Tumor jinak
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai
kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
sekitarnya dan tidak bermetastasis. Tumor jinak pada
umumnya disembuhkan dengan sempurna.
TUMOR JINAK VULVA
Tumor Kistik Vulva
Kista Bartholini
Gambaran umum :
1. Merupakan kista berukuran relatif besar yang paling
sering dijumpai.
2. Terletak pada 1/3 posterior dari setiap labium majus
dan muara duktus sekretorius dari kelenjar ini berada
tepat di depan himen pada posisi jam 4 dan 8
3. Usia pasca menopause risiko tinggi keganasan
Etiologi :
- Parut setelah infeksi terutama Neisseria Gonoroe
terkadang Streptokok atau Stapilokok.
- Trauma sumbatan pada saluran eksresi kelenjar
Gejala klinis :
- Tidak menimbulkan gejala (dari palpasi)
- Bila ada infeksi akut dan penyumbatan Nyeri
sentuh dan Dispareunia.
Tahap Supuratif : Kemerahan, Tegang, Nyeri.
Tahap Eksudatif : Abses, Nyeri berkurang.
Patofisiologi
Gambaran umum :
Kulit area Mons pubis dan labia Minora banyak kelenjar
keringat; berfungsi normal stlh pubertas
Sebagian besar berupa kista soliter dg diameter < 1 cm.
Serupa yang terjadi pada daerah aksila dan akan semakin
bermasalah jika disertai dengan iritasi lokal yang kronis.
Etiologi :
Penyebab utama infeksi kelenjar apokrin streptokok
atau stafilokok
Gambaran Klinik
• Berupa kista-kista kecil (micvocyst) yang disertai rasa gatal dan
hal ini dikenal sebagai penyakit Fox-Fordyce.
• Inf berulang abses dan sinus-sinus eksudatif dibawah kulit
Hidradenitis supurativa memburuk detruksi jaringan,
eksudasi, dan Limfadema
• Tahap akhir Bintik-bintik penonjolan halus papilomatosa pada
kulit vulva menyerupai infeksi difus kelenjar sebasea
Terapi
Fibroma
Terapi
Eksisi tumor
Polip Fibroepitelial
Gambaran Umum :
Campuran dari jaringan fibrosa dan epitel yang dapat terjadi
di area manapun di vulva terutama yang rentan iritasi.
Gambaran klinik :
Akrokordon/skin tag
Tonjolan kulit polipoid, bertekstur lunak dan halus
Warna kemerah-merahan seperti otot.
Terapi :
Eksisi sederhana/bedah minor menggunakan teknik
kauterisasi unipolar atau bipolar.
Gambar Polip Fibroepitelial
Lipoma
Jarang terjadi; elemen penyusun lipoma sel lemak dan
jaringan fibrosa.
Etiologi :
Tidak diketahui; berhubungan dg trauma memicu
pelepasan sitokin diferensiasi dan pematangan pre
adiposit
Gambaran Klinik :
Dapat dikatakan sama dengan fibroma ukuran kecil &
sedang di daerah vulva
Lipoma biasanya lunak, fluktuatif, tidak nyeri, diameter 2-20
cm
Terapi
Eksisi
Gambar Lipoma
Limfangioma Sirkumskriptum
Kista Inklusi
Gambaran umum :
• Sering ditemukan pada 1/3 bawah vagina dan
posterior atau lateral.
• Tumor tumbuh dari jaringan epidermal dibawah
lapisan mukosa vagina .
• Etiologi : Penjahitan Robekan / laserasi perineum yang
kurang sempurna komponen kelenjar pada jaringan
epidermal terperangkap menghasilkan cairan dan
membentuk kista.
• Terapi : Eksisi
Gambaran Klinik
Dispareuria
Kista Gartner (Gartner's duct cyst)
Gambaran umum :
1. Berasal dari sisa kanalis Wolfii (Duktus Gartner) yang
berjalan di sepanjang permukaan anterior dan bagian
atas vagina
2. Diameter kista tergantung dari ukuran duktus dan
kapasitas tampung cairan di dalamnya sehingga bisa
dalam ukuran yang relatif kecil (tidak menimbulkan
penonjolan) hingga cukup besar.
Gambaran Klinik
Palpasi : kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari
epitel kuboid atau kolumner, baik dengan / tanpa silia dan kadang
tersusun dalam beberapa lapisan (stratified). Ruang gerak kista terbatas
Fibroma Vagina
Gambaran umum :
1. Berasal dari proliferasi fibroblas di jaringan ikat dan
otot polos vagina
2. Ukuran tumor bervariasi mulai dari nodul kecil di
bawah kulit hingga tumor polipoid yang berukuran
besar
3. Tumor berukuran besar seringkali mengalami
degenerasi miksomatosa sehingga konsistensinya
menjadi lebih lunak dan kistik.
Terapi : Eksisi
Gambaran Klinik
Bila tidak mencapai ukuran yang besar, lesi ini tidak menimbulkan
gejala atau gangguan fungsi organ genitalia
Terapi
Gambaran umum :
1. Lokasi yang paling sering adalah forniks posterior (cul-
desac)
2. Bermanifestasi sebagai nodul sub-epitel atau lesi yang
selalu mengalami perdarahan ireguler
3. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan memeriksa
spesimen biopsi dari tempat lesi
4. Pengobatannya adalah sama dengan endometriosis di
rongga pelvik
TUMOR JINAK ENDOMETRIUM
Polip Endometrial
Pertumbuhan jaringan kecil yang sangat lambat dalam
dinding rahim berbentuk bulat/oval yang berwarna merah.
Sering dijumpai pada usia 12-81 tahun, tertinggi 30-59
tahun.
Gambaran umum
Penonjolan langsung dari lapisan endometrium atau tumor
bertangkai dengan pembesaran dibagian ujungnya.
Pertumbuhan aktif stroma dan kelenjar endometrium
secara fokal sering di fundus /korpus utetri.
Tidak menimbulkan gejala spesifik
Gambaran Klinis
Mioma Uteri
Gambaran umum :
1. Merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos
rahim dan jaringan fibrosa
2. Nama lain : fibromioma uteri, leiomyoma uteri atau
uterine fibroid.
Etiologi
Belum diketahui banyak ditemukan pada usia reproduktif
stimulasi hormon estrogen.
Faktor Resiko
1. Umur
Pada kelompok umur 40-49 tahun, jarang < 20 th dan
belum pernah ditemukan sebelum menarche.
2. Parietas
Resiko mioma uteri meningkat pada wanita nullipara.
3. Faktor Ras dan Genetik
Insidensnya 3 - 9 kali ras kulit berwarna > ras kulit
putih.
Jenis Mioma Uteri
1. Mioma Submukosa
Tumbuhnya tepat dibawah Endometrium. Biasanya menyebabkan
perdarahan banyak. Sering mempunyai tangkai yang panjang
sehingga menonjol melalui servix atau vagina Mioma Geburt.
2. Mioma Interstinal atau Intramural
Terletak pada Miometrium. Kalau lebar atau multipel dapat
menimbulkan pembesaran uterus dan berbenjol-benjol.
3. Subserosa atau Subperitoneal
Terletak dibawah lapisan tunika serosa dapat menyebabkan
perdarahan intra abdominal. bila tumbuh kedalam ligamentum
latum : Mioma intra ligamenter
Perubahan Sekunder
Teori Stimulasi
Esterogen sebagai faktor etiologi :
- Mioma uteri sering tumbuh cepat pada masa hamil
- Neoplasma tidak pernah ditemukan sebelum menarche.
- Mioma uteri mengalami atrofi sesudah menopause
- Hiperplasia sering ditemukan bersama dengan mioma
uteri.
Teori Cellnest / Genitoblas
• Terjadinya mioma uteri tergantung pada sel-sel imatur
yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya
dirangsang terus menerus oleh esterogen
Pengaruh reseptor esterogen yang lebih dari normal
dan mediator lainnya esterogen growth factor, Insulin
Growt Factor I (IGF-I), Connexin -48 Gap function
protein dan Marker Proliferasi dan adanya Mutasi dari
Sel-sel Miometrium Pembentukan Tumor
Manifestasi Klinis
• Perdarahan uterus yang abnormal
Gejala ini terjadi pada 30% pasien dengan mioma uteri.
Perdarahan abnormal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi
besi.
• Nyeri panggul
Mioma uteri dapat menimbulkan nyeri panggul yang
disebabkan oleh karena degenerasi akibat oklusi vaskuler,
infeksi, torsi dari mioma bertangkai maupun akibat kontraksi
miometrium subserosum.
• Penekanan
Pada mioma uteri yang besar dapat menimbulkan penekanan
terhadap organ sekitar.
• Disfungsi reproduksi
Mekanisme gangguan fungsi reproduksi dengan mioma uteri:
• Gangguan transportasi gamet dan embrio
• Pengurangan kemampuan bagi pertumbuhan uterus
• Perubahan aliran vaskuler
• Perubahan histologi endometrium
Penegakan Diagnosis
Terapi Konservatif
Mioma uteri bisa dikelola secara konservatif dengan observasi
secara berkala. Pemeriksaan berkala bertujuan untuk menentukan
ukuran dan konsistensi uterus.
Terapi Hormonal
Terapi medik secara hormonal dengan preparat progestasional
(norethindrone, medrogestone, dan medroksiprogesteron asetat)
untuk mencapai efek hipoestrogen sehingga terjadi penurunan
ukuran tumor.
Operatif
Miomektomi
dipertimbangkan jika ingin mempertahankan uterus oleh
karena ingin mempertahankan fungsi reproduksi.
Indikasi miomektomi adalah mioma subserosa bertangkai,
mioma submukosa, bila penderita masih ingin
mempertahankan fertilitas dan masih ingin
mempertahankan uterus.
Histerektomi
bila sudah tidak menginginkan fungsi reproduksi lagi
prosedur pilihan untuk suatu mioma yang tampaknya
terdapat keganasan (misalnya pembesaran yang cepat
Adenomiosis / Endometriosis Internal
Invasi jinak endometrium pada lapisan miometrium.
Lebih sering dialami pada usia 40 tahunan.
Gambaran Umum :
Terjadi penebalan tidak merata pada dinding endometrium
Gejala Klinis
Menoragia
Menstruasi banyak dan bertambah lama karena vaksularisasi
bertambah dan otot otot uterus tidak dapat berkontraksi
dengan baik.
Disminorea sekunder
Sakit saat mens karena kontraksi tidak teratur dari
miometrium.
Dispareuni
Uterus makin membesar
Patogenesis