Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PENATAAN UPT PADA

DINAS/BADAN PROVINSI BANTEN

OLEH :
BIRO ORGANISASI.
A. Dasar Hukum
1. PP 38/2007 tentang Pembagian urusan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
2. PP 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
3. Perda 6/2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi Banten;
4. Perda 3/2008 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten.
5. Perda 4/2008 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten.
6. Pergub 34/2009 Pedoman Organisasi UPT di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten.
1. Apa itu UPT ?
 UPT adalah Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas/Badan untuk melaksanakan teknis
operasional dan penunjang pada
Dinas/Badan dalam rangka meningkatkan
dan mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan
kewenangannya.
2. Kedudukan UPT (Pasal 2 Pergub 34/2009)

(1) UPT merupakan unsur pelaksana tugas


teknis pada Dinas/Badan di lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten.
(2) UPT dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas/Badan.
3. Tugas UPT (Pasal 3 Pergub 34/2009)

UPT mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang serta urusan Pemerintah Daerah
yang bersifat pelaksanaan dari organisasi
induknya yang pada prinsipnya tidak bersifat
pembinaan serta tidak berkaitan langsung
dengan perumusan dan penetapan kebijakan
publik.
4. Nomenklatur UPT (Pasal 11, Pergub 34/2009)

Nomenklatur UPT adalah sebagai berikut :


a. Balai;
b. Unit Pelaksana Teknis;
c. Nomenklatur lain yang sesuai dengan
karakteristik UPT.
5. Susunan Organisasi UPT

1. UPT pada Dinas/Badan terdiri atas Kepala,


Subbagian Tata Usaha dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
2. UPT yang belum terdapat jabatan fungsional
dapat dibentuk paling banyak 2 (dua) Seksi.
6. Eselonering Jabatan UPT

a. Kepala UPT adalah Eselon III. a;


b. Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi adalah
Eselon IV.a.
7. Instalasi Pada UPT
1. UPT yang secara geografis mempunyai jangkauan
pelayanan cukup luas, untuk memudahkan
pelaksanaan tugas UPT dapat dibentuk unit
organisasi nonstruktural.
2. Unit Organisasi Nonstruktural sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dapat berbentuk
instalasi.
3. Instalasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas/Badan.
8. Kriteria Pembentukan UPT (Pasal 4 )
a. melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang dari urusan Pemerintah Provinsi yang bersifat
pelaksanaan dan menjadi tanggungjawab dari Unit Kerja Induk,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
b. menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh
masyarakat;
c. memberikan kontribusi dan manfaat kepada masyarakat dan
penyelenggaraan pemerintahan;
d. mempunyai ruang lingkup tugas yang bersifat strategis dan
menunjang keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi
Dinas/Badan;
e. memperhatikan keserasian hubungan antara Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Banten.
9. Prosedur Pembentukan UPT (Pasal 4)
1. Melaksanakan kajian yang dituangkan kedalam
Naskah Akademis, yang berisi :
• kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pada
UPT seperti pegawai, pembiayaan, sarana dan
prasarana, kebutuhan dan ketersediaan jabatan
fungsional teknis;
• analisis visi dan misi, analisis tugas dan fungsi dan
analisis beban kerja Dinas/Badan.
• Rapergub tentang Pembentukan, Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas UPT yang diusulkan.
Lanjutan…………..
2. Kepala Dinas/Badan mengusulkan pembentukan
UPT kepada Gubernur melalui Sekda, kemudian
Sekda melalui Tim melaksanakan analisis secara
komprehensif terhadap usul tersebut.
3. Apabila hasil analisis Tim merekomendasikan
pembentukan UPT yang diusulkan, Sekda
mengeluarkan surat rekomendasi persetujuan
dan menyampaikan kepada Gubernur. Apabila
tidak, Sekda mengeluarkan jawaban penolakan
dan menyampaikan kepada Dinas atau Badan
pengusul;
4. Tim melakukan penyusunan dan pembahasan
Rapergub tentang pembentukan, tugas pokok,
fungsi dan uraian tugas UPT.
10. Kriteria penyempurnaan UPT adalah
a. adanya perubahan kebijakan Pemerintah Daerah;
b. adanya perubahan tugas, fungsi, kewenangan,
beban kerja, ruang lingkup dan jangkauan
pelayanan UPT yang bersangkutan;
c. mewujudkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan tugas dan fungsi UPT yang
bersangkutan apabila dilakukan perubahan;
d. tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai
dengan tugas dan fungsi UPT hasil perubahan.
11. Prosedur Penyempurnaan UPT
1. Dinas/Badan menyusun kajian perubahan UPT;
2. Kepala Dinas/Badan mengusulkan perubahan UPT
kepada Sekretaris Daerah dengan dilengkapi kajian
tentang usulan perubahan UPT;
3. Sekretaris Daerah melalui Tim melaksanakan analisis
secara komprehensif terhadap usul tersebut;
4. apabila hasil analisis Tim merekomendasikan
perubahan UPT yang diusulkan, Sekda mengeluarkan
surat rekomendasi persetujuan dan menyampaikan
kepada Gubernur, jika tidak Sekda mengeluarkan
jawaban penolakan dan menyampaikan kepada
Dinas atau Badan pengusul.
5. Tim melakukan pembahasan Rapergub tentang
perubahan atas Pergub tentang Pembentukan,
Tupoksi dan Uraian Tugas UPT.
12. Kriteria Pembubaran UPT

1. adanya perubahan kebijakan Pemerintah Daerah;


2. beban kerja yang dilaksanakan tidak layak
ditangani oleh UPT;
3. adanya usulan pembubaran UPT dari unit kerja
induk atau dari Tim.
13. Prosedur Pembubaran UPT
1. Dinas/Badan menyusun telaahan mengenai usulan
pembubaran UPT;
2. Kepala Dinas/Badan mengusulkan pembubaran UPT kepada
Sekda dengan dilengkapi alasan-alasan pembubaran UPT;
3. Sekda melalui Tim melaksanakan pembahasan dengan Dinas
atau Badan pengusul;
4. berdasarkan hasil analisis, Sekda mengeluarkan surat
rekomendasi persetujuan dan disampaikan kepada
Gubernur;
5. Tim melakukan penyusunan dan pembahasan Rapergub
tentang pencabutan atas Peraturan Gubernur tentang
pembentukan, tugas pokok, fungsi dan uraian tugas UPT.
13. Tim Evaluasi Kelembagaan Perangkat Daerah
Dalam rangka pembentukan, penyempurnaan dan
pembubaran UPT pada Dinas/Badan dibentuk Tim yang
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur, dengan
susunan keanggotaan sebagai berikut:
1.Pengarah adalah Gubernur Banten/Wakil Gubernur;
2.Penanggung Jawab adalah Sekretaris Daerah;
3.Ketua adalah Asisten Tata Praja;
4.Sekretaris adalah Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi
Banten;
5.Anggota adalah unsur Dinas/Badan/Biro di lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai