AURAL HEMATOMA
OLEH :
KUPANG
2019
Bab 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui penyebab, predisposisi, indikasi,
pendekatan anatomi,identifikasi tentang teknik operasi , resiko serta perawatan pasca operasi
dari hewan yang mengalami aural hematoma.
Bab 2
Pembahasan
Defenisi
Penyebab
Penyebab auricular hematoma tidak diketahui dengan baik ( Islami et al, 2018). Menurut
case study lain menyebutkan bahwa penyebab aural hematoma adalah karena otitis
eksterna,trauma dan yang autoimun rendah( Pratama, 2018 ).
Otitis eksterna terjadi karena adanya respon gatal akibat infeksi parasit. Trauma Karen
adanya benturan,goncangan,dan perkelahian antar hewan. Autoimun rendah akibat dari aktivitas
antibody yang tidak aktif .. Sebab lain juga dikarenakan adanya peningkatan kerapuhan
pembuluh kapiler atau terjadi karena pecahnya pembuluh darah yang berada diantara cartilago
dan kulit telinga(Pratama dan Islami et al, 2018).
Predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi kasus aural hematoma pada anjing yaitu
1) Hematoma pada anjing dapat menyerang semua umur,baik yang masih muda maupun
sudah dewasa/tua;
2) Jenis anjing yang sering mengalami aural hematoma adalah jenis yang mengalami
telinga terkulai seperti Golden Retriever,Labrador Retriever;
3) Anjing yang mengalami penyakit telinga kronis,parasit dan alergi yang menyebabkan
gatal yang menyebabkan anjing menggaruk telinga dan menggeleng-geleng telinga sehingga
pembuluh darah ditelinga pecah.
Saibaba et al., (2016) yang menyatakan bahwa othematoma dapat menyerang anjing
tergantung pada usia, jenis kelamin dan status umum penyakit.
Indikasi
Gejala klinis yang terlihat berupa adanya kantong yang terbentuk pada daun telinga
anjing, berwarna merah dan bengkak, apabila dipalpasi akan terasa seperti cairan. Selain itu,
anjing akan menunjukkan perilaku seperti sering menggaruk telinganya dan menggeleng-
gelengkan kepalanya (Pratama 2018 in Hnilika 2011)
Pendekatan anatomi
Menurut Islami et al. (2018), Othematoma dapat terjadi karena adanya akumulasi darah
di antara cartilago dengan permukaan kulit pada convex daun telinga. Adanya akumulasi darah
disebabkan karena vaskularisasi pembuluh darah yang ada di telinga hewan. Arteri dan vena
pada regio auricula meliputi A/V. Temporalis superficialis yang ditemukan di Glandula parotis.
V. Temporalis superficialis mengarah ke dorsal, meyusuri tepi depan pangkal telinga menuju M.
Temporalis. Percabangan dari V. Temporalis superficialis yang mengarah ke bagian telinga
adalah V. Auricularis caudalis dan V. Auricularis rostralis (Popesko et al, 1990),
Penanganan preoperasi
Persiapan Alat
Alat yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu, dicuci sampai bersih dan di beri
desinfektan.
Persiapan Operator
Perlengkapan operator dan co-operator meliputi gloves, masker dan baju operasi harus dalam
keadaan bersih agar operasi aural hematoma dapat dilaksanakan secara aseptis dan steril agar
pasien terhindar dari kontaminasi.
Persiapan Hewan
Pasien yang akan dioperasi dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu seperti frekuensi pulsus,
frekuensi nafas, suhu, turgor kulit, dan CRT. Menurut Looney (2008), nilai normal pada
pemeriksaan fisik anjing, yaitu frekuensi pulsus 90-120x/menit, frekuensi nafas 10-35x/menit,
suhu 38oC-38.5oC, dan CRT 1-2 detik. Posisi hewan untuk operasi posisi umumnya ditempatkan
pada posisi lateral recumbency untuk aural hematoma dan perbaikan laserasi
Terdapat beberapa teknik operasi yang bisa digunakan untuk pengobatan aural hematoma,
namun yang paling banyak digunakan oleh dokter hewan yaitu insisi, punch biopsy, laser.
1. Teknik insisi: Untuk pasien yang dapt mentoleransi anastesi, teknik insisi mrupakan
pilihan ynag tepat.
Insisi yang biasa dilakukan dalam penanganan aural hematoma ada beberapa bentuk,
misalnya insisi berbentuk longitudinal dengan proses insisi yang lebih mudah di bandingkan
insisi berbentuk S. Namun, insisi secara longitudinal saat ini sudah jarang digunakan karena
kurang efektif terhadap proses penyembuhan luka pasca bedah. Saat ini lebih banyak digunakan
metode insisi berbentuk S dalam penanganan aural hematoma karena bentuk pinna bagian dalam
memang seperti huruf S sehingga dapat meminimalisir resiko rusaknya pembuluh darah
disekitarnya. Insisi ini dalam satu lintasan berbentuk huruf S atau Z (tidak berbentuk lurus).
Insisi ini digunakan jika daerah operasi atau massa yang diambil biasanya berada di daerah orga
dengan tulang lunak. Insisi ini digunakan sebagai akses masuk dan diseksi sebagai lanjutan jika
masa sudah ditemukan. Tujuan dari bentuk yang tidak lurus adalah untuk mencegah terjadinya
kontraktur seteleh luka sembuh (Eyarefe, 2013 dalam Wulandari, 2018).
Insisi berbentuk S maupun longitudinal dibuat dari ujung distal hematoma ke tepi proksimal
(Gambar 1 dan 2). Insisi hanya boleh meliputi kulit dan diusahakan agar kartilago auricular tidak
diinsisi. Keluarkan darah dan gumpalan fibrin dari rongga hematoma menggunakan spons kasa
yang dibasahi atau forceps mosquito. (Fossum, 2002).
Gambar 1. Bentuk insisi longitudinal (kiri); Gambar 2. Bentuk insisi huruf S (kanan) (Asinga,
2006).
Gunakan cairan steril untuk membilas rongga. Benang jahit yang digunakan berukuran 3-
0 atau 4-0 absorbable atau non-absorbable sepanjang 0.75 sampai 1 centimeter pada kulit
dipermukaan daun telinga, jahitan dilakukan dengan menembus kartilago. Jahitan meliputi
teligan bagian dalam dan menembus kartilago sampai telinga bagian luar, namu dapat
mengganggu asupan darah. Jahitan dilakukan 5-10 mm dari sepanjang sisi insisi. Hal ini akan
mengurangi kemungkinan ligasi pembuluh darah. Tempatkan cukup jahitan untuk menghindari
adanya dead space sehingga darah tidak bisa menumpuk lagi pada ruang hematoma. Jahitannya
harus cukup longgar untuk forceps atau needle holder dapat masuk ke dalam celah simpul. Hal
ini penting untuk menghindari kematian jaringan pada tepi insisi kulit; sisakan sedikit celah 3-5
mm untuk drainasi. Balut telinga dari atas kepala (Fossum, 2002).
Gambar 3. Insisi longitudinal (kiri); Gambar 4. Jahitan berukuran 5-10mm (Asinaga, 2006).
Gambar 5. Incisi bentuk-S dan (Beteg dkk, 2011)
Jahitan ini dilakukan pada kulit permukaan telinga dalam dan kartilago atau dari telinga
bagian dalam sampai telinga bagian luar. Jahitan sebaiknya dilakukan sejajar dengan pembuluh
darah tanpa tekanan untuk menghindari gangguan suplai darah. Selanjutnya dilakukan
pembalutan pada telinga (Henderson dan Horne, 2003).
3. Laser
Teknik menggunakan laser merupakan metode yang baru dalam dunia kedokteran hewan.
Metode ini menggunakan laser karbondioksida (CO2) untuk membuat insisi 1 cm pada kulit,
mirip dengan punch biopsy buat insisi di seluruh daerah hematoma dengan panjang 1-2 mm.
Namun tidak perlu dijahit lagi karenainsisi kecil ini berfungsi sebagai drainase (Hnilica, 2011).
Resiko
Faktor resiko yang paling umum dari aural hematoma adalah perubahan kosmetik dan
rekurensi, misalnya nekrosis pinna yang dapat diakibatkan oleh penempatan jahitan yang tidak
tepat. Perubahan kosmetik biasanya merupakan hasil dari perawatan yang tertunda, penempatan
jahitan yang tidak tepat, dan ketegangan jahitan yang berlebihan. Aural hematoma dapat kambuh
pada tempat yang sama, tetapi lebih cenderung kambuh berdekatan dengan hematoma asli.
Kekambuhan hematoma kemungkinan terjadi ketika jumlah jahitan yang tidak memadai
digunakan atau ditempatkan secara tidak tepat atau ketika penyebab mendasar dari hematoma
tidak diidentifikasi dan diobati dengan tepat. Nekrosis pinna dapat dicegah dengan penggunaan
penempatan jahitan paralel, bukan tegak lurus, ke insisi (Bojrab dkk, 2014).
Perawatan Post-Operasi
Penanganan post operasi hampir sama pada beberapa metode tersebut, sebaiknya pasien yang
menggunakan metode insisi khususnya pasien yang bertelinga jatuh menggunakan perban.
Biarkan lubang telinga terbuka dan lakukan pembersihan pada telinga untung mengurangi resiko
terjadinya infeksi (Birchard, 2006).
Perban harus diperiksa secara berkala ketika pasien terbangun dari anestesi untuk
memastikan tidak terlalu ketat atau membatasi aliran udara melalui laring atau trakea (Asinaga,
2006).
Gunakan perban paling tidak selama 10 hari dan ganti apabila dibutuhkan. Lepas jahitan
setelah 3 minggu. Apabila terjadi sekresi serumen, bersihkan dengan kapas dan apabila
membesar lagi sedot dengan jarum ukuran 20 (Birchard, 2006).
Selain itu perawatan topikal pada luka dapat dilakukan dengan melakukan pijatan yang lembut
menggunakan kapas steril sebanyak 3-5 kali sehari, lalu dioleskan iodine. Selain itu, perlu
diperhatikan setiap pergerakan dari pasien, agar tidak beraktivitas berlebih selama perawatan
Bab 3
Penutup
Simpulan
Aural hematoma merupakan akumulasi cairan atau darah di dalam pinna telinga. Aural
hematoma disebabkan oleh trauma dari sering digaruk, menggelengkan kepala secara
berlebihan dan juga gigitan dari anjing lain.Dengan penanganan dan perawatan yang tepat maka
hewan yang mengalami aural hematoma dapat sembuh .
`
Daftar Pustaka
Asinga, T. 2006. Treating Aural hematomas. Banfield Hospital, Johns Creek, Georgia. United
States of America.
Beteg F, M. Aurel, K. Andrei, S. Laura. 2011. Surgical Treatment in Dog Auricular Hematoma
(othematoma). University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine.Romania
Birchard. 2006. Saunder's Manual of Small Animal Practice, 3rd edition. Elsevier Saunders.
United States of America.
Bojrab, M.J., Waldron, D.R., dan Toombs, J.P. 1998. Current Techniques In Small Animal
Surgery 4th Edition. Tenton New Media, Jackson, Willey-Blackwell. United States of America
Fossum TW, Hedlund CS, Hulse DA.2002. Small animal surgery. 2nd ed. St. Louis:Mosby
Henderson, R. A. & Horne, R. D. (1993) The pinna. In: Text- book of Small Animal Surgery,
2nd edn. Ed D. Slatter, W. B. Saunders. Philadelphia.
Hnilica, Keith. A. 2011. Small Animal Dermatology Color Atlas and Therapeutic Guide.
Elsevier Saunders. United States of America.
Islami, D.N., Dewi, C.M.S., Triana, N.M., Purnama, M.T.E. 2018. . Laporan Kasus: Otitis
Eksterna Dan Auricular Hematoma (Othematoma) Pada Anjing Samoyed .Suarabaya: Jurnal
Medik Veteriner
O.D Eyarefe, C.O. Oguntoye and B.O. Emikpe. 2013. A Preliminary Report on Aural Hematoma
Management with Auricular Pillow Method. University of Ibadan.Nigeria.
Wulandari, Ani. 2018. Penanganan Kasus Aural Hematoma Pada Anjing Golden Retriever Di
Klinik Hewan Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan. Makasar.