PENDAHULUAN •Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat •Obat merupakan terapi utama yang di berikan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan •Disamping manfaat, obat dapat menimbulkan efek samping berbahaya dan serius bila tidak tepat diberikan PENDAHULUAN Perawat bertanggung jawab untuk : Memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan Memberikan obat dengan tepat Memantau respon klien Membantu pasien menggunakan obat dengan benar berdasarkan pengetahuan •Perawat harus memahami kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu aman untuk diberikan PEMBERIAN OBAT : PERAN DOKTER, FARMASI, PERAWAT Dokter dan ahli farmasi memainkan peranan kunci dalam menjamin obat yang benar dan di berikan kepada individu yang benar Perawat yang memberi obat memikul tanggung jawab dan akuntabilitas untuk keakuratan prinsip lima benar pemberian obat Peran dokter : Dokter meresepkan obat. Dokter menulis instruksi pada format yang telah dibuat dalam catatan medis klien, dalam buku instruksi dokter, atau dalam kertas resep resmi PEMBERIAN OBAT : PERAN DOKTER Empat tipe instruksi dokter berdasarkan frekuensi pemberian obat : Standing orders : instruksi tetap dilaksanakan sampai dokter menggantinya dengan instruksi baru atau sampai jumlah hari penggunaan obat yang diresepkan berlalu Instruksi PRN (ketika klien membutuhkan saja) Instruksi tunggal : instruksi dimana obat hanya diberikan sekali pada waktu tertentu Instruksi STAT, dosis tunggal diberikan segera dan hanya sekali. Biasa diberikan dalam kondisi darurat jika kondisi klien mengalami perubahan PEMBERIAN OBAT : PERAN FARMASI Ahli farmasi menyiapkan dan mendistribusikan obat yang diresepkan dokter. Meningkatkan terapi obat yang optimal dengan mengkaji rencana obat dan mengevaluasi kebutuhan klien yang berkaitan dengan pengobatan Ahli farmasi bertanggung jawab memenuhi permintaan resep dokter dengan akurat dan harus yakin bahwa resep tersebut valid Menyalurkan obat dengan benar, dalam dosis dan jumlah yang tepat, dan label obat yang akurat Menyediakan informasi tentang efek samping, toksisitas, interaksi, dan inkompatibilitas obat PEMBERIAN OBAT : PERAN PERAWAT Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memberikan obat kepada klien berdasarkan resep dokter dan telah didistribusikan oleh ahli farmasi. Perawat memiliki waktu 24 jam bersama klien, hal ini membuat perawat berada pada posisi yang ideal untuk memantau respon klien terhadap pengobatan, memberikan pend kes untuk klien dan keluarg tentang program pengobatan serta memberikan informasi kepada dokter kapan obat efektif, tidak efektif, atau tidak lagi dibutuhkan Perawat harus menentukan apakah seorang klien harus menerima obat pada waktunya dan mengkaji kemampuan klien untuk menggunakan obat secara mandiri Perawat menggunakan proskep untuk mengintegraskan terapi obat dalam perawatan (Kolaborasi) NOMENKLATUR DAN BENTUK OBAT NAMA OBAT Suatu obat atau medikasi adalah zat yang digunakan dalam diagnosis, terapi, penyembuhan, penurunan atau pencegahan penyakit Sebuah obat dapat memiliki empat nama berbeda 1. Nama Kimia : Gambaran pasti komposisi obat ex : asam asetilsalisilat dikenal sebagai aspirin 2. Nama Generik : Di Amerika nama generik diberikan oleh pabrik yang ertama kali memproduksi obat sebelum mendapat izin dari FDA 3. Nama Resmi : Nama obat yang terdapat dalam publikasi resmi 4. Nama dagang, nama merek, nama pabrik adalah nama yang digunakan pabrik dalam memasarkan obat. Simbol ® mempunyai arti terdaftar. KLASIFIKASI OBAT Klasifikasi obat mengindikasikan efek pada sistem tubuh, gejala yang dihilangkan, atau efek yang diinginkan Setiap golongan berisi obat yang diprogramkan untuk jenis masalah kesehatan yang sama. Komposisi fisik dan kimia obat dalam satu golongan tidak selalu sama. Sebuah obat dapat memiliki lebih dari satu golongan, Contoh : aspirin merupakan analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Perawat harus mengetahui karakteristik umum obat dalam setiap golongan Setiap obat memiliki implikasi keperawatan untuk pemberian dan pemantauan yang tepat , contoh : implikasi keperawatan yang berhubungan dengan pemberian diuretik adalah memantau input dan output cairan, menimbang berat badan klien setiap hari, mengkaji edema, dan memantau kadar elektolit serum. Implikasi keperawatan untuk semua obat dalam suatu golongan memandu perawat dalam memberikan perawatan yang aman dan efektif BENTUK OBAT Obat tersedia dalam berbagai bentuk atau preparat Bentuk obat menetukan rute pemberian obat, misalnya : Kapsul diberikan per oral, salep diberikan topikal Komposisi obat dibuat untuk meningkatkan absorpsi dan metabolisme didalam tubuh Banyak obat tersedia dalam beberap bentuk misalnya : tablet, kapsul, eliksir, dan supositoria Perawat harus yakin bahwa ia memberikan obat dalam bentuk yang benar BPOM DAN STANDAR OBAT BPOM Berdasarkan Pasal 67 Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001, BPOM melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Kepala BPOM Nomor 14 Tahun 2014, Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang pengawasan obat dan makanan, yang meliputi pengawasan atas produk terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen serta pengawasan atas keamanan pangan dan bahan berbahaya. STANDAR OBAT 1. Kemurnian, pabrik harus memenuhi standar kemurnian untk tipe dan dan konsentrasi zat lain yang diperbolehkan dalam dalam produksi obat 2. Potensi, konsentrasi obat aktif dalam preparat obat mempengaruhi kekuatan atau potensi obat 3. Bioavailability, kemampuan obat untuk lepas dari bentuk dosis nya dan melarut, di absorpsi, dan diangkut tubuh ke tempat kerjanya. 4. Kemanjuran, pemeriksaan laboratorium yang terinci dapat membantu menentukan efektifitas obat 5. Keamanan, semua obat harus terus dievaluasi untuk menentukan efek samping obat PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG UNDANG Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000 Berdasarkan Peraturan tersebut, obat digolongkan dalam (5) golongan yaitu 1. Obat Bebas 2. Obat Bebas Terbatas 3. Obat Wajib Apotek 4. Obat Keras 5. Obat Psikotropika dan Narkotika 1. OBAT BEBAS Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter Label obat diberi tanda lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. 2. OBAT BEBAS TERBATAS Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. 2. OBAT BEBAS TERBATAS 3. OBAT WAJIB APOTEK Merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien. Syarat dalam penyerahan OWA : 1. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita 2. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada pasien 3. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut timbul 4. OBAT KERAS Obat keras yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter, berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 02396/A/SKA/III/1986 penandaan obat keras dengan lingkaran bulat berwarna merah dan garis tepi berwarna hitam serta huruf K yang menyentuh garis tepi Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan kematian Contoh : antibiotik, obat diabetes mellitus, obat penenang, dll 5. OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Jenis –jenis yang termasuk psikotropika adalah Ecstasy dan Sabu- sabu Ada 4 gol psikotropika 5. OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi/timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Macam-macam narkotika, yaitu Opiod(Opiat) seperti {Morfin, Heroin (putaw), Codein, Demerol (pethidina), Methadone Kokain, Cannabis (ganja) dan lainnya 5. OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA Di atur undand-undang (Psikotropika-UU No. 5/ 1997) Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika Memberantas peredaran gelap psikotropika