Anda di halaman 1dari 24

Puskesmas Ujungpangkah

Present
PELATIHAN DAN SERTIFIKASI PETUGAS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

P3K
PELATIHAN YANG DITUJUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PETUGAS
DALAM MENGHADAPI KEGAWAT DARURATAN YANG TERJADI, BAIK SECARA MASAL
MAUPUN KEGAWATAN SEHARI HARI
MENGHENTIKAN
PENDARAHAN

1.Tekan luka dengan jari/telapak tangan


2.Tekan luka dengan sapu tangan/kain bersih
3.Balut tekan pada luka
4.Lakukan tourniquet (hanya pada keadaan
tertentu)
Prinsip Penanganan Perdarahan

Perdarahan Luar
 Lindungi diri sendiri – gunakan sarung tangan jika ada
 Tenangkan korban
 Baringkan korban jika perdarahannya hebat
 Buka atau gunting pakaian korban yang menutupi luka
untuk memastikan tidak ada objek yang menancap pada
luka
 Ingat 3TB:
 Tekan langsung pada luka yang terbuka dan berdarah
 Tinggikan lengan maupun kaki yang terluka tersebut
 Tekan titik arteri (jika perdarahan masih deras dan
melibatkan perdarahan arteri)
 Balut Tekan dengan menggunakan pembalut elastis
Prinsip Penanganan Perdarahan
 Jaga korban dalam posisi istirahat dan
tenangkan korban
 JANGAN ijinkan korban untuk makan
maupun minum
 JANGAN beri korban obat-obatan
maupun alkohol sebelum petugas
medis datang dan mengambil alih
Prinsip Penanganan Perdarahan
Tourniquet
 Tourniquet dapat mengontrol perdarahan arteri dengan cepat.
Namun, kecuali pada kasus amputasi besar, tourniquet digunakan
HANYA sebagai pilihan terakhir jika 3 TB gagal, karena tourniquet
dapat menyebabkan kerusakan jaringan extremitas yang sulit
diperbaiki.
 Sekali tourniquet terpasang, ia tidak boleh dilepas maupun dibuka
- ditutup secara periodik sebelum korban tiba di rumah sakit,
karena beresiko syok dan henti jantung mendadak
Prinsip Penanganan Perdarahan
Perdarahan Dalam
 Baringkan korban, tinggikan dan sangga kaki korban, jika
tidak dicurigai ada patah tulang
 Longgarkan pakaian bagian kerah,dada maupun pinggang
korban
 Panggil ambulans. Lindungi korban dari kedinginan
 Periksa dan catat nafas dan nadi korban
 Catat jenis, jumlah dan sumber perdarahan yang keluar dari
tiap lubang tubuh. Jika memungkinkan, contoh darah ke
rumah sakit bersama korban
 Jika korban menjadi tidak sadar, letakkan korban dalam
posisi pemulihan
 Bila perlu, kompres bagian tubuh yang memar dengan
kompres dingin untuk mengurangi perdarahan maupun
pembengkakan
Penanganan Patah Tulang
JENIS – JENIS PATAH TULANG

PATAH TULANG TERTUTUP


PATAH TULANG TERBUKA
TANDA TANDA PATAH TULANG
• DEFORMITAS/ PERUBAHAN BENTUK
• NYERI
• GANGGUAN GERAK
• BENGKAK
• TERDENGAR SUARA PERGESERAN TULANG
/ KREPITASI
• PADA PATAH TULANG TERBUKA TERDAPAT
LUKA/ TERLIHAT BAGIAN TULANG YANG
PATAH PADA LUKA
Penanganan Patah Tulang
• Tujuan pembidaian
Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang
patah.
Mengurangi rasa nyeri.
Mempercepat proses penyembuhan

• Rawat perdarahan bila ada.


• Bila memungkinkan buka atau bebaskan pakaian pada
daerah sendi sebelum membidai
• Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera.
• Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.
• Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
PEMBIDAIAN PADA EXTRIMITAS
PEMBIDAIAN PADA TULANG SELANGKA
PEMBIDAIAN PADA TULANG LEHER
& TULANG BELAKANG
TRIANGULARE BANDAGE
TRIANGULARE BANDAGE
ROLLER BANDAGE
SPRAIN (TERKILIR)
&
STRAIN
Sprain : “Cidera / tertariknya atau robeknya ligament”
Tanda-tandanya:
 Nyeri yang terus menerus dan makin meningkat jika
digerakkan
 Bengkak dan memar disekitar sendi

Strain : “ Cidera/ tertariknya atau robeknya otot”


Tanda-tandanya:
 Benjolan otot atau pada tendon
 Nyeri yang terus menerus dan makin meningkat jika
digerakkan
 Bengkak dan memar disekitar bagian yang cidera
Penanganan Sprain dan Strain
R-I–C-E
 Rest (istirahatkan) daerah yang cidera
 Ice (kompres es/kompres dingin) daerah yang cidera
 Compress (balut tekan) daerah yang cidera dengan balutan
elastis
 Elevate (tinggikan) daerah yang cidera

R I C E
LUKA BAKAR
Penyebab Luka Bakar
 Panas kering
 Panas Basah
 Kimia
 Listrik
 Radiasi
 Dingin yang extrim

Mengkaji Luka Bakar:


 Kedalaman Luka Bakar
 Luas Area Luka Bakar
 Luka Bakar yang Kritis
Kedalaman Luka Bakar
 Derajat 1 = Superficial (permukaan)
 Nyeri
 Kulit kemerahan

 Derajat 2 = Shallow Partial -thickness


(agak dalam)
 Sangat nyeri (sensitif thd udara)
 Kulit kemerahan, melepuh
(gelembung air)

 Derajat 3 = Deep Partial and Full-


thickness (sangat dalam)
 Tidak nyeri
 Gosong atau pucat/keputihan
seperti lilin
Penanganan Umum Luka Bakar
 Tujuan
 Menghentikan proses pembakaran dan mengurangi nyeri
 Mempertahankan terbukanya jalan nafas
 Menangani luka-luka yang ada
 Mengurangi resiko infeksi
 Mengatur pemindahan korban segera ke rumah sakit serta
mengumpulkan informasi penting yang dibutuhkan oleh
petugas medis

Prioritas penanganan luka bakar adalah PENDINGINAN SEGERA area luka


bakar dan memeriksa jalan nafas, pernafasan serta sirkulasi korban
Penatalaksanaan Luka Bakar
 Survey Awal – DRABC. Pindahkan korban segera dari sumber
bahaya (jika aman untuk melakukannya)
 Awasi tanda-tanda kesulitan bernafas, siap-siap melakukan
bantuan nafas maupun CPR bila diperlukan
 Tanggalkan pakaian yang terbakar. Jangan mencoba
melepaskan pakaian maupun benda apapun yang sudah
melekat pada kulit
 Segera cari bantuan medis
 Jika terdapat benda/perhiasan yang melekat/melingkar
pada jari maupun kaki, harus segera dipotong sebelum
menimbulkan masalah pada sirkulasi
Penatalaksanaan Luka Bakar

 Dinginkan area luka bakar dengan air mengalir minimal


selama 10 menit
 Jangan sentuh luka bakar maupun memecahkan
gelembung/lepuhan karena akan meningkatkan resiko infeksi
 Jangan mengoles krim maupun lotion pada luka bakar
 Tutup luka bakar dengan kain bersih/pembalut yang tidak
lengket
 Jika luka bakar melibatkan wajah, leher, atau dada, monitor
ketat pernafasan. Jika korban menjadi tidak sadar, berikan
posisi miring yang stabil (recovery position)
 Lakukan survey kedua. Monitor dan catat tanda-tanda vital,
nafas, nadi, serta tingkat kesadaran

Anda mungkin juga menyukai