ANATOMI
Azka Darajad
• Hazbina Fauqi R.
• Nurul Haryani F.
• Annisa Dewi F. M.
• M. Iqbal Hermawan
• Aisyah Pratiwi
Pembimbing
dr. Nindya Shinta, Sp.THT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
JEMBER
SMF/LAB. ILMU PENYAKIT THT-KL
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2019
Anatomi telinga
Telinga dibagi 3
bagian :
• Telinga luar / auris
eksterna
• Telinga tengah /
auris media
• Telinga dalam / auris
interna
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
TELINGA LUAR / AURIS EKSTERNA
Auricula
FOSSA
Fungsi menangkap TRIANGULARIS
HELIX
gelombang suara
Terdiri dari : tulang
rawan yang diliputi
kulit ANTIHELI TRAGUS
X
ANTITRAGUS
LOBULE
Netter, Frank H. 2014. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
Liang telinga / canalis auditorius
eksternus
Meatus Akustikus Eksternus
( lubang )
Canalis Auditorius Eksternus (MAE
sampai membran timpani):
⅓ lateral: cartilago auricula, lapisan
kulit (folikel rambut, kelenjar
Sebasea, kelenjar Sudorifera,
kelenjar Ceruminosa)
⅔ medial : kulit / mukosa, sedikit
a b kelenjar keringat, melekat erat pada
tulang, infeksi selulitis gejala hebat.
ISTHMUS Bagian yang menyempit ISTHMUS
Netter, Frank H. 2014. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC
(6,8)
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
TELINGA TENGAH / AURIS MEDIA
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
Membran Timpani
Cone of light
Cavum Timpani
isi cavum timpani ( viscera timpani ):
tulang pendengaran: maleus, inkus, stapes
ligamen: malei lateral, malei superior , inkus posterior
tendo otot: M. tensor timpani (N.V 3) dan M.
stapedius (N.VII)
saraf: chorda timpani, nervus stapedius
FORAMEN PADA CAVUM TYMPANI
(1)
TEGMEN TYMPANI
Aditus
anthrum
mastoidea
DINDING Tuba auditiva
DINDING POSTERIOR MEDIAL
Fenestra vestibuli
DINDING ANTERIOR
DINDING LATERAL
Mbr tympani
Fenestra cochlea
FOSSA JUGULARIS
ISI AURIS MEDIA
STABILIZING
LIGAMENT
INCUS
MALLEUS
CHORDA
TYMPANI M.TENSOR
TYMPANI
M.STAPEDIUS
STAPES
(6)
Tuba eustachius
2/3 ke nasofaring : tulang
rawan
1/3 ke cavum timpani :
tulang padat
Tuba pada anak-anak lebih
landai dibanding dewasa (10ᵒ
vs 30-45ᵒ), anak-anak lebih
rentan OMA
Fungsi Tuba eustachius
1. Fungsi Ventilasi
2. Fungsi Drainase
3. Fungsi Proteksi
Adams G., Boies L., Higler P. 1997. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC 8)
Mastoid
Fungsi : sistem
pengungkit
bersudut untuk
mengkonduksika
n getaran suara
Adams G., Boies L., Higler P. 1997. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Edisi Keenam. Jakarta: EGC
TELINGA DALAM / AURIS INTERNA
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
ORGAN VESTIBULARIS
VESTIBULUM
• Berhubungan dengan auris media melalui fenestra vestibuli
• Terdiri dari :
▫ UTRICULUS
▫ SACCULUS
Keduanya mengandung epithel sensorium, yaitu
macula sacculi dan macula utriculi
CANALIS SEMICIRCULARIS
• Menempel pada utriculus
• Terdiri dari 3 saluran, yang saling tegak lurus :
(anterior/superior,posterior,lateral)
• Di dalamnya terdapat ductus semicircularis yang ujungnya melebar
disebut AMPULLA, berisi epithelium sensorium (Crista Ampullaris)
(3,5)
COCHLEA
SCALA VESTIBULI
MBR. VESTIBULI
SCALA MEDIA
MBR. BASILARIS
SCALA TYMPANI
APERTURA PIRIFORMIS
Meatus nasi:
• Meatus nasi inferior: antara dasar
rongga hidung dengan konka inferior
septum • Meatus nasi medius: antara konka
KM inferior dan medius
• Meatus nasi superior: antara konka
medius dan superior
KI
26
Dinding Lateral Rongga Hidung . . . .
LATERAL
Berbatasan dg dinding medial Sinus
Maxillaris Os Maxilla
Terdapat 4 konka
‒ Konka nasi inf. (KI)
‒ Konka nasi med. (KM)
‒ Konka nasi sup. (KS)
‒ Konka supreme
27
KERANGKA SEPTUM NASI
Kartilago
kuadrangularis
(anterior) (KK)
LP
Lamina
KK V
Perpendikularis
tulang etmoid
x (atas) (LP)
KP
KM
Pleksus Woodruff
anastomose a. sfenopalatina &
a. faringeal posterior yg terletak di
bawah posterior ujung akhir konka
inferior
INERVASI
Orofaring/Mesofaring
Laringofaring/Hipofaring
Ring of Waldeyer
Dibentuk oleh:
Adenoid (Tonsila Faringea)
Tonsil /Amandel)
Tonsila Lingualis
Solitary Lymphoid
PERSARAFAN
Ekstrinsik Simpatis
Parasimpatis (N. Vagus)
Intrinsik Pleksus Aurbach
Pleksus Meissner
Vaskularisasi
Leher : a. karotis interna dan trunkus tyroservikal
Mediastinum : a. esofagus dan cabang a. bronkial
Hiatus esofagus : a. phrenicus inferior
Gaster : a. gastrica sinistra
Darah dari kapiler esofagus berkumpul pada: v.esofagus, v.
thyroid inferior, v. azygos, v. gastrica
Aliran Limfatik
Bagian servikal dan mid-esofagus nodus paraesofageal
servikal dan nodus jugularis inferior.
Bagian torakal dari esofagus nodus mediastinum superior,
peribronkhial, hilar, dan paraesofageal.
Bagian abdominal dari esofagus nodus gastrika sinistra
Empat daerah penyempitan fisiologis :
1. Sfingter esofagus atas ( krikofaringeal )
2. Penyilangan dengan arkus aorta
3. Penyilangan dengan bronkus kiri
4. Sfingter esofagus bawah (diafragma/hiatus esofagus)
Laringofaring
Orofaring
Laringofaring
Otot-otot Faring
Sirkuler:
Mengelilingi faring secara kuat
Tdd:
M. Constrictor Faringeus Superior
M. Constrictor Faringeus Medial
M. Constrictor Faringeus Inferior
Fungsi : mempersempit dan
memperlebar dinding faring
Longitudinal:
Memanjang kebawah pada dind-
ing faring
tdd:
M. Stylofaringeus
M. Palatofaringeus
Fungsi: Memperpendek dan men-
gangkat dinding faring keatas
M. Constrictor
Faringeus Su-
perior
M. Stylofaringeus
M. Constrictor
Faringeus Me-
dial
M. Constrictor
Faringeus Infe-
rior
Palatum Molle
Batas-batas:
Depan : melekat pd palatum durum
Lateral : melekat pd ddg lateral faring
Belakang : bebas
Otot-otot:
M. Levator velli palatini:
Mengangkat palatum molle keatas
Memperlebar ostium tuba auditiva
M. Tensor velli palatini: membuka tua auditiva
M. Palatoglossus : membuka isthmus faucium
M. Palatofaringeus : mengangkat faring waktu menelan
M. Uvula : memperpendek dan menarik uvula keatas
Fungsi:
Resonansi suara
Proses makan dan minum
Proses bernafas
Otot-otot yg berfungsi membuka tuba auditiva:
M. Salfingofaringeus, M. Levator velli palatini, M. Tensor
velli palatini
Persyarafan, Pendarahan dan Pembuluh Limfe
Persyarafan:
Terutama N. Vagus
Palatum Molle N. Palatini (cabang N. Trigeminus)
Nasofaring Ganglion sfenopalatini
Pendarahan:
Terutama dari cabang A. Maksilaris Eksterna, tdd:
A. Faringea Ascendens
A. Palatina Ascendens dan A. Fasialis
Cabang A. Lingualis
Aliran vena menuju pleksus pterygoidea V. Fasialis komunis
dan V. Jugularis Interna
Pembuluh Limfe:
Mengalirkan cairan limfe ke cervical Lymph Node
Adenoid/Tonsila Palatina
Terdapat pd atap Nasofaring
Dilapisi oleh stratified columnar cilliated epithelium
Secara anatomis besar berbeda tergantung usia anak
Puncak anatomis: 3 – 6 tahun karena anak mulai kontak dgn
dunia luar dan jaringan limfe mengalami rangsangan
Involusi : 10 tahun dan komplit pada 20 tahun
Dibentuk oleh 3-5 jalur kel. Limfe dan tidak mempunyai kapsul
TONSIL
Merupakan kel. Limfe pada faring dan berbentuk oval
Berdasarkan lokalisasi tdd.:
Tonsila palatina lateral faring
A. Karotis Eksterna
Cabang A. Lingualis
Persyarafan:
Atas : N. Palatinus Posterior (cabang ganglion sfenopalatina)
Bawah : N. Glossofaringeus
Fungsi :
Pembentukan Lekosit terutama limfosit yg dibentuk dlm folikel
tonsil
Tempat penghancuran bakteri yang masuk melalui hidung/mulut
ANATOMI LARING
Laring:
Merupakan bagian terbawah saluran nafas atas.
Bentuk menyerupai limas segitiga yang terpancung
(bagian atas > bagian bawah).
Batas-batas:
Superior : Aditus Laryngis
Inferior : batas caudal Cartilago Cricoidea
Kerangka Laring tersusun dari:
Os Hyoid yg bbtk huruf U
Beberapa tulang rawan yakni :
Cartilago Thyroidea
Cartilago Cricoidea
Cartilago Arythenoidea
Cartilago Corniculata (Santorini)
Cartilago Cuneiformis (Wrisbergi)
Cartilago Epiglottica
Os Hyoid dan Cartilago Thyroidea
A. Os Hyoid:
Permukaaan atas dihubungkan dengan lidah,
mandibula & tengkorak oleh tendon dan otot-otot dgn
fungsi :
Menarik laring keatas waktu menelan
D. Cartilago Arythenoid
Sepasang (dua buah) dekat permukaan belakang Laring.
Merupakan tulang rawan hyaline kecuali pada processus
vocalis dan apex yang terdiri dari tulang rawan elastik.
Membentuk Articulatio Crico-arythenoid dengan Carti-
lago Cricoidea.
E. Cartilago Corniculata
Sepasang (ki & ka) melekat pd Cart. Arythenoid di
apeks.
Merupakan tulang rawan elastik.
Sendi dan Ligamen
anterior.
Bag. Intercartilago antara kedua puncak Cartilago
Arythenoid di posterior.
Rima Vestibuli antara kedua Plica Ventricularis.
Rongga Laring dibagi atas 3 bagian oleh Plica Vocalis
dan Plica Ventriculi :
Vestibulum Laryngis rongga Laring diatas plica
(Plica Vocalis)
Kedua sisi antara Plica Vocalis dan Plica Ventricularis
disebut Ventriculus Laring Morgagni.
Direct Laryngoscopy
Normal Larynx:
Persyarafan Laring
Pembuluh Limfe
Umumnya banyak kecuali di Plica Vocalis
Pada Plica Vocalis pemb. Limfe dibagi dalam gol.
Superior dan Inferior.
Anatomi Kepala-Leher
Trigonum posterior
dibatasi oleh M.
sternokleidomastoideus,
M. trapezius, dan
Clavicula serta Os
Trigonum anterior dibatasi oleh occipital.
pinggir bawah mandibula, linea
mediana cervicis dan M.
sternokleidomastoid
Ruang Potensial Leher
• Pada leher terdapat beberapa ruang potensial yang dibatasi oleh
fascia servikal (fascia servikal dibagi menjadi 2 yaitu fascia
superfisial dan fascia profunda
• Fascia superfisial terletak dibawah dermis. Ini termasuk sistem
muskoloaponeuretik, yang meluas dari epikranium sampai ke
aksilla dan dada. Fascia profunda mengelilingi daerah leher
dalam dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
• Lapisan superfisial
• Lapisan tengah
• Lapisan dalam
Ruang potensial leher dalam
Ruang potensial leher dalam dibagi menjadi ruang yang
melibatkan daerah sepanjang leher dalam, ruang suprahyoid,
dan ruang infrahioid
Ruang yang melibatkan sepanjang leher terdiri dari :
- Ruang retrofaring
- Danger space
- Ruang prevertebrae
Ruang suprahyoid terdiri dari :
- Ruang submandibular Ruang infrahyoid terdiri dari :
- Ruang parafaring - Ruang pretrakeal
- Ruang parotis
- Ruang mastikor
- Ruang peritonsil
- Ruang temporalis
Kelenjar Getah Bening Colli
- Kelenjar di bungkus oleh kapsul, dan bersama dengan laring, trachea dan esofagus
dibungkus dikelilingi oleh fascia organ umum
Glandula tyroid memiliki aliran darah yang banyak melalui A. thyroidea superior
(cabang A. carotis externa) dan A. thyroidea inferior (cabang truncus
thyrocervicalis)
Vena-venanya dari Glandula thyroidea mengalir ke V. thyroidea superior dan
media bermuara ke dalam V. jugularis interna, sedangkan V. thyroidea inferior
membawa darah ke dalam V. brachiocephalica kiri
Kelenjar Saliva
- Glandula parotidea
merupakan kelenjar saliva
terbesar.
- Terdiri dari pars
superfisialis yang terletak
tepat di depan telinga luar
dan pars profunda yang
terletak di dalam fossa
retromandibularis
Di depan kelj, keluar ductus parotideus masuk ke dalam vestibulum oris bersebrangan
dengan gigi molar atas kedua
- Glandula submandibularis terletak di
Trigonum submandibularis.
- Memiliki fascia sendiri yang
terbungkus di dalam kompartemen
leher superfisial yang dibatasi oleh
lamina superficialis dan fascia
cervicalis
- Glandula sublingualis
terletak di atas M.
mylohioideus dan
lateral dari M.
genioglossus