Anda di halaman 1dari 4

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata

RS Mardi Rahayu Kudus


Periode 9 Mei s/d 11 Juni 2016

Tugas Review Ujian OD Katarak Matur + OS Katarak Hipermatur


Dokter Pembimbing: dr. Djoko Heru, Sp.M
1. Apakah fungsi USG biometri ?
Biometri yang berfungsi untuk menentukan ukuran lensa tanam atau Intra Ocular Lens
(IOL) yang akan dipasang pada saat operasi katarak sehingga akan diperoleh hasil
penglihatan yang optimal setelah operasi.
2. Apa komplikasi katarak ?
Komplikasi katarak yang tersering adalah glaukoma yang dapat terjadi karena proses
fakolitik, fakotopik, fakotoksik.
Fakolitik
-

Pada lensa yang keruh terdapat lerusakan maka substansi lensa akan keluar yang akan
menumpuk di sudut kamera okuli anterior terutama bagian kapsul lensa.

Dengan keluarnya substansi lensa maka pada kamera okuli anterior akan bertumpuk pula
serbukan fagosit atau makrofag yang berfungsi merabsorbsi substansi lensa tersebut.

Tumpukan akan menutup sudut kamera okuli anterior sehingga timbul glaukoma.
Fakotopik

Berdasarkan posisi lensa

Oleh karena proses intumesensi, iris, terdorong ke depan sudut kamera okuli anterior
menjadi sempit sehingga aliran humor aqueaous tidak lancar sedangkan produksi berjalan
terus, akibatnya tekanan intraokuler akan meningkat dan timbul glaukoma

Fakotoksik

Substansi lensa di kamera okuli anterior merupakan zat toksik bagi mata sendiri (auto
toksik).Terjadi reaksi antigen-antibodi sehingga timbul uveitis, yang kemudian akan
menjadi glaukoma.

3. Bagaimana memeriksa fungsi tes retina ?


Uji Proyeksi Sinar
Pada pasien yang berada di ruang gelap disuruh melihat jauh dan kemudian
diberikan sinar dengan sentolop pada meridian yang berbedam kemudian pasien disuruh
menyatakan arah datangnya sinar. Bila pasien dapat menerangkan semua arah dari mana
datangnya sinar maka dapat secara kasar dikatakan keadaan retina perifer pasien adalah
normal.
Adaptasi Gelap
Pemeriksaan didasarkan pada keadaan bila terdapat kekurangan gizi atau
kekurangan vitamin A. Akan terjadi gangguan pada adapatasi gelap. Dengan uji ini
dilakukan penilaian fungsi sel batang pada pasien dengan keluhan buta senja.
Pada pasien yang sebelumnya telah mendapat penyinaran terang, dilihat
kemampuan melihatnya sesudah sekitarnya digelapkan dengan perlahan-lahan dinaikan
intensitas sumber sinar. Ambang rangsang mulai terlihat menunjukan kemampuan pasien
beradaptasi gelap.
Amsler Grid/ Uji kisi-kisi Amsler
Merupakan kartu pemeriksaan untuk mengetahui fungsi penglihatan sentral makula.
Pemeriksaan didasarkan pada gangguan kuantitatif sel kerucut makula yang akan
mengakibatkan metamorfopsia.
Penderita disuruh melihat kartu Amsler yang mempunyai garis-garis sejajar berjarak
1 derajat bila dilihat pada jarak baca 30 cm. Apabila pasien melihat kelainan bentuk
garis pada kartu Amsler berarti terdapat kelainan makula yang akan menganggu fungsi
penglihatan makula sentral.
Uji ini berguna untuk dengan cepat melihat adanya skotoma pada lapang pandangan
dan dokumentasi metamorfopsia.

Kisi-kisi Amsler yang memakai penerangan sinar X pada sebuah kotak dapat
dipakai untuk meramalkan penglihatan pasca bedah katarak.
Kemampuan uji kisi-kisi Amsler untuk meramalkan prognosis katarak pada katarak
ringan sama dengan intereferometer.

Uji Moddox rod


Filter Maddox rod merah ditaruh di depan mata yang akan diperiksa. Kemudian
disinari dengan sentolop pada jaral 30 cm. Dimana penderita diminta untuk melihat
sentolop melalui Maddox rod (merah), dan akan terlihat :
- Pada makula normal bayangan sinar lurus merah
- Pada fungsi makula terganggu sinar garis merah Maddox rod akan terlihat terpotong
- Pada skotoma sentral bila Maddox rod diputar pada beberapa meridian akan dapat
terlihat adanya skotoma sentral.
Uji ini berguna untuk mengetahui fungsi makula, yang dipakai 2 dekade terakhir
ini.
Uji interferometri atau retinometri
Pemeriksaan ini banyak dipergunakan untuk mengetahui fungsi makula atau
ramalan visus pasca bedah mata dengan media penglihatan yang keruh.
Uji Ishihara (untuk buta warna)
Merupakan uji untuk mengetahui adanya defek penglihatan warna, didasarkan
pada menentukan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna.
Merupakan pemeriksaan untuk penglihatan warna dengan memakai satu seri
gambar titik bola kecil dengan warna dan besar berbeda, sehingga dalam keseluruhan
terlihat warna pucat dan menyukarkan pasien dengan kelainan penglihatan warna
melihatnya. Penderita buta warna atau dengan kelainan penglihatan warna dapat melihat
sebagian ataupun sama sekali tidak dapat melihat gambaran yang diperlihatkan.
Pada pemeriksaan pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang
diperlihatkan dalam waktu 10 detik.

Penyakit tertentu dapat terjadi gangguan penglihatan warna seperti buta merah
dan hijau pada atrofi saraf optic, optic neuropati toksik dengan pengecualian neuropati
iskemia, glaukoma dengan atrofi optic yang memberikan gangguan penglihatan biru
kuning.
Buta biru kuning juga terdapat pada pasien retinopati hipertensif, retinopati
diabetes dan degenerasi makula senil. Sedang degenerasi Stangardt dan fundus
flavimakulatus memberikan gangguan penglihatan warna merah.

Anda mungkin juga menyukai