Anda di halaman 1dari 40

SKRIPSI

PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENANGGULANGAN
PENGANGGURAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Diajukan oleh:
DANIEL RIMBANG SIMBOLON

NPM : 150511935
Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS HUKUM

2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENANGGULANGAN
PENGANGGURAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Diajukan oleh:

DANIEL RIMBANG SIMBOLON


NPM : 15011935
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

Telah Disetujui Untuk Ujian Pendadaran


Tanggal : 02 Januari 2020

Dosen Pembimbing,

N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum.

ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENANGGULANGAN
PENGANGGURAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi


Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dalam Sidang Akademik yang diselengarakan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 11 Februari 2020
Tempat : Ruang Sidang Dekanat Lt. l
Susunan Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua : Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum.

Sekretaris : N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum.

Anggota : OJB. Ohim Sindudisastra, S.H., M.Hum.

Mengesahkan
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum.

iii
MOTTO
“Persiapkanlah segalanya dari sekarang, sehingga tidak aka ada kata penyesalan
yang keluar dari dirimu sendiri dikemudian hari ”
( A. Simbolon)

“Kau boleh mengikuti arus, tapi jangan sampai terbawa oleh karena arus itu
sendiri ”
( R. L. Simbolon )

“Pakailah kecerdasanmu untuk berbuat baik kepada sesama disekitarmu”

( R. Simanulang )

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Penulisan Hukum/Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Allah Bapa, PuteraNya Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus atas Penyertaan,
Berkat, Rahmat dan Kasih karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
penulisan Hukum/Skripsi ini.
2. Bapak dan Mama tercinta, Albiker Simbolon dan Rusmide Simanullang yang
selalu memberikan dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam
hidup ini. Terima kasih buat Bapak dan Mama.
3. Kakak dan Adik tersayang, Agnes Innosensia Simbolon, Jonathan Christian
Simbolon.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi ini. Penulis
yakin dan percaya bahwa karena anugerah dan kasih karuniaNya maka penulis
dimampukan berpikir dengan baik sehingga dapat menyelesaikan Penulisan
Hukum/Skripsi yang disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Strata Satu (S1) di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Penulis
menyadari bahwa skripsi yang berjudul “Peranan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Penanggulangan Pengangguran Di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”, dalam proses penyelesaiannya, penulis
melibatkan banyak pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Penulisan
Hukum/Skripsi ini. Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
2. Bapak N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing
Penulisan Hukum/Skripsi penulis yang selalu membimbing penulis dengan
penuh kesabaran serta memberikan motivasi kepada penulis hingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dewi Krisna Hardjanti, S.H., M.H. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing penulis selama menjadi Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
4. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Seluruh Staff Tata Usaha , Staff Perpustakaan, Staff Keamanan, Petugas Parkir,
Staff Pemeliharaan, dan Cleaning Service kampus 1 untuk kerjasama dan
persahabatan yang ramah dan hangat selama penulis berada di Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
6. Sriyati, S.Pd.MM, Didi Sunardi dan Misgianto, S.Psi. yang telah bersedia untuk
diwawancara oleh penulis sehingga penulis dapat memperoleh data.

vi
7. Kedua Orangtua, Albiker Simbolon dan Rusmide Simbolon selaku orangtua
penulis yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi, dan kasih sayang yang
begitu besar kepada penulis.
8. Kakak dan Adik tersayang, Agnes Innosensia Simbolon dan Jonathan Christian
Simbolon.
9. Keluarga Besar PERMABA YOGYAKARTA
10. Keluarga Besar Punguan SIMBOLON SE-YOGYAKARTA
11. Keluarga Besar Punguan PARNA SE-YOGYAKARTA
12. Kekasih Hati, Saida Nainggolan
13. Keluarga Besar Kos Putri Dahlia : Ucok Revolutiond Nainggolan, Pinner
Simarmata, Surya Kaprodi Sumbayak, Vincent Kalapa, Panda Sibotoalam, Vijay
Dilan Simarmata, Andre Poerba Kala
14. Teman-teman seperjuangan Skripsi : Bramieszda H Tongotongo, Rivan T Purba,
Raynaldo Rajagukguk, Daniel Matondang, Nanda Simbolon, Erik Simbolon.
15. Semua Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
mendukung dan memberikan semangat penulis selama mengerjakan Penulisan
Hukum/Skripsi ini.

vii
Demikian pula tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu
per satu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini sesungguhnya
masih terdapat kekekurangan dan ketidaksempurnaan yang tidak dapat penulis
hindari. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
penyusunan skripsi ini berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 02 Januari 2020

Daniel Rimbang Simbolon

viii
Abstract

This legal research is entitled The Role of the Department of Manpower and
Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in the Prevention of Unemployment
in the Special Region of Yogyakarta. Unemployment is a term for the labor force who
does not work at all, is looking for work, is waiting for the next job project, or someone
who is trying to get a decent job. Unemployment is generally caused by the number of
labor force or job seekers not being proportional to the number of existing jobs that are
able to absorb it. The purpose of this study is to determine the Role of the Department
of Manpower and Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in the
Unemployment Countermeasure in the Province of Yogyakarta and To find out the
obstacles faced by the Ministry of Manpower and Transmigration in the Special Region
of Yogyakarta in Unemployment Mitigation in the Province of Yogyakarta. The legal
research method used is a type of empirical legal research with descriptive qualitative
data analysis methods. The results of the research on the Role of the Department of
Manpower and Transmigration in the Special Region of Yogyakarta in Overcoming
Unemployment in the Province of the Special Region of Yogyakartaa, it can be
concluded that the Office of Manpower and Transmigration of Yogyakarta in
overcoming unemployment in the Yogyakarta region is conducting a number of ways,
namely conducting work standardization training which is carried out gradually in
basic skills, doing internships by placing internships in national companies and doing
internships abroad, holding work fairs involving universities in Yogyakarta that aim to
facilitate access for job seekers who work with the work of the provider company, and
provide labor market information through various media owned by the Department of
Manpower and Transmigration both through the website, Instagram and Facebook. The
obstacles faced by the Yogyakarta Province Department of Manpower and
Transmigration in overcoming unemployment in the Yogyakarta region are the limited
facilities and infrastructure, limited human resources, and the large discrepancy
between the availability and skills needed for labor.
Keyword: Role, countermeasures, Human Resources, unemployment, Manpower,

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................................i

HALAMAN
PERSETUJUAN...........................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii

MOTTO........................................................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................................v

KATA PENGANTAR..................................................................................................vi

ABSTRACT .................................................................................................................ix

DAFTAR ISI.................................................................................................................x

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1


B. Rumusan Masalah...............................................................................................9
C. Tujuan Penelitian................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................10
E. Keaslian Penelitian............................................................................................11
F. Batasan Konsep.................................................................................................19
G. Metode Penelitian..............................................................................................21

BAB II PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum tentang Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


1. Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi..................................................25
2. Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta........................................................................................................37

x
B. Tinjauan umum tentang Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran..…….......................................................................53
2. Jenis-jenis Pengangguran.................................................................................59
3. Penyebab Pengangguran.………......................................................................64
4. Dampak Pengangguran.....................................................................................71
C. Pelaksanaan dari Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.................................................................…………….....…81
D. Kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta..............................................................................................96
E. Kondisi para pencari kerja yang sedang mengalami kesulitan dalam mencari
pekerjaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta……………………………..98

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................100
B. Saran................................................................................................................101

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................102

xi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis,

bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika skripsi

ini merupakan ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia

menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Yogyakarta, 02 Januari 2020

Yang menyatakan,

Daniel Rimbang Simbolon

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar.

Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia

tahun 2018 adalah sebanyak 265 juta lebih. Di tingkat global, Indonesia

menempati peringkat empat penduduk terbanyak dunia. Setelah China, India, dan

Amerika.1 Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja pada

bulan Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang atau mengalami kenaikan

sebanyak 2,95 juta orang, jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017 yang

sebanyak 128,06 juta orang. 2Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap

penduduk di Indonesia memerlukan pekerjaan. Jumlah penduduk yang besar juga

memerlukan lapangan kerja yang besar. Pemerintah bertanggung jawab dalam

menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi setiap warga negaranya. Hal

ini bertujuan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang sejahtera dalam

hidupnya sehari-hari. Negara harus hadir dalam menjamin kesejahteraan warga

negaranya. Hak setiap warga negara untuk memperoleh pekerjaan yang layak

diatur dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Pasal 27 ayat 2 Undang-undang

1
https://tumoutounews.com/2018/05/10/jumlah-penduduk-indonesia-tahun-2018/
2
https://nasional.kontan.co.id/news/bps-jumlah-angkatan-kerja-agustus-naik-295-juta
2

Dasar Negara Republik Indonseia yang berbunyi Tiap-tiap warga Negara berhak

atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dengan demikian

pemerintah bertanggung jawab menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan

dengan pengangguran.

Pertumbuhan penduduk akan sangat mempengaruhi pertumbuhan

angkatan kerja. Semakin besar jumlah penduduk usia kerja maka akan semakin

besar jumlah angkatan kerja. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK) maka semakin baik, karena itu berarti partisipasi angkatan kerja semakin

meningkat. Bila peningkatan angkatan kerja seiring dengan bertambahnya

partisipasi penduduk yang bekerja, hal ini dapat berarti peningkatan TPAK

diiringi dengan menurunnya partisipasi penduduk yang bekerja, ini pertanda

bahwa pemicu tingginya TPAK adalah meningkatnya penduduk yang mencari

pekerjaan. Dengan kata lain, mengakibatkan bertambahnya pengangguran.3

Pengangguran merupakan masalah yang harus dihadapi bagi setiap

negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Badan Pusat Statistik

(BPS) merilis angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2018 yaitu

jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sebanyak 194,78 juta orang. Rinciannya

131,01 juta merupakan angkatan kerja dan 63,77 juta orang bukan angkatan

kerja. Selanjutnya dari total 131,01 juta orang itu, yang bekerja sebanyak 124,01

3
Mulyadi S.,Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan Edisi Revisi, Rajalawali
Pers. 2017,.hlm 74
3

juta orang, sedangkan 7,001 juta orang pengangguran.4 Dari data tersebut

menunjukkan masih ada 7 juta orang lebih dinegara ini yang masih menganggur.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik tahun 2018 angka Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami

peningkatan. Pada agustus 2017 angka pengangguran di Yogyakarta mencapai

3,02 persen sedangkan di agustus 2018 menjadi 3,35 persen.5 Hal ini perlu

menjadi perhatian pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dalam menanggulangi permasalahan ketenagakerjaan ini.

Konstitusi Pasal 27 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonseia mengamanatkan Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal tersebut berkaitan dengan

Pasal 4 huruf b Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 menyebutkan

pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk mewujudkan pemerataan

kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan

pembangunan nasional dan daerah. Permasalahan pengangguran erat kaitannya

dengan kurangnya pemerataan kesempatan kerja.

Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki fungsi yang diatur dalam Pasal 4

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang

4
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4288074/data--bps-masih-ada-7-juta-orang-
nganggur-di-indonesia
5
https://www.kompasiana.com/chandrawahyu/5be9529bbde5752e8b381199/meningkat-
pengangguran-d-i-yogyakarta-tahun-2018
4

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi yang berbunyi, Dinas mempunyai tugas membantu

Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan urusan

pemerintahan bidang transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas

mempunyai fungsi, maka dalam Pasal 5 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang

berbunyi;

a. penyusunan program kerja Dinas;

b. perumusan kebijakan teknis bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

c. pelaksanaan pelatihan kerja berdasarkan kluster kompetensi;

d. pelaksanaan pelatihan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja dan

keselamatan kerja;

e. pelaksanaan pembinaan lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi profesi, dan

tempat uji kompetensi;

f. pelaksanaan sertifikasi dan standardisasi kompetensi serta pengukuran dan

konsultansi produktivitas;

g. pelaksanaan dan pembinaan program pemagangan dalam dan luar negeri;

h. penciptaan dan pembinaan perluasan kesempatan kerja di luar hubungan

kerja.
5

i. pelindungan pekerja migran Indonesia sebelum dan sesudah bekerja;

j. pengelolaan penempatan tenaga kerja dan pembinaan kelembagaan

penempatan dan pasar kerja;

k. pelaksanaan pembinaan hubungan industrial;

l. pembinaan pengupahan dan penyiapan penetapan upah minimum;

m. pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja;

n. pelaksanaan pengujian higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja, dan

keselamatan kerja;

o. pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

transmigrasi;

p. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan;

q. pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

r. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan

bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

s. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pengawasan

urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yang menjadi

kewenangan Kabupaten/Kota;

t. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; dan

u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsi Dinas.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Yogyakarta memiliki

Bidang yang mengatur tentang penempatan dan perluasan kerja sebagaimana


6

diatur Pada Pasal 15 ayat 1 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi,

dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berbunyi, Bidang

Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan

Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 mempunyai tugas

melaksanakan pelindungan dan penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan

kerja, dan transmigrasi untuk meningkatkan jumlah penempatan tenaga kerja,

perluasan kerja, dan penempatan transmigran.

Bidang penempatan dan perluasan kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri memiliki bagian

seksi seperti yang diatur dalam Pasal 17 ayat 1 dan 2Peraturan Gubernur Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

yaitu;

1) Seksi Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja danPerluasan Kesempatan

Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 mempunyai tugas melaksanakan

pelindungan dan penempatan tenaga kerja, sertaperluasan kesempatan kerja.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pelindungan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan

Kerjamempunyai fungsi:
7

a. penyusunan program kerja Seksi Pelindungandan Penempatan Tenaga

Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;

b. penyiapan fasilitasi kebijakan teknis pelindungandan penempatan tenaga

kerja dan perluasan kesempatan kerja;

c. penyediaan sumber daya manusia, sarana prasarana antar kerja, dan

perluasan kesempatan kerja;

d. pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi lembaga penempatan tenaga

kerja swasta antar kerja lokal, perpanjangan rencana penggunaan tenaga

kerja asing, dan notifikasi penggunaan tenaga kerja asing;

e. penyelenggaraan informasi pasar kerja dan bursa kerja;

f. penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja ke luar negeri;

g. pelindungan pekerja migran Indonesia sebelum dan sesudah bekerja;

h. pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyelenggaraan

penempatan pekerja migran Indonesia;

i. penyediaan dan fasilitasi pelatihan calon pekerja migran Indonesia;

j. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan layanan terpadu satu atap

penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia;

k. penyediaan pos bantuan dan pelayanan di tempat pemberangkatan dan

pemulangan pekerja migran Indonesia;

l. pengurusan pemulangan pekerja migran Indonesia dalam hal terjadi

peperangan, bencana alam, wabah penyakit, deportasi, dan pekerja migran

Indonesia bermasalah;
8

m. pemantauan dan evaluasi lembaga penempatan tenaga kerja swasta antar

kerja lokal, bursa kerja khusus, perusahaan pengguna tenaga kerja asing

dan disabilitas, serta pelaksanaan informasi pasar kerja;

n. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan analisis jabatan dan penyuluhan

dan bimbingan jabatan;

o. penciptaan dan pembinaan perluasan kesempatan kerja;

p. pemberdayaan tenaga kerja pemuda dan wanita (rentan), penyandang

cacat, dan lanjut usia (angkatan kerja khusus);

q. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program Seksi Pelindungan

dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; dan

r. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsi Dinas.

Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatan

kerja, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja. Tanggung jawab perluasan

kesempatan kerja ada pada pemerintah., tetapi masyarakat juga didorong untuk

mengupayakan perluaan kesempatan kerja ini.6 Peningkatan angka

pengangguran di Yogyakarta memerlukan penanggulangan dari pihak terkait

dalam hal ini Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan amanat konstitusi bahwa

negara berkewajiban memberikan pekerjaan yang layak bagi setiap warga

6
Hardijan Rusli., Hukum Ketenagakerjaan Edisi Kedua., Ghalia Indonesia. 2011., hlm 13
9

negaranya. Dalam hal ini negara harus mampu melakukan penanggulangan

terhadap masalah pengangguran. Dalam mengatasi masalah pengangguran Dinas

Tenaga Kerja Provinsi Daerah Istimew Yogyakarta memiliki peranan yang

diamanatkan peraturan perundang-undangan. Langkah-langkah konkrit harus

dilakukan lembaga tersebut dalam menanggulangi masalah pengangguran yang

menurut data statistik mengalami peningkatan. Hal tersebut yang membuat

penulis tertarik untuk melakukan penulisan hukum/skripsi dengan judul Peranan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi pengangguran di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta ?

2. Apa kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tindakan apa yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi

Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


10

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan

Pengangguran di Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran tentang pengetahuan tentang Peranan Dinas Tenaga Kerja .

dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam

Penanggulangan Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta, yaitu

memberikan gambaran terhadap langkah-langkah dalam melakukan

Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di Provinsi

Yogyakarta.

b. Penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

Penulis yaitu, memberikan pencerahan serta menjawab kendala yang

dihadapi dalam Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan Pengangguran di

Provinsi Yogyakarta.
11

E. Keaslian Penelitian

Judul skripsi yang ditulis yaitu tentang “Peranan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan

Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.” belum pernah dituliskan dan diangkat

dalam sebuah skripsi lainnya. Banyak penelitian hukum/ skripsi yang

mengangkat tema tentang Ketenagakerjaan, namun pada kenyataannya,

penelitian hukum/ skripsi yang dituliskan berikut ialah mempunyai kekhususan

tersendiri. Kekhususan tersebut terletak pada tujuan penelitian penulis yang telah

dipaparkan diatas, bahwa perlunya mengetahui Peranan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanggulangan

Pengangguran di Provinsi Yogyakarta.

Beberapa penelitian hukum/ skripsi sebelumnya yang sudah ada, sebagian

mengangkat tema Perlindungan Konsumen sebagai tema sentral mereka.

Skripsi yang memiliki tema yang sama yaitu sebagai berikut :

1) Judul : “ PERANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BANTUL DALAM MENGATASI PERMASALAHAN

KECELAKAAN KERJA”

Ditulis oleh

Nama : MOHAMMAD KAUTZAR RISKI

SAIFULLAH

NPM : E. 1103109
12

Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret

Program Kekhususan : Hukum Ekonomi Bisnis

Rumusan Masalah Penulis :

1. Bagaimana upaya atau kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja ?

2. Bagaimana mekanisme pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja ?

Tujuan Penelitian Penulis :

1. Untuk mengetahui upaya atau kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja

2. Untuk mengetahui mekanisme pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja

3. Untuk mengetahui hasil pembinaan dan pengawasan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja

Hasil Penelitian Penulis :


13

Hasil penelitian Penulis menyatakan bahwa Kebijakan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam melakukan pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan berdasarkan ketentuan yang

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalam menjalankan tugas

dan fungsinya mengacu pada Keputusan Bupati Bantul Nomor 153 Tahun

2001, Mekanisme pengawasan dalam melakukan upaya kebijakan telah sesuai

dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.03/Men/1984 tentang

Pengawasan Ketenagakerjaan dan Pembinaan Dan Pengawasan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sudah cukup efektif menekan

angka kecelakaan kerja di perusahaan, dimana angka kecelakaan kerja di

Kabupaten Bantul hanya sebesar 0.5%.

2) Judul : “PERAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA METRO DALAM

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Ditulis oleh

Nama : ELVIN CHAEDAR ALWASILLAH

NPM : 1012011028

Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Lampung
14

Program : Hukum Administrasi Negara

Kekhususan

Rumusan Masalah Penulis

1. Bagaimanakah peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan

Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan hubungan

industrial?

2. Apakah faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan peran Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam

penyelesaian perselisihan hubungan industrial?

Tujuan Penelitian Penulis

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Untuk mengetahui peran

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam

penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan Untuk mengetahui faktor-

faktor yang menghambat pelaksanaan peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan

hubungan industri.

Hasil Penelitian Penulis

Hasil skripsi penulis menyatakan bahwa Peran Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian

perselisihan hubungan industrial dilaksanakan melalui proses mediasi, yaitu


15

mediator bertindak sebagai pihak netral dan penengah, membantu

memecahkan masalah dan mencari jalan keluar atas perselisihan yang

dihadapi. Implementasi peran tersebut dilaksanakan mediator melalui tahap-

tahap pra mediasi dan tahap mediasi. Pada tahap pra mediasi, mediator

mengumpulkan informasi latar belakang dan fakta perselisihan, isu-isu yang

menonjol, karakter perorangan dari pihak-pihak yang berselisih. Pada tahap

mediasi, mediator melaksanakan mediasi sesuai dengan kapasitasnya sebagai

pemerantara yang profesional, netral dan tidak berpihak kepada kepentingan

salah satu pihak yang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial. Faktor-

faktor yang menghambat peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro dalam penyelesaian perselisihan

hubungan industrial adalah sebagai berikut: Kurangnya pengetahuan para

pihak tentang mekanisme dan tata cara penyelesaian perselisihan hubungan

industrial, Karakter personal para pihak yang berselisih tidak mendukung

implementasi mediasi, yaitu ada kecenderungan para pihak untuk mencaricari

kesalahan dan kelemahan pihak lain dalam bermediasi, sehingga mediasi tidak

menemukan titik terang, Salah satu pihak mengundurkan diri dari proses

mediasi yang sedang berlangsung, sehingga secara otomatis menghilangkan

semua tahapan yang telah ditempuh dalam proses mediasi, Belum adanya

ruangan khusus untuk pelaksanaan mediasi pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Metro.


16

3) Judul : “PERAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BANTUL DALAM PEYELESAIAN PERKARA

PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)”

Ditulis Oleh

Nama : DIARA RAHMA PERTIWI

NPM : C.100.160.018

Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Muhamadiyah Surakarta

Program : Hukum Ekonomi dan Bisnis

Kekhususan

Rumusan Masalah Penulis

1. Bagaimanakah Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Bantul Dalam Penyelesaian Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK)?

2. Apakah faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Peran Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian Perkara

Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)?

Tujuan Penelitian Penulis


17

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Untuk mengetahui Peran

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian

Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)l dan Untuk

mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan peran Peran Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Dalam Penyelesaian

Perkara Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hasil Penelitian Penulis

Peran Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bantul dalam penyelesaian

perkara perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker) Nomor 92 Tahun 2004,

PeraturanMenteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 17 Tahun 2014 dan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, yaitu penyelesaian diluar pengadilan

hubungan industrial dilaksanakan dengan menerima pengaduan para pihak

secara lisan dan tertulis, pemeriksaan berkas dilakukan selambat-lambatnya 7

hari kerja setelah menerima pengaduan dari pihak pemohon, pemanggilan

para pihak dengan agenda klarifikasi pra mediasi sebelum siding mediasi,

mediasi yang dilaksanakan dalam waktu 30 hari kerja, pemanggilan saksi jika

diperlukan, upaya perdamaian para pihak agar tercapai kesepakatan secara

tripartit. Jika tercapai kesepakatan memanggil untuk perjanjian bersama

sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2004, jika tidak tercapai kesepakatan menerbitkan anjuran, sesuai dengan


18

ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004.

Penyelesaian di dalam pengadilan hubungan industrial mediator bertugas

sebagai saksi fakta jika diperlukan oleh para pihak, dari pengaduan, fakta

hukum, keterangan para pihak dan saksi serta alternatif solusi mediator dan

alasan para pihak menolak, sesuai dengan ketentuan Pasal 90 Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2004. Kepatuhan pengusaha terhadap putusan yang menyertai

dalam perkara perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah

pengusaha patuh terhadap putusan di luar pengadilan, dikarenakan

perundingan tersebut dipimpin oleh moderator yang menyertakan

pekerja/buruh dalam perundingan secara langsung karena itu putusan yang

dihasilkan merupakan keputusan yang diinginkan kedua belah pihak.

Pengusaha patuh terhadap putusan yang di dalam pengadilan, karena putusan

tersebut bersifat mengikat kedua belah pihak selama tidak ada upaya hukum

terhadap putusan yang dijatuhkan tersebut. Pengusaha tidak patuh terhadap

putusan di dalam pengadilan pada tingkat MA jika putusanyang dikeluarkan

adalah untuk memperkerjakan kembali pekerja/buruh yang berselisih dengan

pengusaha, karena pengusaha menganggap sudah tidak ada hubungan

harmonis antar kedua belah pihak serta pengusaha menganggap pekerja/

buruh tersebut tidak pantas lagi bekerja dengannya.


19

F. Batasan Konsep

1. Peranan

Dalam kamus besar Bahas Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, peranan mempunyai arti yaitu tindakan yang dilakukan seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa atau bagian yang dimainkan

seseorang dalam suatu peristiwa7

2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta

menurut Pasal 5 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

62 tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan

Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki tugas:

a. penyusunan program kerja Dinas;

b. perumusan kebijakan teknis bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

c. pelatihan kerja berdasarkan kluster kompetensi;

d. pelaksanaan pelatihan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja

dan keselamatan kerja;

e. pelaksanaan pembinaan lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi profesi,

dan tempat uji kompetensi;

f. pelaksanaan sertifikasi dan standardisasi kompetensi serta pengukuran

dan konsultansi produktivitas;

7
https://kbbi.web.id/peranan
20

g. pelaksanaan dan pembinaan program pemagangan dalam dan luar

negeri;

h. penciptaan dan pembinaan perluasan kesempatan kerja di luar

hubungan kerja.

i. pelindungan pekerja migran Indonesia sebelum dan sesudah bekerja;

j. pengelolaan penempatan tenaga kerja dan pembinaan kelembagaan

penempatan dan pasar kerja;

k. pelaksanaan pembinaan hubungan industrial;

l. pembinaan pengupahan dan penyiapan penetapan upah minimum;

m. pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan

kerja;

n. pelaksanaan pengujian higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja,

dan keselamatan kerja;

o. pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

transmigrasi;

p. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan;

q. pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

r. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan

bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

s. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan

pengawasan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan dan

transmigrasi yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota;


21

t. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; dan

u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsi Dinas.

3. Pengangguran

Dalam kamus besar bahasa indonesia pengangguran adalah orang yang

menganggur yang tidak mempunyai perkerjaan, sedangkan pengangguran

memiliki arti yaitu hal atau keadaan menganggur 8

G. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian hukum yang dipergunakan atau dipilih adalah jenis penelitian

hukum empiris. Jenis penelitian hukum empiris bertitik fokus kepada fakta

sosial mengenai peranan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi

jumlah penggangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang

dipergunakan adalah data primer sebagai data utama dan data sekunder

sebagai data pendukung.

2. Sumber Data

Data yang dipergunakan adalah data primer sebagai data utama dan data

sekunder sebagai data pendukung.

8
https://typoonline.com/kbbi/Pengangguran
22

a. Data Primer dalam penelitian hukum ini adalah data yang didapatkan dari

hasil penelitian empiris, yaitu penelitian yang dilakukan langsung

didalam masyarakat. Data primer yang digunakan dalam penelitian

hukum ini adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung

dari responden dan narasumber sebagai data utama.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari bahan kepustakaan untuk

melengkapi data primer yang meliputi :

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang meliputi peraturan perundang-undangan yang terdiri

dari :

a) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


b) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
c) Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
d) Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 tahun 2018 tentang
Kelembagaan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
e) Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun
2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan
Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

2) Bahan hukum sekunder

Bahan hukum berupa fakta hukum, doktrin, asas-asas hukum, dan


pendapat hukum dalam literatur, jurnal, hasil penelitian, dokumen, surat
kabar, internet, dan majalah ilmiah.
23

3) Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

3. Metode Pengumpulan Data


Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara:
a. Wawancara

Wawancara, yaitu bertanya kepada narasumber secara lisan mengenai

hal-hal yang terkait dengan permasalahan.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu membaca, mempelajari, dan memahami buku-

buku dan mendeskripsikan, menganalisis dan menilai peraturan

perundang-undangan dengan menggunakan penalaran hukum yang

berhubungan dengan perlindungan dan hubungan kerja.

4. Narasumber dan Responden

a. Narasumber adalah subjek yang mempunyai kapasitas sebagai ahli,

profesional, atau pejabat yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti berdasarkan pedoman wawancara yang berpendapat

hukum terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Adapun

narasumber yang diwawancarai oleh penulis adalah :

1) Sriyati, S.Pd.MM Selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

2) Didi Sunardi selaku Staff Programer Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


24

3) Misgianto, S.Psi. selaku pengantar kerja dibidang perlindungan dan

penempatan kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

b. Responden adalah subjek dalam penelitian yang dapat memberikan

jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam sebuah

wawancara atau berupa kuisioner yang terkait langsung dengan topik

permasalahan hukum yang diteliti. Adapun Responden yang telah

diwawancarai oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) Ucok Nainggolan, peserta Job Fair yang diselenggarakan di UGM pada

bulan oktober 2019

2) Andre S Purba, peserta Job Fair yang diselenggarakan di UGM pada

bulan oktober 2019

5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

6. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu analisis

yang dilakukan dengan memahami serta merangkai data yang terkumpul

secara sistematis sehingga diperoleh suatu gambaran mengenai masalah atau

keadaan yang diteliti dan dapat dibuat kesimpulan


100

Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diatas yang berjudul Peranan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY dalam menanggulangi

pengangguran di Provinsi DIY maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. bahwa, pelaksanaan dari Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi DIY dalam menanggulangi pengangguran di Provinsi DIY sudah

terlakasana sesuai dengan yang tertulis dalam Pasal 5 huruf h Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 yakni ;

a. melakukan pelatihan-pelatihan standarisasi kerja yang dilakukan secara

bertahap pada keahlian-keahlian dasar

b. melakukan pemagangan dengan menempatkan peserta magang di

perusahaan nasional dan melakukan pemagangan ke luar negeri

c. menyelenggarakan job fair dengan melibatkan universitas-universitas yang

berada di Provinsi DIY

d. memberikan informasi pasar kerja melalui berbagai media yang dimiliki

oleh Disnakertrans DIY baik melalui website, instagram dan facebook.

e. Memberikan pelayanan kartu kuning bagi para pencari kerja


101

2. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi pengangguran di wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut ;

a. Keterbatasan sarana dan pra sarana

b. keterbatasan sumber daya manusia

c. masih besarnya missmatch antara ketersediaan dan kebutuhan skill tenaga

kerja yang dibutuhkan.

B. Saran

1. Disnakertrans DIY diharapkan untuk lebih melakukan peningkatan jumlah

peserta pelatihan-pelatihan standarisasi kerja setiap tahunnya agar dapat

menekan angka pengangguran di DIY yang mengalami trend peningkatan dari

segi jumlah setiap tahunnya.

2. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan jumlah anggaran dan peremajaan

alat teknologi yang digunakan dalam pelatihan-pelatihan standarisasi kerja

yang diselenggarakan oleh Disnakertrans DIY serta melakukan penyesuaian

kurikulum sesuai dengan kebutuhan skill yang dibutuhkan sesuai dengan

permintaan dunia kerja.

3. Masyarakat diharapkan lebih pro aktif dalam menggali informasi pasar kerja

dengan mengakses informasi yang disediakan oleh disnakertans DIY melalui

media-media yang dimiliki oleh disnakertrans DIY.


102

Daftar Pustaka

Buku :

Kartasapoetra, G, 1986, Hukum Perburuhan Di Indonesia Berlandaskan Pancasila,


Bina Aksara, Jakarta.

Mankiw, Gregory, 2006 Makro Ekonomi. Terjemahan: Fitria Liza, Imam Nurmawan,
Penerbit Erlangga, Jakarta

Manulang, Sendjun, 2001 Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia,


Rineka Cipta, Jakarta.

Mertokusumo, Sudikno, 1999 Mengenal hukum (suatu pengantar), Yogyakarta.

Rusli, Hardijan, 2011 Hukum Ketenagakerjaan Edisi Kedua, Ghalia Indonesia,


Jakarta.

S, Mulyadi, 2017, Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan Edisi


Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.

Soekanto, Soejono, 1981 Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia UI-


Press, Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2000 Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari
Klasik Hingga Keynesian Baru, PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Sutedi, Adrian, 2009 Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta.

Zainudin,Ali, 2013 Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

Peraturan PerUndang-Undangan :

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah.
103

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 tahun 2018 tentang Kelembagaan

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 tahun 2018 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi,dan Tata Kerja Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

Sumber Lain :

https://tumoutounews.com/2018/05/10/jumlah-penduduk-indonesia-tahun-2018/
https://nasional.kontan.co.id/news/bps-jumlah-angkatan-kerja-agustus-naik-295-juta
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4288074/data--bps-masih-ada-7-
juta-orang-nganggur-di-indonesia
https://www.kompasiana.com/chandrawahyu/5be9529bbde5752e8b381199/meningka
t-pengangguran-d-i-yogyakarta-tahun-2018
https://kbbi.web.id/peranan
https://typoonline.com/kbbi/Pengangguran
http://www.gurupendidikan.com/macam-macam-metode-penelitian-hukum

Anda mungkin juga menyukai