Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MENGAJAR (PPL-M)



Yang disusun dan diajukan oleh :
1. Firman 11010070
2. Ahmad Syarif 09010071
3. Jumadi 09010087
4. Ridatullah 09010083
5. Maswati 09010004
6. Nursidah 09010046
7. Rosmawati 09010095

Telah diperiksa dan disetujui
untuk diterima sebagai laporan akhir praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M)

Menyetujui
Dosen pembimbing


Drs. Abu Bakar Juddah, M. Pd
Ketua pelaksana


DR. Mardia Said, M. Pd.I
Mengetahui
Ketua program studi


Drs. Abdullah Tahir, M. Si
Ketua STAI DDI Pinrang


DR. H. M. Hasyim, M. Ag

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah diterima dan disahkan sebagai laporan kegiatan pelaksanaan praktek
pengalaman lapangan mengajar (PPLM) di Madrasah Aliyah DDI Patobong yang dilaksanakan
oleh mahasiswa praktikan STAI DDI Pinrang yaitu sebagai berikut :
1. Firman 11010070
2. Ahmad Syarif 09010071
3. Jumadi 09010087
4. Ridatullah 09010083
5. Maswati 09010004
6. Nursidah 09010046
7. Rosmawati 09010095
Patobong, 30 Maret 2013
Disahkan oleh
Dosen pembimbing


Drs. Abu Bakar Juddah M. Pd.
NIP : ______________________
Guru Pamong


Harmiati S. Pd.I
NIP : __________


Yahya S. Pd.I
NIP : ________


Nirwana S. Pd.I
NIP : _________
Mengetahui
Kepala sekolah :


Drs. Muhammad Rivai
NIP : 196601301993021001

KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, hidayah
dan inayah-Nyalah sehingga pelaksanaan kegiatan PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
mengajar (PPL-M) kami di Madrasah Aliyah DDI Patobong dapat berjalan dengan lancar dan
dapat kami selesaikan sebagaimana mestinya.
Kegiatan PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN mengajar (PPL-M) merupakan
salah satu persyaratan akademik bagi seluruh mahasiswa di lingkup Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) DDI Pinrang khususnya mahasiswa program studi pendidikan agama islam (PAI)
dalam rangka mengimplementasikan ilmu teoritis tentang dunia pendidikan yang telah
didapatkan dalam proses perkuliahan. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi wahana pelatihan dan
pembisaaan bagi para mahasiswa agar kelak siap menjadi guru yang profesional dan siap
mengamalkan ilmunya demi kemajuan dan perkembangan bangsa ini.
Kelancaran dan keberhasilan kegiatan PPL-M ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak, olehnya itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua dan seluruh keluarga kami atas segala doa dan bantuannya, baik bantuan moril
maupun bantuan materil.
2. Drs. Abu Bakar Juddah M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing kami selama dalam proses pelaksanaan kegiatan PPL-M.
3. Drs. Muhammad Rivai selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah DDI Patobong yang telah
memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan PPL-M.
4. Para guru pamong yang dengan tulus telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan, bimbingan dan mendampingi kami selama dalam prosesi PPL-M.
5. Bapak dan ibu guru, staf ketata usahaan, serta siswa siswi Madrasah Aliyah DDI Patobong yang
telah menerima kehadiran kami dengan senang hati.
6. Serta seluruh pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan yang tidak dapat kami sebutkan
satu per satu.
Sebagai manusia bisaa kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan PPL-M
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya
atas kekurangan dan kekeliruan tersebut, serta kami memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis kami di lainn waktu.
Patobong, 30 Maret 2013
Tim penyusun :




Firman
NIM : 11010070




Ahmad Syarif
NIM : 09010071




Jumadi
NIM : 09010087




Ridatullah
NIM : 09010083




Maswati
NIM : 09010004




Nursidah
NIM : 09010046




Rosmawati
NIM : 09010095

DAFTAR TABEL
Tabel 1.........................................................................................................................10
Tabel 2. .......................................................................................................................11
Tabel 3.........................................................................................................................14

DAFTAR LAMPIRAN
A. Jadwal kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M).
B. Data guru Madrasah Aliyah DDI Patobong.
C. Struktur organisasi Madrasah Aliyah DDI Patobong.
D. Kalender pendidikan MA.
E. Silabus.
F. Rencana pelaksanaan pembelajaran PPL-M.
G. Lembar observasi sekolah.
H. Lembar observasi pembelajaran model.
I. Struktur organisasi mahasiswa PPL-M.
J. Daftar hadir mahasiswa.
K. Daftar hadir siswa, soal evaluasi, dan daftar nilai evaluasi.
L. Kode etik guru.
M. Tata tertib guru Madrasah Aliyah DDI Patobong.
N. Tata tertib siswa Madrasah Aliyah DDI Patobong.
O. Tata tertib laboratorium komputer Madrasah Aliyah DDI Patobong.
P. Tata tertib perpustakaan Madrasah Aliyah DDI Patobong.
Q. Foto-foto.


DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Ruang lingkup..............................................................................................4
BAB II : TUJUAN, SIGNIFIKAN, DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
KEGIATAN PPL-M......................................................................................5
A. Tujuan pelaksanaan kegiatan PPL-M..........................................................5
B. Signifikan/kegunaan pelaksanaan kegiatan PPL-M....................................5
C. Indikator keberhasilan PPL-M.....................................................................6
BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
MENGAJAR .............................................................................................8
A. Situasi lokasi pelaksanaan kegiatan PPL-M................................................8
B. Situasi peserta PPL-M...............................................................................10
C. Situasi dosen pembimbing dan guru pamong............................................12
D. Silabus dan desain pembelajaran...............................................................14
E. Metode, strategi dan pendekatan yang diterapkan.....................................16
F. Evaluasi proses pembelajaran dan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar
...................................................................................................17
G. Situasi dan waktu pelaksanaan praktik pengalaman lapangan mengajar .18
BAB IV : PERMASALAHAN PPL-M DAN PENDEKATAN
PEMECAHANNYA................................................................................20
A. Permasalahan PPL-M................................................................................20
B. Pendekatan pemecahan masalah................................................................21
BAB V : PENUTUP...................................................................................................22
A. Kesimpulan................................................................................................22
B. Saran..........................................................................................................22
LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang memiliki peran yang cukup dominan dalam
membentuk generasi penerus bangsa di masa depan, yang diharapkan merupakan generasi yang
berkualitas baik dari segi intelektual, sikap maupun kompetensinya serta memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi dan memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan global yang semakin
ketat.
Di dalam dunia pendidikan, pendidik menjadi komponen yang memiliki porsi tanggung
jawab yang cukup besar dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan. Di Indonesia, pendidik atau
yang lazim disebut guru memiliki tugas yang telah diatur dalam Undang-Undang No 14 Tahun
2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat.
Selainn itu, didalam pasal 6 disebutkan bahwa Kedudukan guru sebagai tenaga profesional
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Akhir-akhir ini perkembangan guru di Indonesia mendapatkan sorotan yang cukup tajam,
banyak isu-isu yang berkembang terkait dengan rendahnya mutu dan kualitas guru. Menyikapi
hal tersebut, telah banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru dan
pendidikan guru telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk pembaharuan pendidikan, misalnya
pengajaran dengan sistem modul, proyek perintis sekolah pembangunan, pendekatan pengajaran
yang berfariasi dan segala bentuk usaha yang lainnya. Namun hal yang perlu disadari adalah
mencetak guru yang berkualitas tidak semudah membalik telapak tangan, olehnya itu pendidikan
yang sangat intensif bagi para calon guru adalah hal yang utama dilakukan.
Saat ini pemerintah telah mensuport berbagai lembaga untuk melatih para calon guru baik
dari segi keilmuan maupun segi afektifnya guna menciptakan guru yang profesional demi
tercapainya tujuan pendidikan seccara umum yakni membentuk manusia menjadi lebih baik.
STAI DDI Pinrang merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis islam yang
menyediakan dan membuka sebuah wadah bagi para calon-calon guru untuk belajar dan melatih
kemampuan baik dari segi keilmuan maupun strategi mengajar yang dimilikinya sehingga
mampu menjadi guru yang berkualitas. Jurusan tarbiyah di STAI DDI Pinrang merupakan
jurusan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik/guru yang profesional di madrasah
dan sekolah umum yang berorientasi keislaman, dan menyiapkan tenaga peneliti bidang
pendidikan khususnya pendidikan agama islam.
Tujuan tersebut dapat terealisasi jika dilakukan secara profesional dengan membekali
mahasiswa dengan seperangkat ilmu dan pengalaman baik yang bersifat teoritis maupun yang
bersifat praktis. Pengalaman teoritis telah diberikan dalam proses perkuliahan dalam berbagai
bentuk ilmu misalnya, ilmu agama, ilmu kependidikan, ilmu keguruan, ilmu psikologi dan ilmu-
ilmu penunjang lainnya, sedangkan pengalaman praktis diberikan melalui kegiatan praktik
lapangan.
Kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar merupakan program tahunan di STAI DDI
Pinrang bagi para mahasiswa jurusan tarbiyah yang telah memenuhi sejumlah persyaratan baik
persyaratan administratif maupun persyaratan akademis untuk diutus ke sekolah-sekolah atau
madrasah untuk mengaplikasikan segala yang telah dipelajarinya selama berada di bangku
perkuliahan dan beradaptasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan mengajar .
Di tinjau dari sudut kurikulum, PPL-M merupakan sebuah mata kuliah yang dipersyaratkan
dalam pendidikan pra jabatan guru. PPL-M dirancang untuk menyiapkan para mahasiswa calon
guru agar memiliki atau menguasai kompetensi keguruan yang menyeluruh dan terpadu,
sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka mampu mengemban tugas dan
tanggung jawabnya secara profesional. Oleh karena itu, kegiatan PPL-M ini diharapkan mampu
memaksimalkan kemampuan mahasiswa dalam teori yang telah dimilikinya, serta membawa
mahasiswa ke dalam dunia pendidikan yang sebenarnya agar mahasiswa dapat mengetahui
situasi, tantangan serta masalah-masalah yang ada untuk nantinya dapat merumuskan gagasan-
gagasan dan solusi-solusi yang terbaik dan juga dapat menjadi bekal yang berharga pada saat
telah benar-benar bergelut di dunia keguruan.
Mengingat pentingnya kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar ini, diharapkan
kegiatan seperti ini akan selalu diadakan dan disempurnakan lagi, sebab disinilah para calon guru
dapat belajar mengenai siapa sebenarnya yang disebut seorang guru, Bagaimana tugas dan
tanggung jawabnya, apa masalah dan tantangan yang dihadapinya, serta bagaimana seorang guru
dikatakan sebagai guru yang profesional.
Semoga melalui pembelajaran ini dapat mengantarkan para mahasiswa calon guru menjadi
guru yang berkualitas, berakhlak, beragama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta rasa
nasionalisme terhadap nusa, bangsa dan negara.
B. Ruang lingkup.
Adapun ruang lingkup/rangkaian pelaksanaan kegiatan praktik pengalaman lapangan
mengajar yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Pembekalan PPL-M pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013.
2. Pelaksanaan kegiatan PPL-M meliputi :
a. Kegiatan orientasi dan observasi sekolah/madrasah yaitu dalam hal ini Madrasah Aliyah DDI
Patobong dilaksanakan pada hari senin tanggal 25 Februari 2013.
b. Kegiatan observasi pembelajaran dimulai pada tanggal 25 Februari 2013 hingga 28 Februari
2013 di kelas X, XI, dan XII.
c. Kegiatan praktik pembelajaran di kelas yang pelaksanaannya dilakukan selama 9 kali pertemuan
di kelas X, XI, dan XII.
d. Kegiatan administrasi sekolah.
3. Kegiatan penyusunan laporan praktik pengalaman lapangan mengajar .


BAB II
TUJUAN, SIGNIFIKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN
PPL-M
Praktik pengalaman lapangan mengajar program studi pendidikan agama islam STAI DDI
Pinrang memiliki tujuan, kegunaan, dan indikator keberhasilan kegiatan yang ingin dicapai,
berikut penjabarannya :
A. Tujuan pelaksanaan kegiatan PPLM.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan praktek pengalaman lapangan
mengajar ini adalah sebagai berikut :
1. Melahirkan pribadi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pembentukan guru pendidikan agama islam yang profesional.
2. Melatih dan meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa agar dapat terampil dalam
melaksanakan tugas-tugas pendidikan, baik yang bersifat educatif maupun administratif.
3. Memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat memahami keberadaan lembaga
pendidikan lengkap dengan segala permasalahannya.
4. Memberikan pengalaman profesional kepada mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-
benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun ke tengah masyarakat khususnya dunia
kependidikan.
5. Menjalin kerjasama educatif dengan lembaga pendidikan sebagai mitra dalam penyelenggaraan
tri darma perguruan tinggi.
B. Signifikan/kegunaan pelaksanaan kegiatan PPL-M.
1. Bagi mahasiswa.
a. Memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai pembelajaran bidang studi pendidikan
agama islam khususnya dari segi praktik pelaksanaan pembelajaran.
b. Memberikan pengalaman dan pengetahuan berkaitan dengan situasi sekolah, mulai dari
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi hingga langkah-langkah pembuatan perangkat
pembelajaran.
c. Membentuk kesiapan mahasiswa PPL-M baik dari segi psikis maupun pribadi dalam
menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin menuntut profesionalisme guru.
2. Bagi sekolah.
a. Mendapatkan kesempatan untuk berperan serta menyiapkan dan membentuk calon guru/calon
tenaga kependidikan islam yang kompeten.
b. Memperoleh bantuan tenaga, ilmu dan pemikiran untuk pengembangan sekolah/madrasah.
3. Bagi jurusan tarbiyah.
a. Memperoleh umpan balik (feedback) dari pengalaman mahasiswa praktik terhadap
perkembangan kependidikan di lapangan bagi penyesuaian dan pengembangan program
akademik jurusan tarbiyah.
b. Meningkatkan kerja sama dengan sekolah/madrasah latihan untuk pengembangan tri darma
pendidikan.
C. Indikator keberhasilan PPL-M.
Adapun hal yang menjadi indikator keberhasilan PPL-M yang kami laksanakan ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan membina pribadi mahasiswa sebagai calon guru yang profesional dalam
menjalankan tugasnya.
2. Mengembangkan dan membina kegiatan keterampilan profesional mengajar dan pelaksanaan
tugas-tugas kependidikan yang relefan.
3. Memberi pengalaman lapangan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan kegiatan
administrasi sekolah/madrasah.
4. Mengembangkan kemampuan untuk nilai diri, kemampuan memberi refleksi yang bermakna
atas pengalaman di kelas secara aktif, serta mencari solusi terhadap masalah-masalah yang
ditemukan dalam kegiatan pembelajaran.


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MENGAJAR
Pelaksanaan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar yang dilaksanakan oleh jurusan
tarbiyah STAI DDI Pinrang yang berlokasi di Madrasah Aliyah DDI Patobong dimulai pada hari
senin 25 Februari 2013. Berikut ini dipaparkan beberapa komponen yang terkait dengan kegiatan
pelaksanaan praktik pengalaman lapangan mengajar yang kami hadapi, mulai dari situasi umum
lokasi pelaksanaan PPL-M sampai situasi waktu pelaksanaan kegiatan PPL-M.
A. Situasi lokasi pelaksanaan kegiatan PPL-M.
Madrasah Aliyah DDI Patobong merupakan salah satu madrasah aliyah swasta di Kabupaten
Pinrang dan menjadi salah satu dari dua sekolah lanjutan menengah atas di Desa Patobong.
Madrasah Aliyah DDI Patobong juga merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di bawah
naungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong.
Madrasah Aliyah DDI Patobong beralamat di Jl. Poros Pinrang-Langnga km. 13 Dusun
Tanete Desa Patobong Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, telp. (0421) 3914154,
kode pos 91261. Saat ini, Madrasah Aliyah DDI Patobong dipimpin oleh seorang kepala sekolah
yang memiliki karisma kepemimpinan yang cukup kuat yaitu Drs. Muhammad Rivai yang juga
merupakan salah satu dosen di STKIP DDI Pinrang.
Madrasah Aliyah DDI Patobong didirikan pada tahun 1989 berselang 3 tahun setelah
didirikannya Madrasah Tsanawiyah DDI Patobong pada tahun 1986. Pada awal pendiriannya
para siswa Madrasah Aliyah belum ditempatkan di lokasinya saat ini dan juga belum berada di
bawah naungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong secara resmi sebab Pondok
Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong baru diresmikan keberadaannya pada tanggal 21
Januari 1991 oleh Gurutta K. H. Abdur Rahman Ambo Dalle.
Selama proses pembangunan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong berlangsung,
seluruh santri termasuk siswa Madrasah Aliyah melakukan kegiatan belajar mengajar di Masjid
Nurul Yaqin Patobong yang terletak kurang lebih 200 meter sebelah utara lokasi Pondok
Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong saat ini.
Pada tanggal 16 September 1992 dilakukan peresmian gedung pertama Pondok Pesantren
Mambaul Ulum DDI Patobong yang kemudian ditempati oleh para siswa Madrasah Aliyah DDI
Patobong untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar .
Di bawah naungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong, Madrasah Aliyah DDI
Patobong hingga saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan, sarana dan
prasarana yang menjadi penunjang kelancaran proses pembelajaran sudah cukup memadai
seperti perpustakaan, laboratorium komputer, ruang kelas yang refresentatif, lapangan olahraga,
ruang guru dan BK, ruang kepala sekolah dan ruang wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, alat
peraga pembelajaran dan lain-lain.
Selain itu, di area pesantren juga terdapat beberapa fasilitas-fasilitas yang cukup lengkap
seperti masjid untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan-kegiatan yang berorientasi keilmuan,
pos jaga, kantin, asrama pemondokan untuk para santri, dan rumah tinggal untuk para tenaga
pendidik.
Visi dari Madrasah Aliyah DDI Patobong adalah terwujudnya sumber daya manusia yang
beriman dan bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologi (imtaq dan iptek).
Sedangkan misi Madrasah ini yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian siswa melalui ilmu pengetahuan, keterampilan menuju terciptanya
lulusan yang mampu bersaing.
2. Membentuk SDM yang memiliki IMTAQ dan IPTEK.
3. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama islam.
Para siswa Madrasah Aliyah DDI Patobong juga telah banyak mengukir beberapa prestasi
yang cukup membanggakan seperti juara 2 MTQ tingkat SMU, dan juara 2 kemah muharram
tingkat SMU.
Jumlah siswa yang menimba ilmu di madrasah ini berjumlah 52 orang, berikut rinciannya :
Tabel 1. Jumlah siswa Madrasah Aliyah DDI Patobong.
No. Kelas L P Total
1 X 5 5 10
2 XI 10 8 18
3 XII 11 13 24
Tabel 1. Jumlah siswa Madrasah Aliyah DDI Patobong.
B. Situasi peserta PPL-M.
Ada 7 orang peserta PPL-M yang ditempatkan di Madrasah Aliyah DDI Patobong yang
seluruhnya berlatar belakang pendidikan agama islam. Di bawah ini tertera nama peserta PPL-M
yang ditempatkan di Madrasah Aliyah DDI Patobong.

No. NIM Nama mahasiswa
1 11010070 Firman
2 09010071 Ahmad Syarif
3 09010087 Jumadi
4 09010083 Ridatullah
5 09010004 Maswati
6 09010046 Nursidah
7 09010095 Rosmawati
Tabel 2. Daftar nama peserta PPL-M di Madrasah Aliyah DDI Patobong.
Ini adalah kali pertama mahasiswa dari STAI DDI Pinrang melakukan praktik pengalaman
lapangan mengajar di Madrasah Aliyah DDI Patobong. Hal ini menjadi salah satu tantangan dan
motivasi tersendiri bagi para peserta PPL-M untuk menunjukkan kinerja yang terbaik agar dapat
memberikan kesan serta hasil yang memuaskan.
Di Madrasah Aliyah DDI Patobong para peserta PPL-M disambut dengan ramah oleh para
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan para siswa, mereka dengan senang hati membantu
para peserta PPL-M mulai dari proses adaptasi, observasi, pembuatan perangkat pembelajaran,
hingga masa praktik pembelajaran. Hal itulah yang memberi dorongan dan suntikan semangat
tersendiri bagi para peserta PPL-M dalam melaksanakan tugas mengajar dan melaksanakan tugas
di sekolah hingga masa kegiatan PPL-M berakhir.
Selama berada di Madrasah ini, para peserta PPL-M ditempatkan di ruang guru untuk
mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan proses pelaksanaan program praktik pengalaman
lapangan mengajar mulai dari mempersiapkan metode dan strategi pembelajaran hingga
penyusunan perangkat pembelajaran.
Selain melaksanakan tugas mengajar , para peserta PPL-M juga mengikuti kegiatan-kegiatan
lain yang telah menjadi rutinitas di Madrasah Aliyah DDI Patobong seperti upacara pengibaran
bendera merah putih pada hari senin jam 07.15 WITA, pembacaan surat yasiin pada hari jumat
jam 07.00 WITA yang dirangkaikan dengan pelaksanaan shalat duha secara berjamaah, dan
melaksanakan shalat duhur secara berjamaah serta mengikuti kultum yang disampaikan oleh para
santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong.
C. Situasi dosen pembimbing dan guru pamong.
Selama kegiatan PPL-M berlangsung dosen pembimbing dan guru pamong merupakan hal
yang sangat penting dan sekaligus menjadi teladan-teladan bagi para peserta PPL-M. Adanya
bimbingan, arahan-arahan, serta kritikan yang bersifat konstruktif dosen pembimbing dan para
guru pamong telah banyak memberikan sumbangsih yang cukup signifikan terhadap kelancaran
dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan PPL-M ini.
Dalam kegiatan PPL-M ini dosen pembimbing berfungsi sebagai pembimbing para peserta
PPL-M dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan materi ajar sesuai dengan pedoman yang
berlaku, membimbing peserta PPL-M agar mampu mengaplikasikan metode-metode dan teknik
pembelajaran yang tepat, meninjau, memonitor serta mengobservasi pelaksanaan PPL-M,
berkoordinasi dengan peserta PPL-M dalam memecahkan masalah yang ditemui selama kegiatan
PPL-M berlangsung, dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPL-M dengan cara
memberikan penilaian terhadap para peserta PPL-M.
Selain dosen pembimbing, para peserta PPL-M juga didampingi oleh guru pamong yang
merupakan guru bidang studi yang memiliki kompetensi mengampuh pelajaran yang ditawarkan
kepada para peserta PPL-M serta memiliki jenjang pendidikan minimal strata 1 (S1). Guru
pamong inilah yang akan mengarahkan para peserta PPL-M untuk mengenal situasi dan kondisi
madrasah/sekolah, membimbing pembuatan perangkat pembelajaran dan materi ajar, mengatur
jadwal pelaksanaan pembelajaran oleh para peserta PPL-M, mengatur pembagian tugas dalam
kegiatan akademik dan ekstra kurikuler, serta melakukan evaluasi dan penilaian terhadap
mahasiswa.
1. Dosen pembimbing.
Dosen pembimbing kami adalah Drs. Abu Bakar Juddah M. Pd., beliau adalah salah satu
tenaga pendidik di STAI DDI Pinrang. Beliau juga merupakan dosen di STAIN Pare-pare.
Beliau lahir pada tanggal 5 Mei 1960.
Beliau menamatkan pendidikan dasarnya di SDN 141 Tuppu dan sekolah sore di Madrasah
Ibtidaiyah Tuppu. Setelah itu melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah DDI Ujung
Lara (Potren DDI Pare-pare), kemudian beliau melanjutkan lagi pendidikannya di PGA selama 6
tahun di Pondok Pesantren Mangkoso dan tamat pada tahun 1980.
Setelah menamatkan pendidikan PGA, beliau melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan
sarjana muda (BA) sampai tahun 1985 dan pada tahun 1987 beliau menyelesaikan sarjana
lengkapnya di IAIN Alauddin Makassar jurusan pendidikan Bahasa Arab.
Pada tahun 2003 beliau berhasil menyelesaikan program magister jurusan pendidikan Bahasa
Arab di UNM Makassar, dan kini beliau sedang menjalani kuliah program S3 jurusan pendidikan
dan keguruan di UIN Alauddin Makassar.
Pada tahun 1991 beliau diangkat menjadi dosen tetap di fakultas tarbiyah IAIN Alauddin
cabang Pare-pare yang merupakan cikal bakal dari STAIN Pare-pare. Pada tahun 2003 hingga
2006 beliau diangkat menjadi pembantu ketua bidang kemahasiswaan (PUKET3) di STAIN
Pare-pare. Sejak tahun 2006 hingga saat ini beliau menjabat ketua pusat penjaminan mutu
pendidikan STAIN Pare-pare dan berkualifikasi lektor kepala dalam bidang metodologi
pendidikan.
2. Guru pamong.
Guru pamong yang mendampingi para peserta PPL-M selama mengadakan praktik
pengalaman lapangan mengajar di Madrasah Aliyah DDI Patobong berjumlah 3 orang yang
cukup kompeten di bidang studi yang mereka ampuh :
No. Nama guru Mata pelajaran Jenjang pendidikan
1 Yahya Al-Quran Hadits S1
2 Nirwana Aqidah Akhlak S1
3 Harmiati
Fiqhi
Baca Tulis Quran (BTQ)
S1
Tabel 3. Daftar nama guru pamong
D. Silabus dan desain pembelajaran.
1. Silabus.
Silabus yang kami gunakan dalam proses pembelajaran di Madrasah ini sesuai dengan
silabus yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Di dalam silabus ini,
keterampilan atau skill yang diterapkan lebih menekankan pada keterampilan fungsional yang
dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hal hablum minallah
(hubungan dengan Allah) maupun hablumina nas (hubungan antar sesama manusia) misalnya
menerapkan pola hidup sederhana dalam pelajaran Al Quran Hadits, menjelaskan pengertian
asal usul dan istilah-istilah dalam tasawwuf dalam Aqidah Akhlak, memahami tentang ihtizan
dalam pelajaran Fiqhi, dan mampu membaca Al Quran dengan fasih dalam materi Baca Tulis
Quran (BTQ).
Silabus ini juga merupakan silabus yang berbasis pendidikan islam yang menggunakan
sumber, alat, dan bahan pembelajaran yang bisa menjadi alternatif bagi guru untuk digunakan
dalam proses pembelajaran.
2. Desain pembelajaran.
Desain pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang menjadi rencana dan patokan
bagi guru dalam proses pembelajaran. Sebelum mengajar seorang guru perlu menyiapkan desain
pembelajaran agar proses pembelajaran bisa menjadi lebih terarah dan sistematis.
Didalam desain pembelajaran dijelaskan mengenai masalah standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator pencapaian, materi-materi pokok pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, strategi dan metode yang digunakan, sumber/referensi pembelajaran, serta teknik
dan aspek-aspek penilaian selama proses pembelajaran berlangsunng.
Selama mengadakan kegiatan proses pembelajaran di madrasah ini, kami menggunakan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbasis keagamaan dan berkarakter islam yang berisi
penjelasan mengenai segala hal yang berkaitan dengan kehidupan seorang muslim baik dari segi
ibadah maupun muamalah.
Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Al Quran Hadits banyak dijelaskan mengenai
karakter dan sifat seorang muslim yang sesuai dengan petunjuk Al Quran dan Hadits yang dapat
diimplementasikan setiap siswa dalam kehidupan mereka sehari-hari seperti larangan berprilaku
boros, anjuran hidup sederhana, etika pergaulan sesama manusia, dan perintah untuk giat
bekerja. Selain itu, di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ini juga berisi mengenai fungsi
dan kedudukan hadits agar siswa dapat memahami bagaimana fungsi dan kedudukan hadits
dalam islam.
Begitu pula rencana pelaksanaan pembelajaran Aqidah akhlak, yang mana dalam materi
tersebut memiliki intisari-intisari tentang bagaimana prilaku seseorang dalam menghadapi
kehidupan yang fanah ini. Seperti halnya bersikap husnudz-dzan, bertaubat terhadap dosa yang
pernah dilakukan, ridha terhadap ketentuan Allah dan adil dalam melakukan suatu tindakan.
Dengan itu, siswa bisa dapat mengetahui dan memahami makna dan tujuan hidup.
Pada rencana pelaksanaan pembelajaran fiqhi, materi yang menjadi intisari pembahasannya
adalah materi yang berkaitan dengan muamalah, seperti pemberian sedekah dan hadiah,
pembagian warisan, dan ihtizan, hal tersebut bertujuan agar para siswa memahami praktik
muamalah sesuai dengan tuntunan syariat islam.
didalam rencana pelaksanaan pembelajaran BTQ, materi yang tercakup didalamnya adalah
materi yang bertujuan agar para siswa mampu membaca dan menulis Al Quran dengan baik,
seperti hukum nun tasydid, hukum mim tasydid, tanda-tanda waqaf, dan lain-lain.
E. Metode, strategi dan pendekatan yang diterapkan.
Dalam proses pembelajaran, metode, strategi dan pendekatan sangat diperlukan agar proses
pembelajaran menjadi efektif, menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran Al Quran Hadits peserta PPL-M menggunakan beberapa
metode disesuaikan dengan keadaan para peserta didik, misalnya metode ceramah, metode tanya
jawab, metode diskusi, dan metode questions student have.
Pada kegiatan pembelajaran Baca Tulis Quran (BTQ) para peserta PPL-M menggunakan
metode yang bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran saat itu, misalnya metode
ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, dan metode imla.
Pada mata pelajaran Aqidah akhlak peserta PPL-M menggunakan metode ceramah, diskusi,
tanya jawab, demonstrasi dan inkuiri.
Tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran lain, dalam mata pelajaran fiqhi peserta PPL-M
menggunakan metode tanya jawab, ceramah, diskusi, dan demonstrasi.
F. Evaluasi proses pembelajaran dan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar .
1. Evaluasi proses pembelajaran.
Setiap proses pembelajaran tidak terlepas dari yang namanya evaluasi atau penilaian terhadap
hasil belajar, tanpa adanya evaluasi yang dimulai dengan penilaian maka proses pembelajaran
tidak akan diketahui apakah indikator keberhasilannya tercapai atau tidak. Dengan evaluasi pula
seorang guru akan mampu mengetahui perbedaan kemampuan siswanya serta bisa meningkatkan
cara mengajar nya agar siswa mampu lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan
kemampuannya.
Selama proses pelaksanaan proses belajar mengajar , kami telah melakukan evaluasi dengan
cara memberikan tugas pekerjaan rumah dan ulangan harian terhadap materi yang telah kami
ajarkan. Selain itu, kami juga melakukan evaluasi dengan menanyakan kepada peserta didik
tentang materi-materi yang telah dipelajari, hal tersebut bertujuan agar kami mengetahui
kemampuan para peserta didik dalam menangkap materi pembelajaran yang telah kami sajikan
dan juga sekaligus memberi penjelasan tambahan terhadap materi yang belum dipahami oleh
para peserta didik.
2. Evaluasi kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar .
Selama melakukan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar di Madrasah Aliyah DDI
Patobong, kami banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baik dari segi pengalaman
praktik mengajar maupun pengetahuan mengenai langkah-langkah penyusunan perangkat
pembelajaran yang baik dan benar, serta memberikan gambaran tentang situasi guru yang
sebenar-benarnya.
G. Situasi dan waktu pelaksanaan praktik pengalaman lapangan mengajar .
Secara komprehensif situasi pelaksanaan PPL-M di madrasah ini cukup menyenangkan,
sebab segenap unsur di madrasah ini menerima kehadiran para peserta PPL-M dengan tangan
terbuka baik oleh guru, staf, maupun para siswa.
Pelaksanaan PPL-M di madrasah ini dimulai pada tanggal 25 Februari 2013 dengan diawali
proses observasi dan adaptasi lingkungan sekolah yaitu berkenalan dengan para pimpinan
sekolah, para guru, para staf/pegawai sekolah, dan mengenal lingkungan sekolah baik berupa
ruang-ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, serta
fasilitas-fasilitas lain yang terdapat di madrasah ini.
Selain melakukan observasi sekolah dan pengenalan lingkungan sekolah, para peserta PPL-
M juga melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh para guru
pamong. Secara garis besar dalam tahap observasi pembelajaran ini, ada 3 aspek yang
diobservasi oleh para peserta PPL-M yaitu teknik membuka pembelajaran, teknik penyajian
materi, dan teknik menututup pembelajaran.
Pada tanggal 26 Februari 2013 para peserta PPL-M memulai penyusunan perangkat
pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran
yang dibuat oleh para guru pamong.
Setelah tahap observasi dan addaptasi lingkungan sekolah selesai, para peserta PPL-M
memulai tugas mengajarnya di bawah kordinasi para guru pamong yang dilakukan sebanyak 9
kali pertemuan.
Selain melakukan penyusunan perangkat pembelajaran dan tugas mengajar, para peserta
PPL-M juga membuat dan melakukan absensi terhadap para siswa agar minat belajar para siswa
bisa lebih termotifasi.


BAB IV
PERMASALAHAN PPL-M DAN PENDEKATAN PEMECAHANNYA
A. Permasalahan PPL-M.
Ada 2 hal yang melatar belakangi timbulnya permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M) yang kami lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Faktor dari dalam.
Faktor keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar khususnya
dalam penerapan metode dan strategi mengajar sangat dirasakan oleh peserta PPL-M, begitu pula
dalam hal penyampaian materi pembelajaran dan manajemen kelas.
2. Faktor dari luar.
Sulitnya memilih dan menentukan metode pembelajaran yang tepat, hal ini disebabkan daya
serap para siswa dalam menerima pelajaran sangat beragam, sebagian siswa memiliki daya serap
yang cukup baik dalam menerima materi ajar, dan ada pula siswa yang kurang tanggap dalam
menerima materi ajar yang kami sampaikan. Salah satu contoh metode yang kurang tepat
digunakan berdasarkan pengalaman kami adalah metode ceramah secara terus menerus dan
metode imla khususnya terhadap mata pelajaran yang berlangsung pada jam terakhir, karena
stamina dan konsentrasi para siswa telah banyak dikuras oleh mata pelajaran sebelumnya.

B. Pendekatan pemecahan masalah.
Dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaan PPL-M ini, ada
beberapa pendekatan pemecahan masalah yang kami lakukan agar masalah ini tidak berlarut-
larut sehingga kegiatan PPL-M yang kami laksanakan dapat berjalan dengan mudah :
1. Memberikan motivasi dan perhatian terhadap siswa yang kurang tanggap dalam menerima
materi ajar serta senantiasa mengontrol perkembangan belajar siswa.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan unik sehingga diharapkan siswa
dapat lebih berkonsentrasi dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Mempersiapkan materi ajar yang hendak diajarkan sebaik mungkin dan metode yang sesuai.
4. Melakukan diskusi dengan sesama peserta PPL-M sehingga pengetahuan antar peserta PPL-M
dapat saling dibagi dan kesulitan yang dihadapi dapat dicarikan solusinnya bersama.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M) telah banyak memberikan kontribusi bagi
kami dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman untuk menjadi tenaga pendidik yang
handal dan mampu mengatasi masalah-masalah pendidikan yang dihadapi selama melakukan
proses pembelajaran. Sebagai calon tenaga pendidik, perlu diberikan banyak bekal dan
kompetensi yang sangat mendukung berupa pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan
sekolah dan beradaptasi dengan calon peserta didik yang akan dijumpainya kelak.
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan mengajar ini, kami dihadapkan pada
permasalahan yang bersumber dari peserta didik tepatnya di Madrasah Aliyah DDI Patobong dan
dituntut untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi agar masalah-masalah seperti
ini kelak akan menjadi suatu gambaran dalam mengatasi masalah peserta didik dan tidak
mengalami kewalahan dalam permasalahan yang serupa.
Mengingat penting dan sangat bergunanya kegiatan seperti ini, maka seluruh mahasiswa
yang merupakan calon tenaga pendidik perlu mengikuti kegiatan seperti ini agar siap menjadi
tenaga pendidik yang handal dan profesional.
B. Saran.
Dalam pelaksanaan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar ini, tentunya mendapat
hambatan dan pendukung dalam pelaksanaannya sehingga kami berinisiatif untuk memberikan
saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan sehingga pelaksanaan PPL-M kedepannya dapat
menjadi lebih baik yaitu sebagai berikut :
1. Panitia PPL-M.
a. Peserta PPL-M harusnya mendapatkan pembekalan yang lebih intensif khususnya pembekalan
terkait dengan teknis pelaksanaan PPL-M sebelum dilepas ke lapangan.
b. Penempatan peserta PPL-M di sebuah sekolah/madrasah semestinya dapat lebih disesuaikan
dengan kualitasnya atau melalui beberapa pertimbangan-pertimbangan yang lebih matang demi
kesiapan peserta PPL-M maupun kesiapan sekolah itu sendiri.
2. Sekolah.
a. Akses terhadap peminjaman/penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan praktik belajar
mengajar dapat lebih ditingkatkan lagi.
b. Kedisiplinan para siswa harus ditingkatkan.
.

Anda mungkin juga menyukai