Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kemasukan benda asing adalah keadaan darurat dimana bagian tubuh seperti
mata, hidung, telinga dan mulut secara tidak sengaja (tidak diinginkan) atau
disengaja kemasukan benda asing yang dapat mengganggu sistem vital tubuh
siapa saja dan kapan saja yang dapat menyebabkan kematian karena
kurangnya pengetahuan pertolongan pertama.
Cedera mata karena kemasukan benda asing merupakan masalah kesehatan
melumpuhkan Amerika yang signifikan. Dewan Riset Nasional melaporkan
bahwa Cedera mungkin adalah-diakui utama masalah kesehatan paling
bawah yang dihadapi bangsa saat ini. Studi cedera yang tak tertandingi
menyajikan peluang untuk mengurangi morbiditas dan untuk merealisasikan
penghematan signifikan dalam keuangan dan manusia baik istilah American
Medical Association Panduan untuk Evaluasi tingkat permanen Penurunan
penurunan permanen ke sistem visual pada sama tingkat hampir penurunan
nilai mengenai seluruh manusia (kerugian total visi dalam satu mata setara
dengan% Penurunan 25 dari Visual System dan 24% Penurunan Manusia
Utuh )
Begitu juga dengan keadaan gawat darurat terjadi karena bagian tubuh kita
ini terletak menonjol paling depan, makan bagian ini yang akan terbentur
lebih dahulu. Juga karena adanya lubang pernapasan, maka bila tersumbat
atau terganggu akan menyebabkan gawat darurat pernapasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi pertolongan pertama kemasukan benda asing
2. apa penyebab jika terjadi kemasukan benda asing
3. apa saja komplikasi pada pertolongan pertama kemasukan benda asing

1
4. apa saja pentalaksanaan konsep dasar pertolongan pertama kemasukan
benda asing

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kajian teori dari kemasukan benda asing pada mata, hidung
2. Mampu melakukan pengkajian pada askep kemasukan benda asing pada
mata, hidung
3. Mampu menetapkan diagnosa keperawatan pada askep kemasukan benda
asing pada mata, hidung
4. Mampu membuat rencana keperawatan pada askep kemasukan benda
asing pada mata, hidung
5. Mampu mengimplementasikan rencana keperawatan pada askep
kemasukan benda asing pada mata, hidung

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kemasukan benda asing adalah keadaan darurat dimana bagian tubuh
seperti mata, hidung, telinga dan mulut secara tidak sengaja (tidak diinginkan)
atau disengaja kemasukan benda asing yang dapat mengganggu sistem vital tubuh
siapa saja dan kapan saja yang dapat menyebabkan kematian karena kurangnya
pengetahuan pertolongan pertama.

2.2 Penyebab
Penyebab dari kemasukan benda asing adalah sebagai berikut:
1. Karena seseorang yang kurang hati-hati
2. Keingintahuan pada anak-anak
3. Kurangnya pengawasan dari orang tua
4. Kurangnya pengetahuan tentang baik atau buruknya sebuah benda bagi
tubuh
5. Tersedak makanan atau yang lainnya

2.3 Komplikasi
Kemasukan benda asing itu dapat menyebabkan komplikasi diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Pada Mata
- Terganggunya fungsi pengelihatan pada mata
- Infeksi mata
- Radang mata
- Kebutaan
2. Pada Hidung
- Terganggunya fungsi penciuman dan atau pernapasan
- Sesak nafas
- Infeksi pada hidung

3
3. Pada Telinga
- Terganggunya fungsi pendengaran
- Infeksi pada telinga
- Tuli
4. Pada Mulut
- Sesak nafas
- Teranggunya fungsi organ pencernaan
- Infeksi pada tenggorokan
Komlikasi yang terberat dari kemasukan benda asing adalah kematian.

2.4 Kemasukan Benda Asing Pada Telinga

1. Pengertian
Benda asing merupakan benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh
yang dalam keadaan normal tidak ada. Telinga sering kemasukan benda asing.
Kadang-kadang benda dapat masuk. Bila kemasukan benda asing di telinga, tentu
saja terjadi penurunan pendengaran. Terkadang benda asing dapat masuk tanpa
sengaja ke dalam telinga orang dewasa yang mencoba membersihkan kanalis
eksternus atau mengurangi gatal atau dengan sengaja anak-anak memasukkan
benda tersebut ke dalam telinganya sendiri. Namun, terkadang sering dianggap
enteng oleh setiap orang.
Benda asing di liang telinga (Corpus Allenium) adalah benda asing yang di
temukan di liang telinga bervariasi sekali. Bisa berupa benda mati ataupun benda
hidup, binatang, komponen tumbuh-tumbuhan atau mineral. Pada anak kecil
sering ditemukan kacang hijau, manik-manik, dan lain-lain. Pada orang dewasa
yang relatif sering adalah kapas cotton buds yang tertinggal, potongan korek api,
patahan pensil, kadang-kadang ditemukan serangga kecil seperti kecoa, semut dan
nyamuk.
Usaha mengeluarkan benda asing sering kali akan lebih mendorongnya lebih ke
dalam liang telinga. Mengeluarkan benda asing harus lebih hati-hati. Bila kurang
hati-hati atau bila klien tidak kooperatif dapat berisiko trauma yang merusak

4
membran timpani atau struktur telinga tengah. Anak harus dipegang sedemikian
rupa sehingga tubuh dan kepala tidak dapat bergerak bebas. Bila benda asing yang
masih hidup seperti binatang serangga, binatang di liang telinga harus dimatikan
dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan
(misalnya larutan revanol atau obat anestesi lokal) lebih kurang di tunggu selama
10 menit, setelah binatang telah pasti mati, Dikeluarkan secara hati-hati dengan
pinset atau di irigasi dengan air bersih yang hangat. Pastikan juga tidak di
dapatkan serpihan badan binatang yang tertinggal pada proses pengeluaran benda
asing tersebut karena dapat dikawatirkan terjadinya resiko infeksi pada liang
telinga luar ataupun tengah. Bila terjadi infeksi biasanya ditandai dengan tanda-
tanda inflamasi atau peradangan berupa demam sehingga suhu tubuh klien
bertambah panas. Benda asing yang besar dapat ditarik dengan pengait serumen.
Pada anak, anak tak melaporkan keluhannya sebelum timbul keluhan nyeri akibat
infeksi di telinga tersebut, lama-lama telinganya berbau. Jika hal ini terjadi, orang
tua patut mencurigainya sebagai akibat kemasukan benda asing. Jangan
menanganinya sendiri karena bisa-bisa benda yang masuk malah melesak ke
dalam karena anatomi liang telinga yang berlekuk. Di telinga banyak terdapat
saraf-saraf dan bisa terjadi luka. Benda yang masuk biasanya hanya bisa
dikeluarkan oleh dokter THT dengan menggunakan peralatan dan keahlian
khusus.

2. Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing bisa berada diliang
telinga yaitu :
a. Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.
b. Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu
menggunakan alat alat pembersih telinga misalnya kapas, tangkai korek
api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga
c. Faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing masuk ke
dalam telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.

5
Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke telinga dan penangangan
pertama yang bisa dilakukan:
a. Air
Sering kali saat kita heboh mandi, berenang dan keramas, membuat air
masuk ke dalam telinga. Jika telinga dalam keadaan bersih, air bisa keluar
dengan sendirinya. Tetapi jika di dalam telinga kita ada kotoran, air justru
bisa membuat benda lain di sekitarnya menjadi mengembang dan air
sendiri menjadi terperangkap di dalamnya. Segera kunjungi dokter THT
untuk membersihkan kotoran kuping yang ada.
b. Cotton Buds
Cotton buds tidak di anjurkan secara medis untuk membersihkan telinga.
Selain kapas bisa tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya adalah dapat
menusuk selaput gendang bila tidak hati-hati menggunakannya.
c. Benda-benda kecil
Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke dalam
telinganya. Misalnya, manik-manik mainan. Jika terjadi, segera bawa ke
dokter THT. Jangan coba-coba mengeluarkannya sendiri, karena bisa
menimbulkan masalah baru. Di ruang praktek, dokter mempunyai alat
khusus untuk mengeluarkan benda tersebut.
d. Serangga
Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah dengan
bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya mekanisme sendiri
yang dapat menghambat binatang seperti semut untuk tidak masuk ke
dalam.

3. Manifestasi Klinik
Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga dapat berkisar di tanpa
gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan adanya penurunan pendengaran.
Beberapa efek yang dapat terjadi yaitu sebagai berikut.
a. Merasa tidak enak di telinga

6
Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja membuat telinga
merasa tidak enak, dan banyak orang yang malah membersihkan
telinganya, padahal membersihkan akan mendorong benda asing yang
masuk ke dalam menjadi masuk lagi.
b. Tersumbat
Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang telinga, tentu saja
membuat telinga terasa tersumbat
c. Pendengaran terganggu
Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran.
Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran
timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga
tengah
d. Rasa nyeri telinga / otalgia
Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan
pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau
ancaman pembentukan abses otak. Nyeri merupakan tanda berkembang
komplikasi telinga akibat benda asing.

4. Patofisiologis
Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain pada anak anak yaitu faktor kesengajaan dari anak tersebut , faktor
kecerobohan misalnya menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang
dewasa seperti kapas, korek api ataupun lidi serta factor kebetulan yang tidak
disengaja seperti kemasukan air, serangga lalat , nyamuk dan lain-lain.
Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis audiotorius
eksternus akan menimbulkan perasaaan tersumbat pada telinga, sehingga klien
akan berusaha mengeluarkan benda asing tersebut. Namun, tindakan yang klien
lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering kali berakibat semakin
terdorongnya benda asing ke bagian tulang kanalis eksternus sehingga
menyebabkan laserasi kulit dan melukai membrane timpani. Akibat dari laserasi
kulit dan lukanya membrane timpanai, akan menyebabkan gangguan

7
pendengaran, rasa nyeri telinga / otalgia dan kemungkinan adanya risiko
terjadinya infeksi.

5. Pemeriksaan dengan Otoskopik


Caranya :
a. Bersihkan serumen
b. Lihat kanalis dan membran timpani
Interpretasi :
a. Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan adanya infeksi.
b. Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan darah
dibelakang gendang.
c. Kemungkinan gendang mengalami robekan.
1) Pemeriksaan Ketajaman dengan Test Penyaringan Sederhana
a) Lepaskan semua alat bantu dengar
b) Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu
telinga
c) Berdirilah dengan jarak 30 cm
d) Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut)
e) Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam
2) Uji Ketajaman dengan Garpu Tala (Uji Weber)
a) Menguji hantaran tulang (tuli konduksi)
b) Pegang tangkai garpu tala, pukulkan pada telapak tangan
c) Letakan tangkai garpu tala pada puncak kepala klien.
d) Tanyakan pada klien, letak suara dan sisi yang paling keras.
Interpretasi :
a. Normal: suara terdengar seimbang (suara terpusat pada ditengah kepala)
b. Tuli kondusif: suara akan lebih jelas pada bagian yang sakit (obstruksi:
otosklerosis, OM) akan menghambat ruang hampa.
c. Tuli sensorineural: suara lateralisasi kebagian telinga yang lebih baik.
1) Uji Ketajaman dengan Garpu Tala (Uji Rine)
a) Membandingkan konduksi udara dan tulang

8
b) Pegang garpu tala, pukulkan pada telapak tangan
c) Sentuhkan garpu tala pada tulang prosesus mastoid, apabila bunyi
tidak terdengar lagi pindahkan kedepan lubang telinga (2 cm)
d) Tanyakan klien, kapan suara tak terdengar (hitungan detik)
e) Ulangi pada telinga berikutnya
Interpretasi
a. Normal: terdengar terus suara garpu tala.
b. Klien dengan tuli kondusif udara: mendengar garpu tala lebih jelas melalui
konduksi tulang (Rine negatif).

6. Pencegahan
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
a. Kebiasaan terlalu sering memakai cotton buds untuk membersihkan
telinga sebaiknya dijauhi karena dapat menimbulkan beberapa efek
samping: kulit telinga kita yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna
untuk membuat gerakan menyapu kotoran di telinga kita akan rusak,
sehingga mekanisme pembersihan alami ini akan hilang. Jika kulit kita
lecet dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak nyaman dan
kemungkinan lain bila anda terlalu dalam mendorong Cottonbud, maka
dapat melukai atau menembus gendang telinga.
b. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian atau manik-manik pada
anak-anak, dapat tejadi bahaya di atas atau juga dapat tertelan dan yang
fatal dapat menyumbat jalan nafas.

7. Penatalaksanaan
Sekali waktu mungkin bayi anda menangis tanpa sebab. Jika anda menjumpai hal
demikian, periksalah telinga bayi dengan bantuan lampu senter. Kemungkinan ada
serangga yang masuk dan menggigit. Kadang ada juga anak yang langsung
menunjuk telinganya memberi isyarat bahwa ada sesuatu yang masuk ke
telinganya.

9
Serangga yang masuk ke telinga dapat dibunuh dengan meneteskan baby oil
ataupun minyak zaitun ke dalam liang telinga yang kemasukan serangga. Apabila
belum berhasil bisa dicoba meneteskan alkohol 70%. Jika tidak ada bahan-bahan
yang tadi, bisa dicoba dengan meneteskan obat tetes telinga beberapa kali.
Alkohol yang diteteskan ke telinga lebih cepat membunuh serangga. Terutama
serangga-serangga yang agak besar. Namun dalam penggunaannya kita harus
tetap hati-hati. Usahakan agar alkohol tidak masuk ke kerongkongan dengan cara
memiringkan kepala ke arah telinga yang tidak terkena beberapa saat setelah
ditetesi. Jika benda asing yang masuk ke telinga berupa biji-bijian basah yang
mudah mengambang, jangan sekali kali anda mencoba mengeluarkannya dengan
memasukkan cairan (misalnya air, minyak, obat tetes telinga ataupun alkohol) ke
dalam telinga.
Sebaiknya diambil dengan korek kuping secara hati-hati. Bila belum berhasil
bawalah ke dokter. Namun pada umumnya, benda kecil yang masuk ke telinga
dapat kita keluarkan dengan jalan memiringkan kepala ke arah telinga yang
termasuki benda tersebut. Kemudian tepukkan tangan beberapa kali di kepala
sebelah atau dekat telinga yang satu lagi.
a. Ekstrasi benda asing dengan menggunakan pengait atau pinset atau
alligator (khususnya gabah). Pada anak yang tidak kooperatif, sebaiknya
dikeluarkan dalam narcosis umum, agar tidak terjadi komplikasi pada
membrane timapani.
b. Bila benda asing berupa binatang atau serangga yang hidup, harus
dimatikan terlebih dahulu dengan meneteskan larutan pantokain, alcohol,
rivanol atau minyak.
Kemudian benda asing dikait dengan pinset atau klem dan ditarik keluar. Setelah
benda asing keluar, liang telinga dibersihkan dengan larutan betadin. Bila ada
laserasi liang telinga diberikan antibiotik ampisilin selama 3 hari dan analgetik
jika perlu. Usaha pengeluaran harus dilakukan dengan hati- hati biasanya dijepit
dengan pinset dan ditarik keluar. Bila klien tidak kooperatif dan beresiko merusak
gendang telinga atau struktur- struktur telinga tengah, maka sebaiknya dilakukan
anastesi sebelum dilakukan penatalaksanaan. Benda asing seperti kertas, busa,

10
bunga, kapas, dijepit dengan pinset dan ditarik keluar. Benda asing yang licin dan
keras seperti batu, manik-manik, biji-bijian pada anak yang tidak kooperatif
dilakukan dengan narkose. Dengan memakai lampu kepala yang sinarnya terang
lalu dikeluarkan dengan pengait secara hati-hati karena dapat menyebabkan
trauma pada membran timpani.
Usaha pencegahan
a. Kebiasaan terlalu sering memakai cotton bud untuk membersihkan telinga
sebaiknya dijauhi karena dapat menimbulkan beberapa efek samping
seperti kulit telinga kita yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna
untuk membuat gerakan menyapu kotoran di telinga kita akan rusak,
sehingga mekanisme pembersihan alami ini akan hilang.
b. Jika kulit kita lecet dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak
nyaman dan kemungkinan lain bila terlalu dalam mendorong Cottonbud,
maka dapat melukai atau menembus gendang telinga. Sebaiknya bersihkan
telinga 2-3 kali dalam seminggu.
c. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian pada anak-anak, dapat tejadi
bahaya di atas atau juga dapat tertelan dan yang fatal dapat menyumbat
jalan nafas (obstruksi jalan nafas).

2.5 Kemasukan Benda Asing Pada Mata

1. Pengertian
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam istilah
medis. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai
sclera, kornea, dan konjungtiva.
Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat
serius. Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya
terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan
terjadi iridocylitis serta panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda
asing tersebut dan menentukan lokasinya didalam bola mata untuk kemudian
mengeluarkannya.

11
Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung dari
besarnya corpus alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi
dan jenis bendanya sendiri. Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal
ini kurang berbahaya jika dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di dalam
segmen belakang. Jika suatu benda masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi
salah satu dari ketiga perubahan berikut:
1) Mecanical effect
Benda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea ataupun sclera.
Setelah benda ini menembus kornea maka ia masuk ke dalam kamera oculi
anterior dan mengendap ke dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam
sudut bilik mata. Bila benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan kalau
mengenai lensa mata akan terjadi catarack, traumatic. Benda ini bisa juga tinggal
di dalam corpus vitreus. Bila benda ini melekat di retina biasanya kelihatan
sebagai bagian yang dikelilingi oleh eksudat yang berwarna putih serta adanya
endapan sel-sel darah merah, akhirnya terjadi degenerasi retina.
2) Permulaan terjadinya proses infeksi
Dengan masuknya benda asing ke dalam bola mata kemungkinan akan timbul
infeksi. Corpus vitreus dan lensa dapat merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan kuman sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak
boleh melupakan infeksi kuman tetanus.
3) Terjadi perubahan-perubahan spesifik pada jaringan mata karena proses
kimiawi (reaction of ocular tissue).

2. Penyebab
Penyebab cedera mata pada permukaan mata adalah percikan kaca, partikel
yang terbawa angin dan ranting pohon.

3. Manifestasi Klinis
Setiap cedera pada permukaan mata biasanya menimbulkan perasaan ada sesuatu
dimata. Gejala lainnya adalah kepekaan terhadap cahaya, mata atau
pembengkakan mata dan kelopak mata. Penglihatan bisa menjadi kabur.

12
4. Pemeriksaan tajam penglihatan
Dengan menggunakan snellens chart dan test brigshtess dilakukan untuk
mengetahui ketajaman penglihatan, normalnya tajam penglihatan seseorang
adalah 6/6, sedangkan pada pasien trauma mata hanya 1/30.
a. Test onel
Dilakukan untuk mengetahui fungsi eksresi sistem lakrimel, normal bila terlihat
adanya reaksi menelan tetapi bila test anel negatif atau fungsi lakrimah tidak
normal maka keadaan ini mudah sekali terjadi infeksi, umumnya pada pasien
trauma mata tes onelnya (-) karena saat itu sistem lakrimal akan lebih banyak
mengeluarkan air mata
b. Pemeriksaan lapang pandang
Dapat diperiksa dengancara konfrontasi yaitu dengancara meminta pasien untuk
memejamkan salah satu matanya dan memfokuskan motonya pada salah satu
tempat atau satu titik dihadapinya, pada pasien trauma mata pada bagian mata
yang trauma maka lapang pandangnya agak sedikit kabur / berkurang, namun
pada mata yuang normal lapang pandangnya masih normal/jelas
c. Foto rontgen orbita
Foto rontgen orbita dilakukan untuk memastikan adanya benda asing di dalam
mata, pada trauma mata apabila terdapat benda asing yang masukke dalam mata
maka akan terlihat dengan jelas.

5. Penatalaksanaan
a. Anamnesa kejadian trauma
b. Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.
c. Pemeriksaan dengan optalmoskop
d. Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma
e. Bila ada perforasi lakukan pemeriksaan X-Ray orbita dengan PA dan
lateral
f. Perawatan luka
g. Pengeluaran benda asing sesuai dengan fasilitas dan Rujuk ke rumah sakit
pusat.

13
h. Benda asing di mata harus dikeluarkan. Agar benda asing terlihat lebih
jelas dan untukmelihat adanya goresan atau benda asing pada mata, bisa
diberikan obat tetes mata khusus yang mengandung zat warna flouresensi.
Kemudian diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius untuk
mematikan rasa dipermukaan mata. Dengan menggunakan alat penerangan
khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter.
i. Benda asing seringkali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril
yang lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air steril.
Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan kornea.
Diberikan salep antibiotik selama beberapa hari. Goresan yang lebih besar
memerlukan pengobatan tambahan. Pupil diusahakan tetap melebar
dengan pemberian obat, lalu dimasukkan antibiotik dan mata ditutup
dengan plester. Sel-sel pada permukaan mata berregenerasi dengan cepat,
meskipun goresannya besar, penyembuhannya akan berlangsung selama 1-
3 hari.
j. Jika benda asing telah menembus ke lapisan mata yang lebih dalam, segera
hubungi dokter spesialis mata.

Benda asing yang masuk mata biasanya kecil dan ringan. Istilah umumnya adalah
kelilipan. Kelilipan yang ringan dapat dibersihkan dengan jalan mencuci
(mengguyur) mata dengan air bersih. Lebih baik lagi bila menggunakan air masak.
Kelilipan yang tidak terguyur dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air
bersih terlebih dahulu. Kelilipan yang tajam harus diambil dengan hati-hati sebab
apabila tergeser dapat melukai mata.
Kelilipan larutan kapur tembak ( contoh lainnya kapur tohor ) harus ditangani
seperti ketika mata terkena basa keras, yaitu seluruh muka dan mata dibasuh
dengan larutan cuka encer dengan perbandingan satu bagian cuka dicampur
dengan satu bagian air. Atau bisa juga dengan air biasa. Guyuran dilakukan secara
terus menerus selama tiga puluh sampai empat puluh lima menit dan harus
mengenai bagian yang terlindung oleh kelopak mata. Selama diguyur penderita
harus menggerak-gerakkan bola matanya.

14
2.6 Kemasukan Benda Asing Pada Hidung

1. Pengertian
Hidung adalah organ sederhana yang sebenarnya berfungsi sangat vital dalam
kehidupan kita. Terkadang tanpa sengaja ada benda yang masuk kehidung. Benda
asing disini biasanya berupa biji-bijian yang kecil seperti jagung, kacang, dan juga
kedelai, manic-manic, kapur barus, nyamuk, lalat, kerikil, pasir dan lainnya.
Mula-mula benda tersebut berada dilubang hidung sebelah luar kemudian
terdorong kearah dalam ketika tarik nafas dalam dan menyebabkan sesak nafas.
2. Penyebab
Benda asing seperti biji-bijian yang kecil seperti jagung, kacang, dan juga kedelai,
manic-manic, kapur barus, nyamuk, lalat, kerikil, pasir dan lainnya.
3. Manifestasi Klinis
a. Hidung tersumbat sebelah
b. Rasa pedas dan sakit dalam hidung
c. Hidung sampai berdarah
d. Hidung pilek sebelah dan berbau disertai darah bila sudah lama
kejadiannya.
4. Penatalaksanaan
a. Bila yang masuk tidak terlalu dalam dan masih bisa terlihat, bisa diambil
dengan sebatang pinset. Secara perlahan pinset tersebut dimasukkan
kedalam hidung tarik benda tersebut dengan perlahan keluar dengan hati
hati.
b. Bisa juga dilakukan dengan menutup liang hidung yang tidak tersumbat
tarik nafas dengan mulut lalu buang hembuskan kuatkuat udara hingga
benda asing itu keluar.
c. Bila gagal letakkan anak atau korban dalam posisi sedikit menunduk
condong kedepan cobalah benda asing dikait kearah keluar dengan pengait
yang ujungnya tumpul agar tidak melukai.
d. Bila gagal lagi, bawa segera kerumah sakit atau ahli THT

15
e. Apabila benda itu lintah maka jepit dengan kuat lintah tersebut, hidung
yang tersumbat ditetesi dengan air perasan tembakau sambil menarik
jepitan tersebut.
f. Jika ada perdarahan, sumbatlah liang hidung yang berdarah dengan
lintingan daun sirih yang sudah diremas atau lintingan kassa yang dibasahi
lembab, peras dahulu sebelum dimasukkan kedalam liang hidung dengan
minyak paraffin atau minyak kelapa atau boorzalf, vasselin agar tidak
lengket bila dicabut.

Anak-anak kadang memasukkan biji-bijian atau manik-manik ke dalam lubang


hidungnya. Untuk mengambilnya sebaiknya diserahkan kepada dokter. Jikalau
ingin mencoba mengambilnya sendiri, pergunakan sebatang kawat berujung
tumpul yang dibengkokkan seperti kail. Masukkan kail tersebut dengan sangat
hati-hati menyusup di samping benda yang masuk tadi. Setelah melampauinya
tariklah benda asing tadi perlahan-lahan.
Apabila benda tersebut belum begitu masuk ke dalam, bisa dicoba dengan cara
memerintah anak mengeluarkannya seperti ketika mengeluarkan lendir dari
hidung dengan memencet bagian hidung yang tidak kemasukan benda tersebut.

2.7 Kemasukan Benda Asing Ke Tenggorokan

Makanan bahkan gigi yang lepas bisa menyangkut di tenggorokan. Dengan


menggunakan jari, rabalah tenggorokkan penderita. Usahakan untuk
mengeluarkan benda tersebut. Pada anak kecil, lindungilah jari-jari anda dari
gigitannya. Bila benda masuk ke dalam saluran nafas, dudukkan penderita di
kursi. Tundukkan kepala penderita, lalu tepuk tengkuknya dengan keras. Jika
kasus ini terjadi pada anak kecil, angkat kakinya dan dijungkirkan. Kemudian
tepuk punggungnya keras-keras.
Benda yang menyangkut tadi biasanya dapat terlempar keluar dengan cara ini.
Jika belum berhasil, cobalah menelungkupkan penderita. Lalu rogohlah
tenggorokkannya dengan jari kemudian cungkil benda asing yang menyangkut

16
tadi supaya keluar. Caranya ialah dengan memasukkan jari anda menyusuri gigi
dan terus ke dinding belakang tenggorokan. Setelah benda yang menyumbat dapat
diraba, cungkillah ke arah mulut.

Cara lain ialah dengan mencoba mendesak benda tersebut dengan tekanan udara
yang didorongkan dari ronga perut sebagai berikut:
1. Untuk Anak-anak Usia 2 Tahun Ke Atas
2. Peluklah korban dari belakang dan lingkarkan tangan anda ke perut tepat
di bawah tulang iga terakhir.
3. Bengkokkan punggung korban ke depan dengan posisi kepala agak
menggantung
4. Kepalkan salah satu tangan anda tepat di bawah tulang dada korban,
kemudian letakkan telapak tangan anda yang satunya lagi di atas kepalan
tadi.
5. Tekan dan dorong perut korban kuat-kuat dan menyentak dengan sudut
empat puluh lima derajat ke atas ke arah letak jantung.
6. Jangan menekan tulang iganya.
7. Jangan menekan dengan lengan anda tetapi pergunakan kepala tangan
dengan hentakkan yang cepat dan kuat.
8. Untuk Anak Kecil Atau Bayi
9. Telentangkan korban dan letakkan pangkal telapak tangan anda ditentang
sekat rongga badannya ( lihat petunjuk di atas)
10. Tekan secara kuat dan tujukan ke arah jantung dengan sudut empat puluh
lima derajat ke atas rongga dada.
11. Jika anda sendiri yang menjadi korban sementara tidak ada orang yang
membantu anda, lakukanlah penekanan dengan kepalan tangan anda
sendiri seperti petunjuk di atas. Bila pada kondisi-kondisi di atas wajah
penderita mulai membiru, usahakan memberikan pernafasan buatan dari
mulut penolong ke mulut penderita, dan siapkan penderita untuk segera
dibawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

17
2.8 Benda Yang Tertelan
Benda yang tertelan biasanya yang berbentuk bulat. Kemungkinan bahaya
yang ditimbulkan relatif kecil, karena benda tersebut akan keluar lagi bersama
kotoran. Apabila timbul gejala semisal perut mulas atau sakit serta gejala lainnya
di luar kebiasaan normal, segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis terdekat.
Jika benda yang tertelan termasuk benda tajam, jangan mencoba
mengeluarkannya dengan obat pencahar (laxative /obat urus-urus). Sebab akan
sangat membahayakan usus. Sebaiknya penderita diberi makanan padat seperti
kentang, singkong, pisang atau roti.

2.9 Benda Masuk Ke Kulit


Untuk mengeluarkan jarum, duri, peluru atau serpihan kayu dan benda lain
yang masuk ke dalam kulit sebaiknya diserahkan ke tenaga medis. Namun tidak
menutup kemungkinan kita bisa mencabut sendiri apabila benda masih tampak di
permukaan kulit. Untuk mengeluarkannya kita membutuhkan alat rumah tangga
seperti gunting, pisau tajam, peniti atau jarum. Dengan catatan benda-benda
tersebut harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara membakarnya langsung atau
dengan merebusnya sampai mendidih selama kurang lebih lima sampai sepuluh
menit.
Jika benda masuk ke dalam telapak kaki, segera atasi dengan cara
mengistirahatkan kaki tersebut. Gerakan kaki dapat mengubah letak benda makin
masuk ke dalam. Adapun jika benda yang masuk ke dalam kulit adalah kail, maka
jangan sekali-kali anda menariknya kembali. Akan tetapi doronglah mata kail
tersebut hingga muncul keluar. Kemudian potonglah mata kail tersebut sehingga
dapat ditarik ke luar dengan mudah.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kemasukan benda asing adalah keadaan darurat dimana bagian tubuh seperti
mata, hidung, telinga dan mulut secara tidak sengaja (tidak diinginkan) atau
disengaja kemasukan benda asing yang dapat mengganggu sistem vital tubuh
siapa saja dan kapan saja yang dapat menyebabkan kematian karena kurangnya
pengetahuan pertolongan pertama.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengharapkan agar pembaca bisa
mengenali apa konsep dasar pertolongan perttama pada kemasukan benda asing.
Dan sebagai tenaga medis terutama bidan, harus mengetahui dan mampu
menangani dan menjelaskan tentang konsep dasar pertolongan pertama
kemasukan benda asing pada neonatus.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008.pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan


kebidanan.Surabaya : Salemba Medika

http://dianhusadafentynovitasari.blogspot.com/p/pertolongan-kemasukan-benda-
asing.html

20

Anda mungkin juga menyukai