Anda di halaman 1dari 145

LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI PENGAWAS TATA RUANG DALAM DISEMINASI INFORMASI MELALUI


KOORDINASI UNTUK KETERCAPAIAN KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG PADA
KEGIATAN PENGAWASAN TATA RUANG

DI DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Astri Wulandari Rochmah


No. Presensi 09/Pelatihan Dasar/Golongan III/Angkatan I/2021
NIP: 198911052020122019

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN I
YOGYAKARTA
2021
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI PENGAWAS TATA RUANG DALAM DISEMINASI INFORMASI MELALUI
KOORDINASI UNTUK KETERCAPAIAN KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG PADA
KEGIATAN PENGAWASAN TATA RUANG

DI DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DIY

Astri Wulandari Rochmah


No. Presensi 09/Pelatihan Dasar/Golongan III/Angkatan I/2021
NIP: 198911052020122019

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN I

YOGYAKARTA

2021

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI
Astri Wulandari RochmahNEGERI SIPIL 1
GOLONGAN III ANGKATAN I
No. Presensi 09/Pelatihan Dasar/Golongan III/Angkatan I/2021
YOGYAKARTA
2021
NIP: 198911052020122019
2
ABSTRAK

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Pada Diseminasi
Informasi Melalui Koordinasi Untuk Ketercapaian Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
Pada Kegiatan Pengawasan Tata Ruang
di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
Oleh:
Astri Wulandari Rochmah, S.T.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini berisikan tentang kegiatan
aktualisasi dan habituasi yang telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini bertujuan untuk
melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan Pengawasan tata ruang di bidang
pelaksanaan dan pengawasan tata ruang dengan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA.
Beberapa isu terkait pelaksanaan kegiatan urusan pelaksanaan dan pengawasan tata
ruang di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang telah ditemukan oleh penulis, selanjutnya
penulis melakukan analisis prioritas masalah. Analisis yang penulis gunakan untuk
prioritas masalah pada isu-isu tersebut adalah analisis metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan). Berdasarkan analisis menggunakan metode
AKPK, maka penulis mengangkat isu tentang Ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan
dokumen rencana tata ruang. Kegiatan yang penulis lakukan sebagai penyelesaian atas isu
tersebut yaitu: Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang, Membantu Mengkoordinasi Tenaga
Ahli Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang, Telaah Kebijakan (Peraturan dan
UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang, Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan
Tata Ruang, dan Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang

Seluruh kegiatan aktualisasi dan habituasi yang penulis lakukan mencapai target
kegiatan 100%. Seluruh kegiatan tersebut berkontribusi terhadap misi ke dua Pemda DIY
yaitu mewujudkan tata pemerintahan yang demokratis. Selai itu, kegiatan aktulisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini tentunya memberikan banyak sekali pelajaran
dan makna yang berharga kepada penulis.

Kata Kunci: PNS, ANEKA, Pengawasan, Pengendalian, Diseminasi Informasi, Tata Ruang

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Diseminasi Informasi Dalam
Koordinasi Untuk Ketercapaian Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pada Kegiatan
Pengawasan Tata Ruang” di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta yang akan dilaksanakan di tempat penulis bertugas yakni di Bidang Seksi
Pengawasan Tata Ruang Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang, Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini sebagai syarat untuk melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara pada Latihan Dasar (Latsar) Golongan III Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Penyusunan Laporan Aktualisasi oleh penulis tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Keluarga penulis yang telah menjadi sumber semangat.


2. Bapak Drs. Krido Suprayitno, S.E., M.Si., selaku Kepala Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang DIY.
3. Bapak Loekman Hadi NS, S.T.,M.A selaku mentor dan Kepala Seksi Pengawasan
Tata Ruang Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang yang telah banyak membimbing, membagi ilmu, dan mengarahkan dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini.
4. Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si selaku Coach yang telah banyak membimbing,
membagi ilmu, dan pengalamannya dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. Seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2021
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar Golongan III Angkatan I CPNS Pemerintah
Daerah Daerah Isitimewa Yogyakarta Tahun 2021, terima kasih atas kerjasama dan
kebersamaannya selama masa pendidikan latsar.

4
Menyadari rancangan aktualisasi tidak terlepas dari kekurangan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan agar laporan aktualisasi ini nantinya dapat
memberi manfaat dalam bidang pekerjaan dan penerapannya di lapangan serta mampu
dikembangkan lebih lanjut.

Yogyakarta, 5 Juni 2021

Penulis

Astri Wulandari Rochmah, S.T.


NIP. 198911052020122019

5
DAFTAR ISI
BERITA ACARA ................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK............................................................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 4
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 6
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. 7
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. 8
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................... 9
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................................... 11
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... 12
A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI/SANKRI .................................................. 12
B. Visi, Misi (Pemda / Kementrian / Lembaga / Instansi), Tujuan, dan Nilai Organisasi
14
C. Struktur Organisasi ................................................................................................... 17
D. Tugas dan Fungsi ...................................................................................................... 18
E. Kondisi Organisasi ................................................................................................... 21
Bab II Agenda Aktualisasi .................................................................................................. 29
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan ............................................................ 29
B. Proses Aktualisasi ..................................................................................................... 42
KEGIATAN 1 .................................................................................................................. 43
KEGIATAN 2 .................................................................................................................. 69
KEGIATAN 3 .................................................................................................................. 80
KEGIATAN 4 .................................................................................................................. 89
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA .............................. 98
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG (KUNDHA NITI MANDALA SARTA
TATA SASANA) ................................................................................................................ 98
KEGIATAN 5 ................................................................................................................ 100
Bab III Analisa Dampak .................................................................................................... 108
Bab IV Penutup ................................................................................................................. 113
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 113
B. Saran ....................................................................................................................... 114
C. Tindak Lanjut Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS .. 114

6
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 116
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 118

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY.. 12
Tabel 2 Daftar Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil…... 13
Tabel 3 Cascade RPJMD DIY 2017-2022………………………………... 19
Tabel 4 Pengelompokkan Isu……………………………………………... 21
Tabel 5 Identifikasi Isu Menggunakan Kriteria AKPK…………………... 23
Tabel 6 Fishbone Isu……………………………………………………… 26
Tabel 7 Tantangan dalam Pengembangan Pelayanan Urusan Tata Ruang.. 27
Tabel 8 Rencana Detail Tata Ruang………………………………………. 29
Tabel 9 Pemanfaatan Ruang Dan Kesesuaian Yang Ada………………… 30
Tabel 10 Pemanfaatan Ruang Dan Kesesuaian Yang Ada………………… 30
Tabel 11 Hasil evaluasi pada dokumen……………………………………. 40
Tabel 12 Hasil evaluasi pada dokumen……………………………………. 49
Tabel 13 Matrik Jadwal Rancangan……………………………………….. 128

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY.............................. 17


Gambar 2 Peta Lokasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang .................................................. 21
Gambar 3 Mushola Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY .............................................. 22
Gambar 4 Toilet Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY ................................................... 22
Gambar 5 Kantin Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang .............................................. 23
Gambar 6 Parkir Mobil dan Parkir Motor ........................................................................... 23
Gambar 7 Dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis 2020 ......................... 50
Gambar 8 Contoh Bagian Hasil Evaluasi Dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang
Strategis 2020 ...................................................................................................................... 50
Gambar 9 Diskusi Hasil Evaluasi Dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis
2020 ..................................................................................................................................... 58
Gambar 10 Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi ................................................................ 59
Gambar 11 Hasil Evaluasi Dokumen Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan
Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020........................................................ 59
Gambar 12 Diskusi Hasil Evaluasi Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Tata
Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020 ................................................................ 65
Gambar 13 Penyebaran Informasi Melalui Media Whatsapp Group .................................. 65
Gambar 14 Foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan memastikan jadwal .......................... 76
Gambar 15 Laporan Bulanan Tenaga Ahli .......................................................................... 77
Gambar 16 Koordinasi Dengan Tenaga Ahli ...................................................................... 77
Gambar 17 Proses Telaah PP 21.......................................................................................... 85
Gambar 18 Referensi Telaah Kebijakan .............................................................................. 87
Gambar 19 Foto dokumentasi diskusi Telaah PP 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang ................................................................................................................... 87
Gambar 20 Penyebaran Informasi Melalui media Instagram .............................................. 88
Gambar 21 Hasil Telaah Kebijakan..................................................................................... 88
Gambar 22 Foto Dokumentasi Survey ................................................................................ 96

8
Gambar 23 Gambar Peta Pola Ruang dan Lokasi Desa Wisata Garongan ......................... 97
Gambar 24 Proses Inventarisasi ........................................................................................ 106
Gambar 25 Proses Diskusi Inventarisasi ........................................................................... 107

DAFTAR ISTILAH

 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
mahluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
 Tata ruang adalah wujud struktural ruang dan pola ruang.
 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.
 Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam status wilayah yang miliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budidaya.
 Penataan ruang adalah status sistem proses perencanaan tata ruang pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
 Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
 Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya.
 Rencana tata ruang wilayah kabupaten (RTRW) adalah rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang berupa rencana oprasional
pembangunan wilayah kabupaten sesuai dengan peran dan fungsi wilayah yang
telah ditetapkan dalam RTRW yang akan menjadi landasan dalam pelaksanaan
pembangunan di wilayah kabupaten.
 Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) adalah rencana secara terperinci tentang tata
ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota
 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah sebuah dokumen
yang merupakan panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang
9
dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan
lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan
lingkungan, rencana umum dan panduan
 Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan yang selanjutnya disebut Satuan
Ruang Strategis Kasultanan adalah Satuan Ruang Tanah Kasultanan yang memiliki
kriteria aspek filosofis, historis, adat, saujana dan/atau cagar budaya serta
mempunyai pengaruh sangat penting terhadap pelestarian budaya, kepentingan
sosial, kesejahteraan masyarakat dan/atau kelestarian lingkungan.

10
DAFTAR SINGKATAN

DED : Detail Engineering Desain


DPTR : DInas PErtanahan dan Tata Ruang DIY
RDTR : Rencana Detail Tata Ruang
Renstra : Rencana Strategis
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RTBL : Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah.
SRS : Satuan Ruang Strategis
PZ : Peraturan Zonasi

11
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Coach ………… 107


Lampiran 2 Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Mentor………….. 109
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Aktualisasi Coach ………………………. 110
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Aktualisasi Mentor………………………. 114
Lampiran 5 Undangan Mentor…………………………………………….. 119
Lampiran 6 Surat Pernyataan Mentor……………………………………… 122
Lampiran 7 Lembar Form Masukan Penguji……………………………… 123
Lampiran 8 Lembar Form Masukan Coach……………………………….. 124
Lampiran 9 Lembar Form Masukan Mentor………………………………. 125
Lampiran 10 Lembar Komitmen Revisi……………………………………. 127
Lampiran 11 Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi………………………. 128
Lampiran 12 Slide Presentasi Aktualisasi…………………………………... 129
Lampiran 13 Jadwal Aktualisasi……………………………………………. 132
Lampiran 14 Presensi Kehadiran……………………………………………. 135

Bab I Pendahuluan

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI/SANKRI


Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta (DPTR DIY)
merupakan suatu instansi dinas di dalam Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
yang membidangi urusan pertanahan dan tata ruang. DPTR DIY berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur selaku kepala daerah provinsi. DPTR DIY dipimpin
oleh seorang kepala dinas yang sejak 26 Oktober 2017 dijabat oleh Bapak Drs. Krido
Suprayitno, SE. M.Si. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY merupakan suatu dinas yang
cukup baru dimana instansi tersebut baru berdiri pada tahun 2016.
Kantor Dinas Pertanahan dan Tata Ruang yang terletak di Jalan Tentara Rakyat
Mataram No.4 Yogyakarta ini memiliki empat bidang dan satu kesekretariatan. Bidang-
bidang tersebut adalah Bidang Penatausahaan Pertanahan, Bidang Penyelesaian
Permasalahan Pertanahan, Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang, dan Bidang
12
Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang. Setiap bidang membawahi dua seksi sedangkan
kesekretariatan membawahi empat subbagian, yaitu subbagian Program, Data, dan
Teknologi Informasi, Subbagian Keuangan, Subbagian Umum dan Kepegawaian, serta
Subbagian Fasilitasi Perencanaan dan Pengendalian Urusan Keistimewaan Bidang
Pertanahan dan Tata Ruang.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta (Dispertaru DIY)
berdiri sejak tahun 2016. Dasar hukum pembentukan Dispertaru DIY tertuang dalam Bab
II Pasal 4 Ayat (1) huruf f angka 2 pada Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 3 Tahun 2015 tanggal 17 Juni 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam Perda Keistimewaan DIY No 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan
Pemerintah Daerah DIY tersebut dijelaskan bahwa Dispertaru DIY dibentuk dalam rangka
mewadahi urusan Pertanahan dan Tata Ruang yang melaksanakan urusan wajib dan urusan
keistimewaan. Hingga tahun 2015, urusan pertanahan dan tata ruang tidak diampu oleh
satu dinas/lembaga. Urusan pertanahan sebelumnya diampu oleh Biro Tata Pemerintahan
Setda DIY, sedangkan urusan tata ruang diampu oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan,
dan Energi Sumberdaya Mineral DIY bidang tata ruang.
Pengaturan dan pelaksanaan urusan tata ruang tidak dapat dipisahkan antara tata
ruang secara umum dan tata ruang tanah Kasultanan dan Kadipaten. Oleh karena itu, untuk
tujuan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan urusan tata ruang istimewa di DIY, maka
penyelenggaraan urusan tata ruang diwadahi dalam lembaga yang sama. Hal ini diperkuat
dengan Peraturan Gubernur DIY No 55 tahun 2015 tentang Rincian Tugas dan Fungsi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, pada pasal 3 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang DIY mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah
Daerah di bidang pertanahan, tata ruang, dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang
diberikan oleh Pemerintah.
Dispertaru DIY terletak di Jalan Tentara Rakyat Mataram Nomor 4 Yogyakarta
yang merupakan eks gedung Perpustakaan Daerah. Pada awal berdirinya, Dispertaru DIY
dipimpin oleh seorang Pelaksana Tugas Kepala Dinas yaitu Ir. Rani Syamsinarsi, M.T.
dimana pada saat itu beliau juga merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan
dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada bulan Juli 2016, Ir. R. Hananto Hadi Purnomo, M.Sc. dilantik sebagai Kepala
Dispertaru DIY selama kurang lebih 1 tahun 4 bulan. Pada Oktober 2017, dilantik pejabat

13
baru yaitu Drs. Krido Suprayitno, S.E., M.Si. yang secara resmi menjabat sebagai Kepala
Dispertaru DIY sampai saat ini.
Pada tahun 2018, pasca disahkannya Peraturan Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta, mulai Januari 2019 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah
Istimewa Yogyakarta berubah nomenklatur menjadi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
(Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 67 Tahun 2018 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
(Kundha Niti Mandhala Sarta Tata Sasana) Daerah Istimewa Yogyakarta, tugas pokok
Dispertaru DIY mengalami sedikit perubahan yaitu membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan keistimewaan bidang pertanahan serta
urusan pemerintahan bidang tata ruang. Terbaru: Pergub DIY nomor 19 tahun 2020
Daftar Urutan Periodisasi Menjabat:
1. Ir. Rani Sjamsinarsi, M.T. (2016)
2. Ir. R. Hananto Hadi Purnomo, M.Sc. (2016-2017)
3. Drs. Krido Suprayitno, S.E., M.Si. (2017-sekarang)
Saat ini kelembagaan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala
sarta Tata Sasana) DIY diatur dengan Peraturan Gubernur Nomor 67 Tahun 2018
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana).

B. Visi, Misi (Pemda / Kementrian / Lembaga / Instansi), Tujuan, dan Nilai


Organisasi
Visi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3
Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 – 2022 maka visi Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Yogyakarta adalah “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan
Martabat Manusia”

Misi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3
Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah
14
Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 – 2022, maka Misi Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Yogyakarta adalah
1. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan Masyarakat
Yang Berkeadilan dan Berkeadaban
2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Demokratis

Tujuan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3
Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 – 2022, maka Tujuan Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Yogyakarta adalah
1. Meningkatnya kualitas hidup, kehidupan dan penghidupan masyarakat
dengan tatanan sosial yang menjamin menjamin kebhineka-tunggalika-an
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mampu menjaga
dan mengembangkan budaya Yogyakarta
2. Terwujudnya reformasi Tata Kelola Pemerintahan yang baik (good
governance)

Nilai Organisasi:
Sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya
Pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan Gubernur DIY Nomor 53
Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Budaya Pemerintahan Nilai organisasi
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah SATRIYA dimana penjelasan
dari nilai tersebut:
1. Selaras
Dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2. Akal budi luhur
Keluhuran jati diri seseorang merupakan pengejawantahan perikemanusiaannya.
3. Teladan-keteladanan
Dapat dijadikan anutan/sebagai teladan/contoh oleh lingkungannya.
4. Rela melayani

15
Memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan masyarakat.
5. Inovatif
Selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu dan
kelompok.
6. Yakin dan percaya diri
Dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri
bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern
maupun ke ekstern.
7. Ahli-profesional
Mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaan.

16
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandhala Sarta Tata Sasana) Daerah Istimewa Yogyakarta, tugas pokok Dispertaru DIY mengalami
sedikit perubahan yaitu membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan keistimewaan bidang pertanahan serta urusan
pemerintahan bidang tata ruang. Berikut ini adalah struktur orgnnisasi DPTR DIY
Sekretaris
Daerah

Kepala Dinas Pertanahan


dan Tata Ruang DIY Sekretaris
(Kundha Niti Mandhala
Sarta Tata Sasana)

Kepala Subbagian Kepala Subbagian Kepala Subbagian Kepala Subbagian Fasilitasi


Umum Program Keuangan Perencanaan dan Pengendalian
Urusan KeistimewaanBidang
Pertanahan dan Tata Ruang

Kepala Bidang Kepala Bidang Pemanfaatan, Kepala Bidang Pengaturan Kepala Bidang
Penatausahaan dan Pengawasan dan Penanganan dan Pembinaan Tata Ruang Pelaksanaan dan
Pengendalian Pertanahan Permasalahan Pertanahan Pengawasan Tata
Ruang

Kepala Seksi Kepala Seksi


Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Pengawasan Pelaksanaan
Penatausahaan Pengendalian Administrasi Penanganan Pengaturan Tata Pembinaan Tata
Tata Ruang Tata Ruang
Pertanahan Pertanahan Pemanfaatan Permasalahan dan Ruang Ruang
Pertanahan Pengawasan
Pertanahan

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

17
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang menyebutkan tugas dan fungsi DPTR DIY pada pasal 4 dan 5.
Tugas Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY sesuai dengan pasal 4 adalah
membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan
keistimewaan bidang pertanahan serta urusan pemerintahan dan urusan
keistimewaan bidang tata ruang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4, maka Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
menyelenggrakan fungsi:
a. Penyusunan program kerja Dinas.
b. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanahan dan tata ruang.
c. Penyusunan perencanaan teknis urusan keistimewaan bidang
pertanahan dan tata ruang.
d. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan urusan keistimewaan
bidang pertanahan dan tata ruang.
e. Fasilitasi pengelolaan dan pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah
Kadipaten.
f. Fasilitasi administrasi, pengendalian, dan penanganan permasalahan
pertanahan.
g. Fasilitasi pengadaan tanah dan kepentingan umum.
h. Fasilitasi pengendalian pemanfaatan Tanah Desa.
i. Penyiapan bahan rekomendasi izin lokasi lintas Kabupaten/Kota.
j. Penyiapan bahan penetapan lokasi pengadaan tanah untuk
kepentingan umum.
k. Fasilitasi penyelesaian sengketa tanah garapan lintas Kabupaten/Kota,
l. Fasilitasi penyelsaian masalah ganti kerugian dan snatunan tanah
untuk pembangunan oleh Pemerintah Daerah.
m. Fasilitsi penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti
kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee lintas
Kabupaten/Kota.
n. Fasilitasi penyelesaian maalah tanah kosong lintas Kabupaten/Kota.
o. Inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong lintas Kabupaten/Kota.
18
p. Perencanaan penggunaan tanah lintas Kabupaten/Kota.
q. Penyelenggaraan penataan ruang kawasan Tanah Kasultanan dan
tanah Kadipaten.
r. Penyelenggaraan sarana prasarana keistimewaan urusan pertanahan
dan tata ruang.
s. Pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi,pembinaan dan
pengawasan urusan pemerintahan bidang pertnahan dan urusan
pemerintahan bidang tata ruang yang menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota.
t. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan.
u. Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
v. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas.
w. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan fungsi
dan tugas Dinas.
2. Unit Kerja
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang pasal 35 Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 mempunyai tugas menyelenggarakan
pelaksanaan dan pengawasan ruang untuk meningkatkan persentase kesesuaian
pemanfaatan ruang pada satuan ruang strategis Kasultanan dan Kadipaten. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelaksanaan
dan Pengawasan Tata Ruang mempunyai fungsi:
a. penyusunan program kerja Bidang Pelaksanaan Dan Pengawasan Tata
Ruang;
b. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang;
c. pengawasan teknis terhadap penyelenggaraan penataan ruang;
d. pengawasan khusus terhadap permasalahan khusus penyelenggaraan
penataan ruang;
e. pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang;
f. fasilitasi dan koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Tata
Ruang;

19
g. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program Bidang
Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsi Dinas.

Seksi Pelaksanaan Tata Ruang mempunyai fungsi:


a. penyusunan program kerja Seksi Pelaksanaan Tata Ruang;
b. penyiapan fasilitasi kebijakan teknis pelaksanaan tata ruang;
c. penyusunan, koordinasi, dan sikronisasi program pemanfaatan ruang
dengan instansi terkait;
d. perumusan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata ruang
wilayah provinsi dan rencana rinci tata ruang kawasan strategis
provinsi, dan kawasan lintas Kabupaten/Kota;
e. penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang;
f. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan Seksi Pelaksanaan
Tata Ruang; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsi Dinas.

Sedangkan untuk Seksi Pengawasan Tata Ruang mempunyai fungsi:


a. penyusunan program kerja Seksi Pengawasan Tata Ruang;
b. penyiapan fasilitasi kebijakan teknis pengawasan tata ruang;
c. penyiapan bahan kesesuaian pemanfaatan ruang di wilayah DIY dan
pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi dengan pemanfaatan
ruang dalam rencana tata ruang wilayah DIY;
d. pengawasan terhadap ketidaksesuaian pemanfaatan ruang di wilayah
DIY dan pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi dengan
pemanfaatan ruang dalam rencana tata ruang wilayah DIY;
e. penyiapan bahan pemberian rekomendasi pemanfaatan ruang di
kawasan strategis provinsi dan lintas batas kabupaten/kota;
f. fasilitasi penyelesaian permasalahan penataan ruang wilayah provinsi
dan kawasan strategis provinsi;
g. penyusunan laporan hasil pengawasan penataan ruang;

20
h. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) Tata Ruang;
i. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan Seksi Pengawasan Tata
Ruang; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsi Dinas.
3. Pegawai
Pengawasan tata ruang berkedudukan sebagai pengawasan tata ruang di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelaksanaan Dan Pengawasan Tata
Ruang. Tugas Pokok Pengawas Tata Ruang adalah melakukan melaksanakan
pengawasan tata ruang

E. Kondisi Organisasi
1. Letak organisasi

Gedung perkantoran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang terletak di Jalan Tentara
Rakyat Mataram No. 4 Yogyakarta dan menempati area seluas 301 m 2.

Keterangan:
: Letak Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Gambar 2 Peta Lokasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

2. Sarana prasarana
Sarana dan Prasarana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY saat diresmikan
pada Tahun 2015 sudah memadai. Bangunan di Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Diy terbagi menjadi dua, yaitu gedung lama dan gedung baru. Gedung
lama merupakan gedung awal ketika DPTR DIY berdiri, saat ini gedung lama
digunakan untuk ruang Kepala Dinas, ruang kantor bagian pertanahan, ruang
kantor bagian tata ruang, serta ruang rapat. Gedung baru terletak di bagian depan
tepatnya di depan gedung lama, dimana gedung baru kini difungsikan sebagai
21
ruang sekretariat, ruang bagian keuangan, ruang penyimpanan arsip, mushola,
dan toilet. Terdapat beberapa fasilitas umum yang mendukung para pegawai
untuk melaksanakan tugasnya di dinas. Fasilitas umum tersebut diharapkan
mampu mendukung dan meningkatkan kinerja para pegawai di Dinas Pertanahan
DIY.

Gambar 3 Mushola Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Mushola Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY terletak di gedung baru
disebelah tolet, dilengkapi dengan tempat wudhu yang terpisah antara pria dan
wanita dengan tiga kran di masing-masing lokasi. Setiap hari mushola ini
digunakan untuk beribadah solat dhuhur dan ashar, selain ibadah sholat ruangan
ini juga digunakan untuk kegiatan peningkatan iman seperti kajian dan tadarus
al-quran setiap setelah solat dhuhur pada bulan ramadhan.
Toilet Dinas Pertanahan dan Tata Ruangterletak di gedung baru dibelakang
ruang sekretariatan dan disebelah. Toilet dibagi menjadi dua yaitu toilet pria dan
wanita, dimana masing-masing dilengkapi dengan dua kamar mandi dan satu
wastafel.

Gambar 4 Toilet Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

22
Gambar 5 Kantin Umum Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Kantin umum di DPTR terletak di dekat parkir motor di bagian depan Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang. Kantin ini menjual beberapa pilihan menu yang
ramah di kantong serta memenuhi standar gizi, sayangnya kantin tersebut tidak
didukung dengan bangunan yang memadai sehingga dari jauh terlihat kurang
rapi dan layak. Perlu adanya perbaikan terhadap bangunan kantin agar tampak
rapi serta dapat menampung seluruh pegawai DPTR yang datang untuk makan
di kantin tersebut.

Gambar 6 Parkir Mobil dan Parkir Motor

Parkir mobil dan parkir motor merupakan fasilitas parkir yang diberikan oleh
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang untuk menampung kendaraan pegawai dan
tamu yang berkunjung ke DPTR. Parkir mobil terletak di depan gedung baru
atau tepatnya di dekat pintu gerbang masuk DPTR. Terdapat dua lokasi parkiran
motor, yaitu di dekat kantin umum dan dibelakang gedung lama.

3. SDM (dari aspek pendidikan, pangkat / golongan, tugas / jabatan dan jenis
kelamin);
Terbitnya Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015
tanggal 17 Juni 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan dasar dari berdirinya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

23
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Kepala Dinas yang menjabat yaitu Bapak
Ir. R. Hananto Hadi Purnomo, M.Sc. Bulan Oktober 2017, dilantik pejabat baru
yaitu Drs. Krido Suprayitno, S.E., M.Si. yang secara resmi menjabat sebagai
Kepala Dispertaru DIY sampai saat ini. Pegawai yang bekerja di Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang DIY berjumlah 118 pegawai yang terdiri dari PNS,
CPNS, Non PNS, dan tenaga ahli.

Tabel 1. Rincian Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
No Jabatan Jumlah

1 PNS 40 Orang

2 CPNS 8 Orang

3 Non PNS 3 Orang

4 Tenaga Ahli 67 Orang

TOTAL 115 Orang

Tabel 2. Daftar Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta

NO NAMA TTL GOLONGAN JABATAN PENDIDIKAN

Kepala Dinas
Pertanahan dan
Drs KRIDO PURWORE
Pembina Utama Tata Ruang
1 SUPRAYITNO JO, 29-12- S-2
Muda/IV/c (Kundha Niti
SE., M.Si 1963
Mandala sarta
Tata Sasana)

ADNAN BOYOLAL
2 BUYUNG I, 27-07- Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
MA`NAWI S.T. 1987
ISABELLA YOGYAK
3 FITRIA ARTA, 04- Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
ANDJANIE S.T. 05-1989
ZARDHAN
YOGYAK
AZHARY
4 ARTA, 26- Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
YUSUF
03-1991
ANANTO ST

24
NO NAMA TTL GOLONGAN JABATAN PENDIDIKAN
SATRIO
BANTUL,
5 YUDHAWAN Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
16-07-1991
S.T.
AMALIA
KUDUS,
6 NURUL FARINI Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
28-06-1993
S.T.
DESY YOGYAK
7 KUSUMAWAR ARTA, 04- Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
DANI S.T. 12-1993
NURUL ALI DEMAK,
8 Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
HIDAYAT S.T. 04-06-1994
RIFA ROFIFAH PURBALIN
9 RAMADHANI GGA, 16- Penata Muda/III/a CPNS S-1/Sarjana
S.T. 02-1996
YOGYAK
KURNIAWAN Penata Muda Tk. Penata Ruang
10 ARTA, 23- S-1/Sarjana
SANJAYA S.Si I/III/b Pertama
02-1979
RACHMADIAN
MADIUN, Penata Muda Tk.
11 SYAH PUTRA Pelaksana S-1/Sarjana
29-04-1983 I/III/b
UTAMA S.T.
SETYO BAYU
BATANG, Penata Muda Tk. Penata Ruang
12 WICAKSONO S-1/Sarjana
04-02-1991 I/III/b Pertama
S.T.
Kulon
ARIS Penata Muda Tk. Calon Surveyor
13 Progo, 17- S-1/Sarjana
WIDARSIH S.Si. I/III/b Pemetaan
06-1981
YHANI
Bantul, 14- Penata Muda Tk. Calon Surveyor
14 CHRISMAWATI S-1/Sarjana
03-1983 I/III/b Pemetaan
S.Si
Dra. BUDI SLEMAN,
15 Pembina Tk. I/IV/b Sekretaris S-2
NURWATI M.Si. 21-08-1963
Ir. DADY TG BALAI Kepala
16 ASHARY ASAHAN, Pembina/IV/a Subbagian S-2
ABIDIN M.Si. 24-12-1962 Program
Penyusun
SETIYANTO KLATEN, Program
17 Penata/III/c S-1/Sarjana
S.T. 30-06-1983 Anggaran dan
Pelaporan
Penyusun
SITUBON Diploma
IRWAN Penata Muda Tk. Program
18 DO, 30-07- III/Sarjana
JULIANTO I/III/b Anggaran dan
1964 Muda
Pelaporan

25
NO NAMA TTL GOLONGAN JABATAN PENDIDIKAN

LILIK Kepala
MALANG,
19 WIDYASTUTI Pembina/IV/a Subbagian S-2
26-04-1966
SH., M.Si Keuangan
PROBOLIN
MOH. IMRON
20 GGO, 09- Penata/III/c Pengelola Gaji S-1/Sarjana
S.E., M.Acc.
04-1981
Diploma
HENRY BATANG, Penata Muda Tk.
21 Bendahara III/Sarjana
JATMIKO A.Md 16-01-1977 I/III/b
Muda
NUR GUNTORO YOGYAK Kepala
22 JATIKUSUMO ARTA, 07- Penata Tk. I/III/d Subbagian S-1/Sarjana
SIP 09-1969 Umum

Kepala
Subbagian
Fasilitasi
Perencanaan dan
ENDY NUR YOGYAK
Pengendalian
23 ENDAR ARTA, 03- Pembina/IV/a S-2
Urusan
SATRIA ST, MT 08-1969
Keistimewaan
Bidang
Pertanahan dan
Tata Ruang

Analis
KUSWORO PEMALAN
Perencanaan,
24 S.Si., M.Sc., G, 07-04- Pembina/IV/a S-2
Evaluasi dan
M.T. 1973
Pelaporan
Kepala Bidang
AGUS TRIONO PONOROG Penatausahaan
25 JUNAEDY O, 27-08- Pembina/IV/a dan S-2
SE.,M.Si 1963 Pengendalian
Pertanahan
SITI KEBUMEN Kepala Seksi
26 KHAJATIYAH , 17-09- Pembina/IV/a Penatausahaan S-2
S.TP., M.T. 1974 Pertanahan
Pengelola
GESTHI IKA
BANTUL, Survei,
27 JANTI Penata/III/c S-2
30-09-1982 Pengukuran dan
S.Sos.M.Sc
Pemetaan

26
NO NAMA TTL GOLONGAN JABATAN PENDIDIKAN

Kepala Seksi
AJIE JAKARTA,
28 Penata Tk. I/III/d Pengendalian S-1/Sarjana
MARDANA S.T. 11-03-1974
Pertanahan
AGUSTINUS Pengelola
JAKARTA,
29 BUDHI SATRIO Penata/III/c Pengendalian S-1/Sarjana
05-08-1976
S.I.P. Pertanahan
Pengelola
BANTUL, Penata Muda Tk.
30 KUNTARTO Pengendalian SLTA
19-09-1968 I/III/b
Pertanahan

Kepala Bidang
Pemanfaatan,
HARIS PONOROG
Penanganan
31 SUHARTONO O, 02-07- Penata Tk. I/III/d S-1/Sarjana
Permasalahan
SH 1969
dan Pengawasan
Pertanahan

Kepala Seksi
MURGIYANTA BANTUL, Administrasi
32 Penata Tk. I/III/d S-1/Sarjana
S.H. 25-04-1966 Pemanfaatan
Pertanahan
RINI YOGYAK Analis
33 SURANINGSIH ARTA, 21- Penata/III/c Pemanfaatan S-1/Sarjana
S.H. 03-1973 Tanah
SALI AULIA YOGYAK Analis
34 MAYARANI ARTA, 28- Penata/III/c Pemanfaatan S-1/Sarjana
FIRDAUS S.H. 05-1977 Tanah

Kepala Seksi
YOGYAK Penanganan
DWI AGUS
35 ARTA, 17- Penata Tk. I/III/d Permasalahan S-1/Sarjana
SUPRIYADI SH
09-1967 dan Pengawasan
Pertanahan

PURWORE Pengawas
RIYADI BUDI
36 JO, 24-06- Penata/III/c Pemanfaatan S-1/Sarjana
JUNIANTO S.H
1985 Tanah
Pengawas
SLEMAN, Penata Muda Tk.
37 SUMINI Pemanfaatan SLTA
20-05-1964 I/III/b
Tanah
MOH. QAYYIM Kepala Seksi
SLEMAN,
39 AUTAD S.Kom., Penata Tk. I/III/d Pengaturan Tata S-2
29-01-1979
M.T. Ruang

27
NO NAMA TTL GOLONGAN JABATAN PENDIDIKAN

TITIK WONOSO Penyusun


40 KURNIAWATI BO, 11-11- Penata/III/c Rencana Tata S-2
ST., M.URP 1987 Ruang
MUHAMMAD YOGYAK Kepala Seksi
41 DZULHANIF ARTA, 09- Penata Tk. I/III/d Pembinaan Tata S-1/Sarjana
HARAHAP S.Si 11-1978 Ruang

Drs WAHYU Kepala Bidang


YOGYAK
BUDI Pelaksanaan dan
43 ARTA, 06- Pembina Tk. I/IV/b S-2
NUGROHO Pengawasan
12-1967
M.T. Tata Ruang

RETNO Kepala Seksi


SLEMAN,
44 KUSHARJANTI Pembina/IV/a Pelaksanaan S-2
01-03-1973
C S.P., M.T. Tata Ruang
GUNUNG
RINTO ARI Pengelola Tata
45 KIDUL, 28- Pengatur/II/c SLTA
WIBOWO Ruang
01-1981
LOEKMAN
HADI YOGYAK Kepala Seksi
47 NOEGROHO ARTA, 12- Pembina/IV/a Pengawasan S-2
SOEMPENO ST, 03-1969 Tata Ruang
MA
SUPRIH S.Sos., BLITAR, Pengawas Tata
48 Pembina/IV/a S-2
M.T. 19-08-1968 Ruang

28
Bab II Agenda Aktualisasi

A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan


1. Penetapan Isu Kontemporer

Pertanahan dan tata ruang merupakan bagian dari kewenangan urusan


keistimewaan berdasarkan UU No 13 tahun 2012 pasal 7 ayat 2. Penyelenggaraan
kewenangan dalam urusan Keistimewaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal dan keberpihakan kepada rakyat.
Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta
(Perdais) nomor 2 tahun 2017 tentang Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah
Kadipaten. Satuan Ruang Strategis Tanah Kasultanan atau Satuan Ruang Strategis
Tanah Kadipaten adalah satuan ruang tanah Kasultanan atau satuan ruang tanah
Kadipaten yang memiliki kriteria aspek filosofis, historis, adat, saujana dan/atau
cagar budaya serta mempunyai pengaruh sangat penting terhadap pelestarian
budaya, kepentingan sosial, kesejahteraan masyarakat dan/atau kelestarian
lingkungan.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan secara
hierarkis dan komplementaris. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka koordinasi
lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan penataan ruang menjadi sangat penting. Berdasarkan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa DIY Nomor 19 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang (Kundha Niti Mandhala Sarta Tata Sasana), pada Seksi Pengawas Tata
Ruang mempunyai tugas dan fungsi salah satunya yaitu penyiapan bahan
pemberian rekomendasi pemanfaatan ruang di kawasan strategis provinsi dan lintas
batas kabupaten/kota. Pemanfaatan ruang dilakukan terkendali dengan mengacu
pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam RTR dan memperhatikan instrumen
pengendalian pemanfaatan ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan
upaya untuk mencapai tertib tata ruang. Selain itu gambaran dari ketugasan yang
ada di Seksi Pengawasan Tata Ruang ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini

29
Tabel 3. Cascade RPJMD DIY 2017-2022

META
INDIKATOR

2018

2019

2020

2021

2022
SASARAN INDIKATOR Baseline
KINERJA SATUAN
PROGRAM (formulasi (2017)
PROGRAM
indikator)

Program Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang


Peningkatan Peningkatan Capaian persen 20,10 27,85 N/A N/A N/A N/A
kinerja kinerja rincian
penyelenggaraan penyelengga masing -
penataan ruang raan masing
pada aspek penataan aspek
pelaksanaan ruang pada pelaksanaan/
aspek Rencana x
pelaksanaan 100%

Jumlah
capaian
Capaian
kinerja
Peningkatan kinerja
aspek
kinerja penyelengga
pengaturan
penyelenggaraan raan
(persen) 75,1 82,7 86,3 89,9
penataan ruang penataan persen N/A N/A
ditambah 7 3 8 8
pada aspek ruang aspek
capaian
pelaksanaan dan pelaksanaan
kinerja
pengawasan dan
aspek
pengawasan
pembinaan
(persen)
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang satuan ruang strategis
peningkatan Persentase Jumlah persen 5,56% 7,78% N/ N/ N/ N/
kesesuaian kesesuaian satuan ruang A A A A
pemanfaatan pemanfaatan strategis
ruang pada satuan ruang pada kasultanan
ruang strategis satuan ruang dan
kasultanan dan strategis kadipaten
kadipaten
kasultanan yang
dan dilakukan
kadipaten upaya
eningkatan
kesesuaian
pemanfaatan
ruang /
jumlah
satuan ruang
strategis
kasultanan
dan
kadipaten x
100 %

peningkatan Persentase pemanfaatan persen N/A N/A 60,0 62,5 65,0 70,0
kesesuaian kesesuaian ruang yang 0% 0% 0% 0%
pemanfaatan pemanfaatan sesuai
ruang pada satuan ruang pada dengan
ruang strategis satuan ruang arahan

30
kasultanan dan strategis zonasi dalam
kadipaten kasultanan perdais
dan dibagi
kadipaten keseluruhan
pemanfaatan
ruang pada
satuan ruang
strategis x
100%

Tugas dan fungsi Seksi Pengawasan Tata Ruang selain fasilitasi


rekomendasi pemanfaatan ruang, juga pemantauan dan evaluasi penataan ruang
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Isu
strategis yang terjadi berdasarkan Perda DIY no 3 tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY tahun 2017-2022 adalah
tingginya alih fungsi lahan pertanian yang menyebabkan angka kesesuaian
pemanfaatan ruang menurun. Salah satu data yang ada yaitu mengenai kesesuaian
pemanfaatan ruang. Kesesuaian pemanfaatan ruang tahun 2020 diperoleh dari hasil
perbandingan antara peta pola ruang dengan peta penggunaan lahan eksisting.
Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang tahun 2019 lalu adalah sebesar 78,85%,
sedangkan pada tahun 2020 ini mencapai 78,95% atau 99,31% dari target tahun
2020 sebesar 79,5%. Pemanfaatan ruang dalam pelaksanaannya tidak selalu sejalan
dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Beberapa isu strategis terkait
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang antara lain masih maraknya alih
fungsi lahan, yang bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan.
Alih fungsi lahan tersebut pada umumnya adalah kawasan pertanian menjadi non
pertanian. Alih fungsi lahan ini disebabkan oleh banyak factor, mulai dari regulasi,
konsistensi pemerintah, informasi penataan ruang dll. Namun penyebab utama alin
fungsi lahan yang tidak sesuai dengan dokumen rencana tata ruang adalah Belum
optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang di DIY. Belum optimalnya
pengendalian penataan ruang ini disebabkan oleh banyak hal.
Permasalahan di atas dapat dijabarkan dan dikelompokkan menjadi beberapa
kondisi di bawah:

31
Tabel 4. Pengelompokkan Isu

Kondisi Saat Kondisi yang Prinsip Pendukung


No Permasalahan
Ini diharapkan ASN
Ketidaksesuaian Masih terdapat Kesesuaian Pelayanan Kesesuaian pemanfaatan
pemanfaatan Ketidaksesuaian pemanfaatan Publik ruang tahun 2020 diperoleh
ruang dengan pemanfaatan ruang dengan dari hasil perbandingan
dokumen ruang dengan dokumen antara peta pola ruang
rencana tata dokumen rencana tata dengan peta penggunaan
ruang rencana tata ruang lahan eksisting. Persentase
ruang kesesuaian pemanfaatan
1 ruang tahun 2019 lalu
adalah sebesar 78,85%,
sedangkan pada tahun 2020
ini mencapai 78,95% atau
99,31% dari target tahun
2020 sebesar 79,5%
(Sumber: LKPJ Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang
DIY)
Kelengkapan Belum Dokumen Whole Of Terdapat amanat di RTRW
Dokumen lengkapnya rencana tata Governme DIY
Rencana Tata dokumen ruang yang ada nt dan Pemanfaatan ruang
Ruang dan rencana tata di DIY lengkap Manajeme sempadan pantai, Kawasan
Inventarisasiny ruang yang ada dan n ASN perlindungan air tanah, dan
a di DIY berkekuatan tata cara pemberian insentif
hukum dan pengenaan diinsentif
2 sehingga dapat diatur dalam Peraturan
dipakai Gubernur, Penyusunan RTR
sebagai alat KSP
untuk acuan
pembangunan
dan
pengendalian
pemanfaatan
penataan ruang

32
Penyiapan Belum tersedianya Pelayanan Sumber: Dokumen Rencana
bahan tersedianya seluruh Publik Strategis Dinas Pertanahan
perumusan seluruh instrument dan Tata Ruang DIY. Untuk
kebijakan instrument pengendalian dokumen Insentif dan
teknis pengendalian pemanfaatan Diinsentif belum dibuat
pelaksanaan pemanfaatan ruang dalam bentuk Peraturan
3 dan ruang berupa
pengawasan arahan zonasi,
tata ruang kesesuaian
provinsi dan kegiatan
penataan ruang pemanfaatan
keistimewaan ruang, insentif
dan disinsentif,
dan sanksi.
Nilai Nilai Indikasi Whole Of Keterpaduan Indikasi
keterpaduan keterpaduan program pada Governme Program pada RTRW D.I.
Indikasi Indikasi RTRW terpadu nt Yogyakarta sebelum
program pada program pada sehingga perubahan anggaran sebesar
RTRW dan RTRW dan SRS tercipta tata 76,83% dengan klasifikasi
SRS kurang ruang yang Kurang Berkualitas,
berkualitas harmonis di sedangkan pasca perubahan
4 DIY anggaran COVID-19 turun
menjadi 66,26% dengan
klasifikasi Kurang
Berkualitas (klasifikasi
berdasarkan perman Atr no
9 Tahun 2017 tentang
pedoman dan evaluasi
pemanfaatan riuang

2. Penetapan Isu
Dari keempat isu akan ditentukan isu apa yang harus segera ditangani terlebih
dahulu, Teknik AKPK adalah salah satu cara untuk menetapkan isu actual prioritas untuk
segera ditindaklnjuti. Metode AKPK antara lain Aktual (A), isu yang sedang berlangsung
di unit kerja atau isu yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Kekhalayakan (K),
isu yang secara langsung menyangkut kepentingan umum, terutama Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang DIY. Problematik (P), isu yang menimbulkan kegelisahan karena adanya
ketidaksesuaian fakta yang terjadi di lapangan dengan harapan dan segera perlu dicari
penyebab dan solusi pemecahannya. Kelayakan (K), isu yang logis, pantas, realistis, dan
sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggungjawab jabatan. Keempat faktor

33
penyebab tersebut diberi nilai untuk menentukan skala prioritas. Adapun hasil penilaian
yang didapat sebagai berikut
Tabel 5. Identifikasi Isu Menggunakan Kriteria AKPK
No Identifikasi Isu Kriteria J Keterangan
A K P K
1 Ketidaksesuaian pemanfaatan ruang 5 5 5 5 20 Memenuhi
dengan dokumen perencanaan tata Syarat
ruang (RTRW Provinsi, RTRW
Kabupaten, RRTR, RTBL, RDTR,
DLL)
Aktual :
Isu ini dianggap aktual karena
merepresentasikan permasalahan tentang
pemanfaatan ruang yang terjadi saat ini,
sebagai akibat belum optimalnya
pengendalian pemanfaatan ruang di DIY
dan pengawasan tata ruang
Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan karena
semua pelaksanaan pembangunan
(pemanfaatan ruang) oleh masyarakat
seharusnya mengacu pada rencana tata
ruang.
Problematik:
Isu ini dianggap problematik karena
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang menimbulkan
permasalahan bagi banyak sector yang
lainnya
Kelayakan:
Isu ini dikatakan layak untuk dibahas
masih banyaknya pemanfaatan ruang
yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang
2 Kelengkapan Dokumen Rencana Tata 4 5 5 4 18 Memenuhi
ruang dan Inventarisasinya Syarat
Aktual :
Dianggap Aktual karena keberadaan
dokumen perencanaan tata ruang yang
lengkap adalah salah satu alat
pengendalian pemanfaatan ruang
Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan karena
dapat digunakan oleh masyarakat luas
sebagai pedoman pemanfaatan ruang
Problematik:
Isu ini dianggap problematic karena
34
belum engkapnya Dokumen Rencana
Tata ruang akan menyebabkan hambatan
dala proses pengendalian pemanfaatan
ruang sebagai salah satu instrumennya.
Kelayakan:
Isu ini dikatakan layak untuk dibahas
karena kelengkapan dokumen
perencanaan tata ruang ini terkait
langsung dengan kinerja pemerintah
3 Penyiapan bahan perumusan 3 4 5 5 17 Memenuhi
kebijakan teknis pelaksanaan dan Syarat
pengawasan tata ruang provinsi dan
penataan ruang keistimewaan
Aktual :
Isu ini dianggap aktual karena kebijakan
teknis pelaksanaan dan pengawasan tata
ruang provinsi dan penataan ruang
keistimewaan merupakan alat untuk
melakukan pengendalian pemanfaatan
penataan ruang
Kekhalayakan: Dampak dari isu ini
adalah adanya ketepatan dalam penilaian
kinerja
Problematik
Isu ini termasuk problematik karena
terkait dengan kebijakan teknis
Kelayakan:
Isu ini adalah isu yang layak untuk
dibahas karena dapat mendukung
penilaian kinerja pemanfaatan ruang
4 Nilai keterpaduan Indikasi program 4 4 4 5 17 Memenuhi
pada RTRW dan SRS Syarat
Aktual :
Isu ini dianggap aktual karena RTRW
adalah dokumen yang harusnya selalu
diacu dalam setiap penyusunan indikasi
program
Kekhalayakan:
Dampak dari isu ini adalah tidak
sinkronnya program pembangunan antar
wilayah dan antar sector yang ada di DIY
Problematik:
Isu ini termasuk problematik karena
terkait dengan keterpaduan antar sector
pada OPD di DIY dan kabupaten kota
Kelayakan:
Isu ini adalah isu yang layak untuk
dibahas karena dapat mendukung
pengendalian tata ruang yang lebih
terarah
35
Keterangan: Range Nilai:
A: Aktual 5= Sangat Tinggi
K: Kekhalayakan 4= Tinggi
P: Problematik 3= Sedang
K: Kelayakan

Berdasarkan keempat isu diatas, didapatkan isu prioritas yaitu Ketidaksesuaian


pemanfaatan ruang dengan dokumen perencanaan tata ruang (RTRW Provinsi, RTRW
Kabupaten, RRTR, RTBL, RDTR, DLL) memperoleh nilai AKPK yang paling tinggi
senilai 20.

3. Penetapan Penyebab Terjadinya Isu Kontemporer

Isu yang sudah ditetapkan menggunakan AKPK selanjutnya akan dianalisis penyebab
terjadinya isu tersebut menggunakan fish bone. Masalah – masalah yang sudah
teridentifikasi nantinya dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan aktualisasi di organisasi
tempat bekerja. Menurut Dr. Kaoru Ishikawa (Tague, 2005:247) Fishbone Diagram
seringkali disebut dengan Cause and Effect Diagram. Fishbone Diagram digunakan ketika
peneliti ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah. Fishbone Diagram akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu efek atau masalah dan menganalisis
masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Berikut adalah hasil analisis isu dengan
menggunakan metode Fishbone Diagram
Dalam pembahasan sebelumnya terdapat beberapa isu dan isu-isu tersebut kemudian
dianalisis menggunakan analisa AKPK dimana isu yang paling berpengaruh dan menjadi
prioritas untuk ditemukan solusinya adalah isu “Ketidaksesuaian pemanfaatan ruang
dengan dokumen perencanaan tata ruang (RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten, RRTR,
RTBL, RDTR, DLL)”. Selanjutnya isu yang menjadi prioritas di analisis menggunakan
Fishbone Diagram untuk mengetahui apa yang menjadi akar penyebab isu/permasalahan
itu terjadi

36
Tabel 6.
Fishbone Isu Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang Dengan Dokumen Perencanaan
Tata Ruang

Penyebab Akibat

Minimnya Pemahaman Pengendalian Pemanfaatan


Masyarakat tentang Tata Ruang Ruang Belum Optimal

Ada dokumen
Kurang Sosialisasi belum berkekuatan
hukum

Masyarakat tidak dilibatkan


“Ketidaksesuaian
Belum ada portal
dalam perencanaan tata ruang aduan pemanfaatan
ruang dengan
Belum ada pengawasan dokumen
langsung
perencanaan tata
Belum ada tindakan
Belum ada insentif ekseskusi penyesuaian ruang (RTRW
dan disinsentif
Provinsi, RTRW
Kabupaten,
RRTR, RTBL,
Pemanfaatan Ruang yang sudah ada
Pembangunan Baru Belum belum sesuai dengan Dokumen RDTR, DLL)”.
Mengacu Tata Ruang Rencana Tata ruang

37
Dari diagram fishbone diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa factor penyebab
ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan dokumen perencanaan tata ruang yaitu minimnya
Pemahaman Masyarakat tentang Tata Ruang, Pengendalian Pemanfaatan Ruang Belum
Optimal, Pembangunan Baru Belum Mengacu Tata Ruang, dan Pemanfaatan Ruang yang
sudah ada belum sesuai dengan Dokumen Rencana Tata ruang

Isu/permasalahan yang ada dalam suatu organisasi dapat segera diatasi dan dicari
solusinya sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan yang
diharapkan. Berikut adalah uraian akar penyebab masalah: penyebab ketidaksesuaian
pemanfaatan ruang dengan dokumen perencanaan tata ruang yaitu minimnya Pemahaman
Masyarakat tentang Tata Ruang hal ini hal ini disebabkan oleh kurangnya penyebaran
informasi. Tantangan dalam pelayanan penyelenggaraan urusan penataan ruang,
diklasifikasikan berdasarkan aspek perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Berdasarakan tantangan yang bersumber dari Rencana Strategis
(RENSTRA) 2017-2022 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, tantangan yang melatar
belakangi pengangkatan isu, antara lain :

Tabel 7. Tantangan dalam Pengembangan Pelayanan Urusan Tata Ruang Pengendalian


Pemanfaatan Ruang Sumber: Rencana Strategis (RENSTRA) 2017-2022

No Jenis Layanan Tantangan

1 Penyiapan bahan perumusan kebijakan Belum tersedianya seluruh instrument


teknis pelaksanaan dan pengawasan pengendalian pemanfaatan ruang berupa Rencana
tata ruang provinsi dan penataan ruang Detail dan Peraturan Zonasi, Insentif dan
keistimewaan Disinsentif, peraturan perijinan, dan peraturan
mengenai sanksi.

2 Fasilitasi penyelesaiaan permasalahan a) Belum optimalnya ketaatan masyarakat


penataan ruang provinsi dan penataan terhadap rencana tata ruang, khususnya yang
ruang keistimewaan terkait dengan alih fungsi lahan produktif untuk
kepentingan lain
b) Terbatasnya personil PPNS Penataan Ruang

Semua pelaksanaan pembangunan (pemanfaatan ruang) oleh masyarakat seharusnya


mengacu pada rencana tata ruang. Dalam hal ini, perlunya penyebaran informasi pemanfaatan
ruang kepada masyarakat pada kawasan cepat tumbuh mengenai perijinan dan peraturan
daerah keistimewaan. Selain itu permasalahan lainnya adalah masyarakat tidak dilibatkan
langsung dalam proses penataan ruang atau dilibatkan dengan minimal, padahal dalam
undang-undang penataan ruang Nomr 26 Tahun 2007 disebutkan pengawasan penataan ruang

38
Pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah dilakukan dengan melibatkan peran
masyarakat. Peran masyarakat dapat dilakukan dengan menyampaikan laporan dan/atau
pengaduan kepada Pemerintah dan pemerintah daerah. Penyebab kedua yaitu pengendalian
pemanfaatan ruang belum optimal yaitu ada dokumen acuan tata ruang yang ada belum
belum berkekuatan hukum secara lengkap. Yang bisa digunakan sebagai acuan yaitu RTRW
Provinsi dan RTRW Kabupaten sedangkan acuan yang lebih detail yaitu RDTR belum
lengkap. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang ada di bawah ini:
Tabel 8. Rencana Detail Tata Ruang

PROV./ NAMA TAHUN RAPERKA


NO NO PROGRES
KAB./KOTA RDTR PENYUSUNAN DA
DETAIL
Kabupaten
1 Sleman Sudah
perkada
(Perbup
Sleman Sleman
a. 2019 v
Timur Nomor 3
Tahun 2021
tanggal 15
Januari 2021
akan diajukan
Sleman kepada
b. 2020 v
Barat TKPRD
Kabupaten
Sleman Rencana akan
c. 2021
Tengah disusun -
Sleman Rencana akan
d. 2022
Utara disusun -
2 Bantul a. Perkotaan 2020 Proses -
Penyusunan
b. Bantul Barat - Belum -
disusun
c. Bantul Timur - Belum -
disusun
d. Pantai Revisi -
2019
Selatan praloket
3 Gunungkidul a. Siung - 2017 Perbup
Wediombo Nomor 3
Tahun 2021
b. Patuk 2015
c. Perkotaan 2015
Semin
d. Karang mojo 2015
f. Girisubo 2015
g. Tepus 2014
h. Tanjung Sari 2014
i. Saptosari 2013

39
4 Kulonprogo a. Samigaluh 2018
b. Dekso 2012
c. Kalibawang 2018
d. Minapolitan 2015
Nanggulan
e. Perkotaan 2018
Nanggulan
f. Kokap 2018
g. Bandara 2017
Internasional
Kulonprogo
h. 2018
Perkotaan
Wates
i. Panjatan 2018
j. Brosot -
k. Galur 2018
l. Sentolo 2018
m. Lendah 2018
n. Girimulyo 2018
o. BOP 2021
Borobudur
p. Agropolitan
Kalibawang
Kota

Kota
1 Yogyakarta a. 2021 - v
Jogjakarta

Ketiga pembangunan baru belum mengacu tata ruang. Belum ada pengawasan langsung
mengenai pelanggaran tata ruang menjadi salah satu hambatan tersendiri, selama ini
pengawasan masih dilakukan terbatas. Hal ini juga dipengaruhi karena terbatasnya personil
dan sumberdaya selain itu belum ditetapkannya peraturan mengenai insentif dan disinsentif
juga menjadi hambatan dalam penegakan peraturan. Selanjutnya Pemanfaatan Ruang yang
sudah ada belum sesuai dengan Dokumen Rencana Tata ruang. Tingginya alih fungsi lahan
pertanian dan belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang di DIY menjadi tantangan
dalam mewujudkan capaian indikator tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang di DIY. Hal
tersebut disebabkan karena belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata ruang
sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan. Belum sepenuhnya dokumen RTRW
Provinsi DIY menjadi acuan dalam penyusunan program-program pembangunan dan
panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang.
(RENSTRA 2017-2022). Selain itu permasalahan lainnya adalah Belum ada tindakan

40
ekseskusi penyesuaian pemanfaatan ruang secara tegas. Pemanfaatan ruang dan kesesuaian
yang ada pada pemanfaatan ruang kawasan lindung.

Tabel 9. Pemanfaatan Ruang Dan Kesesuaian Yang Ada Pada Pemanfaatan Ruang Kawasan
Lindung

Sumber: Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Tabel 10. Pemanfaatan Ruang Dan Kesesuaian Yang Ada Pada Pemanfaatan Ruang Kawasan
Budidaya

Sumber: Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

41
4. Penetapan Judul

Berdasarkan rumusan penetapan isu yang aktual, layak, problematik yang dapat
berkembang menjadi isu lebih lanjut mengenai pengendalian pemanfaatan ruang, maka
penulis menetapkan judul Rancangan Aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yaitu
“Diseminasi Informasi Melalui Koordinasi Untuk Ketercapaian Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang Pada Kegiatan Pengawasan Tata Ruang”.

5. Gagasan Pemecahan Isu

Sebagai bentuk penyelesaian terhadap isu yang telah dipilih, penulis membuat
rancangan bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan selama tahapaktualisasi di
instansi tempat penulis bekerja. Kegiatan tersebut adalah:

a. Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang
Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang,
b. Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan
Tata Ruang,
c. Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang,
d. Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang, dan
e. Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang

B. Proses Aktualisasi
Berdasarkan isu utama yang penulis angkat, berikut ini akan dipaparkan mengenai
kegiatan yang sudah dirancang dan dilaksanakan secara nyata pada pelaksanaan tugas sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil dalam memaknai nilai ANEKA di lingkungan kerja penulis
berdasarkan persetujuan mentor.

42
KEGIATAN 1
Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang
Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang

No Sub Kegiatan Bukti Fisik

1 Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan  Foto Dokumentasi Pelaksanaan


Program Satuan Ruang Strategis 2020 Evaluasi
 Hasil Telaah
 Dokumentasi Diskusi
2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian  Foto Dokumentasi Pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Evaluasi

Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis  Hasil Telaah


Tahun 2020  Dokumentasi Diskusi

43
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Kegiatan 1

Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan
dan Pengawasan Tata Ruang

Kegiatan/ Kegiatan:
Sub
Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di
Kegiatan /
Output Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
Sub Sub kegiatan:
Kegiatan
1.1 Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan Program Satuan Ruang
Strategis 2020
Output Sub Kegiatan: Tersampaikannya hasil evaluasi Kegiatan
Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis 2020 sebagai bahan
masukan pada tahun 2021 kepada pihak terkait.
1.2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap
Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020
Output Sub Kegiatan: Tersampaikannya hasil evaluasi Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang
Strategis Tahun 2020 sebagai bahan masukan pada tahun 2021 kepada
pihak terkait
Tanggal
Waktu Kegiatan / Sub Kegiatan
Kegiatan: Evaluasi Hasil Kegiatan 2020
sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata
April- Mei 2021 Ruang
Sub Kegiatan: Evaluasi Hasil Kegiatan
Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis
2020
Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kegiatan 2020

22 April – 30 April sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di


2021 Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata
Ruang

44
Diskusi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan
untuk Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan
4 Mei 2021
dan Pengawasan Tata Ruang

Kegiatan: Evaluasi Hasil Kegiatan 2020


sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata
Ruang
April – Mei 2021
Sub Kegiatan: Evaluasi Hasil Kegiatan
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap
Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang
Strategis Tahun 2020
Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kegiatan

22 April – 2 Mei Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap


2021 Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang
Strategis Tahun 2020
Hasil Diskusi Evaluasi Hasil Kegiatan
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap
30 April 2021
Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang
Strategis Tahun 2020
Penulisan Telaah Staf terkait hasil Evaluasi
Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk
2 Juni 2021
Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan
Pengawasan Tata Ruang
Tingkat 100%
Capaian
1. Seluruh sub kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar
2. Adanya proses diskusi dengan mentor dan tenaga ahli dari dua
kegiatan
3. Adanya feedback dari pihak terkait kegiatan yaitu mentor dan tenaga
ahli serta staff Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
DPTR DIY
4. Terlaksananya forum diskusi untuk diseminasi informasi hasil

45
kegiatan berupa evaluasi kegiatan tahun lalu.
Deskripsi 1.1 Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan Program Satuan Ruang
Proses Strategis 2020
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan evaluasi kegiatan tahun
lalu namun masih berlanjut pada tahun 2021. Dengan adanya kegiatan
ini diharapkan hasilnya akan menjadi masukan untuk pelaksanaan
kegiatan pada tahun ini. Tahapan pertama yang dilakukan yaitu
mengumpulkan dokumen hasil tahun lalu kemudian melakukan telaah
evaluasi lalu tahapan akhir adalah diseminasi informasi hasil evaluasi
yang akan diberikan pada tenaga ahli dan diinformasikan kepada
bidang dan pihak terkait lainnya
1.2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap
Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan evaluasi kegiatan tahun
lalu namun masih berlanjut pada tahun 2021. Dengan adanya kegiatan
ini diharapkan hasilnya akan menjadi masukan untuk pelaksanaan
kegiatan pada tahun ini. Tahapan pertama yang dilakukan yaitu
mengumpulkan dokumen hasil tahun lalu kemudian melakukan telaah
evaluasi lalu tahapan akhir adalah diseminasi informasi hasil evaluasi
yang akan diberikan pada tenaga ahli dan diinformasikan kepada
bidang dan pihak terkait lainnya
Hambatan Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini
Solusi -
Daftar Lampiran Sub Kegiatan 1.1 Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan
Lampiran Program Satuan Ruang Strategis 2020
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi
 Hasil Telaah
 Dokumentasi Diskusi
Lampiran Sub Kegiatan 1.2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang
Strategis Tahun 2020
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi

46
 Hasil Telaah
 Dokumentasi Diskusi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang
Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang merupakan salah satu contoh penerapan
Manajemen ASN yaitu Profesionalitas. Pelaksanaan evaluasi kegiatan 2020 sebagai
masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas dan integritas untuk diri sendiri
maupun dari pihak yang terkait, karena proses evaluasi ini sangat penting untuk
pengoptimalan kegiatan yang selanjutnya. Selain itu kegiatan ini juga merupakan
perwujudan dari Whole of Government koordinasi Proses pelaksanaan evaluasi
kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan
Pengawasan Tata Ruang ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu dibutuhkan
koordinasi dan kolaborasi yang terjalin baik sehingga diharapkan proses pengendalian
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Terakhir adalah Pelayanan Publik. Pada
saat penyampaian hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan/program pengawasan tata ruang,
merupakan salah satu upaya menciptakan pelayanan public yang memuaskan bagi
masyarakat luas.

1.1 Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis 2020
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Bertanggung jawab melakukan evaluasi untuk Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk
Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
Nasionalisme
Bekerja sama
Bekerja sama dengan atasan dan anggota tim, dalam proses penyiapan bahan evaluasi
Amanah
Data yang telah didapat dari pihak lain merupakan amanah untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Etika
Ramah
Berperilaku ramah pada saat pelaksanaan koordinasi evaluasi

47
Komitmen Mutu
Profesional
Dalam hal pengumpulan bahan evaluasi kegiatan harus professional agar data yang
dibutuhkan dapat terkumpul sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Bertanggung jawab untuk menyiapkan data yang dibutuhkan untuk evaluasi
Kerja keras
Selalu mengingatkan masing-masing pihak untuk membantu pelaksanaan evaluasi

1.2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Tata
Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Bertanggung jawab melakukan evaluasi untuk Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk
Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
Nasionalisme
Bekerja sama
Bekerja sama dengan atasan dan anggota tim, dalam proses penyiapan bahan evaluasi
Amanah
Data yang telah didapat dari pihak lain merupakan amanah untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Etika
Ramah
Berperilaku ramah pada saat pelaksanaan koordinasi evaluasi
Komitmen Mutu
Profesional
Dalam hal pengumpulan bahan evaluasi kegiatan harus professional agar data yang
dibutuhkan dapat terkumpul sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Bertanggung jawab untuk menyiapkan data yang dibutuhkan untuk evaluasi

48
Kerja keras
Selalu mengingatkan masing-masing pihak untuk membantu pelaksanaan evaluasi
Makna yang Dapat Diperoleh Secara Pribadi oleh Peserta dalam Pelaksanaan
Kegiatan Ini:
Kegiatan berupa Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang memberikan banyak makna kepada
penulis seperti nilai profesionalitas. Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan
untuk Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang tidak akan
terlaksana dengan baik apabila seluruh pihak terkait tidak berkomitmen untuk membantu
memberikan yang terbaik untuk pelaksanaan kegiatan yang selanjutnya. Evaluasi
kegitaan ini harus dilakukan secara sinkron oleh pihak-pihak yang terkait.
Yogyakarta, 4 Juni 2021
Disetujui oleh:
Mentor

Loekman Hadi NS, S.T.,M.A


NIP. 196903121999031004

49
Lampiran Sub Kegiatan 1.1 Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan Program Satuan Ruang
Strategis 2020
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi
Proses evaluasi dilaksanakan pada tanggal 22 April 2021 hingga 30 April 2021.
Evaluasi dilakukan pada laporan akhir Dokumen keterpaduan program satuan ruang
strategis tahun 2020 yang merupakan kegitan tahun lalu namun masih dilanjutkan
pada tahun 2021 ini.

Gambar 7 Dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis 2020

 Hasil Evaluasi pada dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis 2020
Hasil Evaluasi pada tanggal 30 April 2021. Pada evaluasi ini didapatkan banyak
temuan dan masukan pada bagian metode, pembahasan, penyajian data dan
kesimpulan.

Gambar 8 Contoh Bagian Hasil Evaluasi Dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang
Strategis 2020

50
Tabel 11. Hasil evaluasi pada dokumen ini didapatkan pada komponen-komponen
berikut ini:
No Komponen Hasil Evaluasi

Pendahuluan Latar Belakang 1. Diberi penjelasan


mengenai acuan
dan pedoman
maka setiap
program dan
kegiatan pada
berbagai level
kebijakan harus
sikron

2. Proses
keterlaksanaan
dan kesesuaian
program harus
dilakukan dalam
proses multiyear
sehingga dapat
melihat secara
keseluruhan dan
kecenderungan
arah
pembangunan

Pendahuluan 1. Pada bagian


Latar Belakang dan Dasar Hukum akhir
disampaikan
mengenai
analisis yang
akan dilakukan
dengan data time
series. Namun

51
dalam bagian
analisis tidak
ditemukan data
time series
tersebut
2. Menambahkan
UU Cipta Kerja
dan PP 21 Tahun
2021 mengenai
penyelenggaraan
penataan ruang.
3. Tidak
memerlukan
telaah pada
RTRW
Gunungkidul
karea SRS yang
merupakan area
kajian tidak
terdapat di
Kabupaten
Gunungkidul
Pendahuluan Pada bagian ruang
Latar Belakang dan Dasar Hukum lingkup diberi
penjelasan mengenai
pengumpulan data
peta terkait dengan
struktur dan pola
ruang

52
Landasan Teori 1. Mencantumkan
sumber pada
setiap bagian di
bagian landasan
teori
2. Menambahkan
teori mengenai
keterpaduan
3. Membuat
kerangka teori

Pendekatan dan Metodologi 1. Mengidentifikasi

53
keterpaduan
program OPD
tahun 2020
dengan indikasi
program RTR
Kawasan Satuan
Ruang Strategis
DIY
2. Menilai kualitas
pelaksanaan
pemanfaatan
ruang
3. Menyusun
rekomendasi
tindak lanjut
terkait
pemanfaatan
ruang
4. Menuliskan
metode untuk
setiap aktivitas
pada bagian ini

Pendekatan dan Metodologi Pencantuman pasal


yang dijadikan dasar
pada Peraturan
menteri yang
digunakan

54
Pendekatan dan Metodologi Disebutkan bahwa
terdapat dua kriteria
indicator, namun
dalam penulisan
baru ditemukan 1
kreiteria

Pendekatan dan Metodologi Disebutkan Metode


kegiatan

55
keterpaduan
program dan
kesesuaian
pemanfaatan ruang
dibagi menjadi dua
bagian yaitu
keterpaduan
program
pemanfaatan ruang
namun dalam
penulisan hanya ada
satu bagian saja

Pendekatan dan Metodologi Disesuaikan dengan


yang disebutkan
pada bagian I-4
yaitu pendahuluan

Rencana Kerja Diberi penjelasan


menegnai tahapan
perumusan evaluasi

56
Rencana Kerja Analisis yan
disebutkan ini belum
terlihat

Kesimpulan dan Rekomendasi Tidak diberi


penjelasan mengenai

57
kawasan yang
memiliki
keterpaduan rendah
karena factor apa.
Pada bagian IV-4
dalam dokumen ini
belum terjawab

 Dokumentasi Diskusi
Diskusi dilakukan bersama dengan mentor dan tenaga ahli pada tanggal 4 Mei 2021
dan yang mengerjakan dokumen Evaluasi Dokumen Keterpaduan Program Satuan
Ruang Strategis 2020 ini. Dalam diskusi ini kemudian menghasilkan masukan yang
dapat digunakan untuk perbaikan tahun pelaksanaan kegiatan tahun ini.

Gambar 9 Diskusi Hasil Evaluasi Dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang Strategis
2020

58
Lampiran Sub Kegiatan 1.2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi
Proses evaluasi dilaksanakan pada tanggal 22 April 2021 hingga 29 April 2021.
Evaluasi dilakukan pada laporan akhir Dokumen Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020yang
merupakan kegitan tahun lalu namun masih dilanjutkan pada tahun 2021 ini.

Gambar 10 Dokumentasi Pelaksanaan Evaluasi

 Hasil Evaluasi
Hasil Evaluasi pada tanggal 29 April 2021. Pada evaluasi ini didapatkan banyak
temuan dan masukan pada bagian metode, pembahasan, penyajian data dan
kesimpulan.

Gambar 11 Hasil Evaluasi Dokumen Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Tata
Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020

59
Tabel 12. Hasil evaluasi pada dokumen ini didapatkan pada komponen-komponen
berikut ini:
No Komponen Hasil Evaluasi

Daftar Tabel Penyesuaian nama


Satuan Ruang
Strategis (SRS)
Kerto Pleret dan
Sokoliman

Pendahuluan Perumusan Tujuan


pada tahun 2021 ini
ditambahkan

60
Pendahuluan Rekomendasi
pemanfaatan ruang
di satuan ruang
strategis tanah
Kasultanan dan
Kadipaten

Tinjauan Pustaka Penyesuaian dengan


PP Nomor 21
tentang
penyelenggaraan
penataan ruang

61
Tinjauan Pustaka Penyesuaian dengan
PP Nomor 21
tentang
penyelenggaraan
penataan ruang dan
Pengecekan
Rapermen Insentif
dan Disinsentif

Pendekatan dan Metodologi Penajaman Keluaran


(Output) dari
kegiatan Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang
terhadap arahan Tata
Ruang pada Satuan
Ruang Kawasan
Strategis sesuai
dengan KAK
setidaknya memuat
Pelanggaran
pemanfaatanruang
yang berada pada
Satuan Ruang
Strategis yang berada
di DIY

Pendekatan dan Metodologi Pelaksanaan desk


study dilakukan

62
dengan mencermati
Peraturan Daerah
Istimewa Daerah
Istimewa Yogyakarta
no 2 Tahun 2017 dan
RDTR Kab/Kota yang
berada di DIY.
Pengecekan RDTR
yang sudah disahkan.

Temuan dan Hasil Pembahasan Ditabulasikan untuk


memudahkan analisa

Kesimpulan dan Rekomendasi Penambahan tabulasi


dan rekomendasi

63
 Dokumentasi Diskusi
Diskusi dilakukan bersama dengan mentor dan tenaga ahli pada tanggal 30 April
2021 yang mengerjakan dokumen Evaluasi Dokumen Kesesuaian Pemanfaatan
Ruang Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020 ini.
Dalam diskusi ini kemudian menghasilkan masukan yang dapat digunakan untuk
perbaikan tahun pelaksanaan kegiatan tahun ini. Diskusi dilakukan secara langsung
maupun online. Hasil dari telaah dan diskusi ini kemudian diinformasikan
(diseminasi) kepada staf bidang lakwas dan staf bidang turbin yang terkait langsung
dengan tata ruang di DPTR DIY

64
Gambar 12 Diskusi Hasil Evaluasi Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap Arahan Tata
Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020

Gambar 13 Penyebaran Informasi Melalui Media Whatsapp Group

Selain dilakukan diseminasi informasi melalui media zoom, secara langsung, WA group,
hasil dari kegiatan ini juga berupa telaah staf. Berikut ini adalah telaah staf yang telah
disusunterkait hasil kegiatan ini.

65
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
(KUNDHA NITI MANDALA SARTA TATA SASANA )

Jalan Tentara Rakyat Mataram Nomor 4 Yogyakarta Telepon/Faksimile (0274) 588219


Website: dispertaru.jogjaprov.go.id E-mail: dispertaru@jogjaprov.go.id Kode Pos 55231

Yogyakarta, 2 Juni 2021

TELAAH STAF

Kepada : Loekman Hadi NS, S.T., M.A


Dari : Staf Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
Tanggal : 2 Juni 2021
Nomor :
Lampiran : Hasil Evaluasi
Hal : Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang

I. Pokok Persoalan : Hasil kegiatan tahun 2020 masih terdapat beberapa aspek yang
perlu diperbaiki dan diberikan masukan yaitu kegiatan Keterpaduan
Program Satuan Ruang Strategis 2020 dan Kesesuaian Pemanfaatan
Ruang Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis
Tahun 2020
II. Praanggapan : Terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan diberikan
masukan yaitu kegiatan Keterpaduan Program Satuan Ruang
Strategis 2020 dan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap
Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun 2020
III. Fakta data dan yang : Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada laporan tahun 2020
berpengaruh terhadap si kedua kegiatan tersebut :
persoalan a. Didapatkan banyak temuan dan masukan pada bagian metode,
pembahasan, penyajian data dan kesimpulan.
b. Banyak bagian laporan yang blum diberikan penjelasan yang
rinci.
IV. Analisis : Tinjauan berdasarkan pengamatan pada kedua dokumen adalah
sebagai berikut :
Hasil evaluasi pada dokumen Dokumen Kesesuaian Pemanfaatan
Ruang Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis
Tahun 2020 ini didapatkan pada komponen-komponen berikut ini:
a. Mencantumkan sumber pada setiap bagian di bagian landasan
teori
b. Menambahkan teori mengenai keterpaduan
c. Membuat kerangka teori
d. Mengidentifikasi keterpaduan program OPD tahun 2020
dengan indikasi program RTR Kawasan Satuan Ruang
Strategis DIY
e. Menilai kualitas pelaksanaan pemanfaatan ruang
f. Menyusun rekomendasi tindak lanjut terkait pemanfaatan

66
ruang
g. Menuliskan metode untuk setiap aktivitas pada bagian ini
h. Pencantuman pasal yang dijadikan dasar pada Peraturan
menteri yang digunakan
i. Disebutkan bahwa terdapat dua kriteria indicator, namun
dalam penulisan baru ditemukan 1 kreiteria
j. Disebutkan Metode kegiatan keterpaduan program dan
kesesuaian pemanfaatan ruang dibagi menjadi dua bagian
yaitu keterpaduan program pemanfaatan ruang namun dalam
penulisan hanya ada satu bagian saja
k. Disesuaikan dengan yang disebutkan pada bagian I-4 yaitu
pendahuluan
l. Diberi penjelasan menegnai tahapan perumusan evaluasi
m. Analisis yan disebutkan ini belum terlihat
n. Tidak diberi penjelasan mengenai kawasan yang memiliki
keterpaduan rendah karena factor apa. Pada bagian IV-4 dalam
dokumen ini belum terjawab

Hasil evaluasi pada dokumen Keterpaduan Program Satuan Ruang


Strategis 2020 ini didapatkan pada komponen-komponen berikut
ini:

a. Diberi penjelasan mengenai acuan dan pedoman maka setiap


program dan kegiatan pada berbagai level kebijakan harus
sikron
b. Proses keterlaksanaan dan kesesuaian program harus
dilakukan dalam proses multiyear sehingga dapat melihat
secara keseluruhan dan kecenderungan arah pembangunan
c. Pada bagian akhir disampaikan mengenai analisis yang akan
dilakukan dengan data time series. Namun dalam bagian
analisis tidak ditemukan data time series tersebut
d. Menambahkan UU Cipta Kerja dan PP 21 Tahun 2021
mengenai penyelenggaraan penataan ruang.
e. Tidak memerlukan telaah pada RTRW Gunungkidul karea
SRS yang merupakan area kajian tidak terdapat di Kabupaten
Gunungkidul
f. Pada bagian ruang lingkup diberi penjelasan mengenai
pengumpulan data peta terkait dengan struktur dan pola ruang
g. Mencantumkan sumber pada setiap bagian di bagian landasan
teori
h. Menambahkan teori mengenai keterpaduan
i. Membuat kerangka teori
j. Mengidentifikasi keterpaduan program OPD tahun 2020
dengan indikasi program RTR Kawasan Satuan Ruang
Strategis DIY
k. Menilai kualitas pelaksanaan pemanfaatan ruang
l. Menyusun rekomendasi tindak lanjut terkait pemanfaatan
m. Menuliskan metode untuk setiap aktivitas pada bagian ini
n. Pencantuman pasal yang dijadikan dasar pada Peraturan
menteri yang digunakan
o. Disebutkan bahwa terdapat dua kriteria indicator, namun
dalam penulisan baru ditemukan 1 kreiteria
p. Disebutkan Metode kegiatan keterpaduan program dan
kesesuaian pemanfaatan ruang dibagi menjadi dua bagian

67
yaitu keterpaduan program pemanfaatan ruang namun dalam
penulisan hanya ada satu bagian saja
q. Disesuaikan dengan yang disebutkan pada bagian I-4 yaitu
pendahuluan
r. Diberi penjelasan menegnai tahapan perumusan evaluasi
s. Analisis yan disebutkan ini belum terlihat Tidak diberi
penjelasan mengenai kawasan yang memiliki keterpaduan
rendah karena factor apa. Pada bagian IV-4 dalam dokumen
ini belum terjawab

Kesimpulan Setelah dilakukan diskusi bersama dengan tenaga ahli sebagai


penyusun dan mentor maka beberapa komponen yang diberi
masukan pada kedua kegiatan tersebut akan diperbaiki.
VI. Saran : Beberapa arahan penyusunan untuk kegiatan ini pada tahun 2021
adalah
1. Menyepakati metode yang akan digunakan sebelum memulai
pekerjaan
2. Menggunakan tabulasi dalam penyampaian data untuk
mempermudah analisa
3. Update terkait dengan produk hokum terbaru terkait dengan tata
ruang
4. Koordinasi dengan pihak kabupaten/kota

Staf Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang


DPTR DIY

Astri Wulandari Rochmah, S.T.


NIP.198911052020122019

68
KEGIATAN 2
Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata
Ruang

No Sub Kegiatan Bukti Fisik

1 Membuat jadwal bersama tenaga ahli Foto Dokumentasi


untuk menentukan jadwal koordinasi
2 Menyiapkan hasil telaah hasil Hasil Telaah
pekerjaan tenaga ahli dan masukan
3 Melaksanakan rapat koordinasi Foto Dokumentasi dan Absensi Peserta
dengan tenaga ahli

69
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 2
Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang

Kegiatan/ Kegiatan:
Sub
Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli
Kegiatan /
Output Sub kegiatan:
Sub
2.1. Membuat jadwal bersama tenaga ahli untuk menentukan jadwal
Kegiatan
koordinasi
Output:
Mendapat jadwal yang digunakan untuk melakukan koordinasi
dengan tenaga ahli
2.2. Menyiapkan hasil telaah hasil pekerjaan tenaga ahli dan masukan
Output:
Koordinasi dengan Tenaga Ahli agar dapat memahami proses
pelaksanaan kegiatan.
2.3. Melaksanakan rapat koordinasi dengan tenaga ahli
Output:
Adanya hasil rapat yang digunakan untuk bahan evaluasi.
Tanggal
Waktu Kegiatan / Sub Kegiatan
Memastikan jadwal setiap tenaga ahli untuk
6 Mei 2021
menentukan jadwal koordinasi
Menyiapkan hasil telaah hasil pekerjaan tenaga
19 Mei 2021
ahli dan masukan
Melaksanaan rapat koordinasi dengan tenaga
17 dan 21 Mei 2021
ahli
Tingkat 100%
Capaian
 Seluruh sub kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar
 Adanya kepastian jadwal dari tenaga ahli
 Adanya bahan rapat dan ruangan yang digunakan untuk koordinasi
 Terlaksananya rapat koordinasi tenaga ahli

70
Deskripsi 2.1. Memastikan jadwal setiap tenaga ahli untuk menentukan
Proses jadwal koordinasi
Cara penulis untuk memastikan jadwal tenaga ahli adalah dengan
mendatangi meja tenaga ahli satu persatu dan selanjutnya menanyai
jadwal luang atau jadwal kosong mereka. Data jadwal yang sudah
didapatkan dari setiap tenaga ahli selanjutnya disinkronisasikan dan
didapatkan jadwal koordinasi yang mana semua tenaga ahli dapat
mengikutinya dan menyesuaikan dengan ketentuan WFH dan WFO.
2.2. Menyiapkan Hasil Telaah hasil pekerjaan tenaga ahli dan
masukan
Persiapan rapat koordinasi yang terkait ruangan berupa menyiapkan
daftar hadir bagi peserta rapat. Daftar hadir yang sudah diprint
sebelumnya. Peserta rapat mengisi daftar hadir lalu masuk ke ruangan
untuk mengikuti rapat,. Bahan rapat disiapkan oleh pemateri, mengingat
rapat koordinasi ini merupakan rapat yang akan membahas tentang
kegiatan di subid pengawasan tata ruang.
2.3. Melaksanaan rapat koordinasi dengan tenaga ahli
Rapat dilaksanakan untuk melakukan diskusi terkait kegitaan yang ada .
dalam rapat ini diharapkan ada feedback dan interaksi yang diharapkan
Hambatan Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini
Solusi -
Daftar Lampiran Sub Kegiatan 2.1 Memastikan jadwal setiap tenaga ahli untuk
Lampiran menentukan jadwal koordinasi
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan
Lampiran Sub Kegiatan 2.2 Menyiapkan Hasil Telaah hasil pekerjaan
tenaga ahli dan masukan
 Hasil Telaah
Lampiran Sub Kegiatan 2.3 Melaksanaan rapat koordinasi dengan tenaga
ahli
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Mengkoordinasi tenaga ahli merupakan salah satu contoh penerapan Whole of
Government, yaitu bagaimana tenaga ahli yang termasuk dalam anggota Dinas

71
Pertanahan dan Tata Ruang DIY saling berkoordinasi demi kelancaran pelaksanaan
kegiatan subid pengawasan tata ruang yang ada di DPTR DIY. Banyak nilai-nilai mata
pelatihan yang dapat diambil pada kegiatan ini, salah satunya adalah nilai musyawarah.
Musyawarah dengan para tenaga ahli dilakukan untuk membicarakan hal-hal yang perlu
dibahas, menyelesaikan permasalahan, dan memunculkan inovasi-inovasi baru untuk
meningkatkan produktivitas pegawai di subbag fasilitasi DPTR DIY.
2.1. Memastikan jadwal setiap tenaga ahli untuk menentukan jadwal koordinasi
AKUNTABILITAS
Responsibilitas, Kejelasan
Penulis segera mengetahui jadwal kosong para tenaga ahli subbagian fasilitasi, hal
ini dilakukan demi segera terealisasinya jadwal koordinasi tenaga ahli yang
merupakan penerapan dari nilai responsibiltas. Selain itu, penulis juga memastikan
kejelasan setiap tenaga ahli bahwa dapat mengikuti rapat dengan cara menanyakan
kepada tenaga ahli satu per satu tiga hari sebelum pelaksanaan koordinasi
berlangsung.
NASIONALISME
Musyawarah, Saling menghargai
Jadwal koordinasi yang dibuat oleh penulis selanjutnya ditanyakan kepada para
tenaga ahli yang merupakan penerapan dari sikap saling menghargai, jika semua
setuju maka jadwal tersebut yang akan disepakati secara bermusyawarah untuk
direalisasikan sebagai rapat koordinasi.
ETIKA PUBLIK
Komunikasi
Penulis melakukan komunikasi yang intens dengan tenaga ahli terkait jadwal, hal
pertama yang penulis lakukan adalah menanyakan jadwal kosong tenaga ahli,
apabila mereka tidak segera memberikan jadwal maka penulis akan mengingatkan
deadline pemberian jadwal dengan cara yang sopan.
KOMITMEN MUTU
Efektivitas
Demi terealisasinya jadwal pelaksanaan koordinasi sesuai rencana, maka hal yang
dilakukan penulis adalah menanyakan jadwal masing-masing tenaga ahli baru
menyusun jadwal untuk rapat koordinasi, hal ini merupakan penerapan nilai
efektivitas. Jika penulis menentukan jadwal terlebih dahulu baru menanyakan

72
jadwal kosong tenaga ahli maka yang akan terjadi adalah penulis harus melakukan
revisi ulang jadwal rapat koordinasi karena bisa saja ada tenaga ahli yang tidak
dapat mengikuti rapat koordinasi.
ANTI KORUPSI
Disiplin
Jadwal kosong para tenaga ahli yang sudah didapatkan oleh penulis selanjutnya
diolah sebagai jadwal rapat koordinasi, hal ini merupakan penerapan nilai disiplin
agar rapat koordinasi segera terlaksana sesuai dengan rencana target yang sudah
dibuat.
2.2. Menyiapkan hasil telaah sebagai bahan masukan
AKUNTABILITAS
Responsibilitas
Penulis menyiapkan ruangan rapat 30 menit sebelum rapat dilaksanakan, snack
dipesan tiga hari sebelum pelaksanaan koordinasi, sedangkan daftar hadir dicetak
sehari sebelum pelaksanaan, hal ini dilakukan agar ketika rapat berlangsung tidak
ada bahan rapat yang kurang. Kegiatan ini menerapakan nilai akuntabilitas berupa
nilai responsibilitas.
NASIONALISME
Kerjasama
Penulis dalam menyiapkan kebutuhan rapat dibantuoleh staf subbagian fasilitasi
yang lain, hal ini merupakan bentuk kerjasama antar pegawai yang bekerja di
Dinas Pertnahan dan Tata Ruang DIY.
ETIKA PUBLIK
Tanggap
Penulis telah menyiapkan bahan rapat berupa softfile yang diberikan kepada para
tenaga ahli, hal ini merupakan sifat tanggap yang diterapkan oleh penulis sebelum
rapat dilaksanakan.
KOMITMEN MUTU
Orientasi mutu
Bahan rapat yang penulis dapatkan dari pemateri penulis cermati sebelum dibagikan
kepada peserta rapat, hal ini untuk menghindari kesalahan pembagian file. Penulis
mencoba menerapkan orientasi mutu pada diri penulis yaitu selalu memastikan
bahwa apa yang penulis bagikan sesuai dengan kualitas yang sudah ditentukan.

73
ANTI KORUPSI
Mandiri
Penulis menyiapkan bahan dan kebutuhan rapat dengan mandiri tanpa menunggu
bantuan dari orang lain, apabila pada akhirnya penulis dibantu oleh beberapa orang,
hal itu merupakan bonus yang penulis dapatkan dan merupakan inisiatif dari pihak-
pihak yang terlibat dalam rapat koordinasi.
2.3. Melaksanaan rapat koordinasi dengan tenaga ahli
AKUNTABILITAS
Konsisten
Penulis konsisten untuk menyimak materi dan mendengarkan usulan dari peserta
rapat, hal ini dilakukan oleh penulis untuk menghindari adanya materi yang terlewat
oleh penulis yang dapat menimbulkan kesalahan pemahaman.
NASIONALISME
Musyawarah
Hasil dan kesimpulan rapat merupakan hasil musyawarah bersama seluruh peserta
rapat, apabila kesimpulan merupakan hasil dari pendapat penulis pribadi maka yang
terjadi kegiatan selanjutnya tidak akan dapat terlaksana sesuai rencana.
ETIKA PUBLIK
Profesional
Peserta rapat berbicara dan meberikan saran serta usulan sesuai dengan jabatan dan
tupoksinya masing-masing, tidak ada peserta rapat yang menyarankan ide pada
tupoksi peserta lain karena mereka menjunjung tinggi nilai profesionalitas.
KOMITMEN MUTU
Efektivitas
Peserta rapat datang tepat waktu sesuai dengan jadwal, jika ada peserta rapat yang
terlambat maka penulis akan menanyakan melalui alat komunikasi alasan
keterlambatan dan waktu mereka akan tiba. Selain itu, isi rapat yang dibicarakan
sesuai dengan yang pokok permasalahan yang sudah disepakati sehingga rapat
berjalan secara efektif dan efisien.
ANTI KORUPSI
Disiplin
Rapat dimulai sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, untuk peserta yang
terlambat dimohon untuk segera menyesuaikan, serta peserta yang mengajukan

74
usulan dan saran juga dibatasi waktunya sehingga rapat selesai tepat pada waktunya.
Makna yang Dapat Diperoleh Secara Pribadi oleh Peserta dalam Pelaksanaan
Kegiatan Ini:
Kegiatan berupa rapat koordinasi dengan tenaga ahli memberikan banyak makna kepada
penulis seperti nilai musyawarah dan disiplin. Rapat koordinasi tidak akan terlaksana
dengan baik apabila seluruh peserta tidak berkomitmen untuk menyelesaikan rangkaian
rapat dari menentukan jadwal hingga pelaksanaan rapat. Nilai disiplin terkadang masih
susah penulis terapkan terutama saat pelaksanaan rapat, karena terkadang masih ada
peserta rapat yang memberikan saran dan selanjutnya berbicara sendiri sehingga tidak
menyimak jalannya rapat dari awal hingga akhir.
Yogyakarta, 28 Mei 2021
Disetujui oleh:
Mentor

Loekman Hadi NS, S.T.,M.A


NIP. 196903121999031004

75
Lampiran Sub Kegiatan
Lampiran Sub Kegiatan 2.1 Memastikan jadwal setiap tenaga ahli untuk menentukan
jadwal koordinasi
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan
Sebelum rapat koordinasi dilaksanakan dengan tenaga ahli, sebelumnya memastikan
jadwal terlebih dahulu dengan tenaga ahli di bidang pelaksanaan dan pengawasan untuk
menentukan jadwal rapat. Kegiatan memastikan jadwal dengan tenaga ahli dilaksanakan
pada Hari Kamis, 6 Mei 2021.

Gambar 14 Foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan memastikan jadwal

Lampiran Sub Kegiatan 2.2 Menyiapkan Hasil Telaah hasil pekerjaan tenaga ahli dan
masukan
 Hasil Telaah
Dari hasil diskusi dengna tenaga ahli didapatkan kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Perlunya diskusi lebih mendalam mengenai metode pekerjaan terutama metode
analisis terutama untuk kegiatan Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap
Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis
2. Penjadwalan kegitan secara lebih terperinci agar dapat direncanakan lebih awal
mengenai pembagian waktu dan sumberdaya (terkait dengan adanya pembatas
covid 19)

76
Gambar 15 Laporan Bulanan Tenaga Ahli

Lampiran Sub Kegiatan 2.3 Melaksanaan rapat koordinasi dengan tenaga ahli
Rapat koordinasi dengan tenaga ahli terkait dengan SOP dilaksanakan pada Hari
Senin, 24 Mei 2021 di ruang Rapat bidang pelaksanaan dan pengawasan Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut merupkan foto dokumentasi
pelaksanaan kegiatan.

Gambar 16 Koordinasi Dengan Tenaga Ahli

77
Diskusi dengan tenaga ahli ini didominasi oleh metode kegiatan. Kegiatan yang
dilakukan diskusi yaitu kegiatan pada sauan ruang strategis dan kegiatan dampak
pembangunan infrastruktur pada kawasan Nglenggeran. Berikut ini adalah hasil diskusi yang
telah dilakukan bersama dengan tim kegiatan Nglanggeran.

78
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
(KUNDHA NITI MANDALA SARTA TATA SASANA)

Jalan Tentara Rakyat Mataram Nomor 4 Yogyakarta Telepon/Faksimile (0274) 588219


Website: dispertaru.jogjaprov.go.id E-mail: dispertaru@jogjaprov.go.id Kode Pos 55231

NOTULENSI RAPAT DISKUSI


PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI DAMPAK PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DAN KONEKTIVITAS PADA SATUAN RUANG STRATEGIS
KARST GUNUNGSEWU KHUSUSNYA KAWASAN NGLANGGERAN

Hari/Tanggal : Rabu, 5 Mei 2021


Jam : 13.30 WIB – Selesai
Tempat : Ruang Rapat Lantai 2
Acara : Rapat Diskusi Progres Kegiatan
Penyusunan Dokumen Evaluasi Dampak Pembangunan
Infrastruktur dan Konektivitas pada Satuan Ruang Strategis Karst
Gunungsewu Khususnya Kawasan Nglanggeran

I. Pembahasan Substansi
1. Objek wisata Kampung Pitu apakah memiliki kekhasan atau daya tarik wisata selain
sejarah?
2. Durian dikembangkan produksinya untuk mendukung agrowisata yang direncanakan
di Kebun Buah, tidak untuk wisata edukasi.
3. Judul diperbaiki untuk lebih mengarah ke wisata edukasi eksisting.
4. Pengembangan produk difokuskan ke Griya Coklat dan Kelompok Purbaya.
5. Fokus wisata edukasi kakao dan kambing peranakan etawa.
6. Wisata edukasi dapat berbasis masyarakat atau di satu titik pengembangan.
7. Ditambahkan dukungan pariwisata dari unsur tata ruang, infrastruktur, dan sarana
prasarana.
8. Review dokumen rencana RTRW Kabupaten Gunungkidul.
9. Perencanaan program untuk tahun 2022-2027.
10. Hubungi Agrowisata Salak Turi untuk jadi narasumber.

Penyusun

Astri Wulandari Rochmah

79
KEGIATAN 3
Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang
No Sub Kegiatan Lampiran
1 Inventarisasi Kebijakan Terbaru terkait Dokumentasi Kegiatan
Penataan Ruang
2 Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait Hasil Telaah
Penataan Ruang
3 Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru Dokumentasi DIskusi
terkait Penataan Ruang

80
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 3
Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang,

Kegiatan/ Kegiatan:
Sub
Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan
Kegiatan /
Ruang
Output
Sub Sub kegiatan:
Kegiatan
3.1. Inventarisasi Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Output Sub Kegiatan: Pemilihan kebijakan terkait dengan tata
ruang yang terbaru. Kebijakan yang terpilih adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang
3.2. Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Output Sub Kegiatan: Hasil telaah kebijakan , berupa perbandingan
dengan kebijakan sebelumnya dan kebijakanyang terkait dan
implikasinya pada pemerintah daerah
3.3. Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Output Sub Kegiatan: Notulen Hasil Diskusi bersama dengan staff
dan tenaga ahli serta Penata ruang lainnya
Tanggal
Waktu Kegiatan / Sub Kegiatan
Inventarisasi Kebijakan Terbaru terkait
24 April 2021
Penataan Ruang
Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait
22 -28 April 2021
Penataan Ruang
29 April 18 mei, 19 Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait
Mei 2021 Penataan Ruang
Tingkat 100%
Capaian
 Seluruh sub kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar
 Proses telaah dilakukan secara kerjasama dengan menerima masukan2
 Adanya proses diseminasi informasi untuk hasil telaah kebijakan yang
dilakukan

81
Deskripsi 3.1. Inventarisasi Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Proses
Inventarisasi dilakukan untuk melihat kebijakan apa saja terkait
dengan tata ruang yang terbaru, terutama yang terkait dengan tata
ruang pada umunya dan pengawasan tata ruang khususnya.
3.2. Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Proses telaah dilakukan sengan melihat undang-undang yang
sebelumnya dan peraturan yang baru. Telaah ini dilakukan dengan
membuat perbandingan komponen-komponen yang berubah
3.3. Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Diskusi dilakukan untuk menyampaikan hasil telaah yang telah
dilakukan
Hambatan Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini
Solusi -
Daftar Inventarisasi Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Lampiran
 Dokunetasi Kegiatan
Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
 Hasil telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
 Foto dokumentasi diskusi

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:


Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang
merupakan salah satu contoh penerapan Manajemen AS dimana CPNS melakukan telaah
kebijakan kemudian membuat infosheet dan melakukan diskusi untuk
mewujudkanbudaya kerja yang saling bekerjasama, saling membantu dan mewujudkan
komunikasi yang baik antar sesama pegawai instansi. Whole government dimana
Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya saling berkoordinasi dan
berkolaborasi khususnya dalam sharing info terkait kebijakan yang terbaru serta
pelayanan public Dengan dilakukannya telaah peraturan terbaru ini maka dapat
digunakan untuk memberikan info yang actual pada masyarakat.

3.1. Inventarisasi Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang

82
Akuntabilitas
Responsibilitas
Bertanggung jawab dalam mengetahui peraturan terbaru terkait dengan penataan ruang
Nasionalisme
Saling menghargai
Konsultasi hasil dengan rekan
Etika
Komunikasi terkait dengan Penataan Ruang
Komitmen Mutu
Efektivitas
Membuat inventarisasi untuk mempermudah pemahaman berbagai pihak mengenai
peraturan terbaru terkait dengan penataan ruang
Anti Korupsi
Adil
Berkoordinasi dengan tenaga ahli terkait untuk penentuan jadwal rapat dengan menerima
masukkan dan tidak memaksakan kehendak.

3.2. Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang


Akuntabilitas
Tanggung jawab
Bahan rapat dan ruangan untuk pelaksanaan rapat harus sudah disiapkan sebelum rapat
dimulai.
Nasionalisme
Bekerja sama
Demi mencapai tujuan bersama dibutuhkan bahan yang diperlukan untuk memahami
Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Etika
Ramah
Saat bekerja sama dengan pihak lain harus bersikap ramah dan sopan agar menciptakan
suasanya komunikasi yang baik.
Komitmen Mutu
Efisien dan efektif
Menyiapkan bahan yang diperlukan untuk kebutuhan Telaah Kebijakan Terbaru terkait

83
Penataan Ruang
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Bertanggung jawab untuk memersiapkan segala kebutuhan Telaah Kebijakan Terbaru
terkait Penataan Ruang

3.3. Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang


Akuntabilitas
Konsisten
Melaksanakan rapat koordinasi dengan konsisten agar kegiatan berjalan dengan tujuan
yang diharapkan.
Nasionalisme
Musyawarah
Telaah lalu dibahas untuk dapat kesepakatan bersama dari hasil musyawarah dengan
tenaga ahli dan rekan kerja
Etika
Sopan
Pada saat melaksanakan diskusi harus berperilaku sopan agar dapat saling menghormati
sehingga dapat mencapai tujuan yang dicapai.
Komitmen Mutu
Ektivitas
Pelaksanaan diskusi yang tepat waktu dan langsung pada pokok permasalahan yang
dibahas dan diskusi yang terarah akan menghasilkan tujuan yang maksimal.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Bertanggung jawab selama proses diskusiberlangsung.
Adil
Berusaha mendengarkan pendapat orang lain dan bersikap professional tidak membeda-
bedakan.
Makna yang Dapat Diperoleh Secara Pribadi oleh Peserta dalam Pelaksanaan
Kegiatan Ini:
Kegiatan berupa Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan
Penataan Ruang memberikan banyak makna kepada penulis seperti nilai musyawarah

84
dan disiplin. Dengan adanya telaah kebijakan ini diharapkan CPNS lebih cepat
memahami mengenai pekerjaan yang dilakukan atau tupoksi. Selain itu hasil dari telaah
ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan diseminasi informasi.
Yogyakarta, 28 Mei 2021
Disetujui oleh:
Mentor

Loekman Hadi NS, S.T.,M.A


NIP. 196903121999031004

Lampiran Sub Kegiatan


3.1 Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang
Proses telaah dilakukan sengan melihat undang-undang yang sebelumnya dan
peraturan yang baru. Telaah ini dilakukan dengan membuat perbandingan komponen-
komponen yang berubah
Gambar 17 Proses Telaah PP 21

3.2 Hasil telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang


PP 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang merupakan aturan
pelaksanaan UU 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Ketentuan-ketentuan dalam Pasal 17
angka 3, angka 4, angka 7, angka 9, angka 10, angka 20, angka 21, Pasal 18 angka 3, angka
21, Pasal 19 angka 4, angka 6, angka 10, dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, merupakan alasan dasar terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

85
Penjelasan PP 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
mengatakan bahwa UU 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengubah muatan dari UU 26
tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang telah diubah dengan UU 1 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dan UU 32 tahun 2014 tentang
Kelautan. UU yang diubah tersebut merupakan landasan hukum penyelenggaraan penataan
ruang secara nasional, sehingga perlu disinergikan dalam satu Peraturan Pemerintah.
Maksud Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam PP 21 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang yaitu untuk mengintegrasikan berbagai kepentingan
lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan yang termanifestasi dalam
penyusunan Rencana Tata Ruang, pemaduserasian antara Struktur Ruang dan Pola Ruang,
penyelarasan antara kehidupan manusia dengan lingkungan, perwujudan keseimbangan
pertumbuhan dan perkembangan antardaerah, serta penciptaan kondisi peraturan
perundang-undangan bidang Penataan Ruang yang mendukung iklim investasi dan
kemudahan berusaha.
PP 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang mengatur ketentuan-
ketentuan yang terkait dengan Perencanaan Tata Ruang, Pemanfaatan Ruang,
Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Pengawasan Penataan Ruang, Pembinaan penataan
Ruang, dan kelembagaan Penataan Ruang.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
ditetapkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Februari 2021 di Jakarta. Peraturan
Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang diundangkan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly pada tanggal 2 Februari di
Jakarta.
Agar setiap orang mengetahuinya. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang ditempatkan pada Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 31. Penjelasan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang ditempatkan pada Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6633. Berikut ini adalah infosheet yang telah dibuat
dalam kegiatan aktualisasi ini.

86
Gambar 18 Referensi Telaah Kebijakan

3.3 Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait Penataan Ruang


Diskusi terkait telaah PP 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan penataan ruang
ini dilakukan dnegna berbagai media mulai dari secara langsung, menggunakan media
zoom.

Gambar 19 Foto dokumentasi diskusi Telaah PP 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan


Penataan Ruang

87
Gambar 20 Penyebaran Informasi Melalui media Instagram

Pada telaah yang dilakukan ini juga disusun telaah khusus pada bidang pengawasan
tata ruang, berikut ini adalah hasil telaah dalam bentuk laporan dan power poin.

Gambar 21 Hasil Telaah Kebijakan

88
KEGIATAN 4
Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang
No Sub Kegiatan Lampiran

1 Membantu menyiapkan peralatan Dokumentasi Pelaksanaan


survey
2 Membantu dokumentasi kegiatan Hasil Dokumentasi
survey
3 Membantu dokumentasi kegiatan Laporan Survey
survey

89
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 4
Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang

Kegiatan/ Kegiatan:
Sub
Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang
Kegiatan /
Output Sub kegiatan:
Sub
4.1. Membantu menyiapkan peralatan survey
Kegiatan
Output Sub Kegiatan: Peralatan survey tersiapkan dengan baik
4.2. Membantu dokumentasi kegiatan survey
Output Sub Kegiatan: dokumentasi hasil survey berupa foto, atau
hasil wawancara atau hasil drone
Tanggal
Waktu Kegiatan / Sub Kegiatan
19Mei 2021 Membantu menyiapkan peralatan survey
19 Mei 2021 Membantu dokumentasi kegiatan survey
20 Mei 2021 Penulisan Laporan Hasil Survey Lapangan
Tingkat 100%
Capaian
 Seluruh sub kegiatan terlaksana dengan baik dan lancer
 Peralatan survey siap
 Terlaksananya kegiatan survey lapangan
 Mendapatkan data survey lapangan
Deskripsi 5.1. Membantu menyiapkan peralatan survey
Proses Persiapan kegiatan dimulai dengan koordinasi bersama tenaga ahli
untuk data dan alat survey yang dibutuhkan, kemudian menyiapkan
peralatan dan mengecek kelengkapan sebelum berangkat
5.2. Membantu dokumentasi kegiatan survey
Pelaksanaan kegiatan survey didokumentasikan dengan drone atau
kamera bersama tenaga ahli. Kegiatan dalam survey membantu
mendokumentasikan kegiatan dan mengecek hasil gambar dari drone
atau kamera.

90
Hambatan Kendalanya pelaksanaan survey menyesuaikan keadaan cuaca, cuaca
sempat berkabut dan angin cukup kencang
Solusi Menunggu kabut hilang dan angin cukup stabil di Desa Kepuhharjo,
Kecamatan Sleman
Daftar Lampiran Sub kegiatan:
Lampiran
4.1. Membantu menyiapkan peralatan survey
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan
4.2. Membantu dokumentasi kegiatan survey
 Foto Dokumentasi Pelaksanaan
4.3. Membantu membuat laporan kegiatan
 Laporan Kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Mengkoordinasi tenaga ahli merupakan salah satu contoh penerapan manajemen ASN
dalam membantu survey lapangan didasari pada pertimbangan kualifikasi dan
profesionalitas dengan menerapkan kedisiplinan. Selain itu, keterkaitan dengan
penerapan Whole of Goverment yaitu koordinasi dengan tenaga ahli dalam bidang
pelaksanaan dan pengawasan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Nilai inovasi didapatkan dari kegiatan ini untuk meningkatkan
kreatif pengolahan data analis yang akurat sesuai kondisi lapangan sebagai upaya
pengendalian pemanfaatan ruang.
4.1. Membantu menyiapkan peralatan survey
AKUNTABILITAS
Responsibilitas
Memastikan peralatan survey dikumpulkan sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga
semua akan terpenuhi tanpa ada data yang kurang lengkap.
Konsistensi
Dalam menyiapkan peralatan survey harus dapat diandalkan setiap saat dapat konsisten
mengenai kelengkapan alat survey.

NASIONALISME
Kerjasama
Penyiapan alat survey dengan cara kerjasama, pembagian tugas dengan tenaga ahli.

91
Tanggap ketika ada peralatan tambahan yang perlu disiapkan dan tanggap membantu
membawa peralatan survey sehingga terjalin kerjasama tim.
Gotong Royong
Membantu membawa peralatan survey agar waktu efisien dan survey berjalan lancar

ETIKA PUBLIK
Komunikasi
Penyiapaan alat survey dikomunikasikan dengan tenaga ahli agar tidak ada
kesalahpahaman mengenai daftar alat yang akan dibawa, sehingga survey berjalan
lancar.
Teliti
Penyiapan peralatan survey yang dikumpulkan haruslah teliti sesuai dengan yang
dibutuhkan agar waktu pelaksanaan survey tepat waktu dan dapat menghargai anggota
satu tim survey.

KOMITMEN MUTU
Kejelasan
Peralatan survey disiapkan secara jelas agar dalam pelaksanaan survey tanpa ada
kekurangan data.
Orientasi mutu
Dalam menyiapkan peralatan survey perlu dicek kelengkapan, kondisi kualitas alat agar
survey berjalan lancar.
Efisien dan Efektif
Persiapan survey tepat waktu dan langsung berangkat ketika semua alat sudah siap.

ANTI KORUPSI
Jujur
Penyiapan alat survey sesuai yang dibutuhkan dan tanpa manipulasi data agar tidak
merugikan pihak lain atau menguntungkan diri sendiri atau pihak lain.
Disiplin
waktu Menyiapkan alat survey sebelum jam berangkat survey, sehingga waktu survey
tidak mundur dikarenakan masih menunggu menyiapkan peralatan. Hal ini akan
menjadi kebiasaan disiplin terhadap waktu.

92
4.2. Membantu dokumentasi kegiatan survey
AKUNTABILITAS
Integritas
Melakukan kegiatan survey dengan penuh integritas sesuai dengan target yang telah
ditentukan agar dapat dijadikan sebagai data pendukung pengendalian pemanfaatan
ruang. Responsibilitas
Survey dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab agar mendapat data yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan.
Profesional
Pengambilan data survey dengan sungguh-sungguh, sehingga didapatkan data sesuai
yang diharapkan.
NASIONALISME
Gotong Royong
Melaksanakan survey dengan saling membantu agar terlaksana kegiatan dengan lancar.
Kerjasama
Pelaksanaan survey dilakukan dengan cara kerjasama, ada yang bertugas mencari titik
lokasi survey, mencatat data penting dilokasi survey, mendokumentasikan kegiatan
surevey dan mengaplikasikan drone di lapangan
ETIKA PUBLIK
Sopan santun
Pelaksanaan survey harus ijin dilokasi survey sesuai letak lokasi dalam surat perintah
tugas agar tidak terjadi kesalah pahaman antara dinas dan masyarakat setempat.
Sesuai peraturan yang berlaku
Dalam melaksanakan survey harus sesuai dengan peraturan yang berlaku agar pekerjaan
lebih terarah dan terukur.
Tanggap
Dalam survey menjadi anggita tim yang tanggap agar cepat dan tidak ada waktu yang
terbuang sia-sia.

KOMITMEN MUTU
Orientasi pada mutu

93
Melaksanakan survey sesuai dengan kompetensi tenaga ahli sehingga hasil survey
berkualitas sebagai data pengendalian pemanfaatan ruang.
Efektivitas
Melaksanakan survey dengan mempertimbangkan waktu dan sumber daya yang ada
sehingga sesuai dengan kebutuhan dan target waktu yang tetapkan.
Efisien
Memaksimalkan peran masing-masing yang terlibat dalam kegiatan survey sehingga
waktu yang digunakan untuk kegiatan survey lebih efisien.
ANTI KORUPSI
Jujur
Pelaksanaan survey dilakukan sesuai data yang ada di lapangan tanpa adanya manipulasi
data sehingga dihasilkan dokumen yang akurat. b. Disiplin waktu Pelaksanaan survey
dilakukan sesuai waktu yang ditentukan dan setelah kegiatan survey selesai langsung
4.3. Membantu membuat laporan kegiatan
AKUNTABILITAS
Integritas
Membuat laporan survey dengan penuh integritas sesuai dengan target yang telah
ditentukan agar dihasilkan dokumen kontrak kerja yang berkualitas.
Responsibilitas
Laporan dibuat dengan penuh tanggung jawab agar menghasilkan dokumen survey yang
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
NASIONALISME
Kerjasama
Pembuatan Laporan survey dengan berkerjasama mengumpulkan data survey kemudian
menyusun dalam laporan. Laporan survey disusun menggunakan bahasa yang baik dan
benar
ETIKA PUBLIK
Responsible
Dalam pembuatan laporan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku agar pekerjaan
lebih terarah dan terukur. Menyusun laporan secara tanggap agar cepat dan tidak ada
waktu yang terbuang sia-sia.
KOMITMEN MUTU
Orientasi pada mutu

94
Kejelasan Laporan berisi hasil kegiatan survey sesuai kondisi dilapangan yang
berkualitas. Laporan kegiatan survey yang dibuat harus jelas sehingga tidak
menimbulkan salah tafsir ataupun salah pengertian di antara tenaga ahli.
Memaksimalkan peran masing-masing yang terlibat dalam kegiatan.
ANTI KORUPSI
Jujur
Laporan yang dibuat sesuai data yang ada, tanpa adanya manipulasi data sehingga
dihasilkan dokumen yang akurat
Makna yang Dapat Diperoleh Secara Pribadi oleh Peserta dalam Pelaksanaan
Kegiatan Ini:
Kegiatan berupa survey lapangan menggunakan drone dengan tenaga ahli memberikan
makna kepada penulis antara lain nilai kecermatan, efektifitas, kedisiplinan. Pelaksanaan
survey tidak akan terlaksana dengan baik apabila kurang cermat dalam melihat area dan
kondisi cuaca yang ada dalam pantauan drone.. Selain itu, menjaga nilai kedisiplinan
berangkat sebelum pukul 09.00 sehingga survey terlaksana dengan lancar
Yogyakarta, 28 Mei 2021
Disetujui oleh:
Mentor

Loekman Hadi NS, S.T.,M.A


NIP. 196903121999031004

4.1. Membantu dokumentasi kegiatan survey


Survey dilakukan pada kawasan desa wisata garongan. Desa Wisata Garongan terletak
di lereng gunung Merapi atau berjarak sekitar 14,5 km dari puncak Merapi . Alam Di
Desa Wisata Garongan yang asri, suara gemrecik air dan udara yang segar , menjadi
ciri khas Alam pedesaan yang masih Asli . Untuk menuju Desa Wisata Garongan
dapat di tempuh dengan mengunakan motor, mobil atau bus melalui jalan yang sudah
beraspal , jarak dari pusat kota Jogjakarta sekitar 25km ke arah utara. Alamat
lengkapnya di Desa Garongan ,Wonokerto ,Turi, Sleman ,Daerah Istimewa
Yogyakarta

95
Gambar 22 Foto Dokumentasi Survey

96
4.2. Membantu membuat laporan kegiatan
Berikut ini adalah laporan kegaiatan yang sudah disusun sebagai bagian dari kegiatan
survey lapangan di desa wisata Garongan. Selain itu juga disusun peta pola ruang
kawasan desa Wisata Garongan Sesuai dengan pola ruang dalam RTRW DIY.

Gambar 23 Gambar Peta Pola Ruang dan Lokasi Desa Wisata Garongan

97

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG (KUNDHA
NITI MANDALA SARTA TATA SASANA)

JlTentara Rakyat Mataram No 4 Yogyakarta, 55231 Telepon/Faximile (0274) 588219

Website: dispertaru.jogjaprov.go.id Email: dispertaru.jogjaprov.go.id

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Hari / Tanggal : Rabu / 19 Mei 2021


Tempat : Kabupaten Sleman
Maksud/Tujuan : Dalam rangka survey rekomendasi ketidaksesuaian pemanfaatan
ruang kawasan Desa Wisata Garongan
Yang melakukan : 1. C. Retno Kusharjanti, S.P.,M.T.
perjalanan dinas 2. Astri Wulandari Rochmah, S.T.
3. Aris Widarsih, S.Si.
4. Rinto Ari Wibowo

Survey telah dilakukan dengan hasil sebagai berikut :

1. Desa Wisata Garongan terletak di lereng gunung Merapi atau berjarak sekitar 14,5 km dari
puncak Merapi . Alam Di Desa Wisata Garongan yang asri, suara gemrecik air dan udara
yang segar , menjadi ciri khas Alam pedesaan yang masih Asli . Untuk menuju Desa
Wisata Garongan dapat di tempuh dengan mengunakan motor, mobil atau bus melalui jalan
yang sudah beraspal , jarak dari pusat kota Jogjakarta sekitar 25km ke arah utara. Alamat
lengkapnya di Desa Garongan ,Wonokerto ,Turi, Sleman ,Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Berdasarkan pengamatan di lapangan Pemanfaatan ruang di kawasan ini tidak ditemukan
ketidaksesuaian;
3. Berdasarkan Arahan Peraturan Zonasi di RTRW DIY, pada kawasan ini mempunyai fungsi
sebagai kawasan konservasi, resapan air, hutan rakyat, dan tambang
4. Selain pemandangan Gunung yang menarik, Garongan juga memiliki potensi wisata yang
dapat menarik pengunjung untuk datang ke Desa wisata ini. Desa ini memiliki areal
persawahan yang segar dan asri serta wilayah perkebunan yang luas. Perkebunan inilah
yang digunakan untuk penanaman Buah Salak Pondoh dan Salak gading. Hasil perkebunan
di Desa Garongan ini telah memiliki standart ekspor keluar negeri sehingga pengelola
selalu mempertimbangkan kualitas dari hasil perkebunan tersebut.
5. Sebagai lokasi perkebunan salak, wisatawan yang berkunjung dapat belajar untuk
mengenal lebih dekat mengenai cara penanaman salak, belajar untuk mengetahui dan

98
mempelajari tentang buah salah lebih dalam serta mengetahui cara memanen salak dengan
benar sehingga tidak tertusuk duri. Namun, potensi wisata yang dimiliki oleh Desa wisata
Garongan ini tidak berhenti sampai disini saja. Masih banyak potensi yang sengaja
diciptakan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar untuk dikembangkan menjadi
Desa wisata.

6. Selama pademi saat ini kegiatan di desa wisata Jaka Garong menerapkan protokol sesuai
prosedur pemerintah demi menurunkan tingkat potensi penyebaran Covid-19 dengan
menerapkan kepada pengunjung untuk mencuci tangan/ mengunakan hand sanitizer saat
tiba, pengecekan suhu, wajib memakai masker, menerapkan etika ketika batuk/bersin,
menjaga jarak, tidak sering menyentuh peralatan yang dipakai bersama dan membersihkan
setelah digunakan, membiasakan diri untuk melakukan pola hidup sehat dan perilaku hidup
sehat, sholat dengan perlengkapan sendiri dan tidak berjabat tangan selama kegiatan, serta
pengunjung diminta untuk menandatangai surat pernyataan sudah menerapkan protokol
yang telah diterapkan. Terdapat pembatasan kapasitas selama pademi saat ini dengan
pembatasan pengunjung maksimal dalam 1 blok berkapasitas 50 orang dengan
menyediakan area seluas 2000-7000-8000 m, selama pelaksanaan kegiatan di pendopo
diterapkan jaga jarak dan hanya dapat diisi 30 orang, pihak Jaka Garong mengantisipasi
pengunjung yang bersuhu diatas 37℃ dan sakit dengan penyediaan ruang isolasi untuk
dipantau keadaannya.

Demikian laporan perjalanan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang melaporkan

Astri Wulandari Rochmah, S.T.

99
KEGIATAN 5
Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang
No Sub Kegiatan Lampiran

1 Pencarian data Dokumen Rencana Dokumentasi


Tata ruang
2 Proses Inventarisasi Dokumen Hasil Inventarisasi
Rencana Tata ruang
3 Diskusi hasil inventarisasi Dokumentasi

100
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

KEGIATAN 5
Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang

Kegiatan/ Kegiatan:
Sub
Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang
Kegiatan /
Output
Sub kegiatan:
Sub
Kegiatan 5.1. Pencarian data Dokumen Rencana Tata ruang
Output Sub Kegiatan: list dokumen-Dokumen Rencana Tata
ruang yang ada di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY maupun
OPD lain yang terkait
5.2. Proses Inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang
Output Sub Kegiatan: Tabel inventarisasi Dokumen Rencana Tata
ruang dengan komponen satuan ruang strategis, RTBL, RRTR, dan
Rencana Induk
5.3. Diskusi hasil inventarisasi
Output Sub Kegiatan: Catatan hasil diskusi dengan mentor dan
pihak yang terkait. Pada tahapan diskusi ini diharapkan nantinya
aka nada masukan mengenai komponen aapa saja yang belum
terakomodir dan pengecekan keterbaruan data
Tanggal
Waktu Kegiatan / Sub Kegiatan
6 Mei 2021 dan 7
Pencarian data Dokumen Rencana Tata ruang
Mei 2021
Proses Inventarisasi Dokumen Rencana Tata
10 Mei 2021
ruang
11, 17, dan 18 Mei
Diskusi hasil inventarisasi
2021

Tingkat 100%
Capaian
 Seluruh sub kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar
 Inventarisasi lengkap
 Proses diskusi dilakukan dengan lancer
 Adanya feedback dari pihak terkait
101
Deskripsi 5.1. Pencarian data Dokumen Rencana Tata ruang
Proses
Data dokumen taat ruang di dapatkan dari bidang pelaksanaan dan
pengawasan tata ruang serta bidang pengaturan dan pembinaan.
Data adalah Dokumen Rencana Tata ruang yang dibuat pada satuan
ruang strategis dan yang diamanatkan pada RTRW.

5.2. Proses Inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang


Proses inventarisasi kemudian dilakukan dengan tabulasi, tabulasi
ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca.
5.3. Diskusi hasil inventarisasi
Hasil inventarisasi ini kemudian di diskusikan dan disebarkan pada
bidang terkait dengan tata ruang yaitu bidang pelaksanaan dan
pengawasan tata ruang dan bidang pengaturan dan pembinaan tata
ruang DPTR DIY
Hambatan Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini
Solusi -
Daftar 5.1. Pencarian data Dokumen Rencana Tata ruang
Lampiran
 Dokumentasi
5.2. Proses Inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang
 Hasil Inventarisasi
5.3. Diskusi hasil inventarisasi
 Foto dokumentasi Diskusi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Kegiatan Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang terkait dengan
nilai Manajemen ASN.CPNS melakukan inventarisasi kemudian membuat infosheet dan
melakukan diskusi untuk mewujudkan budaya kerja yang saling bekerjasama, saling
membantu dan mewujudkan komunikasi yang baik antar sesama pegawai instansi. WoG
Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya saling berkoordinasi dan
berkolaborasi khususnya dalam sharing info terkait dokumen perencanaan dan nilai
pelayanan public. Dengan dilakukannya inventarisasi dokumen perencanaan ini maka
dapat digunakan untuk memberikan info yang actual pada masyarakat.

102
5.1. Pencarian data Dokumen Rencana Tata ruang
Akuntabilitas
Responsibilitas
Bertanggung jawab dalam mengetahui Dokumen Rencana Tata ruang terbaru
Nasionalisme
Saling menghargai
Konsultasi hasil dengan rekan
Etika
Komunikasi tentang Dokumen Rencana Tata ruang
Komitmen Mutu
Efektivitas
Membuat inventarisasi untuk mempermudah pemahaman berbagai pihak mengenai
Dokumen Rencana Tata ruang
Anti Korupsi
Adil
Berkoordinasi dengan tenaga ahli terkait untuk penentuan jadwal rapat dengan menerima
masukkan dan tidak memaksakan kehendak.
5.2. Proses Inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Inventasrisasi dokumen dilakukan dengan seksama dan penuh dengan tanggung jawab.
Nasionalisme
Bekerja sama
Demi mencapai tujuan bersama dibutuhkan bahan yang diperlukan untuk memahami
Dokumen Rencana Tata ruang yang ada
Etika
Ramah
Saat bekerja sama dengan pihak lain harus bersikap ramah dan sopan agar menciptakan
suasanya komunikasi yang baik.
Komitmen Mutu
Efisien dan efektif

103
Menyiapkan bahan yang diperlukan untuk kebutuhan inventarisasi Dokumen Rencana
Tata ruang
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Bertanggung jawab untuk memersiapkan segala kebutuhan inventarisasi Dokumen
Rencana Tata ruang
5.3. Diskusi hasil inventarisasi
Akuntabilitas
Konsisten
Melaksanakan rapat koordinasi dengan konsisten agar kegiatan berjalan dengan tujuan
yang diharapkan.
Nasionalisme
Musyawarah
inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang lalu dibahas untuk dapat kesepakatan
bersama dari hasil musyawarah dengan tenaga ahli dan rekan kerja
Etika
Sopan
Pada saat melaksanakan diskusi harus berperilaku sopan agar dapat saling menghormati
sehingga dapat mencapai tujuan yang dicapai.
Komitmen Mutu
ektivitas
Pelaksanaan diskusi yang tepat waktu dan langsung pada pokok permasalahan yang
dibahas dan diskusi yang terarah akan menghasilkan tujuan yang maksimal.
Anti Korupsi
Tanggung jawab
Bertanggung jawab selama proses diskusi berlangsung.
Adil
Berusaha mendengarkan pendapat orang lain dan bersikap professional tidak membeda-
bedakan
Makna yang Dapat Diperoleh Secara Pribadi oleh Peserta dalam Pelaksanaan
Kegiatan Ini
Kegiatan Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang memberikan
banyak makna kepada penulis seperti nilai musyawarah dan disiplin. Inventarisasi
Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang tidak akan terlaksana dengan baik
104
apabila seluruh pihak tidak berkomitmen untuk menyelesaikan rangkaian rapat dari
menentukan jadwal hingga pelaksanaan rapat. Nilai disiplin terkadang masih susah
penulis terapkan terutama saat pelaksanaan rapat, karena terkadang masih ada peserta
rapat yang memberikan saran dan selanjutnya berbicara sendiri sehingga tidak
menyimak jalannya rapat dari awal hingga akhir.
Yogyakarta, 28 Mei 2021
Disetujui oleh:
Mentor

Loekman Hadi NS, S.T.,M.A


NIP. 196903121999031004

5.1. Pencarian data Dokumen Rencana Tata ruang


 List Dokumen
Data Dokumen Rencana Tata ruang di dapatkan dari bidang pelaksanaan dan
pengawasan tata ruang serta bidang pengaturan dan pembinaan. Data adalah
Dokumen Rencana Tata ruang yang dibuat pada satuan ruang strategis dan yang
diamanatkan pada RTRW. Dokumen yang lainnya adalah dokumen terkait
dengan rencana tata ruang yang ada di Satuan Ruang Strategis (SRS)

105
5.2. Proses Inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang
Proses inventarisasi kemudian dilakukan dengan tabulasi, tabulasi ini dimaksudkan
untuk memudahkan pembaca. Tabel inventarisasi Dokumen Rencana Tata ruang
dengan komponen satuan ruang strategis, RTBL, RRTR, dan Rencana Induk

Gambar 24 Proses Inventarisasi

106
5.3. Diskusi hasil inventarisasi
Foto dokumentasi Diskusi
Hasil inventarisasi ini kemudian di diskusikan dan disebarkan pada bidang terkait
dengan tata ruang yaitu bidang pelaksanaan dan pengawasan tata ruang dan bidang
pengaturan dan pembinaan tata ruang DPTR DIY
Gambar 25 Proses Diskusi Inventarisasi

107
Bab III Analisa Dampak

Pelaksanaan penerapan nilai-nilai dasar PNS (Pegawai Negeri Sipil) merupakan


nilai yang harus diterapkan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
seorang ASN. Apabila nilai-nilai tersebut tidak diterapkan dalam budaya kerja dalam
suatu organisasi, maka tugas pokok dan fungsi seorang ASN dalam suatu organisasi
tidak akan terlaksana dengan baik. Nilai-nilai dasar tersebut adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, atau biasa disebut
dengan ANEKA. Berikut merupakan penjelasan dari analisis dampak apabila nilai-
nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam kegiatan penulisan aktualisasi ini.

a. Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di


Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
Kegiatan Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan
2021 di Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang ini terdiri dari dua
sub kegiatan yaitu Evaluasi Hasil Kegiatan Keterpaduan Program Satuan
Ruang Strategis 2020 dan Evaluasi Hasil Kegiatan Kesesuaian Pemanfaatan
Ruang Terhadap Arahan Tata Ruang pada Satuan Ruang Strategis Tahun
2020. Analisis damapak dalam kegiatan ini dijabarkan menjadi tiga bagian
yaitu:

1. Bagi Peserta

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka penulis tidak akan mengetahui kegiatan yang ada di seksi
pengawasan tata ruang. Selain itu apabila penulis tidak menerapkan nilai
komitmen mutu, maka evluasi yang dihasilkan tidak akan memiliki
kualitas yang baik, dilihat dari isian atau substansi laporan evaluasi
tersebut. Kemudian penulis juga tidak akan kesulitan dalam
menyelesaikan laporan evaluasi ini, karena memang melalui proses yang
bertahap.

2. Bagi Lingkungan Kerja

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka tidak akan terjadi komunikasi yang baik dan koordinasi antara
108
penulis, tenaga ahli, atasan. Karena memang dalam proses pembuatan
laporan ini tidak terlepas dari tenaga ahli dalam membantu menyusun
laporan kegiatan. Selain itu juga apabila koordinasi tidak terjalin dengan
baik, maka laporan evaluasi tidak akan terisikan dengan baik

3. Bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Proses penyusunan laporan evlaluasi merupakan kegiatan yang sangat


penting dilaksanakan. Laporan yang dibuat adalah laporan evaluasi
kegiatan. Apabila laporan evaluasi ini tidak disusun maka akan
berpengaruh juga kepada kinerja dinas nantinya pada kegiatan
selanjutnya

b. Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli Bidang Pelaksanaan dan


Pengawasan Tata Ruang
Kegiatan ini terdiri dari tiga sub kegiatan yaitu Membuat jadwal bersama
tenaga ahli untuk menentukan jadwal koordinasi, Menyiapkan hasil telaah
hasil pekerjaan tenaga ahli dan masukan Melaksanakan rapat koordinasi
dengan tenaga ahli. Analisis dampak dalam kegiatan ini dijabarkan menjadi
tiga bagian yaitu:
1. Bagi Peserta

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka penulis tidak akan bisa melaksanakan rapat koordinasi
dengan tenaga ahli dengan baik. Kemudian penulis juga menjadi
kesulitan dalam melaksanakan kegiatan yang ada di bidang

2. Bagi Lingkungan Kerja

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka tidak akan terciptanya hubungan koordinasi yang baik dengan
tenaga ahli, dan tidak terciptanya lingkungan kerja yang nyaman.
Kemudian apabila tidak adanya koordinasi, maka rapat koordinasi
dengan tenaga ahli juga tidak berjalan dengan lancar, maka dari itu
perlunya komunikasi, sopan santun dan sikap profesional dalam rapat
koordinasi dengan tenaga ahli.
109
3. Bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Kegiatan koordinasi dengan tenaga ahli sangatlah penting dilaksanakan,


apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berpengaruh juga
terhadap proses pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan


Ruang
Kegiatan ini terdiri dari tiga sub kegiatan yaitu Inventarisasi Kebijakan
Terbaru terkait Penataan Ruang, Proses Telaah Kebijakan Terbaru terkait
Penataan Ruang, dan Diskusi Hasil Telaah Kebijakan Terbaru terkait
Penataan Ruang

Analisis damapak dalam kegiatan ini dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagi Peserta

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka penulis akan memahami kebijakan terbaru terkait dengan
pekerjaan yang dilakukan. Padahal pemahaman ini penting untuk tau
langkah apa yang akan digunakan untuk penyelesaian masalah yang ada.

2. Bagi Lingkungan Kerja

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka tidak akan terlaksananya koordinasi dengan baik antara
penulis, dan stakeholder. Apabila penulis tidak bisa berkoordinasi dengan
pihak terkait maka tidak akan tercipta sinergi yang baik

3. Bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Proses pelaksanaan kegiatan telaah kebijakan merupakan kegiatan yang


sangat penting dilaksanakan, karena untuk mengetahui perkembangan
kebijakan terbaru terkait dengan tata ruang. Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan maka akan berpengaruh kepada performa Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta.

110
d. Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang

Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan yaitu Membantu menyiapkan
peralatan survey dan Membantu dokumentasi kegiatan survey

Analisis dampak dalam kegiatan ini dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagi Peserta

Apabila nilai-nilai akuntabilitas tidak diterapkan dengan baik, maka


survey lapangan tidak berjalan dengan lancar. Nilai tanggung jawab
memiliki peran penting dalam kegiatan survey lapangan. Tanpa adanya
tanggung jawab, hasil laporan kegiatan survey tidak sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan. Selain itu nilai profesional berperan dalam
kegiatan survey karena apabiila tidak sungguh-sungguh maka
pengambilan data survey tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apabila
nilai-nilai komitmen mutu tidak diterapkan dengan baik, maka banyak
waktu yang terbuang karena tidak efektifnya waktu yang digunakan
untuk kegiatan survey lapangan. Jika nilai efisien tidak diterapkan, maka
peran anggota tim survey tidak maksimal.

2. Bagi Lingkungan Kerja

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka tidak akan terjadi komunikasi yang baik dan koordinasi antara
penulis, tenaga ahli, dalam proses pengambilan data di lapangan.

3. Bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Bagi dinas pertanahan dan tata ruang DIY jika tidak dilaksanakan makan
dinas tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam pelaksanaan
kegiatan yang nantinya bisa berpengaruh pada prestasi dinas Pertanahan
dan Tata Ruang DIY

e. Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang


Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan yaitu Proses Inventarisasi Dokumen
Rencana Tata ruang dan Diskusi Hasil Inventarisasi

111
Analisis dampak dalam kegiatan ini dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagi Peserta

Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dengan baik, maka akan


berdampak pada pelaksanaan inventarisai yang kurang menunjukkan
sopan santun dan kerukunam. Selain itu jika nilai ANEKA yang
diterapkan oleh penulis antara lain non diskrimintif dan komunikatif
tidak diterapkan dengan baik maka proses inventarisasi tidak akan
berjalan dengan lancar

2. Bagi Lingkungan Kerja

Apabila nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan ini tidak diterapkan dengan


baik, maka tidak akan terjadi komunikasi yang baik dan koordinasi antara
penulis, tenaga ahli, dalam proses pengambilan melakukan inventarisasi.

3. Bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

Proses pelaksanaan kegiatan inventarisasi merupakan kegiatan yang


sangat penting dilaksanakan, karena untuk mengetahui progres
pelaksanaan penyusunan dokumen rencana tata ruang, apakah ada yang
belum tersusun. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan
berpengaruh kepada penilaian/rapot Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Daerah Istimewa Yogyakarta

112
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Pengawas Tata Ruang Dalam
Diseminasi Informasi Dalam Koordinasi Untuk Ketercapaian Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang Pada Kegiatan Pengawasan Tata Ruang Di Dinas Pertanahan
Dan Tata Ruang DIY. Merupakan pelaksanaan dari rancangan aktualisasi yang
dibuat sebelumnya. Seluruh kegiatan dan sub kegiatan telah terlaksana dengan baik
dan mencapaitarget 100%. Capaian target tersebut tak lepas dari beberapa kendala
yang dihadapi oleh penulis, namun kendal-kendala tersebut dapat penulis atasi
denganbantuan dari berbagai pihak. Kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar PNS yang telah penulis lakukan berkontribusi positif terhadap salah satu misi
Pemda DIY yaitu mewujudkan tata pemerintahan yang demokratis. Selain itu,
penulis juga mendapatkan banyak makna dari seluruh kegiatan yang telah penulis
lakukan.

a. Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang
Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang telah dilakukan dengan baik Proses
persiapan yang berkaitan dengan berbagai pihak membuat penulis belajar
bagaimana berkoordinasi agar kegiatan berjalan dengan lancar
b. Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan
Tata Ruang telah terlaksana dengan baik dengan bantuan para tenaga ahli.
Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini karena semua data telah
tersedia
c. Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang
telah dilakukan dengan baik Proses persiapan yang berkaitan dengan berbagai
pihak membuat penulis belajar bagaimana berkoordinasi agar kegiatan berjalan
dengan lancar
d. Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang berjalan sesuai rencana
dan mendapat data yang diharapkan. Dalam pelaksanaan kendala cuaca tidak
menghambat keseluruhan kegiatan sehingga kegiatan berjalan lancar
e. Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang terlaksana dengan
lancar karena bantuan dari berbagai pihak
Secara keseluruhan kegiatan aktualisasi dan habituasi memberi pelajaran bagi
penulis dengan nilai-nilai ANEKA untuk menjadi kebiasaan baik yang diterapkan
113
sebagai ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,
selain itu nilai ANEKA juga bermanfaat bagi penyelesaian kegiatan.
B. Saran
Setelah penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS, penulis memiliki keinginan untuk
menyampaikan beberapa saran yang dapat mendukung upaya pengawasan tata
ruang di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. Saran tersebut antara lain:
a. Menguatkan kerjasama dengan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
dan pemerintah desa untuk upaya pengendalian pemanfaatan ruang
b. Meningkatkan efisien dan efektif dalam waktu pelaksanaan kegiatan sehingga
mencerminkan ASN sesuai nilai ANEKA
c. Meningkatkan peran pegawai ASN dalam pelayanan publik yang
berintegritas, bertanggungjawab, adil, memiliki rasa kebangsaan yang tinggi,
profesional, memiliki komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan
prima pada masyarakat
C. Tindak Lanjut Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
PNS
Penyusunan laporan aktualisasi sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan selama 1
(satu) bulan yang telah dilaksanakan dan dicapai oleh CPNS di Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mana telah menerapkan nilai-nilai
dasar profesi PNS di instansi. Untuk itu diperlukan beberapa rencana untuk
menindaklanjuti kegiatan yang penulis lakukan, antara lain:

1. Melanjutkan kembali kegiatan-kegiatan rutin yang ada di bidang pelaksanaan


dan pengawasan tata ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY

2. Melanjutkan kembali kegiatan-kegiatan lain yang sudah dilaksanakan selama


masa habituasi dengan tetap menerapkan nilai-nilai ANEKA.

3. Menerapkan nilai-nilai ANEKA tidak hanya dalam melaksanakan tugas


namun juga dalam aktivitas sehari-hari.

4. Menerapkan nilai-nilai dasar seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)


berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yaitu
tetap memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan mempertahankan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta

114
pemerintahan yang sah, tetap mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia,
kemudian menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, membuat
keputusan berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang
nondiskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur, mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik,
memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun, kemudian
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi, menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerja sama serta mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai, mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan
meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.

115
Daftar Pustaka

Farini, A.N, Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil: Upaya
Pengefektifan Perencanaan Kegiatan Urusan Keistimewaan Guna Tercapainya
Serapan Anggaran Yang Optimal Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Badan
Pendidikan dan Pelatihan, Yogyakarta, 2019.
Jandu, B.P, Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil:
Penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) Melalui Pembuatan dan
Penyediaan Konten Kreatif Di Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta, Badan
Pendidikan dan Pelatihan, Yogyakarta, 2018.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Analisis Isu Kontemporer, LAN, Jakarta, 2019.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Akuntabilitas, LAN, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Nasionalisme, LAN, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Etika Publik, LAN, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Anti Korupsi, LAN, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Komitmen Mutu, LAN, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Whole of Government, LAN, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Manajemen ASN, LAN, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Pelayanan Publik, LAN, Jakarta, 2017.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 19 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan
Tata Kerja Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandhala Sarta Tata
Sasana).

116
Republik Indonesia (1), Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Republik Indonesia (2), Grand Design Reformasi Birokrasi, Perpres Nomor 81 Tahun
2010.
Gurbernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Perda DIY no 3 tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY tahun 2017-2022
Rencana Strategis (RENSTRA) 2017-2022 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No 3 Tahun2015 tentang kelembagaan Pemerintah
DIY. Yogyakarta: Gubernur DIY.
Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekretariat Negara.Jakarta.

117
LAMPIRAN

Lembar Konsultasi Coach Rancangan Aktualisasi

118
Lembar Konsultasi Coach Rancangan Aktualisasi

119
Lembar Konsultasi Mentor Rancangan Aktualisasi

120
Lembar Konsultasi Coach Aktualisasi

121
122
123
124
Lembar Konsultasi Mentor Aktualisasi

125
126
127
128
129
Undangan Mentor dan lampirannya

130
131
132
Surat Pernyataan Mentor

133
SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan I Tahun 2021

Nama : Astri Wulandari Rochmah, S.T.

NIP : 198911052020122019

Jabatan : CPNS Pengawas Tata Ruang

Menyatakan :

1. Bersedia untuk mengubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, dan
Coach terhadap Pengujian dan Evaluasi Rancangan Aktualisasi saya hari ini.

2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai batas waktu yang ditentukan
(Jumat, 30 April 2021), saya bersedia untuk memperoleh sanksi dalam hal ini
pengurangan nilai dari Rancangan Aktualisasi saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 21 April 2021


Yang menyatakan,

Astri Wulandari Rochmah, S.T.

134
SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan I Tahun 2021

Nama : Astri Wulandari Rochmah, S.T.

NIP : 198911052020122019

Jabatan : CPNS Pengawas Tata Ruang

Menyatakan :

3. Bersedia untuk mengubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, dan
Coach terhadap Pengujian dan Evaluasi Aktualisasi saya hari ini.

4. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai batas waktu yang ditentukan (12
Juni 2021), saya bersedia untuk memperoleh sanksi dalam hal ini pengurangan nilai
dari Aktualisasi saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 12 Juni 2021


Yang menyatakan,

Astri Wulandari Rochmah, S.T.

135
Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi

136
Slide Presentasi Aktualisasi

137
138
Jadwal Aktualisasi
Kegiatan yang telah diuraikan diatas akan dilaksanakan selama masa off class (masa habituasi) dimana penulis melaksanakan
tugas di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana jadwal berikut:
Tabel 13. Matrik Jadwal Rancangan Aktualisasi
April – Juni 2021
Kegiatan dan Sub April Mei Juni
No
Kegiatan 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 1 2 3 4 5
2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Evaluasi Hasil Kegiatan 2020 sebagai masukan untuk Kegiatan 2021 di Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
A Evaluasi Hasil Kegiatan
Keterpaduan Program
Satuan Ruang Strategis
2020

B Evaluasi Hasil Kegiatan


Kesesuaian Pemanfaatan
Ruang Terhadap Arahan
Tata Ruang pada Satuan
Ruang Strategis Tahun
2020

2 Membantu Mengkoordinasi Tenaga Ahli Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
A Membuat jadwal bersama
tenaga ahli untuk
menentukan jadwal
koordinasi

B Menyiapkan hasil telaah


hasil pekerjaan tenaga
ahli dan masukan

c Melaksanakan rapat
koordinasi dengan tenaga

139
April – Juni 2021
Kegiatan dan Sub April Mei Juni
No
Kegiatan 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 1 2 3 4 5
2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ahli

3 Telaah Kebijakan (Peraturan dan UU Terbaru) Terkait dengan Penataan Ruang


A Inventarisasi Kebijakan
Terbaru terkait Penataan
Ruang

B Proses Telaah Kebijakan


Terbaru terkait Penataan
Ruang

c Diskusi Hasil Telaah


Kebijakan Terbaru terkait
Penataan Ruang

4 Survey Lapangan Kegiatan Pengawasan Tata Ruang


A Membantu menyiapkan
peralatan survey

B Membantu dokumentasi
kegiatan survey

5 Inventarisasi Dokumen terkait Perencanaan Penataan Ruang


A Pencarian data Dokumen
Rencana Tata ruang

B Proses Inventarisasi
Dokumen Rencana Tata
ruang

c Diskusi Hasil

140
April – Juni 2021
Kegiatan dan Sub April Mei Juni
No
Kegiatan 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 1 2 3 4 5
2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Inventarisasi

Keterangan:
= hari libur
= hari efektif

141
Presensi Kehadiran

142
143
144

Anda mungkin juga menyukai