proses persalinan berlangsung, jaringan lunak serta tulang bayi yang menekan jalan
lahir karena terjadi dorongan saat ada konstraksi/His yang menyebabkan turunnya janin
kelahiran pervaginam terjadi adalah presentasi janin, posisi janin, dan ukuran
janin melalui PAP (pintu atas panggul), bagian terendah kepala janin yaitu vertex
atau sejajar dengan spina ischiadika, yang selanjutnya disebut Zero Station atau
zero point.
kehamilan hingga tiba persalinan. Sedangkan pada multigravida, terjadi pada saat
persalinan. Penurunan kepala janin akan mengalami kesulitan jika posisi sutura
sagitalis dalam antero posterior, dan jika sutura sagitalis dengan posisi melintang
pada jalan lahir maka pariental kanan dan kiri akan sama tinggi maka disebut
sinklitismus.
Ada juga terjadi demikian, penurunan kepala terjadi dengan keadaan sutura
asinklitismus.
pariental belakang lebih rendah dari pada tulang-tulang pariental depan karena
tulang pariental depan tertahan oleh simfsis pubis sedangkan tulang pariental
belakang dapat turun dengan mudah karena adanya lengkung sakrum yang luas.
2. Fleksi
Pada awal persalinan sikap janin dalam keadaan fleksi namun leher janin masih
belum fleksi sempurna sehingga diameter terendah janin adalah diameter fronto
janin, dan pada pemeriksaan dalam teraba jelas ubun-ubun kecil. Gerakan fleksi ini
terjadi karena ada dorongan pada janin untuk terus maju namun kepala janin
Rotasi internal (putaran paksi dalam) selalu disertai turunnya kepala, bagian
kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil, jadi bagian inilah yang
merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan
lahir khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul membawa kepala melewati
4. Ekstensi
Sesudah bagian terendah janin sampai di dasar panggul yakni berada di bawah
simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin karena sumbu jalan lahir pada
pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus
mengadakan fleksi untuk melewatinya. Maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas
perineum: ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan dagu bayi dengan gerakan
ekstensi.
Kepala yang sudah lahir selanjutnya kembali berputar sesuai dengan sumbu
rotasi tubuh, untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran
paksi dalam. Bersamaan dengan itu kepala bayi juga melanjutkan putaran hingga
belakang kepala berhadapan dengan tuber ischiadikum. Bahu melintasi pintu atas
6. Ekspulsi
Setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah.
Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan
kepala disertai kontraksi/His adekuat, fleksi kepala yang tepat, dan janin dengan
berat badan rata-rata. Tetapi terdapat beberapa kasus sehingga keadaan yang
menguntungkan ini tidak terjadi. Sebagai contoh terjadi kontraksi yang buruk atau
fleksi kepala yang salah atau terjadi keduanya, rotasi yang terjadi mungkin tidak
sempurna atau sama sekali tidak terjadi, apalagi jika janin yang akan dilahirkan