Oleh:
Nama :Asyrafi Ananda
No. Mahasiswa : 13410362
LAPORAN PEMAGANGAN
Oleh:
Nama :Asyrafi Ananda
No. Mahasiswa : 13410362
i
PERNYATAAN BEBAS PENJIPLAKAN
“Saya, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Magang ini ditulis
dengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan plagiasi karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup
Asyrafi Ananda
NIM: 13410362
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan Laporan Magang Kantor Notaris dan PPAT Rio
K. Wironegoro, S.H., M.Hum yang telah selesai dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2021
sampai dengan 6 Februari 2021. Pada kesempatan magang kali ini, Penulis fokus membahas
terkait “Peranan Notaris dalam Proses Legalisasi dan Waarmerking Akta di Bawah
Tidak lupa shalawat serta salam Penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita tunggu syafaatnya di Hari Kiamat nanti dan karena ialah yang
mengantarkan kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman penuh ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.
langsung oleh Penulis selama melaksanakan “Kegiatan Magang” di Kantor Notaris dan PPAT
Eka Nurwulan, S.H., M.H.. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademis dalam
Mata Kuliah Kemahiran Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
penyusunan laporan ini, untuk itu segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
akan Penulis terima untuk kemajuan proses belajar Penulis agar kedepannya menjadi lebih
baik.
Pada kesempatan kali ini Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah serta pertolongan-Nya, Penulis selalu
diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan magang di Kantor Notaris dan PPAT
dengan lancar;
iii
2. Kepada Ibu Eka Nurwulan, S.H., M.H., selaku pimpinan instansi Kantor Notarisdan PPAT
3. Kepada Mas Sandy dan Mba Resty, selaku mentor dalam instansi pemagangan yang
4. Kepada Ibu Indah Parmitasari, S.H., M.H, selaku Dosen Pembimbing Pemagangan Penulis
yang telah memberikan pengarahan kepada Penulis dalam pelaksanaan Pemagangan dan
Pemagangan;
5. Mba Yulia Rizki Rahmawati S.H, yang telah sabar dan aktif dalam membimbing Kelas A
Mata Kuliah Pemagangan. Semoga kesehatan, rahmat, serta Ridha Allah selalu
menyertainya.
Akhir kata, Peneliti mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut berpartisipasi dalam Pemagangan ini, semoga Laporan Pemagangan ini dapat
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Tujuan Magang .......................................................................................................... 5
C. Target Magang ........................................................................................................... 5
D. Bidang Magang........................................................................................................... 5
E. Lokasi Magang ........................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 7
A. Pengertian Notaris ...................................................................................................... 7
B. Wewenang Notaris ..................................................................................................... 8
C. Legalisasi dan Waarmerking ..................................................................................... 10
BAB III LAPORAN KEGIATAN MAGANG ................................................................. 12
A. Laporan Umum ........................................................................................................ 12
B. Laporan Khusus ........................................................................................................ 15
1. Mengetahui Syarat, Tata Cara, dan Peranan Notaris dalam Legalisasi Akta
di Bawah Tangan ............................................................................................... 16
2. Mengetahui Syarat, Tata Cara, dan Peranan Notaris dalam Akta
di Bawah Tangan ............................................................................................... 17
3. Mengetahui Sanksi Bagi Notaris Yang Melanggar Ketentuan dalam
Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris .................................... 19
4. Mengetahui Perbedaan Antara PPAT di Wilayah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Provinsi Lain .......................................... 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 21
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 21
B. Saran ........................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 24
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 26
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nyata bagi mahasiswa sebelum mahasiswa tersebut memasuki dunia kerja yang
ilmu dalam perkuliahan saja tetapi juga dapat menerapkan dengan baik ilmu dari
tersebut bekerja nantinya. Pemagangan adalah salah satu mata kuliah di Program
Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia yang wajib diikuti
mahasiswa dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga kerja yang bekerja
pada suatu tempat atau instansi. Pada tahap ini, mahasiswa akan dituntut untuk
Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum diharapkan mampu untuk menerapkan teori
maupun praktik hukum dengan baik pada saat menjalankan perannya sebagai
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia yang
telah melaksanakan kegiatan Magang, akan dapat mengerti serta memahami seluk-
1
beluk persoalan yang ada di dalam dunia kerja, seperti halnya bagaimana cara
Salah satu instansi Magang yang akan diambil pada saat ini adalah di
instansi Notaris dan PPAT. Bagi penulis, pengambilan magang di Notaris dan
PPAT dikarenakan untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana peranan notaris
Notaris berasal dari kata “nota literaria” yaitu tanda tulisan atau karakter
yang dipakai dalam penulisan cepat (private notary) yang ditugaskan oleh
kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan masyarakat akan alat bukti autentik
notaris adalah orang yang diangkat oleh pemerintah untuk membuat akta autentik
atau akta resmi. Notaris adalah pejabat umum, seorang menjadi pejabat umum
adalah apabila ia diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah dan diberi wewenang
diubah sehingga menjadi: Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk
1
R. Soegeondo Notodisoerjo, Hukum Notariat Di Indonesia Suatu Penjelasan, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1993 hlm. 44.
2
membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud
dapat dijadikan sebagai dasar perikatan atau perjanjian atas perbuatan hukum yang
dilakukan oleh 2 (dua) belah pihak atau lebih baik itu mengenai jual beli, sewa
menyewa, pinjam pakai, dan lain sebagainya mengenai barang atau jasa. Selain akta
autentik, dikenal juga akta di bawah tangan. Akta di bawah tangan ini diatur dalam
Pasal 1874 KUHPerdata. Akta di bawah tangan biasanya dibuat oleh salah satu
pihak ataupun bersama-sama yang isinya merupakan kesepakatan dari kedua belah
pihak untuk mengikatkan diri terhadap sebuah perikatan atau perjanjian dan
pihak yang melakukan perjanjian atau perikatan, maka biasanya kedua belah pihak
akan membawa akta di bawah tangan tersebut kepada notaris untuk dilakukan
legalisasi atau waarmerking. Legalisasi dan waarmerking adalah dua proses yang
proses legalisasi dan waarmerking sama-sama diatur dalam Pasal 15 ayat (2),
dimana legalisasi diatur dalam huruf a sedangkan waarmerking diatur dalam huruf
2
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris, Ps. 1 angka 1.
3
Perbedaan antara keduanya yaitu adalah apabila kedua belah pihak atau
lebih mengajukan legalisasi kepada notaris terhadap akta di bawah tangan yang
telah dibuat, maka pihak-pihak dalam akta tersebut melakukan tanda tangan di
hadapan notaris yang sebelumnya telah ditunjuk oleh pihak-pihak dan kemudian
notaris akan melakukan pengesahan tanda tangan dan menetapkan tanggal lalu
dicatatkan dalam Buku Legalisasi. Selain itu, notaris juga dapat membacakan dan
menjelaskan isi dari akta tersebut. Dalam legalisasi, kedua belah pihak atau lebih
terikat untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai tanggal yang telah ditetapkan
oleh notaris.
bawah tangan tersebut terlebih dahulu menandatangani akta yang telah disepakati
yaitu notaris akan mencatatkan akta yang telah ditandatangani oleh pihak-pihak ke
dalam buku yang telah disediakan untuk itu dengan tujuan ada pihak lain yang
mengetahui tentang adanya akta tersebut. Berbeda dengan legalisasi, hak dan
kewajiban kedua belah pihak atau lebih mulai berlaku sesuai yang telah disepakati
oleh pihak-pihak.
magang ini di Kantor Notaris dan PPAT Rio K. Wironegoro, S.H., M.Hum yang
mengenai peranan notaris dalam proses legalisasi dan waarmerking akta di bawah
tangan.
4
B. Tujuan Magang
Tujuan dari dilaksanakan pemagangan di Kantor Notaris dan PPAT ini antara lain:
2. Untuk mengetahui prosedur dan tata cara legalisasi dan waarmerking akta di
3. Untuk memahami cara dan prosedur penanganan konsultasi dengan klien terkait
legalisasi dan waarmerking akta di bawah tangan di Kantor Notaris dan PPAT;
4. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami pada saat proses legalisasi dan
C. Target Magang
2. Mampu mengetahui prosedur dan tata cara legalisasi dan waarmerking akta di
terkait legalisasi dan waarmerking akta di bawah tangan di Kantor Notaris dan
PPAT;
D. Bidang Magang
Bidang magang yaitu fokus pada peranan Notaris dalam proses legalisasi dan
5
E. Lokasi Magang
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Notaris
Notaris berasal dari kata “nota literaria” yaitu tanda tulisan atau karakter
yang dipakai dalam penulisan cepat (private notary) yang ditugaskan oleh
kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan masyarakat akan alat bukti autentik
notaris adalah orang yang diangkat oleh pemerintah dalam hal ini adalah
Kementerian Hukum dan HAM untuk membuat akta autentik atau akta resmi.
Notaris adalah pejabat umum, seorang menjadi pejabat umum adalah apabila ia
diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah dan diberi wewenang dan kewajiban
untuk melayani publik dalam hal-hal tertentu.3 Notaris selain memiliki tugas
sebagai pejabat umum dan memiliki wewenang untuk membuat akta autentik,
notaris juga diberikan kewenangan lainnya sesuai dengan yang diatur dalam
yaitu adalah: Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta
3
R. Soegeondo Notodisoerjo, Loc. Cit.
4
Abdul Ghofur Anshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia, UII Press, Yogyakarta, 2009, hlm. 13
5
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris, Loc. Cit.
7
Menurut Habib Adjie, Notaris merupakan suatu jabatan publik yang
sebagai jabatan merupakan suatu bidang pekerjaan atau tugas yang sengaja dibuat
oleh aturan hukum keperluan dan fungsi tertentu (kewenangan tertentu) serta
B. Wewenang Notaris
Pasal 15 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan
6
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia, Tafsir Tematik Terhadap Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Refika Aditama, Bandung, 2008, hlm. 32-34.
7
Habib Adjie, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang
Jabatan Notaris, Refika Aditama, Bandung, 2015, hlm 2.
8
Akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta,
pembuatan salinan tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain
3) membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat
undangan lainnya. Hal ini didasarkan pada Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang
Jabatan Notaris yang menyebutkan bahwa notaris dapat memiliki kewenangan yang
8
Ibid.
9
C. Legalisasi dan Waarmerking
1. Legalisasi
dokumen yang dibuat oleh para pihak itu memang benar-benar ditandatangani oleh
para pihak yang membuatnya. Oleh karena itu diperlukan kesaksian seorang Pejabat
Umum yang diberikan wewenang untuk itu yang dalam hal ini adalah notaris untuk
kepastian tanggal surat di bawah tangan, dengan mendaftar dalam buku khusus.
Ketentuan ini, merupakan legalisasi terhadap akta di bawah tangan, yang dibuat
sendiri oleh orang perseorangan, atau oleh para pihak, di atas kertas yang bermaterai
cukup, dengan jalan pendaftaran dalam buku khusus, yang disediakan oleh notaris.
Poin dari legalisasi ini adalah, para pihak membuat suratnya, dibawa ke notaris, lalu
tanggal terjadinya perbuatan hukum, yang melahiran hak dan kewajiban antara para
pihak.10
9
Ayu Riskiana Dinaryanti, Tinjauan Yuridis Legalisasi Akta di Bawah Tangan Oleh Notaris,
Jurnal Hukum, Edisi No. 3 Vol. 1, 2013 hlm. 6.
10
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt54b7b0bedaa2a/perbedaan-legalisasi-dan-
iwaarmerking-i-dokumen/ diakses pada tanggal 25 Januari 2021 pada pukul 18.38 WIB
10
2. Waarmerking
ayat (2) Undang-Undang Jabatan Notaris, notaris juga memiliki kewenangan untuk
dibukukan ke dalam sebuah buku khusus yang dimiliki oleh notaris yang
bersangkutan.11
pada kapan tanda tangan notaris dan tanda tangan para pihak dalam akta tersebut
dilakukan di waktu yang berbeda setelah para pihak dalam akta telah menyepakati
akta oleh para pihak berbeda dan lebih dahulu dari pada tanggal ditandatanganinya
akta tersebut oleh notaris. Sedangkan pada legalisasi yaitu waktu penandatanganan
antara para pihak yang terkait dalam akta dan notaris harus sama. Dengan arti lain
bahwa akta tersebut disahkan dihadapan Notaris dengan ditandatangani oleh para
pihak terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan tanda tangan oleh notaris pada
11
N Wahyu Triashari, Sagung Putri M.E. Purwani, Analisis Yuridis Akta di Bawah Tangan Yang
Di Waarmerking dan Di Legalisasi, Jurnal Hukum, Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas
Udayana, 2014 hlm. 3.
11
BAB III
A. Laporan Umum
dan PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H. yang berkedudukan di Jl. Kepatihan No. 23,
Kantor Notaris dan PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H memiliki 6 (enam)
staff yang terdiri dari 3 (tiga) staff magang dari ALB (Anggota Luar Biasa)INI dan
3 (tiga) orang lain sebagai staff tetap di Kantor Notaris dan PPAT Eka Nurwulan,
S.H., M.H. Hari kerja kantor tersebut dari hari Senin hingga Sabtu dengan jam
kerja pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu kantor
tersebut tetap beroperasi dimulai pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB (setengah
Ketika memasuki kantor tersebut maka akan disambut oleh staff yang selalu
siap untuk menyambut dan menerima klien. Apabila ada klien yang datang secara
bersamaan, maka dapat menunggu di ruang tunggu terlebih dahulu, selain itu
Kantor Notaris dan PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H juga memiliki beberapa
tempat untuk klien berkonsultasi baik dengan staff ataupun langsung dengan
Notaris dan PPAT. Dan juga setiap tempat untuk berkonsultasi dan menunggu
Belajar mengenai dasar-dasar jabatan notaris dalam UUJA dari pasal 1 hingga
pasal 92 serta berdiskusi dengan mentor dalam pendirian PT, dan sedikit
mengenai kode etik notaris. Berkenalan dengan pimpinan dan staf di kantor
12
notaris dan ppat Eka Nurwulan, S.H., M.H.
Belajar diskusi mengenai kode etik notaris , bentuk anatomi akta notaris, akta
dasar bersama dengan mentor dan juga mempelajari mengenai bentuk dan
13
Jadwal pelaksanaan magang dimulai sejak tanggal 18 Januari 2021 – 2
WAKTU KERJA
HARI/ JUMLAH
NO AKTIVITAS
TANGGAL DATANG PULANG JAM
Penerjunan dan
pengenalan dengan
seluruh staff dan
lingkungan di Kantor
Notaris dan PPAT Eka
1. 18/01/2021 08.00 16.00 8 Jam Nurwulan, S.H., M.H
serta sedikit penjelasan
materi
tentang perbedaan
notaris dengan PPAT
oleh mentor.
Pembahasan dan diskusi
mengenai Pasal 1-15
Undang-Undang
Jabatan Notaris, yang
2. 19/01/2021 08.00 16.00 8 Jam berisi mengenai
pengertian notaris
pengangkatan dan
pemberhentian notaris,
serta kewenangannya.
Pembahasan dan diskusi
mengenai Pasal 16-48
Undang-Undang
Jabatan Notaris, yang
berisi mengenai
3. 20/01/2021 08.00 16.00 8 Jam
kewajiban notaris,
larangan notaris,
kedudukan notaris, cuti
notaris, dan honorarium
bagi notaris.
Pembahasan dan diskusi
4. 21/01/2021 08.00 16.00 8 Jam mengenai Pasal 49-68
Undang-Undang
14
Jabatan Notaris, yang
berisi mengenai bentuk
akta notaris,
pemanggilan dan
pengawasan notaris.
Mentor juga
menunjukkan bentuk
dari minuta dan salinan
akta notaris.
Pembahasan dan diskusi
mengenai Pasal 69-92
Undang-Undang
Jabatan Notaris, yang
5. 22/01/2021 08.00 16.00 8 Jam berisi mengenai Majelis
Pengawas Notaris dan
organisasi notaris yaitu
INI (Ikatan Notaris
Indonesia)
Pembahasan dan diskusi
mengenai Kode Etik
6. 25/01/2021 08.00 16.00 8 Jam Notaris beserta dengan
Peraturan Perkumpulan
INI
Pembahasan detail
mengenai bentuk dan
7. 26/01/2021 08.00 16.00 8 Jam anatomi akta serta
praktik membuat draft
akta notaris
Mempelajari buku-buku
yang wajib dimiliki oleh
notaris sesuai dalam
Undang-Undang
Jabatan Notaris seperti
bundel minuta akta,
8. 27/01/2021 08.00 16.00 8 Jam
buku legalisasi, buku
waarmerking, klaper,
buku daftar wasiat, buku
daftar akta protes, dan
buku daftar pendirian
PT
15
Mempelajari berkas
akta pendirian PT dan
berdiskusi bersama
mentor mengenai
kewenangan notaris
9. 28/01/2021 08.00 16.00 8 Jam dalam pendirian PT dan
mempelajari jenis
klasifikasi suatu PT
sesuai dalam Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI)
Mempelajari tata cara
dan prosedur dalam
legalisasi dan
10. 29/01/2021 08.00 16.00 8 Jam waarmerking serta
praktik membuat kata-
kata untuk legalisasi dan
waarmerking
Pembahasan dan diskusi
mengenai dasar-dasar
profesi PPAT (Pejabat
Pembuat Akta Tanah)
11. 1/02/21 08.00 16.00 8 Jam sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 37
Tahun 1998 dan
Pemerintah Nomor 24
Tahun 2016
Pembahasan detail
mengenai bentuk dan
12. 2/02/21 08.00 16.00 8 Jam anatomi akta serta
praktik membuat draft
akta PPAT.
TOTAL JAM KESELURUHAN 96 JAM
16
B. Laporan Khusus
Di Kantor Notaris dan PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H, syarat untuk
dilakukannya legalisasi adalah para pihak yang ingin akta di bawah tangannya
dilegalisasi untuk datang ke Kantor dengan kondisi bahwa akta di bawah tangan
tersebut belum ditandatangani oleh para pihak. Bentuk dari akta tersebut
merupakan kehendak dan bergantung pada kesepakatan bagi para pihak, jadi tidak
ada ketentuan yang mengatur bentuk akta di bawah tangan untuk dilegalisasi. Di
Kantor Notaris dan PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H, yang biasanya diajukan oleh
pihak untuk dilakukan legalisasi adalah surat kuasa, namun juga ada berbagai
Lalu tata cara dan prosedur dalam melakukan legalisasi yaitu setelah para
pihak datang menghadap notaris dengan membawa akta di bawah tangan yang
oleh notaris agar para pihak mengerti apa yang ditandatanganinya, akan tetapi
pembacaan itu bukanlah kewajiban bagi notaris. Lalu setelah itu diberi cap stempel
dan diberi paraf oleh notaris di setiap halamannya. Setelah itu para pihak
sebagai berikut:
Nomor: 002/XI/LEG/NOT/2020
Melihat dan mengesahkan tanda tangan dari : -----------------------------------
- Nyonya WANDA;
- Tuan VISION;
Tersebut diatas
Pada hari ini, Senin tanggal 02-11-2020 (dua November dua ribu dua
puluh), oleh saya
17
EKA NURWULAN, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di
Yogyakarta.
NOTARIS DI KLATEN
TTD
Setelah diberi kata-kata tersebut, maka suatu akta di bawah tangan telah
selesai dilegalisasi oleh seorang notaris. Proses legalisasi itu sendiri tidak memakan
waktu yang lama, hanya sekitar 15-20 menit. Setelah proses legalisasi selesai,
notaris mencatatkan nomor legalisasi dan jenis akta serta para pihak ke dalam Buku
Daftar Legalisasi.
tanggal dan tanda tangan para pihak dalam suatu akta di bawah tangan lalu
2. Mengetahui Syarat, Tata Cara, dan Peranan Notaris dalam Akta di Bawah
Tangan
PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H adalah para pihak yang ingin akta di bawah
bawah tangan tersebut telah ditandatangani oleh para pihak, serta tidak ada batasan
untuk kemudian dilakukan waarmerking. Selain itu, bentuk dari akta tersebut
merupakan kehendak dan bergantung pada kesepakatan bagi para pihak, karena
merupakan akta di bawah tangan, jadi tidak ada ketentuan yang mengatur
18
dan PPAT Eka Nurwulan, S.H., M.H, yang biasanya diajukan oleh pihak untuk
dilakukan waarmerking adalah surat kuasa, namun juga ada berbagai macam akta
Lalu tata cara dan prosedur dalam melakukan waarmerking yaitu setelah
para pihak datang menghadap notaris dengan membawa akta di bawah tangan yang
oleh notaris agar para pihak mengerti apa yang ditandatanganinya lalu diberi cap
stempel dan diberi paraf oleh notaris di setiap halamannya. Selain itu juga agar
notaris tau apa isi dari akta di bawah tangan tersebut. Setelah itu para pihak
kata-kata di bawah akta di bawah tangan tersebut dengan contoh sebagai berikut:
Nomor: 099/XI/W/NOT/2020
“Dibukukan dan Didaftarkan pada hari, Rabu tanggal 02-01-2020 (dua
November dua ribu dua puluh), oleh saya, EKA NURWULAN, Sarjana
Hukum, Magister Humaniora, Notaris di Yogyakarta”
NOTARIS DI KLATEN
TTD
dan membukukan akta di bawah tangan para pihak ke dalam Buku Daftar
Waarmerking.
19
3. Mengetahui Sanksi Bagi Notaris Yang Melanggar Ketentuan dalam
berpedoman pada Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Kedua
aturan tersebut berbeda isinya, namun tetap harus dijunjung tinggi oleh notaris.
dan Wilayah Notaris, Majelis Wilayah Notaris juga berwenang untuk mengusulkan
Notaris, maka notaris tersebut tidak boleh membuka kantornya karena Majelis
Pengawas Pusat Notaris dapat mengusulkan kepada Kementrian Hukum dan HAM
dalam organisasi Ikatan Notaris Indonesia (INI) sehingga notaris masih dapat
20
4. Mengetahui Perbedaan Antara PPAT di Wilayah Provinsi Daerah
Bangunan (HGB) bagi masyarakat Etnis Tionghoa di Provinsi DIY, maka saat akan
Gubernur DIY. Hal ini sesuai yang diatur dalam Instruksi Wakil Kepala Daerah
Pemberian Hak Atas Tanah kepada Seorang WNI Nonpribumi, dimana dalam
Instruksi tersebut diatur bahwa WNI Nonpribumi yang dalam hal ini termasuk Etnis
Tionghoa tidak dapat memiliki Hak Milik terhadap tanah, WNI Etnis Tionghoa
tersebut hanya berhak atas Hak Guna Bangunan (HGB). Peraturan ini hanyalah
terdapat di Provinsi DIY, dan tidak ada di provinsi lainnya. Oleh karena itu, PPAT
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
magang. Walaupun pada kenyataannya tidak semua ilmu yang diperoleh saat kuliah
teori tersebut tetap dapat dipraktikkan. Selain itu, magang adalah sarana bagi
Penulis untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal lingkungan dan
kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi Penulis setelah lulus kuliah.
Inti dari kegiatan Pemagangan ini sendiri yaitu adalah untuk mencapai
target magang yang telah ditentukan sendiri oleh Penulis. Target utama dalam
pemagangan ini telah tercapai yaitu untuk mengetahui peranan notaris dalam
legalisasi dan waarmerking akta di bawah tangan, serta mengetahui syarat dan tata
terhadap proses legalisasi dan waarmerking belum tercapai, dikarenakan pada saat
Penulis melaksanakan Pemagangan tidak ada klien yang datang untuk melakukan
proses legalisasi dan waarmerking. Selain itu, target untuk mengetahui kendala-
kendala dalam proses legalisasi dan waarmerking juga belum tercapai, karena
berdasarkan penjelasan Notaris Rio K. Wironegoro, selama ini tidak ada kendala
yang berarti dalam proses legalisasi dan waarmerking akta di bawah tangan.
22
Walaupun ada beberapa target Pemagangan yang tidak tercapai, Penulis
tetap mendapat banyak pengetahuan dan informasi baru terkait dengan Notaris dan
PPAT yang telah Penulis jelaskan dalam Laporan Khusus Pemagangan yang telah
disebutkan diatas.
kesabaran yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin waktu
menjadi tanggung jawab kita agar tugas-tugas yang diberikan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Selain itu penulis berkesimpulan bahwa dengan
S.H., M.Hum, maka dapat menambah pengetahuan dan informasi serta menambah
pengalaman Penulis dalam dunia kerja khususnya dunia kenotariatan dan PPAT.
Dan semoga dengan adanya kegiatan Pemagangan ini dapat bermanfaat bagi
Pemagangan yang dituju, dan tentunya bagi Fakultas Hukum Universitas Islam
B. Saran
hari. Hal ini karena kebijakan kampus dalam menentukan minimal jam
23
Pemagangan hanya 96 (sembilan puluh enam) jam. Minimal jam tersebut
menurut Penulis dirasa terlalu singkat sehingga pengalaman yang didapat tidak
terlalu banyak. Dengan minimal jam yang menurut Penulis terlalu sebentar
untuk ditingkatkan lagi agar pengalaman yang didapat bisa menjadi lebih
kedepannya.
24
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
2009
Bandung, 2008
2015
B. Jurnal
Ayu Riskiana Dinaryanti, Tinjauan Yuridis Legalisasi Akta di Bawah Tangan Oleh
N Wahyu Triashari, Sagung Putri M.E. Purwani, Analisis Yuridis Akta di Bawah
C. Peraturan Perundang-undangan
25
D. Data Elektronik
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt54b7b0bedaa2a/perbedaan-
26
LAMPIRAN
Lampiran Dokumentasi
26