Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN KEMASAN BERAS SULTHAN BANTEN

(Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang
Persyaratan Mutu Dan Label Beras).

Labelisasi yang tidak terdapat pada kemasan Beras Sulthan Banten


1. Klasifikasi Beras
Pada kemasan Beras Sulthan Banten tidak terdapat informasi mengenai klasifikasi Beras
sesuai peraturan yang berlaku sesuai dengan pasal 3 (1) yang menjelaskan bahwa Klasifikasi
Beras terdiri atas: a. Beras umum; dan b. Beras khusus. Beras umum tebagi menjadi 2 yakni :
Beras pecah kulit dan Beras sosoh.
Beras pecah kulit merupakan hasil utama yang diperoleh dari proses penggilingan bulir padi
(Oryza sativa) yang seluruh lapisan sekamnya terkelupas dan lapisan aleuronnya tidak
dipisahkan.
Beras sosoh merupakan hasil utama yang diperoleh dari proses penggilingan bulir padi
(Oryza sativa) yang seluruh lapisan sekamnya terkelupas dan lapisan aleuronnya sebagian
atau seluruhnya dipisahkan.
Sedangkan yang dimaksud Beras khusus berupa: Beras ketan, Beras merah, Beras hitam,
Beras varietas lokal, Beras fortifikasi, Beras organik, Beras indikasi geografis, Beras dengan
Klaim kesehatan dan Beras tertentu yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
2. Kelas Mutu
Pada kemasan Beras Sulthan Banten tidak terdapat informasi Kelas Mutu Beras. Kelas mutu
Beras terdiri atas: Beras premium, Beras medium, Beras submedium, Beras pecah.
Mutu Beras yang dimaksud merupakan nilai yang ditentukan atas dasar kriteria Keamanan,
kandungan Gizi, organoleptik, fisik, dan komposisi dan dilkakukan dengan pengujian.
3. Halal
Pada kemasan Beras Sulthan Banten tidak terdapat Label Halal. Menurut Pasal 25 dalam
Undang-undang Nomor 33 tentang Jaminan Produk Halal, ada beberapa tanggung jawab
yang harus dipatuhi oleh pelaku usaha yang telah diberikan sertifikat halal. Salah satunya
adalah mencantumkan label halal. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk menjaga
kehalalan produk secara konsisten, memastikan bahwa seluruh aspek produksi terhindar dari
produk yang tidak halal, memperbarui sertifikat halal ketika masa berlakunya berakhir, dan
memberitahukan perubahan komposisi bahan kepada BPJPH.

4. Nomor Pendaftaran
Pada kemasan Beras Sulthan Banten tidak terdapat Informasi Nomor Pendaftaran/Registrasi.
Nomor registrasi yang tertera pada kemasan beras merupakan identifikasi unik yang
diberikan kepada produsen atau pengemas beras oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan
Daerah yang selanjutnya disingkat OKKPD. Nomor ini bertujuan untuk melacak asal-usul
beras dan memastikan bahwa produk tersebut telah melewati proses pengawasan dan
standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh OKKPD. Dengan demikian, konsumen dapat
memperoleh keyakinan bahwa beras yang mereka beli memenuhi persyaratan keamanan
dan kualitas yang ditetapkan.
5. Tanggal Produksi
Pada kemasan Beras Sulthan Banten tidak terdapat Informasi tanggal dan kode Produksi
dan/atau tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa. Kegiatan Pengemasan merupakan salah
satu dari kegiatan produksi beras. Seperti dijelaskan bahwa “Produksi Beras adalah kegiatan
atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas,
mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk Beras, tidak termasuk proses produksi
budidaya. “
Keterangan tanggal dan kode produksi yang dimaksud merupakan tanggal penggilingan,
penyosohan, atau tanggal pengemasan.
6. HET
Pada kemasan Beras Sulthan Banten tidak terdapat Informasi Pencantuman label HET.
Pencantuman label HET (Harga Eceran Tertinggi) pada kemasan beras adalah tindakan untuk
menunjukkan harga maksimum yang diizinkan untuk penjualan eceran beras oleh pengecer.
Dengan adanya label HET, konsumen dapat mengetahui harga yang seharusnya mereka bayar
saat membeli beras secara eceran, serta dapat mencegah praktik pengecer yang menaikkan
harga secara tidak wajar. Ini juga membantu memastikan transparansi dan keadilan dalam
perdagangan beras.
Ketentuan peraturan mengenai HET diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7
Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

Anda mungkin juga menyukai