawat, kita
mempunyai kewajiban untuk mampu mengorientasikan pasien baru tersebut.Apakah
tindakan pertamakali yang dilakukan perawat untuk mengorientasikan pasien baru
tersebut?
a. Menjelaskan discharge planning
b. Menyiapkan tempat tidur pasien
c. Menjelaskan petugas yang merawat
d. Menjelaskan fasilitas kesehatan yang ada di RS
e. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien/ keluarga
4. Seorang perawat “X” adalah kepala ruang di ICU mengatakan, "Saya tidak punya waktu
untuk membicarakan masalah ini dengan Anda sekarang. Lihat saja di kantor saya nanti
"saat staf bertanya apakah mereka bisa bicara tentang suatu masalah. Manakah dari
strategi resolusi konflik yang Perawat “X” gunakan?
a. Pendekatan yang kompetitif atau negosiasi
b. Mengurangi komponen emosional dalam konflik
c. Penarikan kepentingan dengan mengacuhkan kepentingan kelompok lain
d. Menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan
e. Menunggu suasana tenang dan melanjutkan kembali penyelesaian selanjutnya
5. Ruang X terdiri dari perawat yang berbeda – beda dalam memberikan asuhan
keperawatan, perawat ruangan dibagi dengan komposisi tenaga professional, tekhnikal
dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.Metode apa yang digunakan
oleh ruang perawatan diatas ?
a. Moduler
b. Fungsional
c. Metode Tim
d. Penugasan/kasus
e. Keperawatan primer
6. Ruang Melati adalah ruang perawatan penyakit dalam dengan kapasitas 25 TT. Di ruangan
tersebut terdapat 22 orang pasien dengan kategori perawatan minimal 3 orang, perawatan
parsial 14 orang dan perawatan total 5 orang. Keterangan: kategori minimal; 0.17, kategori
parsial: 0.27; kategori total 0,36. Berapakah kebutuhan tenaga perawat yang dinas pagi
berdasarkan kondisi tingkat ketergantungan pasien di ruangan itu dengan rumus Douglas?
a. 6 orang
b. 7 orang
c. 8 orang
d. 9 orang
e. 10 orang
7. Di ruang perawatan bedah terdapat 6 orang pasien dengan kategori sebagai berikut: 1
orang klien dapat melakukan personal hygiene sendiri, makan sendiri, aktivitas sendiri, 2
orang klien dengan makan dan mandi dibantu dan memakai infuse serta kateter urine, serta
3 orang memerlukan observasi TTV dan perubahan posisi setiap 2 jamBerapakah Jumlah
pasien dengan kategori perawatan parsial?
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang
e. 5 orang
8. Ns A adalah kepala Ruangan perawatan anak. Ns A mempunyai tim: Ns B adalah ketua tim,
Ns C dan D adalah perawat pelaksana. Ns A Membagikan tugas kepada setiap staf perawat.
Ns B mendapat tugas untuk memimpin timbang terima pada setiap pergantian shift. Ns C
dan D mendapat tugas untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien. Manakah
dari fungsi manajemen yang sesuai dengan kegiatan Ns A tersebut?
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Staffing
d. Pengarahan
e. Pengawasan
9. Nurse A sebagai kepala ruangan perawatan anak melakukan audit terhadap kejadian
phlebitis, infeksi nosokomial setiap bulan. Setelah dilakukan rekapitulasi didapatkan hasil
bahwa angka kejadian phlebitis meningkat sebanyak 10% dan kejadian infeksi perkemihan
meningkat sebanyak 5%.. manakah fungsi manajemen yang tepat pada kegiatan Ns A
tersebut?
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Staffing
d. Pengarahan
e. Pengawasan
11. Pada sebuah ruangan rawat inap penyakit dalam didapatkan data angka flebitis di ruangan
meningkat sebanyak 10%. Setelah melakukan pengkajian, Nurse A sebagai kepala ruangan
bermaksud mengadakan rapat dan mengajak seluruh staf nya untuk berkumpul dan
mendiskusikan permasalahan tersebut untuk mencari solusinya.Apakah gaya
kepemimpinan yang tepat pada kasus diatas?
a. Gaya kepemimpinan otokratis
b. Gaya kepemimpinan permisif
c. Gaya kepemimpinan laissez faire
d. Gaya kepemimpinan demokratis
e. Gaya kepemimpinan directing
12. Seorang kepala ruang Penyakit Bedah Saraf mengelola 20 perawat pelaksana dengan
kapasitas 30 tempat tidur. kepala ruang membuat struktur, serta menentukan jenis
pemberian asuhan keperawatan dengan menggunakan metode tim. Apakah proses
manajemen yang sedang diterapkan oleh kepala ruang tersebut?
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Kepersonaliaan
d. Pengarahan
e. Pengendalian
13. Seorang Kepala Ruang ICCU, menemukan perawat yang sedang mengalami kesulitan
dalam memasang infus, kemudian Kepala ruangan tersebut membantu dalam memasang
infus.Apakah fungsi yang sedang dilakukan oleh kepala ruangan tersebut?
a. Supervisi
b. Koordinasi
c. Evaluasi
d. Edukasi
e. Komunikasi
14. Ruang rawat inap bedah orthopedi berjumlah 22 pasien, dengan klasifikasi sebagai
berikut: 3 pasien dgn perawatan minimal, 14 pasien dengan perawatan parsial dan 5
pasien dengan perawatan total.Berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan untuk dinas
pagi?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
15. Seorang perawat memarahi rekan perawat yang lainnya dikarenakan tindakan keperawatan yang
dilakukan rekannya tersebut dianggap salah. Dikarenakan hal tersebut timbullah konflik antara
kedua perawat tersebut. Langkah yang dilakukan oleh salah satu perawat adalah dengan jalan,
berusaha untuk menjauhi perawat yang memarahinya. Mekanisme penanganan konflik yang
digunakan oleh perawat tersebut adalah :
a. Kompromi
b. Negosiasi
c. Kompetisi
d. Akomodasi
e. Menghindar
16. Di salah satu ruang rawat dengan jenis perawatan penyakit dalam, terdapat 18 orang perawat
pelaksana dan 1 orang kepala ruangan. Jenjang pendidikan dan lama kerja serta keahlian dari
perawat di ruangan tersebut bervariasi.Ruangan akan mencoba menerapkan model asuhan
keperawatan profesional. Metode yang cocok untuk kondisi tersebut di atas adalah :
a. Metode kasus
b. Perawatan tim
c. Perawatan primer
d. Manajemen kasus
e. Metode fungsional
17. Di Ruang Perawatan Penyakit Dalam dewasa, dengan kapasitas 50 tempat tidur. BOR (tingkat
Hunian) dalam 3 bulan terakhir 80%; sebaran tingkat ketergantungan sebagai berikut : Tingkat
ketergantungan mandiri 30%, ketergantungan sebagian 50% dan ketergantungan total 20% dari
BOR. Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya ruang rawat berencana mengaplikasikan
model asuhan keperawatan professional.Untuk dapat mengetahui kondisi internal ruang rawat
yang akan dijadikan dasar penentuan jenis model yang cocok, analisis yang dilakukan berupa
a. Analisis kekuatan yang ada di ruang rawat
b. Menggali potensi pelaksanaan kegiatan
c. Menggali peluang dan kebijakan dari rumah sakit
d. Mengkaji tantangan yang muncul dari aplikasi model
e. Telaah hambatan pelaksanaan model asuhan yang sudah ada
18. Ns.X bekerja di unit hemodialisa, memiliki keterampilan, pengalaman dan pengetahuan
dalam rangka mencapai tujuan unit hemodialisa, dan ditunjuk oleh organisasi Rumah
Sakit untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengembangkan kegiatan dan mengelola
unit hemodialisa karena sudah bekerja selama 3 tahun.Apakah peran yang akan
dilakukan oleh Ns. X?
a. Supervisor
b. Owner
c. Manajer
d. Leader
e. Follower
19. Ns. Y, lulus satu tahun yang lalu dari pendidikan diploma keperawatan dan langsung
diterima sebagai pegawai tenaga di Rumah Sakit karena keterbatasan sumber daya
khususnya sebagai ketua tim, tetapi ia mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar
dan sangat bersemangat. Pengalamannya sangat minimal, Ns. Y ditunjuk sebagai ketua
tim yang beranggotakan empat orang, Ns dengan latar belakang pendidikan diploma,
bekerja sebagai tenaga Ns kontrak selama 3 tahun.Model kepemimpinan manakah yang
sebaiknya digunakan oleh Ns. Y saat membimbing staffnya?
a. Autokratis
b. Demokratis
c. Ditaktor
d. Laissez faire
e. Otoriter
20. Seorang kepala ruangan membagi jumlah perawat yang bekerja disetiap shift
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien yang berada diruang rawat.Apa metode
pembagian tugas yang digunakan perawat dalam melakukan pembagian kerja diruang
rawat tersebut.
a. Depkes
b. Douglas
c. Gillies
d. Hurchinsan
e. Minetti
SOAL TRY OUT UJI KOMPETENSI INTERNAL
MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROFESI (NERS) STIK BINA HUSADA
PALEMBANG
TA 2018-2019
1. Ruang rawat neurologi dengan struktur persiapan yang harus dilakukan pada
tenaga Keperawatan yang tersedia 21 kasus tersebut?
perawat, 7 Ners, 5 lulusan D3 dan a. Pengkajian kesiapan pasien pulang
sisanya SPK. Berdasarkan data sharing b. Menyelesaikan administrasi
perawat bulan Juni diketahui 5 perawat keuangan
mengeluhkan kurangnya penghargaan c. Menyediakan leaflet yang berkaitan
dari pihak manajemen dan seringkali dengan perawatan di rumah
insentif yang diberikan tidak adil. d. Memberikan pendidikan kesehatan
Apakah langkah yang tepat untuk yang sesuai dengan kebutuhan
situasi tersebut? pasien
a. Memberikan kebebasan dalam e. Tersedianya prosedur pemulangan
pelaksanaan tugas bagi pasien yang membutuhkan
b. Merencanakan evaluasi kinerja tindak lanjut perawatan di rumah
secara kontinyu dan objektif
c. Menegosiasi peningkatan 4. Seorang perawat “X” adalah kepala
pendapatan ruang di ICU mengatakan, "Saya tidak
d. Merancang pelatihan secara teratur punya waktu untuk membicarakan
dan berkala masalah ini dengan Anda sekarang.
e. Membangun kerjasama kelompok. Lihat saja di kantor saya nanti "saat
staf bertanya apakah mereka bisa
2. Seorang pasien baru datang dari bicara tentang suatu masalah. Manakah
ruangan Instalasi gawat darurat, dari strategi resolusi konflik yang
sebagai perawat, kita mempunyai Perawat “X” gunakan?
a. Pendekatan yang kompetitif atau
kewajiban untuk mampu
negosiasi
mengorientasikan pasien baru b. Mengurangi komponen emosional
tersebut.Apakah tindakan pertamakali dalam konflik
yang dilakukan perawat untuk c. Penarikan kepentingan dengan
mengorientasikan pasien baru tersebut? mengacuhkan kepentingan
a. Menjelaskan discharge planning kelompok lain
b. Menyiapkan tempat tidur pasien d. Menentukan tujuan bersama dan
c. Menjelaskan petugas yang merawat bekerja sama dalam mencapai suatu
d. Menjelaskan fasilitas kesehatan tujuan
yang ada di RS e. Menunggu suasana tenang dan
e. Menjelaskan hak dan kewajiban melanjutkan kembali penyelesaian
pasien/ keluarga selanjutnya